NovelToon NovelToon
THE REAL PRINCES

THE REAL PRINCES

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Anak Kembar / Masalah Pertumbuhan / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Leuina harus di nomor duakan oleh ibunya. Sang ibu lebih memilih kakak kembarnya.yang berjenis.kelamin pria. Semua nilainya diakui sebagai milik saudara kembarnya itu.

Gadis itu memilih pergi dan sekolah di asrama khusus putri. Selama lima tahun ia diabaikan. Semua orang.jadi menghinanya karena ia jadi tak memiliki apa-apa.

bagaimana kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CEMBURU

Pagi hari. Gadis itu pun kembali bekerja. Wina, kembali membawakan bekal makan siang untuknya. Setelah pamit, ia pun berangkat bersama ayahnya dengan mobil masing-masing.

Luein sampai kantor tiga puluh lima menit kemudian. Gadis itu nampak mempercepat langkahnya. Ia akan mempersiapkan ruang meeting di divisi suplai bahan baku dan produksi. Diana, Hugo dan Brian datang bersamaan. Ketiganya nampak berbincang.

"Luien!" panggil Hugo. Gadis itu menoleh.

"Nanti, kita harus presentasi di kampus sesuai pekerjaan kita," lanjut pria itu memberitahu.

"Iya, aku sudah mendapatkan pesan singkat dari dosen kemarin sore," jawab Luein.

Gloria pun datang dengan wajah kusut. Leo memutuskan dirinya. Ayahnya tidak mau membelikannya mobil. Gadis itu benar-benar hancur.

"Kenapa dengan dia?" tanya Luien. Ia merasa aneh jika Gloria tak mengatainya.

"Sudah, biarkan saja..Nanti dia juga yang ditegur," ucap Brian untuk tidak memperdulikan kondisi Gloria.

Keempat orang itu menaiki lift. Lalu turun di lantai masing-masing. Luein langsung ke lantai 13. Gadis itu akan mempersiapkan ruang rapat. Sampai sana ternyata Alex sudah di sana.

"Selamat, pagi Tuan!" sapa Luein.

"Pagi, apa sudah kau siapkan semuanya?" tanya Alex tanpa melihat gadis itu.

"Sudah Tuan," jawab Luien.

Alex kemudian menatap gadis itu, dengan seksama. Jantungnya berdesir halus, bulu tengkuknya meremang. Pria itu yakin dengan apa yang dirasakan saat ini. Tapi, ia segera menghapus apa yang ia rasakan pada gadis itu.

Tiba-tiba, Adrian datang sambil membuka pintu keras-keras. Luien dan Alex menoleh. Melihat keduanya berada di posisi jauh, pria itu menghela napas lega. Adrian menatap kakaknya tajam. Alex abai dengan tatapan itu.

"Selamat pagi Tuan Adrian," sapa Luien.

"Pagi!" jawab Adrian pendek.

Pria itu langsung duduk di singgasananya. Alex masih membaca semua laporan yang ada di tangannya. Luien membagikan berkas di semua meja. Tak lama, para staf dan management divisi pun hadir. Rapat dimulai.

Luein duduk di sisi Adrian. Gadis itu banyak memberi tanda di laporan kali ini. Alex menatap sepasang manusia itu yang tengah mendengarkan paparan para management.

Sungguh, Alex menahan semua emosinya, melihat kedekatan Luein dan Adrian. Bahkan, jarak duduk mereka begitu dekat. Adrian seperti sengaja merapatkan kursi mereka. Seakan-akan, gadis itu duduk di pangkuannya.

Tangan Alex mengepal, ketika Adrian mendekatkan tubuhnya pada Luein ketika gadis itu menerangkan salah satu kalimat yang ia tandai. Bahkan, ia bisa melihat betapa adiknya itu ingin membungkam bibir sang gadis dalam tautan bibirnya.

Sedangkan, Luein merasa risih. Berkali-kali ia menjauhkan diri dari tubuh atasannya itu. Ia begitu malu dilihat banyak orang.

'Bibirnya indah sekali,' puji Adrian dalam hati.

Adrian akhirnya mulai fokus pada pekerjaan. Pria itu sudah mendalami apa saja yang ditandai oleh sekretaris magangnya.

Tak terasa rapat usai. Luein kembali menyusun semua berkas dan di jadikan satu. Ia akan memberikannya pada ruang arsip. Waktu sudah menunjukkan makan siang. Ketiganya keluar ruangan. bersamaan dengan Vic dan Diana.

"Kita makan yuk," ajak Diana.

"Aku bawa bekal," Luien menolak.

"Wah, tumben kau bawa bekal," sahut Diana.

"Aku menghemat. Bensin butuh uang kan?" sahut Luien.

Diana mengangguk. Ia pun tetap turun ke kantin. Sedang Adrian mencoba memaksa Luein untuk makan siang bersamanya.

"Aku yang traktir!"

"Maaf, Tuan. Makanan yang saya bawa akan terbuang jika saya tidak memakannya," tolak Luein.

Alex sudah berlalu dari sana menuju ruangannya. Adrian tak mengajaknya turun. Mereka memang bersaudara, tetapi selera Alex dan Adrian berbeda. Akhirnya Adrian dan Vic turun berdua saja. Sedang Diana sudah turun duluan.

Ketika Luien masuk. Alex tengah membawa kotak makan siangnya juga.

"Makan di sini bersamaku, Luien!" titah Alex dengan suara sangat lembut.

Luein menurut.

'Kenapa dengan jantungku. Berdegup lebih kencang dari biasanya?' tanya Luien dalam hati. 'Aku nggak sakit jantung kan?'

Ketika Luein duduk di sofa tunggal. Alex langsung memprotesnya.

"Kenapa kau duduk di situ? Sini sebelahku!"

Luien pun duduk di sebelah Alex. Pria itu ingin sekali merengkuh tubuh ramping gadis di sebelahnya. Membayangkan makan salin menyuap, lalu diakhiri dengan sesi percintaan panas di sofa ini.

"Kita tukaran makanan, ya!" ujar Alex menukar kotak makan siangnya.

Luein ingin protes. Namun, Alex sudah memakan makanannya dengan lahap. Akhirnya Luein pun mengabiskan makan siang atasannya.

"Wah enak!'' puji Luein ketika menyuap makanannya.

"Aku memasaknya sendiri," sahut Alex memberitahu.

"Oh ya?" tanya Luein setengah tak percaya.

"Kau ingin melihat aku memasak?"

"Wah, satu kehormatan sekali jika saya bisa melihat Tuan memasak," sahut Luein antusias..

"Aku akan mengundangmu makan malam di penthouse milikku di bilangan XX, malam minggu besok. Apa kau mau datang?" tembak Alex langsung.

Luein pun terdiam Gadis itu bingung harus menjawab apa. Ia merasa dijebak. Setelah melontarkan pernyataan jika ia ingin sekali melihat atasannya itu memasak. Kini, ia harus mengiyakan ajakan Alex.

"Kau boleh membawa Diana bersamamu," ujar Alex kemudian. "Aku juga akan membawa Adrian dan Vic."

"Benar kah Tuan?" tanya Luien merasa tercerahkan.

"Ya. bagaimana apa kau mau datang?" tanya Alex.

Pria itu meletakkan kotak bekal Luein di atas meja. Ia sudah selesai makan. Luein masih ingin memakan masakan lezat itu. Tapi ternyata porsinya cukup besar. Jadi, ia kesulitan untuk menghabiskannya.

"Sini biar kuhabiskan!"

Alex menarik kotak bekal makannya. Ia pun menghabiskan makanan itu dengan sendok yang gadis itu pakai tadi.

"Sendoknya ...."

"Ada apa memang?"

"Bekas aku ...."

"Tidak apa-apa," sahut Alex.

Makanan pun habis kini keduanya masih duduk berdampingan di sofa. Alex berani memandang Luien. Gadis itu gelisah bukan main. Ia ingin sekali bangkit dari duduknya. Tapi, bokongnya seperti di lem amat kuat.

"Luein!" panggil Alex.

Gadis itu menoleh padanya. Iris abu-abu itu menggetarkan hati Alex. Tidak ada lagi raut kesedihan di sana ketika pertama kali ia menatapnya. Alex menjulurkan tangan merapikan anakan rambut gadis itu.

Jantung keduanya berdegup kencang. Perlahan, jemari Alex mengusap lembut pipi Luein yang memerah. Sedangkan gadis itu seperti terhipnotis. Wajah keduanya saling mendekat. Napas Alex menderu di wajah lembut Luein. Mata mereka saling mengunci.

Dengan penuh kelembutan, pria itu memagut benda kenyal yang sudah dari tadi dia inginkan. Ciuman itu makin lama makin dalam. Luein ternyata pencium yang handal. Alex menahan tengkuk Luein agar tak melepas ciuman mereka. Tubuh mereka makin merapat. Hingga tiba-tiba.

"Luein, apa sudah kau siapkan berkas untuk presentasi mu nanti pada dosen pembimbing?"

Sebuah suara mengagetkan Alex. Pria itu pun membuka mata. Ia belum tersadar sepenuhnya. Hingga Vic menegurnya.

"Ah, aku tidak apa-apa Vic. Hanya tertidur sebentar," ujar. Alex.

sejurus kemudian, pria itu pun terkekeh dalam hati. Bisa-bisanya ia mengkhayal mesum. Saat berdua dengan Luein ia menghayal tengah berciuman dengan gadis itu.

bersambung.

sabar Lex ...

next?

1
Ulfa Fadilah
Luar biasa
Widya Wati
cakeeep
Kadek Bella: smangat
total 1 replies
Widya Wati
hajaaar...seperti diriku..hahaha
kurnia rahayu
Luar biasa
Hampir Padam
Lumayan
Hampir Padam
Biasa
Dessy Arisandy
martin paok🤣
maria handayani
/Shy/
Binti
Luar biasa
Binti
wow duplikat glory
murni l.toruan
Masih banyak yang lain, lebih baik kita di cintai oleh orang yang tulus Luein. Buang ke laut laki-laki yang tidak punya pendirian
Ari Randz
saking takutnya diajak nikah /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Masayu Yanti: /Facepalm//Facepalm/ ada ada aja
total 1 replies
Ari Randz
Luar biasa
Jade Meamoure
ngeri banget koq ada anak n bapak gak ada akhlak gitu ya
Jade Meamoure
haduh ini chapter paling sedih ya Tuhan penantian berujung sia-sia tapi Tuhan memberikan dia banyak anak yg lain
Jade Meamoure
kasihan sih sebenernya Rodrigo gara" istri yg binal makanya sikap dia jadi berubah dari yg baik jadi jahat n serakah
Jade Meamoure
waduh 😱😱😱
Jade Meamoure
ibu dodol ini 🤣🤣🤣
Solekah
ternyata adrian viktor menjijikkan
Solekah
nyesel kan lo leo.😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!