"Kalo kamu seandainya melanggar kesepakatan kita,maka kamu harus membayar denda 1 Milyar...!
****
Karena ingin menghindari pernikahan paksa dengan gadis pilihan ibu sambungnya, Nathan Adiguna ,Duda tampan kaya raya, melaksanakan pernikahan kontrak secara rahasia dengan Salsa Berlian ,gadis cantik pemberani yg mengaku jago bela diri yg tak sengaja ia temukan dipinggir jalan.
Mau tau cerita selengkapnya baca dengan perasaan oke ,jangan lupa simpan di daftar pustaka kalian ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Saya udah bilang ,gak boleh ada sentuhan fisik dengan laki-laki manapun ,Paham..!"
Nathan pun membanting pintu mobil cukup kencang saat duduk persis di samping Salsa di bangku belakang.
Pak Sutar hanya bisa memegangi dadanya saja , berharap ke dua telinga nya masih bisa berfungsi dengan baik setelah ini .
"Pak ambilin kotak P3K ". Perintah Nathan yg langsung di patuhi oleh sang supir .
"Sekarang kamu rebahan , letakkan kakinya disini ..!" Nathan menunjuk kedua pahanya dan Salsa langsung membuang muka .
"Gak mau .." Tolaknya tegas .
Nathan menarik kedua kaki gadis itu dengan paksa yg membuat Salsa sulit untuk melawannya.
"Tiduran sana ..!" Perintah Nathan ,seraya meletakkan bantal di bagian kepala Salsa .
Dengan penuh kelembutan ia membersihkan luka memar dengan plester ,ia memindahkan posisi tidur gadis itu agar lebih nyaman . Meletakkan kepala Salsa di kedua pahanya sambil mengusap pelan rambut gadis itu ,tentu saja Salsa yg sudah tertidur tak lagi melakukan perlawanan membuat Nathan menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Kamu gak akan bisa lawan saya Salsa dan saya akan menjadi pawang kamu .."
Ucapnya di dalam hati .
Drrtttt....drttt..
Ponsel miliknya berdering dan Nathan menjawab panggilan yg berasal dari Edwin sang asisten.
"Ya Ed..?
"Harus sekarang..!"
"Udah lo siapin semua?"
"Oke deh ,Lo handle kantor gue berangkat sekarang..!"
Nathan mengakhiri panggilan lalu mengintruksikan kepada Pak Sutar untuk berbalik arah .
"Loh ,,gak jadi pulang Pak..?" Tanya pria itu .
"Nggak Pak kita langsung ke bandara Edwin udah nyiapin private jet ,saya harus terbang ke Bali sekarang."
Perintah Nathan setelah mendengar kabar dari Edwin ,bahwa malam ini di Bali ada meeting penting dengan client yg berasal dari Filipina .
"Mbak Salsa gimana Pak..? Nanti saya anter pulang setelah dari bandara.?"
Nathan berpikir sejenak lalu timbul sebuah ide konyol di kepalanya yg pasti membuat Salsa uring-uringan saat tersadar nanti.
"Salsa akan saya bawa." Nathan menyeringai.
Berharap sang istri akan tetap tertidur pulas seperti ini ,hingga mereka tiba di Bali nanti.
Seolah tak merasa terbebani sama sekali Nathan rela membopong bayi besar alias istrinya itu kesana kemari .Mulai dari mobil ke private jet hingga turun dari pesawat menuju ke mobil penjemputan yg akan membawa mereka ke villa pribadi miliknya .
Selama perjalanan Salsa yg masih tertidur ,sama sekali tak merasa terusik . Sepertinya ia nyaman-nyaman saja walaupun tubuh rampingnya telah di pindahkan kesana kemari.
Sebelum tiba di Bali Nathan telah meminta kepada salah seorang stafnya membelikan pakaian ganti untuk Salsa .Dan saat tiba di villa pakaian-pakaian itu telah tertata dengan rapih di dalam lemari.
***
Salsa mengerjab-ngerjabkan matanya yg masih merasa ngantuk ,udara sejuk di kamar itu membuat tubuhnya sedikit menggigil . Walaupun telah menggunakan selimut tebal berwarna putih ,tetap saja udara dingin serasa menusuk ke tulangnya .
Salsa tersentak saat matanya telah terbuka sempurna ,ruangan itu terasa sangat asing baginya ia seakan berada di negri dongeng dengan tempat tidur berkelambu putih yg di hiasi bunga-bunga ,Desain kamar pun bertemakan hutan tropis yg membuatnya seolah-olah berubah menjadi seorang bidadari dari negeri khayangan .
"Mimpi nih pasti gue ..!"
Salsa mencubit lengannya berkali-kali lalu mengaduh kesakitan ,ternyata semua ini kenyataan dan ia merasa takut seketika.
"Gue dimana nih. .?"
Salsa bangkit dari ranjang dengan wajah yg panik ,kamar luas itu terasa sangat asing baginya .Seingatnya tadi ia masih di perjalanan pulang bersama Nathan dan sepertinya tertidur di mobil ,tapi mengapa tiba-tiba terbangun di tempat ini .?
"Mamah ..Papah .."
"Om Nathan..!"
Ketiga nama itu ia serukan namun tak terdengar sahutan apa-apa ,Salsa seakan ingin menangis .Dan mulai merasa ,mungkin ini adalah hukuman dari semua kenakalannya
selama ini,hingga orang tuanya beserta Nathan membuangnya ke negeri antah berantah.
"Mamah .. Papah..Maafin Salsa ,Salsa janji gak akan nakal lagi .!".
"Hiks..hiksss.
"Om Nathan Plis tolong.."
"Hikss.hiksss..
Salsa melangkah gintai menuju balkon kamar yg pintunya tidak terkunci , tangisannya terhenti ketika melihat pemandangan indah bak di syurga terpangpang di depan mata .Sebuah kolam renang yg luas yg seolah menyatu dengan sebuah pantai berpasir putih, setengah berlari ia menuruni anak tangga yg terhubung dengan kolam renang.
"Keren banget sumpah dimana ini ya..?"
Pekiknya di dalam hati sambil menyentuh air kolam berwarna biru muda .Salsa kembali masuk ke dalam kamar dengan perasaan yg lebih baik ,mulai berfikir jika ini adalah sebagai hukuman .Maka hukuman ini terlalu indah untuknya ,Salsa merasa ia pasti akan betah tinggal berlama-lama di tempat senyaman ini .
Gadis itu membuka pintu kamar ,ingin menjelajahi tempat lainnya lagi .Begitu pintu terbuka ia kembali di hadapkan dengan pemandangan yg memanjakan mata .
Tempat ini memang sangat indah dengan beberapa ruangan tertata rapih dan eksotik yg terlihat dari lantai atas tempatnya berdiri. Dan Salsa juga sempat melihat beberapa orang wanita mengenakan kebaya serta bunga yg diselipkan di telinga berlalu lalang disekitaran lantai bawah .Mengapa tempat ini terlihat seperti di Bali ..?Pikir Salsa di dalam hati..
Salsa memasuki kamar kembali dan menuju ke lemari .Lagi lagi ia merasa takjub ,melihat beberapa pakaian yang telah tersedia saat membuka pintu lemari baju . Baju-baju yg seperti nya sangat cukup untuk nya dan tertata sangat rapih . Sepertinya seseorang memang telah merencanakan perjalanan ini.
"Aaaaaaa..."
Pekik Salsa saat berbalik setelah menutup pintu lemari. Lelaki gagah itu telah berdiri persis di hadapannya ,Nathan sudah berganti pakaian mengenakan kaos dan celana pendek .Sedangkan dirinya masih mengenakan seragam SMA.
"Kita ada di mana sekarang.?? Om culik saya ya, pas saya tidur ?? Ketus Salsa .
"Culik..!"
Nathan menaikan sudut bibirnya .
"Harusnya kau bersyukur saya bawa ikut ke sini dari pada saya turunin di tol tadi. "
Nathan menyeringai dengan gaya sombongnya ,yg membuat Salsa ingin menghadiahi wajahnya dengan bogeman mentah.
"Kita lagi ada di Bali sekarang ,saya ada meeting dadakan di sini . Kalau saya tinggal kamu di rumah nanti gak akan ada yg bakal ngawasi kenakalan kamu yg cukup bikin pusing itu ."
Ternyata benar firasat Salsa ,jika mereka sedang berada di Pulau Dewata .Satu tempat yg memang sangat ia idam-idamkan untuk di kunjungi.
"Berarti Om benar culik saya ??Om udah bawa saya diam-diam tanpa persetujuan saya dan orang tua saya om bisa saya laporkan sekarang." Ancam Salsa dan Nathan langsung tertawa menggelengkan kepalanya.
"Gak ada yg salah kalo saya membawa istri saya sendiri Salsa ,kamu mau lapor kemana aja juga silahkan ". Jawabnya santai.
Salsa kesal mendengar fakta itu ..