Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bulan madu
"Mas...maaf-"
Om Ben mengangkat tangan nya memberikan isyarat untuk Nia agar tak menjelaskan apapun,dia tak mau membahas Fahmi membuat mood nya bertambah buruk.
Nia hanya diam saja tak berani bersuara lagi bahkan sampai di kamar hotel om Ben langsung mengganti pakaian nya dengan celana boxer dan singlet ketat lalu ke ranjang membuat jantung Nia dag dig dug serasa mau copot.
Om Ben membuka ponsel nya dan berselancar di sana,Nia juga mengaktifkan ponsel nya yang sejak tadi dia matikan banyak pesan masuk di ponsel nya membuat Nia membelakan mata nya,dia mendekat pada om Ben dan memperlihatkan ponsel nya.
"Kenapa mas bikin profil begini?" tanya Nia
"Memang nya salah seorang suami memamerkan kemesraan nya?"
"Bukan begitu mas,aku hanya belum terbiasa"
"Jadikan itu kebiasaan!" jawab Om Be sekena nya, seperti biasa lelaki tampan ini tidak mau ambil pusing dia tak mau mempermasalahkan hal yang menurut nya hanya sepele.
"Aku malu mas" aku Nia
"Malu karena menikah dengan ku?" tanya om Ben dan di jawab gelengan oleh Nia
"Lalu?"
"Sari dan Maya pasti akan terus menggoda ku, mereka pikir kita ke sini untuk bulan madu"
"Mereka tidak salah"
"Maksud mas? "
"Kita jadikan momen ini untuk bulan madu,bukan nya kita sudah sepakat untuk memulai pernikahan serius" ucap Om Ben membuat wajah Nia seperti kepiting rebus.
Om Ben menarik tubuh Nia keatas ranjang menatap wajah perempuan cantik itu lekat.
"Ma-s a-ku-aku belum sikat gigi" alasan Nia
"Tidak masalah,ayo aku temani kamu sikat gigi" ujar Om Be dengan enteng nya mengajak Nia ke kamar mandi bahkan lelaki tampan itu menunggu Nia untuk sikat gigi.
"Beres??" tanya Om Ben
"Aku mau pup dulu Mas, tunggu di luar ya" ucap Nia mengusir om Ben,dan di ikuti lelaki itu dia menunggu di luar,Nia dari tadi mondar-mandir di kamar mandi memikirkan dengan permintaan om Ben,apa dia sudah siapa menyerahkan kesucian nya untuk lelaki itu,apa om Ben benar-benar lelaki yang di kirim Tuhan untuk nya.
"Aaah.....kenapa otak ku buntu saat ini" gumam Nia sedikit kesal
"Bagaimana jika setelah melakukan itu om Ben menceraikan ku,atau bagaimana jika aku tidak memuaskan om Ben karena aku memang tidak mengetahui cara nya,bukan nya om Ben lebih pengalaman" gumam Nia panik
"Mana nggak bawa hape lagi" ucap nya
"Ni....Nia" panggil Om Ben, sebenarnya lelaki ini tidak meminta Nia melayani nya sekarang dia hanya ingin menjahili Nia saja.
"Iya mas,, tunggu perut ku sedikit sakit" Pekik Nia beralasan
Om Ben kembali lagi ke ranjang sambil berkutat dengan ponsel nya.
15 menit sudah Nia mengurung diri di dalam kamar mandi dan akhirnya dia menghela nafas panjang lalu keluar,dia akan terima nasib nya untuk malam ini.
"Hufs.."suara hembusan nafas Nia membuat Om Ben menoleh pada istrinya ini.
"Sini..." perintah Om Ben menepuk kasur meminta Nia berbaring di sebelah nya.
Nia dengan gugup mendekat kearah om Ben,Om Ben membaringkan tubuh Nia dengan mengalas tangan nya untuk bantal perempuan cantik ini,dan om Ben memeluk tubuh Nia membuat Nia gemetaran.
"Ayo tidur" ajak Om Ben,Nia menyipitkan mata nya menatap wajah tampan sang suami
"Kenapa menatap ku begitu? apa kamu sangat berharap untuk malam ini,jika ia akan aku lakukan"
"Bukan begitu mas, a-ku-aku hanya gugup" aku Nia jujur
"Tapi kamu mau kan?"tanya om Ben memastikan dan di anggukki Nia pelan
Om Ben mendekat kan wajah nya pada Nia dan mencium lembut bibir perempuan ini,Nia yang mendapatkan ciuman dari om Ben mendadak kelu.
"Buka mulut mu" perintah Om Ben dan di ikuti Nia hingga om Ben bisa menjelajah isi nya,di rasa pasokan oksigen mereka berkurang om Ben segera melepas kan nya,Wajah Nia jangan di tanya lagi,dia benar-benar malu saat ini.