Ash En

Ash En

Tertidur

Sepuluh, seratus, seribu tahun.

Sudah berapa lama aku sampai tidak peduli lagi untuk mengingatnya.

Aku, yah yang kulakukan setiap hari cuma duduk di atas bukit berumput ini setiap hari, sendiri. Sambil menatap awan biru cerah namun terkadang menjadi abu sendu, itu yang kutatap setiap hari bertahun-tahun dan tidak pernah merasa bosan. Namun sesekali pergi untuk mengambil beberapa buah di hutan.

Tiduran menatap awan mengantuk, terasa belaian angin yang lembut bertiup membuat lantunan bisik seakan menyuruhku untuk memejamkan mata saja.

Mengantuk, perlahan hingga tertidur.

Aku bahkan tidak bisa menghitung waktu ini sudah berapa lama. Hanya naungan bintang langit malam gelap namun terasa nyaman yang kulihat.

Saat sudah berapa lama mataku terbuka dan apa yang terjadi dengan tubuhku, aku merasa berbeda sekali; sebelumnya aku sedang tiduran di atas bukit bahkan aku masih mengingat awan biru dan tiup belaian angin nya, ini tempat yang sungguh berbeda dari tempatku berasal saat aku tersadar, mulai melihat sekitar.

Mencoba mencerna di dalam pikiran dengan apa yang pandanganku lihat.

Tubuh siapa ini kenapa aku di sini sekarang, kenapa aku terbangun di tubuh laki-laki usia 17 tahun. Di waktu perjalanan panjangku yang akhirnya berada pada puncaknya, semua latihanku, juga sejarah panjangku di dunia itu hilang begitu saja.

Sungguh menyebalkan siapa menyebalkan yang menempatkanku di dunia ini, keterlaluan kehidupan penuh peristirahatanku yang nyaman telah usai, hilang, sialan!.

Yah, aku akan melakukan dulu saja semampuku di kehidupan baru ini, hingga saat aku menemukan cara kembali ke dunia asalku. Dunia baru yang sungguh berbeda, peradaban penuh orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing ini. Dengan banyak hal rumit di dalamnya yang bahkan aku sulit untuk memahaminya. Mencoba mempelajari dunia ini bekerja mungkin suatu hal baru untukku sendiri.

Kupikir akan aku coba menemukan sesuatu dengan mencoba banyak hal aku berharap banyak hal baru yang akan menungguku di setiap perjalanan baruku di dunia ini, tentang sesuatu yang sedikit aku mengerti ataupun sesuatu yang benar-benar baru yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.

Namun kurasa dunia baru ini tidak begitu buruk; orang-orang yang berada di setiap tempat ini, semua keramaian ini, beberapa orang berpakaian rapi seperti bangsawan, dan beberapa lainnya berpakaian seperti penduduk balai kota kerajaan ini.

1 tahun setelahnya aku duduk di kursi sekolah waktu berlalu begitu saja yah aku memang cuma tidur di kelas bahkan mendengarkan banyak kebohongan yang mereka sebut itu sebagai pengetahuan, membuatku selalu mengantuk tidak peduli bahkan jika mereka menyoraki nya dengan bangga. Mengantuk, mengantuk, dan mengantuk respon mulutku selalu begitu dan mereka begitu bersemangat walau kepalaku setelahnya bersandar lagi di meja dengan 2 buku yang ditindih.

Awalnya aku merasa terganggu dengan semua kebisingan ini lagi pula duniaku sebelumnya hanya terdengar hembusan angin yang lama-kelamaan terdengar seperti lantunan. Namun aku menyukainya karena itu terasa sangat nyaman apalagi jika musim semi yang rumputnya begitu lembut untuk aku terbaring di atas nya. Yah waktu berlalu dan aku jadi terbiasa dengan kebisingan di dunia ini sekarang. Tidak begitu buruk juga kurasa walau aku memang tidak peduli juga dengan apa yang mereka teriakkan dengan begitu bangga nya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!