Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 Shi Guan (2)
Qin Xin melingkarkan tangannya dipinggang ramping milik Shi Guan, memeluknya dengan mesra.
Mereka tetap dalam posisi itu untuk waktu yang cukup lama, tanpa mengucapkan sepatah katapun, kepala Shi Guan bersender mesra didada bidang Qin Xin, merasakan detak jantung pria yang dicintainya.
Pelukan itu begitu hangat, perasaan itu belum pernah dia rasakan sebelumnya, begitu hangat dan nyaman pikirnya.
Shi Guan berharap mereka bisa terus seperti ini selamanya.
"Jadi bagaimana ? apa Yang Mulia menerima Cintaku ini ?" Tanya Shi Guan dengan tingkah manjanya.
"Tentu saja aku pasti menerimanya, bahkan jika kau tidak menyatakan cinta kepadaku, aku akan tetap mengejarmu" jawab Qin Xin dengan tersenyum hangat.
Mendengar jawaban Qin Xin, hati Shi Guan merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia sanga puas dan bahagia mendapat balasan cintanya, dan mulai dari saat ini dia resmi menjadi kekasihnya Qin Xin.
Setelah kejadian itu, keduanya kini tidak lagi menyembunyikan perasaan masing-masing, mereka selalu mengekspresikan rasa cinta mereka disetiap kesempatan.
Shi Guan juga memutuskan untuk tinggal bersama dengan Qin Xin di istana, mereka sudah selayaknya sepasang suami istri.
Bahkan dimalam hari, Shi Guan akan selalu menemani Qin Xin ketika tidur, namun hubungan mereka tidak pernah sampai terlampau jauh, mereka berdua masih menjaga satu sama lain agar tidak sampai berhubungan badan.
Itu karena Qin Xin masih terlalu muda dia belum berusia 16 tahun, usia yang dianggap sebagai usia dewasa untuk Benua Dongnan. Jadi Shi Guan masih menahan dirinya, dia merasa tidak etis melakukannya dengan Qin Xin sebelum Qin Xin berusia 16 tahun, Atau dia akan melakukannya setelah upacara kedewasaan Qin Xin, seperti umumnya adat istiadat di Benua Dongnan ini.
Namun hal-hal lainnya, mereka berdua telah banyak melakukannya, mereka berdua tampak menikmati setiap momen bahagia tersebut.
Seperti saat ini, Shi Guan tengah tertidur disamping Qin Xin, tubuhnya yang seksi dan menawan meringkuk seperti binatang kecil, ketika tubuhnya yang seksi dan memikat itu meringkuk dengan sendirinya, postur itu menjadikan Shi Guan benar-benar merangsang.
Qin Xin mendekatinya, dia memeluknya mesra, dan dengan lembut membangunkannya.
"Hai Peri Cantik, tidakkah kau ingin bangun ?" suara Qin Xin lembut dan lembut.
"Emmmmhhhh..." erangan lembut Shi Guan, dia perlahan membuka matanya yang indah, menatap wajah tampan Qin Xin, dia menatapnya dalam-dalam.
Qin Xin balas menatap wajah cantik Shi Guan, dia menatap Shi Guan yang sangat cantik, matanya penuh kelembutan dan perhatian.
"Cantik sangat Cantik !" Puji Qin Xin sambil mengusap kepala Shi Guan, menyisir rambutnya dengan jari - jari Qin Xin.
"Apa aku secantik itu ?" Tanya Shi Guan dengan nada centil dan manja.
"Aku pernah mendengar, seorang wanita dikatakan sangat cantik manakala dia bangun dari tidurnya pun masih membawa pesona kecantikannya yang alami" ungkap Qin Xin dengan tersenyum hangat.
"Jadi aku termasuk itu ?" Shi Guan terkekeh mengajukan pertanyaannya.
"Ya, kau termasuk, Sayangku" balas Qin Xin sambil mencium kening Shi Guan, dan mulai mengulurkan wajahnya mendekati Shi Guan.
Entah mengapa keduanya mulai berciuman dengan penuh gairah, kedua lidah mereka saling tumpang tindih dan saling menjerat satu sama lain, Qin Xin menyesap cairan manis dari mulut lembut Shi Guan, tak hanaya itu, tangan nakal Qin Xin bahkan mulai meraih gaun yang dikenakan oleh Shi Guan.
Dia menariknya kebawah, membuka bagian atas dari gaun itu dan mulai menyentuh dua bukit kenyal yang menggairahkan dengan puncak bulat berwarna merah muda, sensasi halus, lembut dan kenyal bisa dia rasakan saat meraba area bukit kembar yang montok itu.
Qin Xin melepas ciumannya dari mulut manis Shi Guan, dan mulai mengarahkan mulutnya kearah puncak bukit kembar milik Shi Guan yang sangat lembut, bola cherry diatas puncak kembar itu dimasukan kedalam mulutnya, itu sangat manis dan halus. Rasa hangat dan manis yang penuh kelembutan itu memenuhi mulutnya. Tubuh Qin Xin memanas, Seolah ada api yang dinyalakan ditubuhnya.
Dia menggunakan kedua tangannya untuk membungkus tubuh seksi milik Shi Guan, kedalam pelukannya, menghisap payudara montok itu dimulutnya, menggigitnya dengan lembut tanpa henti, seolah dia ingin melahap gumpalan kenyal nan lembut itu.
"Ah...."
"Aaahh~!" erang Shi Guan saat tubuhnya bergetar.
Qin Xin terus menghisap dua bukit kembar milik Shi Guan yang sangat lembut dan menggairahkan itu. Dan saat dia mulai tenggelam dalam perasaan itu, tiba-tiba tangan halus Shi Guan mendorong Qin Xin melepaskan diri, dia menarik *********** keluar dari mulut Qin Xin.
Qin Xin langsung mengeluarkan suara kecewa dan eksperisanya tampak sedih.
"Apakah kedua payudaraku itu bagus ?" tanya Shi Guan dengan nada menggoda, Qin Xin dapat melihat dua bukit kembar yang montok itu sungguh menantangnya, apalagi ada bekas lembab dipuncak cherry merah muda itu, setelah dia menghisapnya.
"Tentu saja itu bagus" jawab Qin Xin sambil menggukkan kepalanya tanpa ragu.
Qin Xin masih terlihat bernafsu, Shi Guan yang memperhatikan tingkahnya ini menjadi semakin gatal untuk menggoda Qin Xin.
"Tapi selain payudaraku ini, aku masih memiliki yang lain, aku pikir ini jauh lebih baik. Jika aku membiarkanmu untuk mencicipinya, apakah Yang Mulia menginginkannya ?" Goda Shi Guan, dia terkekeh dengan penuh pesona, yang membuat Qin Xin memanas.
"Aku menginginkannya" jawab Qin Xin dengan cepat, dia bahkan menelan ludahnya beberapa kali.
"Baik, aku akan membiarkan Yang Mulia untuk merasakannya, tapi jangan digigit, hehehe.." kata Shi Guan dengan terkekeh, masih menggoda Qin Xin yang tampak bernafsu.
Shi Guan kemudian menarik bagian bawah gaunnya ke atas dan mulai melepas ****** ********, kain sutra itu dilepas dan dilemparkan oleh Shi Guan dengan cepat. Gerakan itu begitu erotis dan sangat seksi, siapapun yang melihatnya pasti akan memanas karena nafsu.
Kini salah satu Keindahan duniawi terpampang jelas didepan mata Qin Xin. Itu adalah taman Surgawi milik Shi Guan, gua madu yang mulus itu penuh dengan keindahan erotis. Mata Qin Xin langsung melebar sebesar piring, mulutnya bahkan sedikit terbuka melihat pemandangan spektakuler didepan matanya ini.
"Yang Mulia" Suaranya merdu, lembut dan lembut "disitulah aku buang air kecil, dan disitu juga milikku dan milikmu bertemu nanti, aku juga akan melahirkan anak-anak kita nanti disitu" suara merdu Shi Guan sangat menggoda, siapa yang akan tahan dengan godaan itu.
Qin Xin hanya bisa mengangguk seperti orang bodoh, dan membuat Shi Guan makin terkekeh dibuatnya.
Shi Guan kemudian menggerakkan tangannya kekepala Qin Xin, dia memberikan sedikit kekuatan di tangannya mendorong dan menekan kepala Qin Xin ke depan Gua Madu miliknya. Seketika Qin Xin dibanjiri aroma-aroma erotis milik Shi Guan.
Qin Xin langsung menciumi dan menghisap Gua Surgawi yang hangat dan lembab itu.
"Aahh.." suara surgawi terdengar dari mulut manis Shi Guan.
Beberapa erangan kenikmatan terus menerus tercipta, membentuk instrumen - instrumen kegembiraan.
"Aaahhhhh...." erangan panjang Shi Guan dengan merdu dan seksi terdengar.
Akhirnya, Shi Guan mencapai puncaknya karena aksi Qin Xin di area paling sensitifnya.
Setelah beberapa saat keintiman mereka berdua Qin Xin menarik diri dari tubuh Seksi milik Shi Guan.
"Hei, ayo cepat mandi, kita masih harus berlatih pedang untuk hari ini" Ujar Qin Xin mesra.
"En.." Shi Guan mengangguk pelan sambil tersenyum menawan.
Keduanya bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pemandian.
Sesampainya di tempat pemandian yang harum, para pelayan cantik sudah menunggu mereka berdua, keduanya melepas pakaian yang mereka kenakan dan mulai memasuki kolam air hangat itu.
Qin Xin dan Shi Guan merasa rileks dan menikmati sisa - sisa momen manis mereka berdua.
Shi Guan sendiri secara pribadi mulai memandikan Qin Xin, dan dengan menggunakan tangan batu gioknya, dia mulai membersihkan tubuh Qin Xin. Menggosok rambut panjang Qin Xin dan memberikan esensi bunga kerambut itu.
"Kau Senang Yang Mulia ?" Tanya Shi Guan dengan genit.
"Tentu saja aku senang, lelaki normal mana yang tidak suka berada dalam posisiku saat ini, bisa mandi dan dimandikan oleh kecantikan luar biasa seperti Shi Guan dan para Gadis Cantik lainnya disini" ungkap Qin Xin memuji mereka semua.
Setelah usai, mereka mulai berpakaian dan menuju tempat makan untuk sarapan. Meski mereka adalah kultivator yang tidak terlalu membutuhkan makan, namun mereka masih melakukannya, alasannya, karena mereka menikmati setiap sesi itu.