NovelToon NovelToon
Batal Nikah

Batal Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Pernikahan yang sudah didepan mata harus batal sepihak karena calon suaminya ternyata sudah menghamili wanita lain, yang merupakan adiknya sendiri, Fauzana harus hidup dalam kesedihan setelah pengkhianatan Erik.

Berharap dukungan keluarga, Fauzana seolah tidak dipedulikan, semua hanya memperdulikan adiknya yang sudah merusak pesta pernikahannya, Apakah yang akan Fauzana lakukan setelah kejadian ini?

Akankah dia bisa kuat menerima takdirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan Belas

Ana memandangi wajah atasannya dengan penuh tanda tanya. Heran melihat pria itu menepuk jidatnya.

"Pak, apa saya salah?" tanya Ana dengan wajah heran.

"Cepat sarapan setelah itu ke ruangan saya. Hari ini kamu temani saya ke lokasi baru yang akan di bangun hotel!" ucap Rakha.

Kevin masih tampak mengulum senyum, sehingga Ana bertanya dengan kerlingan mata. Pria itu menjawab dengan mengangkat bahunya, memberi arti tak tahu, tapi senyum masih terus terpancar dari bibirnya.

"Pak, sekali lagi maaf. Atau Bapak bisa buka celana, biar saya cuci dan keringkan," ucap Ana.

"Apa ...?" Kevin dan Rakha bertanya serempak. Terkejut dengan ucapan gadis itu.

"Kamu minta aku tanggalkan celana ku, dan itu berarti kamu menyuruh aku telanjang?" tanya Rakha dengan nada tinggi.

Beruntung mereka berada di lorong sehingga tak begitu menjadi pusat perhatian. Jalan ini menuju ke ruang kerja Ana.

"Bukan, Pak. Bukan begitu maksud saya. Kalau Bapak punya celana ganti, atau ada lapisan celana pendek, biar saya cuci dan keringkan segera celana yang basah ini. Kenapa Bapak jadi salah menangkap maksud saya, sih?" tanya Ana sambil ngedumel.

"Ucapan kamu yang salah, kenapa jadi saya yang disalahkan!" seru Rakha.

"Iya, Pak. Iya ... Saya yang salah," ucap Ana.

"Jadi kamu tak terima saya salah'kan?" Rakha balik bertanya.

"Bukan, Pak. Bukan. Saya salah, maafkan saya, Pak. Saya permisi dulu, Pak. Jika butuh bantuan saya untuk membukakan celana Bapak, silakan panggil saya," ucap Ana.

"Kamu ... Apa kamu mau membukakan celana saya?" tanya Rakha dengan mata melotot.

"Bukan, Pak. Saya salah ucap, maksudnya membersihkan, aduh bukan, mengeringkan celana Bapak, panggil saya," ucap Ana.

Setelah mengucapkan itu, Ana memukul bibirnya pelan sambil berkata dengan pelan, "Aduh bibir, kenapa kamu salah ucap terus sih?"

Walau suara Ana lawan pelan tapi masih bisa di dengar Rakha dan Kevin. Mereka tampak tersenyum melihat tingkah konyol Ana.

"Pak, saya pamit. Takut salah ucap lagi," ujar Ana. Dia segera berlalu dari hadapan kedua orang itu.

Setelah Ana pergi, tawa Rakha tak bisa dia tahan, pria itu akhirnya terbahak begitu masuk ruangan. Kevin melihat itu dengan tersenyum. Jarang sekali dia melihat pria itu bisa tertawa lepas begitu.

Hingga Rakha duduk di kursi kebanggaannya masih saja pria itu tersenyum. Kevin jadi berpikir jika tadi atasannya memang sengaja mengerjai Ana.

Hingga jam sepuluh Kevin di minta temui Ana dan mengajaknya ikut serta ke lokasi proyek terbaru mereka. Tujuannya untuk menentukan target market dan lainnya. Sebagai ketua divisi pemasaran, Ana memang harus tau semua itu.

"Ana, Pak Rakha minta kamu ikut kami ke proyek terbaru itu," ucap Kevin, saat telah berada di depan meja kerja gadis itu.

"Sekarang ...?" tanya Ana. Dia sedang mengerjakan tugasnya.

"Besok ...," jawab Kevin pelan.

"Oh besok, ya udah. Besok kamu ingatkan aku lagi. Sekarang aku mau lanjutkan pekerjaan dulu," jawab Ana.

Setelah mengucapkan itu, Ana kembali mengambil berkas di sampingnya dan mulai mengetik kembali.

"Ana ... Kita perginya sekarang, bukan besok!" seru Kevin.

"Lah, tadi katanya besok. Kalau gitu, aku bereskan meja sebentar," balas Ana.

Dengan cekatan Ana membersihkan meja dan menyimpan file yang di anggap penting. Sekitar sepuluh menit, semua telah beres. Gadis itu lalu berdiri dan mengajak Kevin segera pergi, takut Rakha menunggu terlalu lama dan nanti mereka berdua bisa kena semprot.

Sepanjang perjalanan Kevin selalu saja menggoda Ana. Rakha yang duduk di belakang melirik diam-diam keduanya.

"Kita mampir makan siang dulu sebelum ke proyek," ucap Rakha.

"Baik, Pak," jawab Kevin.

"Kamu sukanya seafood atau daging?" tanya Kevin.

"Aku biasa hidup susah, jadi apa saja aku makan, Kev," jawab Ana.

"Bagus, Ana. Jadi di bawa makan ke restoran mana saja kamu bisa. Tak susah kekasih kamu nanti mencari tempat makan," ujar Kevin.

Ana hanya menjawab dengan tersenyum ucapan Kevin, sementara itu di bangku belakang, Rakha ngedumel sendiri mendengar obrolan kedua orang itu.

"Aku yang ngajak makan, aku yang bayar, aku atasannya, tapi tak ditanya seleraku," gerutu Rakha dalam hatinya.

Kevin melajukan mobilnya menuju salah satu restoran yang sering di kunjungi atasannya. Hari ini dia merasa sangat bahagia karena akhirnya bisa duduk berdampingan di mobil.

Memasuki halaman parkir restoran, Kevin memilih parkir di sudut kanan dekat pohon. Setelah mematikan mesin mobil, pria itu cepat turun dan membukakan pintu mobil untuk Ana.

Rakha yang melihat itu menjadi geram. Dia lalu keluar dan berkacak pinggang memandangi bawahannya itu.

"Atasanmu aku atau dia!" seru Rakha menunjuk ke arah Ana. Membuat gadis itu menjadi serba salah.

"Maaf, Pak. Biasanya juga Bapak membuka pintu sendiri, tak mau saya bukakan," jawab Kevin.

Saat pertama bekerja dengan Rakha, Kevin memang selalu membukakan pintu mobil ketika atasannya itu akan keluar. Tapi pria itu menolak, dan mengatakan semua itu tak penting. Dia bisa buka pintu sendiri.

"Sudahlah, masuk saja!" ucap Rakha.

Ana yang merasa tak enak hati, berjalan dibelakang kedua orang itu. Dia duduk setelah keduanya duduk.

"Seminggu lagi kamu atur acara untuk ulang tahun mama. Seperti biasa beritahu semua karyawan untuk datang. Ini permintaan mama," ucap Rakha saat mereka menunggu makanan.

Ana yang baru mau memasuki satu tahun bekerja. Belum pernah sekalipun menghadiri ulang tahun keluarga atasannya.

"Baik, Pak. Apa WO dan lainnya tetap memakai jasa perusahaan yang sama?" tanya Kevin.

"Ya, mama tak mau ganti yang lain," jawab Rakha.

Obrolan mereka terhenti saat pesanan makanan datang. Tanpa Ana duga, Kevin melayani seperti dia kekasihnya.

Mengambilkan nasi dan lauknya. Bahkan mengupas kulit udang. Semua mendapat perhatian Rakha.

"Kalian berdua ini sebenarnya pacaran?" tanya Rakha. Dari tadi dia sudah penasaran ada hubungan apa antara Ana dan Rakha. Mereka tampak sangat akrab.

Kevin dan Ana menghentikan kegiatannya dan langsung saling pandang mendengar pertanyaan atasan mereka.

1
Tiwik
Luar biasa
yuliana samsiah
wah pulau Batam tempat tinggal ku.bintan kampung ku
Nita Talia
Luar biasa
Jeankoeh Tuuk
cerita pendek yg ok
pertama penuh emosi
lama2 ketenangan serta kebahagiaan untuk keluarga yg baik
Mia Rosita
cerita nya satset
Sri Mutia
Luar biasa
Sri Mutia
jangan bule dong utk Rakha nya
Asnah Br bancin
nyaman banget dipluk sumi
Mei Prw
luar biasa
Maria Lay
gubrakkkkk
Maria Lay
darah cemburu Kevin mendidih
Anonymous
j
tri herninik
Luar biasa
Iim Ambarwati
lnjuut tambah sukses
Iim Ambarwati
dengan lahirnya putra nya Kel menjadi tambah gayeng
Iim Ambarwati
lnjuut
Lisa Virgiyanti
👍👍👍
lanny trianawati
Luar biasa
Iim Ambarwati
lngs positip...👍👍👍
Iim Ambarwati
ngapain Kartika..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!