***++ Harus bijak memilih bacaan ya guys...
Malam panas satu malam ku dengan lelaki asing membuatku tidak bisa lepas dari lelaki itu. Belakang aku tahu ia adalah Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Mamaku dan kebetulan lelaki itu adalah Dokter yang merawat mamaku. Ia srorang duda yang haus akan hubungan panas di atas ranjang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 KAU LUPA NAMAKU?
3 hari sudah berlalu begitu saja tetapi dokter Rafandra juga belum kembali. seakan sudah seperti biasa dia meninggalkanku selama berhari-hari lamanya Aku juga sudah seperti biasa menikmati hidupku kadang ada dia di sampingku kadang juga tidak.
hari itu aku pergi ke salah satu mall bersama dengan Jessie untuk membeli gaun untuk acara pesta nanti malam di acara teman kampus dan anehnya Sampai detik ini aku tidak tahu siapa teman kampus itu karena aku belum melihatnya.
aku memilih gaun dengan warna merah muda dengan lengan pendek dan bagian bawah tepat sampai lututku. sedangkan Jessie memilih gaun tanpa lengan yang begitu ketat dengan bagian bawah yang sangat pendek. Usai membeli gaun Jessi mengajakku masuk ke salah satu salon kecantikan yang ada di mall tersebut untuk perawatan aku pun juga tidak menolaknya aku mengikuti ke mana Wanita itu pergi. setelah kami puas berjalan-jalan dan berbelanja serta pergi ke salon kami memutuskan untuk segera pulang ke rumah masing-masing untuk istirahat sebelum nanti malam janjian bertemu di tempat acara. tempatnya berada di pinggiran kota lebih tepatnya jauh dari hingar-bingar kota tampak seperti villa keluarga tapi aku tidak memiliki pemikiran apapun karena yang datang ke tempat itu semuanya adalah teman kampus aku merasa lega dan aku memutuskan untuk datang ke sana karena aku tahu teman kampusku yang biasanya resek dan tidak menyenangkan itu sudah tidak ada di kampus lagi Desi dan juga Jenny ia sudah keluar dari kampus dan bagiku tidak ada yang aku takutkan atau khawatirkan kalau mereka berdua tidak ada di sana.
sore itu aku terbangun, aku meraih ponsel dan menatap pada layar ponselku tersebut Aku berharap di sana ada kabar dari dokter Rafandra tapi ternyata tidak ada kabar apapun. aku meletakkan ponsel itu kembali ke atas pengisi daya kemudian aku meninggalkannya dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mulai aktivitas mandi di sana.
dalam pikiranku selalu memikirkan tentang perasaan lelaki itu Aku tidak tahu kenapa ia tiba-tiba pergi keluar kota dan bilang akan berada di luar kota selama 2 hari tapi ternyata sudah 3 hari lebih ia belum juga memberi kabar dan ia juga belum kembali membuatku merasa jika aku sudah menyinggung perasaannya namun aku tidak berhak untuk bertanya Dia sedang ada di mana atau dengan siapa Aku hanya bisa menunggu kedatangannya seperti biasa dan menjalani hari-hariku.
tepat pukul setengah tujuh malam aku berangkat ke tempat acara, aku terlebih dahulu memberi kabar pada Jessi agar kita bisa bertemu di tempat acara. aku memutuskan untuk turun di ujung gang di mana gang Itu tampak begitu sepi dan tidak ada kendaraan lain yang lalu lalang di sana aku memutuskan untuk menunggu Jessi tiba terlebih dahulu baru aku akan masuk bersama dengannya. 15 menit aku menunggu di ujung gang tersebut akhirnya mobil taksi yang jessie kendarai pun tiba. mobil taksi itu berhenti tepat disampingku aku melihat kaca mobil bagian belakang diturunkan dan aku melihat jessie ada di sana ia melongok keluar menatap kearahku.
"Kenapa kau ada di sini sendirian? masuk... sepertinya masih jauh kalau untuk jalan kaki," ia memintaku untuk masuk ke dalam taksi tersebut aku pun langsung mengiyakan apa yang Jessi katakan karena memang aku tidak tahu tempatnya.
"kau yakin dia mengadakan pesta perkenalannya di tempat seperti ini? sepertinya di sini hanya ada kebun-kebun saja tidak ada rumah penduduk," aku mulai was-was Aku khawatir jika sampai terjadi sesuatu di sana pastinya akan jauh dari keramaian. namun tidak terlihat gadis yang ada di sampingku ia benar-benar menikmati perjalanannya tersebut ia tidak memiliki pemikiran negatif apapun seperti apa yang aku pikirkan karena ia tidak pernah berada di posisiku dan tidak pernah melakukan sesuatu di luar keinginannya.
"kamu itu pura-pura atau bagaimana sih Jasmine jelas-jelas kalau orang kaya itu memiliki villa di tempat-tempat terpencil seperti ini Mana mungkin villa ada di tengah kota atau di tempat yang padat penduduknya biasanya villa itu ada di tempat terpencil untuk liburan keluarga atau untuk menenangkan diri dari keramaian kota," gadis itu mulai menjelaskan apa yang ia ketahui. aku pun hanya mengiyakannya saja aku berharap apa yang Jessi katakan itu benar adanya.
cukup jauh mobil itu melaju melewati jalanan yang sangat sepi hingga mungkin sampai lima ratus meteran baru terlihat sebuah rumah yang lumayan besar bertingkat dua dan tampak ramai dari luar dari sana aku dan Jessi sudah langsung bisa mengetahui jika rumah itu adalah tempat di mana pemilik rumah mengadakan pesta perkenalannya.
"Pak nanti jemput kita pukul sembilan malam ya, jangan sampai kurang atau jangan sampai lebih," ucap Jessie saat itu yang berpesan pada Pak sopir yang saat itu Tengah mengendarai mobil taksi tersebut.
"siap non,"
kami lalu keluar dari dalam mobil taksi tersebut dan melewati pintu pagar menjulang tinggi di sana kami langsung berjalan masuk melewati jalanan setapak kurang lebih 200an meter sebelum kami tiba di villa tersebut.
Baru saja kami akan masuk ke dalam villa kami sudah melihat beberapa teman kami yang ternyata memang sudah tiba di sana terlebih dahulu tampak Jessie begitu senang karena itu adalah pertama kalinya Jessie datang ke pesta atau ke acara seperti itu.
"Ayo!" Jessie mengajakku untuk masuk ke dalam.
"di mana anak-anak Kenapa di sini tampak sepi?" aku bertanya pada temanku tersebut.
"Ada... ada di teras samping, banyak yang sedang main di kolam renang," aku begitu terkejut saat ada yang bilang kolam renang. Bayanganku begitu menyeramkam. Tapi untungnya saat aku tiba di teras samping kolam tersebut, aku lega karena mereka memakai pakaian sopan saat berenang meskipun ada juga yang memakai pakaian renang minim yang... Akh sudahlah tidak bisa untuk di ungkapkan.
aku menarik Jessie ke arahku aku berbisik tepat di salah satu sisi telinganya karena saat itu hingar bingar musik DJ di sana mengalun begitu kuat.
"Jess... kenapa pestanya," ucapku tertahan karena saat itu Jessi langsung menyahut ucapanku di sana.
"Maklumlah Jasmine... dia baru balik dari luar negeri, pastinya pesta yang ia adakan tidak jauh dari pesta yang ada di luar negeri sana. Pokoknya malam ini mari kita nikmati pestanya Jasmine...," Jessie tampak begitu senang bahkan ia langsung melonjak pergi meninggalkan tempatnya begitu saja untuk ikut bermain di sana sedangkan aku sendirian di tempat itu bahkan aku tidak tahu siapa pemilik acara tersebut Jessie juga tidak memberitahuku.
"Hei... Jasmine..." aku mendengar seseorang memanggil namaku, suaranya lelaki dan aku tidak familiar dengan suara tersebut. Ia meraih salah satu lenganku dan menariknya begitu saja sampai aku berbalik menghadap ke arahnya.
"Kamu!" aku begitu terkejut ketika aku tahu lelaki itu adalah lelaki yang hampir menabrakku itu.
"Aku Rendi, Jasmine... bukan "kamu"... kau lupa namaku?"
kakak othor yg baik...maaf tanda bc nya jgn kelewat y... kadang titik koma nya sk ngilang.. 🤭🤭🙏🙏