Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~25
Malam itu Andrea nampak menggeber motornya sebelum balapan di mulai, gadis itu kini menjadi joki geng motor lainnya tanpa sepengetahuan sang kekasih. Ia bertekad untuk menang meskipun motor yang ia gunakan bukan seperti biasanya.
Gadis itu pun mulai melajukan motornya setelah balapan di mulai, rasanya senang sekali bisa kembali mengaspal setelah beberapa waktu libur karena sakit. Kini Andrea terlihat berada di posisi paling depan setelah beberapa kali membuang rivalnya keluar lintasan dan setelah menyelesaikan beberapa putaran yang di tentukan gadis itu pun finish di tempat utama.
"Selamat ya Ndre, aku bangga padamu." Ucap seorang pemuda setelah timnya menang.
"Aku akan sangat berterima kasih padamu jika tak mengatakannya pada Julian," timpal Andrea menanggapi seraya melepaskan helmnya.
"Tentu saja," pemuda itu pun berjanji.
Kemudian Andrea memutuskan untuk pulang dan tak ikut perayaan setelah menerima uangnya, namun ketika sedang menunggu ojek online yang sedang di pesannya tiba-tiba seseorang datang menghampiri.
"Ck, ku rasa Julian sudah tak membutuhkan mu lagi." Ucap Blanco mencibir.
Andrea yang melihat pria itu pun nampak tak berminat untuk meladeninya, Blanco pria yang sombong dan angkuh hingga membuatnya kurang tertarik padanya.
"Itu bukan urusanmu," sahut gadis itu acuh.
"Bagaimana jika kamu bergabung dengan kami saja cantik dan tinggalkan ba ji ngan tak berguna itu? Aku akan memberikan mu apapun itu asalkan mau menjadi wanitaku," Rayu Blanco tak menyerah. Ia memiliki segalanya jadi gadis mana yang sanggup menolaknya.
Mendengar itu pun Andrea langsung tersenyum sinis menatapnya "Dalam mimpimu !!" Ucapnya dan tentu saja itu membuat Blanco langsung geram. Pria itu sudah mencoba bersikap lembut tapi sepertinya gadis itu lebih suka bermain kasar, baiklah ia akan mengabulkannya.
"Kamu pikir semenarik itu hingga berani sekali menolakku hah?" Ucapnya seraya melangkah mendekat, namun Andrea sedikit pun tak bergerak dari tempatnya. Gadis itu hanya menatap pria itu datar sembari melipat kedua tangannya di depan dada tanpa sedikit pun rasa takut.
"Akan ku pastikan malam ini kamu menjadi milikku," imbuh Blanco lagi seraya mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah gadis itu, namun tiba-tiba Andrea mencekalnya dan langsung memutarnya hingga membuat pria itu terpelanting dan jatuh tengkurap di pinggir jalan dengan kedua tangan masih dalam cekalan gadis itu.
"Aku bisa melakukan lebih dari ini jika kamu berani macam-macam !!" Ancamnya, tentu saja Andrea tak membual karena selain pandai menunggangi kuda besi gadis itu juga jago karate dan itu semua berkat mendiang sang ayah. Kemudian ia pun segera pergi dari sana setelah ojek online pesanannya datang.
Blanco yang masih terkapar di jalanan pun langsung di bantu oleh teman-temannya. "Biar kami memberinya pelajaran," ucap mereka namun pria itu langsung menggeleng.
"Ini hanya permulaan dan jangan sebut namaku jika dia tak bisa jatuh ke dalam pelukanku," janji Blanco seraya melihat kepergian Andrea. Harga dirinya sebagai pria benar-benar di rendahkan dan ia tak akan tinggal diam.
Sementara itu tanpa mereka sadari terlihat sebuah mobil sejak tadi mengawasi, Gerard yang sebelumnya kebetulan melewati jalan tersebut nampak melihat sebuah balapan liar karena penasaran pria itu pun meminta sang asisten untuk menghentikan mobilnya. Kini setelah melihat apa yang di lakukan oleh gadis itu pria itu pun nampak menelan ludahnya, benar-benar berandalan kecil pikirnya.
"Tuan, sepertinya tuan muda Blanco membutuhkan pertolongan." Ucap Henry ketika melihat adik dari nyonya mudanya itu nampak tak berdaya.
"Biarkan saja, kita pulang saja !!" Sahut Gerard dan Henry pun terpaksa menurutinya meskipun sedikit khawatir dengan keadaan Blanco, semoga baik-baik saja pikirnya.
Sepanjang jalan Gerard nampak melamun, entah bagaimana kehidupannya ke depan setelah anaknya itu lahir. Rasanya ia masih belum rela memiliki anak yang tak lahir dari rahim istrinya sendiri, bisakah ia akan menyayanginya nanti mengingat itu bukan buah cinta mereka?
Sementara Henry yang diam-diam melirik bosnya dari kaca spion depannya itu pun mulai berspekulasi, apa yang sebenarnya terjadi dengan pria itu? Kenapa begitu tertarik dengan gadis berandalan tersebut? Apa itu hanya kebetulan semata atau sebagian hati pria itu telah berpaling?
Sebelumnya ia sangat mengenal bosnya tersebut yang begitu mencintai istrinya bahkan hati dan pandangan pria itu hanya tertuju pada wanita itu seorang, tapi akhir-akhir ini pria itu selalu bersikap aneh sejak bertemu dengan gadis itu. Henry percaya pernikahan memang membutuhkan cinta tapi cinta juga bisa pudar jika tak di rawat dengan benar.
Ia juga memiliki istri dan semakin kesini ia merasa cinta tidak terlalu penting dalam sebuah hubungan tapi bagaimana mereka bisa saling memahami dan memaklumi, terkadang percuma jika komunikasi lancar tapi tak saling memahami dan juga memaklumi satu sama lainnya.
Sementara itu Julian yang sedang bersama teman-temannya nampak menghabiskan waktunya di sebuah cafe, meskipun ia berpamitan pada sang kekasih untuk langsung pulang tapi pria itu tetap saja melakukan kegemarannya yaitu nongkrong bersama teman-temannya.
"Tadi aku dapat info jika hari ini ada balapan," ucap Alex sang mekanik.
"Benar, aku bisa ikut jika kamu setuju." Timpal Maxim karena balapan terakhirnya ia juga menang.
"Tidak untuk saat ini, karena aku sedang tidak ingin melakukan itu." Sahut Julian yang sepertinya masih memiliki rasa trauma atas kekalahannya dengan Blanco waktu itu hingga merubah jalan hidupnya, mungkin saat ini ia memiliki uang tapi hatinya begitu kosong.
Keesokan harinya....
Pagi ini Andrea tiba-tiba merasakan kram di perutnya, sebenarnya ada apa dengannya karena tak biasa seperti ini. Lalu gadis itu pun segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan ketika melepas celana dalamnya ia melihat ada sedikit bercak kemerahan di sana. Apa ia kembali haid? Tapi kenapa sedikit sekali, apa mungkin karena faktor ia stres akhir-akhir ini?
Andrea pun segera mengguyur badannya dengan air, semoga saja dirinya baik-baik saja meskipun rasa kram itu masih terasa.
Beberapa saat kemudian seperti biasa, kekasihnya itu datang membawa sarapan untuknya tapi kali ini sikap pria itu nampak dingin.
"Kamu baik-baik saja?" Tanyanya di tengah mereka makan.
"Kenapa kamu berbohong," ucap Julian pada akhirnya setelah dari tadi hanya menatap gadis itu makan.
Andrea yang mendengar itu pun langsung mengangkat wajahnya. "Aku tak mengerti maksudmu," ucapnya. Jangan-jangan kekasihnya itu tahu kejadian semalam di mana ia ikut balapan padahal sebelumnya ia sudah meminta teman-temannya untuk tutup mulut.
"Kamu ikut balapan semalam," terang Julian dan tentu saja itu membuat Andrea langsung menelan ludahnya. Bagaimana kekasihnya itu bisa tahu?
Rugi kau Luc sia²in lakikmu yg baik tampan kaya raya sabar dan setia😌 kau bgtu serakah Luc
Masih tetap mampu berpikir dengan akal sehatmu Ndre, meskipun dalam keadaan yang sedang tidak baik2 saja...
Bisa berdamai dengan keadaan dan terlintas dalam benakmu untuk menyisihkan uang dari pemberian Lucy...
Tak mengapa Ndre, uang itu tidak seberapa buat dia jika dibandingkan dengan kerugian dan deritamu 👌...
Kagak nyaman ya Pak rasanya, selalu hadir dalam ingatan 😂...