Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tantangan dan pertempuran, cinta sering kali menjadi cahaya yang memandu. Zayyy, seorang pemuda yang karismatik dan tak kenal takut, telah berjuang melawan musuh dan tantangan, tidak hanya untuk melindungi artefak berharga, tetapi juga untuk menjaga cintanya dengan Angelina. Namun, di tengah semua itu, ada suatu kebenaran yang tak terhindarkan: hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan sulit, pengorbanan, dan kehilangan.
Saat bayangan gelap mulai mendekat, Zayyy harus menghadapi tidak hanya musuh yang mengancam, tetapi juga perasaannya sendiri. Pertarungan untuk cinta dan harapan akan membawa Zayyy pada jalan yang penuh dengan kenangan indah dan kesedihan yang mendalam. Di sinilah kisahnya dimulai, di mana setiap detik berharga dan setiap pertempuran adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan menuju pengertian sejati tentang cinta dan kehilangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohamad Zaka Arya Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Menggali Kenangan di Air Terjun Singokromo
Hari itu, Zayyy dan Angelina memutuskan untuk menjelajahi salah satu tempat wisata terkenal di Nganjuk: Air Terjun Singokromo. Dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, mereka berangkat dari rumah Angelina di pagi hari. Cuaca cerah dan udara segar mengantar mereka menuju destinasi yang dijanjikan.
Sesampainya di Air Terjun Singokromo, suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian menyambut mereka. “Lihat, Angel! Air terjun ini luar biasa!” Zayyy berteriak, matanya bersinar penuh antusias.
Angelina mengangguk, terpesona oleh keindahan alam di depan mereka. “Wow, aku tidak sabar untuk melihat lebih dekat!” Mereka berdua mulai berjalan menyusuri jalan setapak menuju air terjun, di mana pepohonan hijau mengelilingi mereka, menciptakan suasana yang tenang.
Saat mendekati air terjun, mereka melihat kolam alami yang terbentuk di bawahnya. Airnya berwarna biru jernih, dan Zayyy segera berlari mendekat. “Kita harus berenang di sini! Airnya pasti dingin dan segar!”
Angelina tersenyum lebar, tetapi juga meragukan. “Tapi, kita tidak membawa pakaian ganti.”
“Tidak masalah! Kita bisa menikmati air ini tanpa harus berenang,” jawab Zayyy, lalu melangkah lebih dekat ke tepi kolam. Angelina mengikuti, meskipun dengan hati-hati.
Setelah beberapa saat berdiri di tepi kolam, Zayyy mengambil keputusan. “Aku tidak bisa menunggu lebih lama. Aku akan mencoba mencelupkan kaki ke dalam air.” Dengan semangat, Zayyy melepaskan sepatu dan kaos kakinya, lalu mengulurkan kakinya ke dalam air.
Angelina menggelengkan kepala. “Zayyy, hati-hati! Apa kamu yakin?”
Airnya terasa dingin dan menyegarkan saat Zayyy mencelupkan kakinya. “Ah, ini sangat menyenangkan! Kamu harus coba, Angel!”
Setelah beberapa detik ragu, Angelina akhirnya mengikuti jejak Zayyy. Ia melepaskan sepatu dan pelan-pelan mencelupkan kakinya ke dalam air. “Wow! Ini memang terasa menyegarkan!”
Mereka berdua tertawa, menikmati momen yang sederhana namun penuh keceriaan. Zayyy mulai bermain air, menyipratkan air ke arah Angelina. “Zayyy! Jangan! Aku basah!” Angelina berusaha menghindar, tetapi Zayyy terus menyerangnya dengan cipratan air.
“Ayo, Angel! Mari kita bermain air!” Zayyy mengundang, tidak mau menyerah. Angelina akhirnya menyerah dan ikut bermain, mereka berlarian di tepi kolam, tertawa tanpa beban.
Setelah beberapa saat bermain, mereka duduk di tepi kolam sambil mengeringkan kaki. Angelina menatap air terjun yang deras mengalir, pikirannya melayang ke masa lalu. “Zayyy, aku ingat saat kita masih kecil, kita pernah datang ke tempat seperti ini, bukan?”
Zayyy mengangguk. “Iya, itu di Air Terjun Tumpak Sewa. Kita berdua sangat senang waktu itu. Kita bermain air dan kamu sempat jatuh ke dalam kolam.”
Angelina tertawa mengenang kejadian itu. “Iya! Aku tidak bisa berenang dengan baik, dan kamu berlari menolongku. Sejak saat itu, aku berjanji akan belajar berenang dengan lebih baik.”
“Momen-momen seperti itu selalu kuingat. Kita telah melalui banyak hal bersama,” ujar Zayyy, memandang Angelina dengan penuh kehangatan.
Angelina tersenyum, merasakan kehangatan dari kenangan tersebut. “Zayyy, terima kasih telah selalu ada untukku. Setiap kenangan bersamamu sangat berarti.”
Zayyy tersenyum, lalu tiba-tiba beranjak berdiri. “Ayo kita menjelajahi area di sekitar air terjun! Pasti ada tempat menarik lainnya di sini.”
Angelina berdiri mengikuti Zayyy yang mulai menjelajahi area sekitarnya. Mereka menemukan jalur setapak yang mengarah ke atas, menuju puncak air terjun. “Kita harus mendaki ini! Siapa tahu pemandangannya lebih indah dari sini!” Zayyy mengajak dengan penuh semangat.
Angelina sedikit ragu. “Tapi, apa kita sudah siap? Jalanannya mungkin licin.”
“Tenang saja, Angel. Kita bisa melakukannya bersama. Ini akan jadi petualangan seru!” Zayyy meyakinkan, dan akhirnya Angelina setuju. Mereka mulai mendaki, berusaha berhati-hati agar tidak tergelincir.
Saat mendaki, Zayyy dan Angelina berbincang-bincang tentang impian dan harapan mereka di masa depan. “Apa yang ingin kamu capai dalam hidupmu, Angel?” Zayyy bertanya, menyusuri jalan setapak yang sempit.
Angelina berpikir sejenak. “Aku ingin menjadi seorang guru, menginspirasi anak-anak agar mencintai belajar. Mungkin aku juga ingin membuat sekolah di desa-desa terpencil, agar semua anak mendapatkan pendidikan yang layak.”
Zayyy terkesan mendengar jawaban Angelina. “Itu adalah impian yang sangat mulia. Aku yakin kamu bisa melakukannya. Kamu memiliki tekad yang kuat.”
Angelina tersenyum, merasa didukung. “Apa denganmu? Apa impian terbesarmu?”
“Hmm, aku ingin memiliki restoran sendiri suatu hari nanti. Tempat di mana semua orang bisa berkumpul dan menikmati makanan yang enak. Mungkin dengan konsep yang unik, seperti tema tertentu,” jawab Zayyy dengan bersemangat.
“Wow! Itu ide yang keren, Zayyy! Aku yakin kamu bisa membuatnya terwujud,” Angelina memuji, menyemangati Zayyy.
Setelah beberapa saat mendaki, mereka akhirnya sampai di puncak air terjun. Pemandangan di atas benar-benar menakjubkan. Dari ketinggian, mereka bisa melihat seluruh area sekeliling, hutan hijau yang rimbun dan sungai yang mengalir di bawah.
“Lihat, Angel! Betapa indahnya!” Zayyy berteriak penuh kegembiraan.
Angelina berdiri terpukau, menatap pemandangan yang luar biasa. “Ini luar biasa! Rasanya seperti kita berada di puncak dunia.”
Mereka duduk di tepi batu besar, mengagumi keindahan alam di depan mereka. Zayyy mengambil ponselnya dan mengabadikan momen tersebut. “Ayo kita ambil foto di sini!”
Angelina berpose dengan latar belakang air terjun yang megah, dan Zayyy menangkap momen itu. “Perfect! Ini akan jadi kenangan yang tak terlupakan.”
Setelah beristirahat dan menikmati pemandangan, mereka mulai kembali ke bawah. Dalam perjalanan turun, Angelina menyadari sesuatu. “Zayyy, aku senang kita bisa menghabiskan waktu di sini. Rasanya seperti menghidupkan kembali kenangan lama.”
“Iya, aku juga merasakannya. Ini adalah perjalanan yang istimewa. Dan aku harap masih banyak petualangan yang menanti kita,” jawab Zayyy.
Setelah tiba kembali di kolam, mereka memutuskan untuk bermain air lagi. Kali ini, Angelina lebih berani. Mereka berenang di kolam alami, tertawa dan bermain, seakan melupakan semua masalah yang ada.
Setelah bermain, mereka menghabiskan waktu santai di tepi kolam, mengeringkan tubuh mereka di bawah sinar matahari. “Aku merasa sangat bahagia hari ini,” ujar Angelina, menatap Zayyy dengan tulus.
Zayyy tersenyum, menyentuh tangan Angelina. “Begitu juga denganku. Setiap momen bersamamu selalu berarti.”
Saat matahari mulai terbenam, mereka memutuskan untuk beranjak pulang. Di perjalanan pulang, suasana di mobil dipenuhi tawa dan cerita tentang hari yang menyenangkan.
Setibanya di rumah, Zayyy dan Angelina merasa sangat puas dengan pengalaman yang mereka jalani. Mereka saling berjanji untuk terus menjelajahi tempat-tempat baru dan menciptakan lebih banyak kenangan indah bersama.
Hari itu tidak hanya tentang petualangan di Air Terjun Singokromo, tetapi juga tentang menguatkan hubungan mereka, menjalin kembali ikatan yang mungkin sempat terputus. Dalam hati mereka, ada rasa syukur yang dalam atas segala momen indah yang telah mereka bagi.