Genre: Urban Fantasy dengan elemen Aksi dan Misteri
Garis Besar Cerita:
"Power" adalah sebuah novel web yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Arya Pratama yang hidup di Jakarta tahun 2030. Dia menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan supernatural untuk mengendalikan listrik. Namun, kekuatan ini membawanya ke dalam konflik berbahaya antara kelompok-kelompok rahasia yang memperebutkan kendali atas kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"percikan takdir"
Seorang pemuda bernama Arya Pratama yang hidup di Jakarta tahun 2030. Dia menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan supernatural untuk mengendalikan listrik. Namun, kekuatan ini membawanya ke dalam konflik berbahaya antara kelompok-kelompok rahasia yang memperebutkan kendali atas kota.
Arya Pratama menghela nafas panjang sambil menatap layar komputer di hadapannya. Jam digital di sudut ruangan menunjukkan pukul 23:45, namun kantornya masih dipenuhi suara ketikan dan gumaman pelan rekan-rekan kerjanya. Sebagai seorang programmer di salah satu perusahaan teknologi terbesar di Jakarta, lembur hingga larut malam sudah menjadi rutinitas baginya.
"Ayo, Ar. Tinggal sedikit lagi," gumamnya pada diri sendiri, jemarinya kembali menari di atas keyboard dengan kecepatan tinggi. Proyek yang sedang dikerjakannya harus selesai malam ini juga, tak peduli berapa lama ia harus terjaga.
Tiba-tiba, lampu di ruangan berkedip beberapa kali. Arya mengangkat kepalanya, mengerutkan dahi. Hal ini sudah terjadi beberapa kali dalam seminggu terakhir, namun tak ada yang tahu penyebabnya. Beberapa rekannya mulai berbisik-bisik tentang kemungkinan gedung mereka berhantu, tapi Arya terlalu rasional untuk mempercayai hal-hal seperti itu.
Ketika ia kembali fokus pada pekerjaannya, sesuatu yang aneh terjadi. Layar komputernya berkedip, kode-kode yang telah ia tulis selama berjam-jam mulai berantakan. "Tidak, tidak, tidak!" serunya panik, jemarinya dengan cepat menekan tombol untuk menyimpan pekerjaannya.
Namun, sebelum ia sempat melakukannya, seluruh listrik di gedung padam. Kegelapan pekat menyelimuti ruangan, diikuti dengan seruan kaget dari rekan-rekannya. Arya merasakan jantungnya berdegup kencang, campuran antara frustrasi dan ketakutan.
Dalam kegelapan itu, ia merasakan sesuatu yang aneh. Seperti ada aliran energi yang mengalir melalui tubuhnya, membuat ujung jari-jarinya terasa geli. Tanpa sadar, ia mengangkat tangannya, dan seketika itu juga, percikan-percikan kecil listrik muncul di ujung jarinya.
Arya terkesiap, matanya melebar tak percaya. "Apa yang...?" bisiknya pada diri sendiri, namun kata-katanya terputus ketika listrik kembali menyala.
Ruangan kembali terang, diiringi helaan nafas lega dari semua orang. Namun Arya masih terpaku, matanya menatap tangannya yang kini tampak normal. Apakah yang baru saja ia lihat hanya ilusi akibat kelelahan?
"Hei, Arya! Kau tidak apa-apa?" Suara Dian, rekan kerjanya, membuyarkan lamunannya.
Arya mengerjapkan mata, berusaha kembali ke realitas. "Ah, ya... aku baik-baik saja," jawabnya, meski pikirannya masih berkecamuk.
Ketika ia kembali menatap layar komputernya, Arya terkejut. Semua kode yang ia kira hilang, kini tampak utuh dan bahkan lebih lengkap dari sebelumnya. Seolah-olah ada yang menyelesaikannya selama listrik padam.
Arya menggigit bibirnya, berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benaknya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kekuatan aneh yang ia rasakan itu nyata? Dan jika benar, apa implikasinya bagi hidupnya?
Tanpa ia sadari, malam itu menjadi titik balik dalam hidupnya. Sebuah kekuatan misterius telah terbangun, dan Arya Pratama akan segera mengetahui bahwa dunia yang ia kenal selama ini jauh lebih kompleks dan berbahaya dari yang pernah ia bayangkan.
Arya berfikir keras, apakah ini titik awal kehancuran. jiwanya berkecamuk pikirannya tidak tenang dan gelisah. Bagaimana ini apa yang harus aku lakukan, arya pun berdoa. ya tuhan jika ini sudah engkau takdirkan untuku maka permudahkanlah jalan langkahku. Ucap Arya dengan penuh gegelisahan hati dan pikirannya.