NovelToon NovelToon
Oh My Savior

Oh My Savior

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:280.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aku menyukaimu! Tapi, Aku tahu Aku tak cukup pantas untukmu!

Cinta satu malam yang terjadi antara dia dan sahabatnya, membawanya pada kisah cinta yang rumit. Khanza harus mengubur perasaannya dalam-dalam karena Nicholas sudah memiliki seseorang dalam hatinya, dia memilih membantu Nicholas mendapatkan cinta sang gadis pujaannya.

Mampukah Khanza merelakan Nicholas bersama gadis yang di cintai nya? Atau dia akan berjuang demi hatinya sendiri?

Ayo ikuti kisah romansa mereka di sini! Di Oh My Savior

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 : Si gila

Khanza dan Darius seketika menoleh ke asal suara tersebut. Pria jangkung dengan kaca mata bulat bertengger di hidung mancungnya berjalan ke arah mereka dengan senyum yang mengembang di bibirnya, janggut tebal disertai berewok menghiasi dagu hingga ke pelipisnya.

"Apa dia kekasihmu?" tanyanya tiba-tiba.

"Eh, bukan dia--," Pria itu mengabaikan bantahan Darius dan menyalami Khanza.

"Halo Nona, aku Jhon Dawson, bisa di bilang aku gurunya. Dan aku juga tidak keberatan kalau kamu memanggilku Ayah mertua!" Dia tergelak sendiri dengan candaannya.

Khanza ikut tertawa garing, "Aku Khanza, aku bukan pacarnya, aku hanya tak sengaja bertemu dengannya." Jawab Khanza apa adanya.

"Oh, jatuh cinta pada pandangan pertama tentunya." Dia kembali tertawa.

'Hah? Apa Pria ini sudah gila?' Khanza mengirim sinyal pertanyaan pada Darius, Darius langsung mengerti arti tatapan itu.

Dia berbisik, "abaikan saja dia, Jhon memang sedikit aneh," Darius nampak tak enak hati.

Khanza mengangguk mengerti, "kapan kalian akan menikah?" tambahnya, membuat Khanza dan Darius seketika memekik saking terkejut.

"Tu-tuan, sepertinya anda salah faham, kami bahkan bukan teman, kami hanya tanpa sengaja bertemu."

'Pria tua ini benar-benar gila.' Gumam Khanza dalam hati.

"Jhon, kami pergi dulu. Besok aku akan kemari lagi," ujar Darius terburu-buru, ucapan Jhon membuatnya sangat malu.

"Baiklah! Pergi sana, setelah punya pasangan, kau melupakan Pria tua ini," keluhnya seraya berlalu lebih dulu.

"Hah, dia semakin mengada-ngada," keluh Darius sembari menggeleng pelan, "Khanza tolong maafkan dia, Jhon sudah bicara sembarangan tadi, sebetulnya dia Pria yang baik, hanya saja dia kurang bisa menjaga ucapannya."

"Emh, tak apa Darius, aku mengerti."

"Apa kau lapar? Ada kedai Mie di ujung jalan, mari makan di sana. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku." Darius sedikit memohon.

"Sebetulnya, kau tak harus seperti itu. Tapi, baiklah!" Khanza menyetujui, mereka pun pergi ke kedai Mie yang sederhana yang letaknya tak jauh dari tempat itu.

"Bagaimana rasanya? Mie di sini salah satu makanan favoritku!" Ucapnya bersemangat.

"Sangat enak!" Khanza tersenyum puas. Ya, memang tak bisa di pungkiri makanannya terasa lezat pula di lidah Khanza, Darius tidak berbohong.

Selepas makan, Khanza dan Darius keluar bersama. Tanpa di duga, Nic telah berdiri tak jauh dari mereka saat ini.

"Nic!" Khanza merasa panik, dia seakan merasa tertangkap basah tengah berselingkuh dan takut jika Nic salah faham.

"Nic, aku hanya--,"

"Ternyata kau disini, aku sudah mencarimu dari tadi. Kenapa kau meninggalkan ponselmu di mobil?" keluh Nic, Khanza meraba kantung jasnya dan benar saja ponselnya tak ada di sana.

Haha, "maaf aku lupa," Khanza menggaruk kepalanya seperti orang bodoh.

"Apa dia pacarmu? Sepertinya aku juga melihat dia di atap bersamamu waktu di cafe," ucapnya menilik sinis penampilan Darius.

'Jadi dia melihatnya waktu itu.'

"Dia Darius, kami hanya kebetulan bertemu." Khanza memperkenalkan.

"Halo, aku Darius!" Darius tersenyum sembari mengulurkan tangan, namun Nic hanya menatap tak ingin menyahutinya. Darius kembali menarik tangannya dan diam dengan canggung.

"Khanza, kalau begitu aku kembali dulu. Sampai jumpa lagi lain waktu." Darius melambaikan tangan sembari berlalu dan Khanza balas melambai.

"Kenapa kau bersikap dingin begitu pada Darius?" keluh Khanza tak terima.

"Lalu? Apa aku harus tersenyum padanya dan memeluknya, begitu?!" Nic berkata gusar.

"Hey! Ada apa denganmu, kenapa kau marah begitu? Aku hanya bilang, bersikap baiklah padanya." Khanza tersulut emosi pula.

"Aku tidak suka kau dekat dengan sembarang lelaki."

"Apa urusannya denganmu, aku dekat dengan siapa juga itu urusanku." Ucap Khanza tak terima.

"Jika kau ingin bersamanya, aku harus tahu dulu Pria seperti apa dia. Bagaimana keluarganya, dan apa pekerjaannya?" Insting Nic sebagai Kakak mulai keluar dia ingin menjaga Khanza dan melindunginya, menuntunnya memilih pasangan yang benar, pikirnya.

"Astaga Nic, pikiranmu terlalu jauh." Khanza berjalan lebih dulu meninggalkan Nic yang masih berdiri di tempat.

"Hey, aku belum selesai bicara!" teriak Nic kesal.

Namun, Khanza mengacuhkannya dia tetap pergi dan masuk ke dalam mobil. Dia sengaja menyetel musik sangat keras agar gerutuan Nic tak terdengar di telinganya.

Nic masuk kedalam mobil, namun kali ini dia duduk di kursi depan, dia mendelik pada Khanza, namun gadis itu tak peduli dia melajukan mobilnya dengan santai.

Musik terdengar cukup keras hingga menyakiti gendang telinga Nic, dia mengecilkan volumenya hingga 0 sebetulnya hampir sama dengan mematikannya.

Khanza melirik Nic dari sudut matanya, Pria itu nampak memberengut kesal, "bagaimana acarnya?" Nic diam tak menjawab.

"Apa kau melakukan apa yang aku bilang tadi?" tanya Khanza lagi.

Kali ini Nic menjawab dengan Hem saja, "jadi?" Khanza menuntut jawaban yang lebih jelas.

"Tidak ada yang terjadi," jawab Nic tanpa menoleh.

Khanza menghela napas pasrah, "apa kau sudah menyatakan perasaanmu padanya?"

"Aku tidak bisa," jawab Nic datar, "aku selalu gugup kalau dekat dia."

"Cobalah, untuk memberanikan diri. Aku yakin Nona Cherry akan menerimamu, aku lihat dia juga menyukaimu," ujar Khanza.

"Benarkah?" Nic nampak ragu, "dia tadi berpelukan dengan laki-laki lain."

"Mungkin itu hanya temannya, jika belum menikah masih ada kesempatan meski dia pacarnya Nona Cherry, katakan padanya kalau kau menyukainya."

"Haruskah? Tidak bisakah dia melihat dari sikapku padanya?" Nic mendesah pelan, dia orang yang paling sulit dalam hal mengungkapkan isi hati.

"Nic, kalau kau tidak mengatakan isi hatimu padanya bagaimana dia akan tahu? Dia tak bisa membaca hati dan isi kepala orang," ujar Khanza dengan nada kesal.

Hmm, kembali kata ambigu keluar dari mulutnya, "terserah kamu sajalah, aku sudah malas memberimu saran tapi tak pernah kau gunakan."

Khanza kembali ke apartemennya setelah mengantar Nic sampai rumah.

***

Minggu berlalu, biasanya jika hari libur Khanza akan pergi untuk berolah raga. Namun kali ini, dia merasa malas dan hanya ingin rebahan di tempat tidur.

Seharian dia benar-benar hanya makan dan tidur di tambah menonton Drama. Telpon dari Nic pun Ia abaikan, "menyebalkan, apa yang dia mau? Ini kan hari libur, ini waktuku sendiri," gerutu Khanza sembari mematikan ponsel dan melemparnya ke sembarang arah.

Namun, beberapa saat kemudian. Bel pun berbunyi, Khanza berdecak kesal dan turun dari ranjang lantas membuka pintu sedikit, ternyata Nic. Khanza melongokkan kepalanya, "ada apa?" tanyanya tak ingin Nic masuk kedalam.

"Kau tidak sopan membiarkan tamu di depan pintu." Nic melipat tangan di dada. Khanza mendesah pelan dan terpaksa membuka pintu sedikit lebar agar Nic bisa masuk, hancur sudah hari liburnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Nic sembari mendudukan diri di sopa.

"Hanya menonton Drama," jawab Khanza seadanya dengan nada malas.

"Kenapa kau tidak mengangkat telponku?"

"Batrainya habis."

"Hari ini adalah kencan pertamaku dengan Cherry, aku ingin kau menyiapkan sesuatu yang romantis aku juga ingin menyatakan perasaanku padanya, jadi buatlah sesuatu yang spesial." Ujar Nic mengutarakan maksud dan tujuannya.

1
Ririn Nursisminingsih
nick ini ceo kok boodinng banget yaa grgeten a
Muna Junaidi
Hadir thor💃💃💃
Whidie Arista 🦋: Terimakasih kak. semoga suka sama ceritanya 😊
total 1 replies
Zikran Zikran
Luar biasa
Madura Sby
akhirnya masalah selesai jugaa
Waseng Susanti
crt yg menarik
Mom Q
super
Ndhut
.
Anonymous
bukannya tes dna biasany bth wkt 2 mgg an kan?
Whidie Arista 🦋: dalam dunia halu apa sih yang gak mungkin kak wkwk🤭
total 1 replies
mudah hartatik
suka ceritanyA... sepertinya bagus..
Nuraeni Nur
menarik
Kadek Bella
terima kasih thoor,,, ceritanya nggak bertele-tele
Whidie Arista 🦋: sama2 kak, makasih juga udah mampir di karya aku 😊
total 1 replies
Devina Siregar
top
Nabilah Afifah
min kok gaada novel yg ini
Whidie Arista 🦋: kalau minta Kakak bisa baca nove aku yang lain, terima kasih🙏
Whidie Arista 🦋: Mohon maaf ya Kak🙏 novel ini gak jadi aku lanjutin jadi aku hapus🙏😊
total 2 replies
Doraita Veriani
aku padamu Risa....meleleh air mataku
Agus Tina
Luar biasa
Tris Santini
bonchap nya thor
Rus Siana
pPpPpppppPpp
Uswatun Hasanah
lanjut cerita yg lain dong
Whidie Arista 🦋: kalau bikin sekuel novel ini kayanya belum ada ide kak Wkwk
Whidie Arista 🦋: Cerita yang lain yang mana Kak?
total 2 replies
Anonymous
Terima kasih thor 😍🥰
Whidie Arista 🦋: sama2 Kak😊 Makasih juga buat Kakak yang sudah mendukung novel aku yang satu ini🙏
total 1 replies
Uswatun Hasanah
tamat tamat ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!