Oh My Savior

Oh My Savior

Bab 1 : Malam yang tak terlupakan

Nic! Sadarlah! Kita harus lekas pergi dari tempat ini! Ah sial, mengapa tubuhnya sangat berat." Gerutu gadis berpakaian formal tersebut, sembari membopong seorang pemuda tampan yang sedikit lebih tinggi darinya.

Gadis itu berjalan terseok-seok mengikuti langkah sang pemuda yang nampak setengah sadar karena mabuk. Dengan sekuat tenaga gadis itu menyeret tubuh sang pemuda secepat mungkin, ketika mendengar langkah kaki mendekat dia secepat kilat bersembunyi.

'Sudah ku duga, ini telah di rencanakan. Jika saja aku benar-benar ikut minum tadi. Nic pasti akan masuk jebakannya.' ucapnya dalam hati.

Tap...tap...

"Kemana mereka pergi?" Gumam seorang pria tak jauh dari lokasi mereka.

"Aku yakin mereka belum pergi jauh! Nicholas dalam keadaan mabuk, gadis itu pasti kesulitan membawanya. Ayo kita berpencar dan temukan mereka!" Ujarnya, langkah mereka pun perlahan menjauh.

"Emh..emh... Nona, aroma mu begitu harum!" Ucap Nicholas dengan nada sensual, hidungnya mengendus-ngendus leher Khanza.

"Nicholas hentikan! Ini aku Khanza." Ucap khanza dengan wajah memerah.

"Khanza? Sepertinya aku pernah dengar nama itu?" Ucapnya dengan ekspresi wajah bodoh.

"Tentu saja, aku sekertaris mu!" Khanza kembali menyeret tubuh Nicholas mengikuti langkahnya.

Brak...!! Khanza membanting pintu mobil setelah bersusah payah ia membawa Nic dari tempat tersebut.

"Aku harus cepat pergi dari sini, sebelum mereka menemukan kami lagi."

Khanza pun pergi dari tempat tersebut bersama Nicholas yang masih meracau tak jelas di kursi belakang. Dia merengek seperti anak kecil, terkadang dia meracau seperti orang gila.

Khanza meliriknya dari kaca spion, dia tersenyum tipis melihat bosnya itu. Rasanya baru kali ini ia melihat sisi Nicholas yang seperti ini.

'Rasanya, aku ingin waktu terhenti saat ini juga. Melihat sisi mu yang seperti ini begitu jarang terjadi. Kau begitu tampan walau dalam keadaan mabuk sekalipun.' gumam Khanza dalam hati.

Mobil pun berhenti di pelataran hotel. Seorang pegawai mereka datang menghampiri dan membuka kan pintu mobil.

"Tolong bawa Tuan ke kamarnya, dia kelelahan dan terlalu banyak minum."

"Baik Nona Khanza!" Ujarnya. Dengan sigap sang pegawai laki-laki tersebut membopong Nicholas dan mengantar mereka ke kamar khusus yang berada di lantai paling atas.

Pegawai laki-laki itu membaringkan Nicholas di ranjang, setelah itu ia berpamitan dan pergi dari tempat itu. Khanza menutup pintu dan kembali untuk mengurus bos nya yang tak berdaya. Ia melepas sepatu yang Nicholas kenakan dan meluruskan Kakinya, lantas dia mencoba untuk melepaskan Jas yang Nicholas kenakan namun tiba-tiba, Brukk...!! Nic menarik Khanza hingga tubuh Khanza terhimpit di bawah tubuhnya.

"Nic apa yang kau lakukan?!" Khanza melebarkan matanya saking terkejutnya.

"Bukankah kau tadi ingin menggoda ku, kau akan membuka bajuku benar bukan?!" Ucapnya di sertai seringai. Membuat Khanza seketika bergidik ngeri.

"Ti-tidak! Bukan itu yang terjadi, aku hanya ingin melepaskan Jas mu, aku merasa mungkin kau tidak nyaman tidur mengenakan Jas." Ucap Khanza bersungguh-sungguh, namun nampaknya usaha penjelasannya sia-sia saja, Nic tak mendengarkan apa yang Khanza katakan dia mulai melancarkan aksinya.

Cup... Dia menyergap bibir lembut Khanza yang sama sekali belum terjamah siapapun.

Emphhh!!! Khanza nampak kesulitan bernapas, dia berusaha mendorong tubuh Nic agar menjauh darinya.

"Ni-cho-las sa-sadarlah! I-ini aku K-khanza! Kita tak bisa melakukan ini" Ucapnya dengan napas tersengal-sengal.

Nic seolah tak mendengar apa yang Khanza katakan dia terus melakukan apa yang ingin iya lakukan.

Khanza memejamkan mata, sejujurnya tubuhnya merespon semua yang Nic lakukan padanya.

'Setidaknya, biarkan aku menikmati momen saat ini. Aku tidak peduli apa yang akan terjadi esok hari.' Khanza mengalungkan tangannya ke leher Nic, membalas semua yang Nic lakukan padanya dengan penuh perasaan dan keintiman yang tak pernah Khanza bayangkan pun terjadi.

***

Grusuk...!!

"Sial apa yang terjadi padaku?!" Samar-samar Khanza mendengar suara Nicholas menggerutu. Perlahan matanya terbuka, dia melihat punggung yang bertelanjang itu. Putih, mulus, tanpa noda.

'Itu punggungnya! Aku masih tak percaya semalam kami, kami melakukannya.' wajah Khanza bersemu merah, dia menarik selimut dan menutupi wajahnya. Namun, ia tetap bisa mengintip dari balik selimut tersebut.

Nic nampak mengacak rambutnya dengan gusar, dia lantas berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Di raut wajahnya, nampak begitu jelas rasa penyesalan dan tak terima. Khanza tersenyum pahit, bagaimana dia bisa merasa senang di atas penderitaan Nic.

Khanza menyibak selimutnya dan memungut pakaiannya yang berserakan di lantai, lantas kembali mengenakannya.

"Pagi Nic!" Ucapnya sambil tersenyum ramah seperti biasa, seolah tak pernah terjadi apa-apa di antara mereka.

Nicholas hanya diam tak ingin menjawab sapaan Khanza.

"Semalam kita...," Ucapnya terputus sembari memalingkan wajah.

"Tidak ada yang terjadi pada kita semalam." Ucap Khanza sambil terus mempertahankan senyumnya.

"Apa maksudmu? Kita semalam benar-benar...," ucapannya kembali di potong Khanza.

"Tidak pernah terjadi apapun pada kita Nic! Aku harap kau melupakan semua yang terjadi, anggap saja kita tidak pernah melakukannya!"

Terpopuler

Comments

Sakura Chan

Sakura Chan

Assalamualaikum wr wb

izin pm thor, mampir yuk ke ceritaku judul nya

Aku Tetap Cinta

2022-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Malam yang tak terlupakan
2 Bab 2 : Semua telah terjadi
3 Bab 3: Menyembunyikan kebenaran
4 Bab 4 : Kembalinya Cherry
5 Bab 5 : Mengapa dia terlihat cantik?
6 Bab 6 : Perasaan asing
7 Bab 7 : Ikan Buntal
8 Bab 8: Kepekaan 0%
9 Bab 9 : Bertemu Darius
10 Bab 10 : Si gila
11 Bab 11 : Ucapan selamat
12 Bab 12 : Arabella Wilson
13 Bab 13 : Hasil USG
14 Bab 14 : Kata yang tak mampu terucap
15 Bab 15 : ketetapan hati
16 Bab 16 : Menyelamatkannya
17 Bab 17 : Alasan tak berguna
18 Bab 18 : Misi Arra
19 Bab 19 : Keluarga harmonis
20 Bab 20 : Cemburu?
21 Bab 21 : Sesuatu yang di anggap penting
22 Bab 22 : Perubahan sikap Nic
23 Bab 23 : Pergerakan pertama
24 Bab 24: Rencana diam-diam
25 Bab 25 : Perdebatan
26 Bab 26 : Kecerobohan yang manis
27 Bab 27 : Amarah David
28 Bab 28 : Keputusan berat
29 Bab 29 : Jarak
30 Bab 30 : Ciuman perpisahan
31 Bab 31 : Pertunangan
32 Bab 32 : See you again
33 Bab 33 : Jantan atau betina?
34 Pengumuman
35 Bab 34 : Menghilangnya Khanza.
36 Bab 35 : Mabuk
37 Bab 36 : Kisah yang terulang kembali
38 Bab 37 : Cherry hamil!
39 Bab 38: Fakta tentang Cherry
40 Bab 39 : Story of Clarisa
41 Bab 40 : Memperbaiki hubungan
42 Bab 41: Sebuah Janji
43 Bab 42 : Misi di Kasino
44 Bab 43 : Misi di Kasino fart 2
45 Bab 44 : Kecurigaan yang mulai timbul
46 Bab 45 : Ayah Meninggal
47 Bab 46 : Penangkapan Richard
48 Bab 47 : Kedatangan Martin Nelson
49 Bab 48 : Cherry berpindah haluan
50 Bab 49 : Misi penyelamatan bagian 1
51 Bab 50 : Misi penyelamatan berhasil!
52 Bab 51 : Richard bebas
53 Bab 52 : Putusan Rapat
54 Bab 53 : Akhir dari Martin Nelson
55 Bab 54 : Pendarahan
56 Bab 55 : Masih belum sadarkan diri
57 Bab 56 : Welcome Baby Boy
58 Bab 57 : Dia anakku!
59 Bab 58 : Ivander Haedar Nelson
60 Bab 59 : Khanza kembali
61 Bab 60 : Memulai hidup baru
62 Bab 62 : Pernikahan!
63 Bab 63 : Ending!
64 Pengumuman Tamat!
65 Bonus Chapter dan Promosi Novel baru
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 : Malam yang tak terlupakan
2
Bab 2 : Semua telah terjadi
3
Bab 3: Menyembunyikan kebenaran
4
Bab 4 : Kembalinya Cherry
5
Bab 5 : Mengapa dia terlihat cantik?
6
Bab 6 : Perasaan asing
7
Bab 7 : Ikan Buntal
8
Bab 8: Kepekaan 0%
9
Bab 9 : Bertemu Darius
10
Bab 10 : Si gila
11
Bab 11 : Ucapan selamat
12
Bab 12 : Arabella Wilson
13
Bab 13 : Hasil USG
14
Bab 14 : Kata yang tak mampu terucap
15
Bab 15 : ketetapan hati
16
Bab 16 : Menyelamatkannya
17
Bab 17 : Alasan tak berguna
18
Bab 18 : Misi Arra
19
Bab 19 : Keluarga harmonis
20
Bab 20 : Cemburu?
21
Bab 21 : Sesuatu yang di anggap penting
22
Bab 22 : Perubahan sikap Nic
23
Bab 23 : Pergerakan pertama
24
Bab 24: Rencana diam-diam
25
Bab 25 : Perdebatan
26
Bab 26 : Kecerobohan yang manis
27
Bab 27 : Amarah David
28
Bab 28 : Keputusan berat
29
Bab 29 : Jarak
30
Bab 30 : Ciuman perpisahan
31
Bab 31 : Pertunangan
32
Bab 32 : See you again
33
Bab 33 : Jantan atau betina?
34
Pengumuman
35
Bab 34 : Menghilangnya Khanza.
36
Bab 35 : Mabuk
37
Bab 36 : Kisah yang terulang kembali
38
Bab 37 : Cherry hamil!
39
Bab 38: Fakta tentang Cherry
40
Bab 39 : Story of Clarisa
41
Bab 40 : Memperbaiki hubungan
42
Bab 41: Sebuah Janji
43
Bab 42 : Misi di Kasino
44
Bab 43 : Misi di Kasino fart 2
45
Bab 44 : Kecurigaan yang mulai timbul
46
Bab 45 : Ayah Meninggal
47
Bab 46 : Penangkapan Richard
48
Bab 47 : Kedatangan Martin Nelson
49
Bab 48 : Cherry berpindah haluan
50
Bab 49 : Misi penyelamatan bagian 1
51
Bab 50 : Misi penyelamatan berhasil!
52
Bab 51 : Richard bebas
53
Bab 52 : Putusan Rapat
54
Bab 53 : Akhir dari Martin Nelson
55
Bab 54 : Pendarahan
56
Bab 55 : Masih belum sadarkan diri
57
Bab 56 : Welcome Baby Boy
58
Bab 57 : Dia anakku!
59
Bab 58 : Ivander Haedar Nelson
60
Bab 59 : Khanza kembali
61
Bab 60 : Memulai hidup baru
62
Bab 62 : Pernikahan!
63
Bab 63 : Ending!
64
Pengumuman Tamat!
65
Bonus Chapter dan Promosi Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!