Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari
Huek
Clara memuntahkan cairan putih dari mulut nya, mulut nya terasa pahit.
"Pasti masuk angin, semalam tidur tidak memakai apapun," Gumam Clara.
Hari ini, Clara akan membeli kebutuhan nya sehari-hari, yang paling penting, Clara akan membeli kasur, agar tidur nya nenyak, selanjut nya Clara harus memikirkan akan bekerja apa.
Clara mencari angkot, guna untuk sampai ke pasar, karena pasar dari rumah nya lumayan dekat.
Setelah lima menit, Clara sampai ke pasar.
Clara membeli kasur dan juga alat masak lain-lain nya, nanti akan di kirim oleh pihak penjual nya ke rumah Clara.
"Cape juga seharian belanja seperti ini.." Gumam Clara.
Lalu Clara memutuskan untuk mencari sarapan untuk nya, karena dari rumah, Clara belum makan apapun.
Clara memesan nasi goreng kesukaan nya, namun aneh nya, Clara merasa mual mencium nasi goreng itu, akhirnya Clara tidak menghabis kan nasi goreng itu.
"Efek masuk angin, jadi seperti ini, huff." Gumam Clara menghela nafas berat.
Clara melihat penjual rujak, Clara merasa dia tertarik dengan makanan itu.
Clara membeli rujak itu, dia memakan rujak itu dengan lahap.
"Aneh, aku kan dulu tidak suka dengan yang asam-asam, tapi sekarang suka." Gumam Clara, namun Clara tidak menghiraukan nya, Clara menghabiskan rujak itu, lalu Clara pulang.
Clara langsung pulang kerumah nya, namun Clara bertemu dengan tetangga nya dulu.
"Kami Clara kan, anak nya pak joko?" Tanya ibu-ibu itu.
"Iya bu, saya Clara." Jawab Clara.
"Kamu kemana aja selama ini, rumah mu tidak terawat," Ujar ibu-ibu itu.
"Aku bekerja di jakarta bu, tapi kebetulan aku rindu dengan suasan kota ini, jadi aku memutuskan untuk pulang," Ujar Clara.
"Sejak kapan kamu kesini?" Tanya sang ibu-ibu itu.
"Semalam bu," Jawab Clara.
"Oh yaudah, kalo kamu ada apa-apa, kerumah saya aja Clar," Ucap sang ibu-ibu itu.
"Terima kasih bu," Ucap Clara.
"Kalo begitu, saya pulang dulu," Pamit sang ibu-ibu itu.
Clara mengangguk dan tersenyum kearah nya.
Clara membuka pintu rumah nya yang masih kosong, Clara memutuskan untuk ke kebun belakang, dulu kebun itu terawat oleh ayah dan ibu nya.
"Pa, bu. Aku akan menanam sayur-sayuran lagi, seperti yang kalian lakukan dulu," Gumam Clara.
Clara membersihkan kebun yang berada di belakang rumah itu, saat Clara sedang termenung memikirkan hidup nya, Clara menjadi teringat dengan suami nya.
"Honey, sedang apa kamu disana?" Gumam Clara.
"Aku sangat merindukan mu, maaf atas kepergian ku, honey."
Lalu Clara mengingat kisah tragis kedua orangtua nya yang meninggal di bunuh oleh orang yang tidak di ketahui sampai sekarang.
"Maaf, aku trauma dengan kejadian terbunuh nya kedua orangtua ku, aku membenci orang-orang yang suka membunuh, dan sial nya, kamu salah satu orang itu, mengapa Matteo.." Gumam Clara.
Clara menunduk, air mata sudah mengalir di wajah nya, isak tangis mulai terdengar ditelinga, Clara tidak bisa menahan rasa sakit dan rasa rindu kepada suami nya..
"Semoga kita tidak akan bertemu di kebetulan mana pun, Lorenzo Carlos Matteo.."
Clara menyusut air mata nya, Clara harus kuat dengan semua ini, Clara harus melupakan suami dan pernikahan mereka.
***
Sedangkan disisi lain, Lorenzo sudah berada di jakarta, tapi dia belum menemukan Clara.
Lorenzo sudah menacari Clara di setiap sudut kota ini, Lorenzo juga sudah menanyakan nya kepada Yeni dan Rendy.
Namun nihil, mereka tidak tahu dimana keberadaan Clara.
"Lex, kita harus mencari istri ku kemana lagi?" Keluh Lorenzo.
"Kita pasti akan menemukan nona Clara, hanya butuh waktu saja tuan," Ujar Alex.
"Lex, apakah seorang pembunuh seperti ku tidak pantas memiliki istri.." Ucap Lorenzo.
"Tuan, jangan bicara seperti itu," Ucap Alex.
Lorenzo menghela nafas berat, mendengar Alex.
"Kita cari ke kota lain," Ucap Lorenzo.
"Baik tuan, kita sebar anak buah ke semua penjuru kota," Ucap Alex.
"Tuan, apakah anda tahu, dimana dulu nona Clara tinggal, kemungkinan nona Clara pulang kesana," Ucap Alex.
Lorenzo yang baru menyadari nya, Lorenzo langsung menghubungi Yeni, dia pasti akan tahu, tempat tinggal Clara dulu.
Setelah Lorenzo mendapatkan jawaban dari Yeni, Lorenzo langusng pergi dengan Alex.
"Kita akan ke kota Garut, orangtua Clara dulu tinggal disana, kemungkinan istriku berada disana," Ucap Lorenzo.
Lorenzo cukup lega setelah tahu kemungkinan istri nya berada di kota tersebut, meskipun Lorenzo belum tahu jelas nya, namun Lorenzo akan berusaha mencari nya kesana.
Tidak butuh waktu lama, akhirnya Lorenzo sudah sampai di kota Garut.
Lalu kedua nya berpencar ke setiap sudut kota itu untuk mencari Clara.
"Baby girl, kau akan mendapatkan hukuman," Gumam Lorenzo.
"Tapi semoga kamu baik-baik saja.."
Setelah mencari kesana-kemari, kedua nya tidak menemukan Clara.
"Coba kau tanya lagi, dimana letak desa nya," Ujar Alex.
"Aku lupa Lex menanyakan nya Lex, bentar ya." Ucap Lorenzo.
"Ck, kau ini.." Geram Alex.
Setelah Lorenzo menanyakan nya, ternyata letak rumah Clara di perkampungan, butuh waktu tiga jam lagi untuk sampai kesana.
"Bentar, ada telfon dari anak buah kita.." Ujar Alex.
Lalu Alex mengangkat ponsel nya, Alex bicara dengan serius bersama anak buah nya
"Bagaimana Lex?" Tanya Lorenzo.
"Salah satu anak buah kita sudah menemukan nona Clara, dia berada di sebuah kampung terpencil," Jawan Alex.
"Katakan pada nya, jaga istri ku dari kejauhan, jangan membuat istri ku curiga," Ujar Lorenzo.
"Aman," Jawab Alex.
Lalu kedua nya langsung meninggalkan tempat tersebut, butuh waktu tiga jam untuk sampai ketempat Clara.
"Jadi setelah kalian bertemu lagi, apakah kau akan memberitahu kan tentang siapa diri mu?" Tanya Alex.
"Iya, mau tidak mau, aku harus memberitahu kan nya, agar dia tidak salah faham," Jawab Lorenzo.
"Alasan aku tidak mau menikah, ribet.." Ujar Alex.
"Salah faham, bukan ribet." Geram Lorenzo.
***
Disisi lain, Clara sedang membereskan barang-barang yang sudah ia beli tadi.
Clara membawa kasur nya kedalam rumah, meskipun keberatan namun Clara memaksa nya, karena Clara tidak mau merepotkan orang lain.
Setelah Clara berhasil menata rapih barang-barang itu dirumah, Clara langsung membaring kan tubuh nya di atas ranjang empuk itu.
"Seandainya suami ku bersama ku, mungkin kami akan bahagia," Gumam Clara.
Namun Clara mengingat lagi siapa suami nya sebenarnya, kadang Clara membenci Lorenzo, kadang juga ia merindukan suami nya.
"Tapi sejujur nya, aku merindukan dirimu, honey," Gumam Clara.
Tak terasa air mata membasahi wajah nya, saat Clara mengingat suami nya, Clara tidak bisa menahan tangisan nya.