NovelToon NovelToon
Rebirth And Redemption

Rebirth And Redemption

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Dalam kehidupan sebelumnya, Xin Yi tidak pernah mengerti. Mengapa Gu Rui, yang disebut sebagai Putri satu-satunya keluarga Gu, selalu membidiknya.

Selalu merebut apa yang jadi miliknya, dan berusaha mengalahkan nya disetiap hal yang ia lakukan.

Tidak sampai suatu hari, Xin Yi menemukan catatan lama ibunya.

Dia akhirnya mengerti, bahwa yang sebenarnya anak kandung Tuan Gu adalah dirinya...

" Xin Yi, matilah dengan tenang dan bawa rahasia itu terkubur bersama tubuhmu. "

Gu Rui membunuhnya dengan kejam, merusak reputasinya, mencuri karya miliknya, dan memfitnah nya sebagai putri palsu yang hanya ingin menipu harta ayahnya.

....

" Tunggu, jadi maksudnya aku adalah Xin Yi itu sekarang.. "

Xi Yi, seorang pemenang penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.

Harus kehilangan nyawanya akibat ditikam sampai mati oleh fans fanatiknya.

Dia kemudian terlahir kembali sebagai Xin Yi didunia yang lain.

Dia adalah seorang aktris, mampukah dia berubah menjadi Xin Yi Idol.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Episode Pertama

Malam itu, suasana di ruang keluarga rumah Xin Yi terasa hangat namun penuh dengan ketegangan. Televisi besar di sudut ruangan menyala, menampilkan logo acara survival yang menjadi pusat perhatian seluruh negeri. Xin Yi duduk di sofa, menggenggam bantal kecil di pangkuannya, sementara ayahnya duduk di sebelahnya, memegang secangkir teh.

Ayah Xin Yi: “Kau terlihat lebih gugup dari biasanya. Ini kali pertama kau tampil di layar kaca, bukan?”

Xin Yi: (tersenyum tipis) “Iya Ayah.”

Dalam hati Xin Yi, “Dulu aku hanya berakting. Semua sudah diatur, aku tahu bagaimana ceritanya akan berakhir. Tapi ini… aku tidak tahu apa yang akan terjadi.”

Ayahnya tertawa kecil, menepuk bahu putrinya dengan lembut. “Kau akan baik-baik saja. Kau sudah bekerja keras, dan itu akan terlihat. Percayalah.”

Xin Yi mengangguk, mencoba menenangkan diri. Namun, saat musik pembukaan acara mulai mengalun, jantungnya berdetak lebih cepat.

 

Adegan Pembukaan

Layar menampilkan montage cepat wajah para peserta. Mereka tersenyum, melambaikan tangan, dan menunjukkan berbagai ekspresi yang mencerminkan kepribadian mereka. Xin Yi melihat wajah-wajah yang sudah akrab baginya, termasuk Gu Rui yang tersenyum lebar dengan pose anggun, seolah ingin menunjukkan bahwa dia adalah bintang utama.

Kemudian, adegan bergeser ke wawancara awal para peserta.

Gu Rui: (dengan senyum percaya diri) “Aku di sini untuk menunjukkan bahwa aku tidak hanya seorang putri keluarga kaya. Aku ingin membuktikan bahwa aku punya bakat yang pantas diakui.”

Wawancara berlanjut ke peserta lain, termasuk Li Anya, yang terlihat gugup namun jujur.

Li Anya: “Aku tidak terlalu percaya diri pada awalnya, tapi aku ingin mencoba. Ini adalah mimpiku sejak kecil.”

Lalu, wajah Xin Yi muncul di layar. Dia tampak tenang dan anggun, mengenakan gaun sederhana yang memancarkan kepercayaan diri.

Xin Yi: “Aku tidak datang untuk membuktikan apa pun kepada orang lain. Aku hanya ingin tahu sejauh mana aku bisa melangkah.”

Ayah Xin Yi tersenyum bangga saat melihat putrinya di layar.

Ayah Xin Yi: “Kau terlihat luar biasa, Xin Yi. Sangat tenang dan profesional.”

Xin Yi: (tertawa kecil) “Itu hanya karena kamera. Di dalam, aku benar-benar gugup.”

***

Setelah wawancara awal, acara mulai menampilkan potongan-potongan audisi para peserta. Ada yang memukau dengan vokal mereka, ada yang mengejutkan dengan koreografi yang energik, dan ada pula yang gagal total, membuat para juri menggelengkan kepala.

Ketika giliran audisi Xin Yi ditampilkan, dia merasa jantungnya hampir melompat keluar. Adegan itu menunjukkan dia berjalan ke tengah panggung dengan langkah percaya diri.

Juri Vokal: “Apa yang akan kau nyanyikan hari ini?”

Xin Yi: (tersenyum) “Sebuah lagu balada berjudul Endless Dream.”

Ketika dia mulai bernyanyi, suara lembut dan penuh emosi memenuhi ruangan. Kamera menyorot ekspresi kagum para juri, terutama Huo Qian, yang mengangguk kecil saat mendengar nada tinggi yang sempurna.

Juri Koreografi: (berbisik pada Huo Qian) “Dia punya potensi besar. Vokalnya stabil meski dia bergerak.”

Huo Qian: (tersenyum tipis) “Dia lebih dari sekadar potensi.”

Ayah Xin Yi berseru pelan, “Luar biasa! Kau benar-benar menguasai panggung itu.”

Xin Yi: (tersipu) “Ayah, berhenti memujiku. Aku malu.”

***

Namun, acara itu tidak hanya menampilkan momen-momen gemilang. Kamera juga menangkap ketegangan di antara para peserta. Salah satu adegan menunjukkan Gu Rui yang berbicara dengan beberapa peserta lain, menyebarkan rumor tentang Xin Yi.

Gu Rui: (dengan nada rendah) “Dia mungkin terlihat sempurna, tapi siapa yang tahu apa yang dia lakukan untuk mendapatkan perhatian sebanyak itu?”

Xin Yi mengerutkan kening saat melihat adegan itu.

Ayah Xin Yi: (dengan nada tajam) “Gadis itu benar-benar tidak tahu malu. Apa dia selalu seperti ini?”

Xin Yi: (menghela napas) “Dia punya caranya sendiri untuk menarik perhatian. Aku tidak akan membiarkan itu menggangguku.”

***

Komentar Online

Saat acara berlangsung, komentar online mulai bermunculan. Banyak yang memuji penampilan Xin Yi, menyebutnya sebagai salah satu kandidat terkuat untuk debut.

“Xin Yi benar-benar memukau! Vokalnya luar biasa.”

“Dia punya aura bintang. Aku yakin dia akan jadi favorit.”

“Gu Rui terlalu berlebihan. Dia terlihat seperti sedang berakting.”

Namun, ada juga komentar negatif yang ditujukan pada Xin Yi, kebanyakan berasal dari pendukung Gu Rui.

“Dia terlalu dibuat-buat. Aku tidak suka caranya bicara.”

“Gu Rui jauh lebih berbakat daripada dia.”

Xin Yi membaca beberapa komentar itu dengan tenang. Dia tahu bahwa di dunia hiburan, tidak semua orang akan menyukainya.

Ayah Xin Yi: “Jangan pedulikan komentar negatif itu. Fokus saja pada hal-hal positif.”

Xin Yi: (tersenyum) “Aku tahu, Ayah. Aku tidak akan membiarkan hal itu memengaruhiku.”

***

Saat episode pertama berakhir, acara menampilkan cuplikan tantangan berikutnya. Para peserta harus membentuk tim untuk membuat lagu dan koreografi sendiri. Kamera menunjukkan sekilas ketegangan di antara peserta, termasuk tatapan tajam Gu Rui pada Xin Yi.

Ayah Xin Yi: “Sepertinya tantangan berikutnya akan lebih sulit.”

Xin Yi: (dengan semangat) “Aku siap, Ayah. Aku akan menunjukkan bahwa aku bisa melakukannya.”

Dia mematikan televisi dan menghela napas lega. Meskipun gugup, dia merasa puas dengan bagaimana dirinya ditampilkan.

Xin Yi: (dalam hati) Ini baru permulaan. Aku akan terus melangkah maju.

***

Di Mansion Keluarga Gu

Gu Rui duduk dengan tenang di ruang tamu rumah mewah mereka, matanya terpaku pada layar televisi yang menampilkan acara survival yang tengah ditayangkan. Di sampingnya, Fang Yin, ibunya, duduk dengan sikap anggun, tangan terlipat di pangkuan, wajahnya tak menunjukkan ekspresi. Ayahnya, Gu Lan, tidak ada di sana. Ia terlalu sibuk dengan urusan bisnisnya yang tak pernah ada habisnya.

Fang Yin: (dengan nada dingin) “Tunggu saja, Rui. Setelah ini, semuanya akan berjalan sesuai rencana.”

Gu Rui mengangguk, meskipun dalam hatinya ada rasa tidak sabar. Acara itu sudah dimulai, dan meskipun dia tahu ia harus tetap tenang, hatinya berdebar kencang. Setiap detik terasa begitu lama, terutama ketika wajah Xin Yi muncul di layar.

Gu Rui: (dengan suara rendah) “Kenapa dia selalu mendapatkan perhatian lebih? Kenapa dia selalu tampil begitu sempurna?”

Fang Yin menatap putrinya dengan mata tajam, kemudian menghela napas panjang.

Fang Yin: “Kau tahu, Rui, tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan begitu saja. Tapi jangan khawatir, kita sudah memiliki jalannya. Aku sudah mengatur semuanya.”

Gu Rui memutar matanya, merasa sedikit kesal. Ia tahu ibunya selalu berusaha keras untuk mengatur segalanya, tapi kali ini, dia merasa tidak ada yang bisa mengubah kenyataan bahwa Xin Yi selalu menjadi pusat perhatian.

Ketika segmen audisi Xin Yi ditayangkan, Fang Yin menatap layar dengan cermat, seolah mencoba menemukan kelemahan dalam penampilan Xin Yi. Namun, ekspresi wajahnya tetap datar.

Fang Yin: (dengan suara pelan) “Tunggu saja, Rui. Aku sudah berbicara dengan produser. Mereka pasti akan mengubah arah jika perlu.”

* Produser : Tidak !!! Kapan aku setuju !!! Aku bahkan masih kesal padamu *

Gu Rui tidak menjawab. Dia hanya menatap layar dengan wajah penuh kekesalan. Setiap detik yang berlalu terasa seperti jarum yang menusuk perasaannya. Xin Yi, dengan semua kelebihannya, semakin dekat dengan kesuksesan.

Gu Rui: (dengan nada mendesah) “Aku tidak peduli apa yang mereka katakan. Aku akan menunjukkan pada mereka siapa yang sebenarnya pantas mendapatkan perhatian.”

Fang Yin melirik putrinya dan mengangkat alis, seperti memahami apa yang ada di pikiran Gu Rui.

Fang Yin: “Sabar, Rui. Sabar. Aku sudah mengatur semuanya. Tidak ada yang bisa menghentikanmu.”

Namun, meskipun kata-kata ibunya terdengar menenangkan, Gu Rui merasa cemas. Dia tahu bahwa persaingan semakin ketat, dan Xin Yi bukanlah lawan yang mudah. Sementara itu, di layar, Xin Yi sedang menerima pujian dari para juri, dan itu semakin membuat Gu Rui merasa terpojok.

Gu Rui: (dalam hati) Aku harus lebih baik. Aku harus lebih baik dari dia.

Fang Yin memandang putrinya, lalu kembali menatap layar. Dia tahu betul betapa besar ambisi Gu Rui, dan dia siap untuk melakukan apa saja demi memastikan putrinya mendapatkan yang terbaik.

Fang Yin: (dengan suara tegas) “Jangan khawatir, Rui. Aku sudah berbicara dengan produser. Jika perlu, aku akan menghubungi mereka lagi. Semua ini hanya masalah waktu.”

* Produser : Berani menghubungiku sekali lagi, aku akan menolak kerjasama dengan Perusahaan Gu. Dan berganti menjadi Keluarga Huo 100% !!! *

Gu Rui hanya mengangguk, meskipun rasa cemas dan kesal semakin menyelimuti hatinya. Dia merasa terancam oleh keberhasilan Xin Yi, dan itu membuatnya semakin tidak sabar.

Gu Rui: (dengan suara pelan) “Aku tidak akan membiarkan dia menang.”

Di sisi lain, meskipun Fang Yin berusaha menenangkan putrinya, dia juga tahu bahwa jalan yang mereka tempuh tidak akan mudah. Persaingan semakin ketat, dan tidak ada yang bisa memprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Namun, satu hal yang pasti, mereka tidak akan membiarkan Xin Yi menghalangi jalan mereka.

1
Ao_Ao_
Bagus
Ao_Ao_
kk banyakin momen uwu ny dong
Grace_
Semangat kakkkkk, ayok update banyak2 yahh
Grace_
Stalker? 🤔
Grace_
Kuat bukan berarti gak butuh masih sayang ya Xin Yi, kamu berhak bahagia
Jasmin Melor
Luar biasa
Serendipity_
Huo Qian modus banget ye 🤣
Duh siapa itu kak, apa bakal ada penguntit dirumah xin yi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!