Bagaimana perasaan jiwamu jika dalam hitungan bulan setelah menikah, suami kamu menjatuhkan talak tiga. Lalu mengusirmu dan menghinamu habis-habisan.
Padahal, wanita tersebut mengabdi kepada sang suami. Dia adalah Zumairah Alqonza. Ia mendadak menjadi Janda muda karena diceraikan oleh suaminya yang bernama Zaki. Zaki menceraikan Zumairah karena ia sudah bosan dan Zumairah adalah wanita miskin.
Bagaimana nasib Zumairah ke depannya? Apakah dia terlunta-lunta atau sebaliknya? Yuk, cap cus baca pada cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Sekti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sedih
"Tuan Arga ada di sini! Maaf, saya sedang bekerja sehingga tidak ada waktu untuk bersenang-senang."
Saat Zuma sedang menyiapkan hidangan berupa kueh pada para tamu, ada yang menghadang dirinya dengan senyuman hangat dan mengajaknya dansa. Dia adalah Arga Dinata.
"Oh, jadi kamu sedang bekerja? Tidakkah kamu istirahat sebentar? Atau saya bisa membantu menyelesaikan tugas kamu?"
Arga semakin tertarik kepada Zuma karena wanita itu menolak. Arga semakin tertantang untuk meluluhkan hati Zuma.
Perbincangan Zuma dan Arga ternyata dilihat oleh Zaki. Ada rasa cemburu ketika sang mantan didekati oleh pria tampan seperti Arga. Zaki ingin menghampiri Zuma namun, ia takut dengan Naura dan tak mau mengacaukan acara.
"Tidak perlu Tuan. Ini tugas kami para pelayan. Anda datangnya telat? Atau sengaja. Oh, ya ini ada kueh, silakan dimakan."
Karena Arga tamunya, Zuma kemudian menyodorkan piring cantik yang berisi hidangan kue. Arga langsung mengambil sepotong kue lalu dihabiskannya.
"Zuma, kueh ini sangat manis. Seperti dirimu. Aku kagum denganmu," bisik Arga kepada Zuma yang masih berdiri di sampingnya. Arga mengungkapkan hatinya kepada Zuma agar merasa lega.
Plak! Plak!
"Cewek murahan! Kamu gatel ya Arga Dinata? Dia itu calon suami saya. Jangan mencoba untuk mendekati dia!"
Beberapa detik setelah Arga membisikkan kata-kata, datanglah Lina dengan wajah marah karena cemburu melihat Arga dekat dengan Zuma. Karena ia bar-bar, ia langsung menampar Zuma hingga pipinya sakit dan kemerah-merahan.
"Kamu menampar aku? Kalian semua orang kaya memang sombong! Beraninya sama rakyat jelata! Oke, sekarang juga saya akan pergi!"
Kesabaran Zumairah sudah habis. Tidak saja dihina. Ia juga ditampar dua kali oleh wanita bar-bar yang manja dan suka mencari masalah. Dengan menahan tetesan air mata, Zuma beranjak pergi dari gedung tersebut dengan berlari cepat. Ia tak mau Arga mengejarnya dan timbul masalah baru.
"Zuma tunggu! Kamu jangan pergi sendiri! Pulanglah bersama kami!"
Bu Mirna mencegah langkah Zumairah agar tidak pulang sendiri. Beliau ingin pulang bersama-sama dengan karyawan. Beliau juga tidak terima, jika Zuma ditampar orang tanpa alasan yang benar.
Tidak lama, Bu Mirna menuntun Zumairah menuju parkiran mobil untuk pulang. Bu Mirna tidak khawatir dengan urusan pekerjaannya yang belum selesai. Ia sudah berniat, jika Zuma disakiti, ia dan anak buahnya harus pulang.
Tidak lama, Bu Mirna dan karyawannya termasuk Zuma, sudah berada dalam mobil yang akan melakukan perjalanan pulang.
"Kamu keterlaluan Lina. Kau membuat acara pesta ini kacau. Dan membuat Zuma dan Bu Mirna pergi."
Arga sangat malu atas tingkah yang dilakukan oleh Lina. Ia memarahi Lina yang kini pura-pura tertunduk.
"Maaf Arga. Saya begitu karena saya sangat cemburu dan mencintaimu. Apa itu salah?" tutur Lina dengan jujurnya. Ia mengumbar rasa cintanya ke pada Arga di depan para tamu
"Cuih. Cintamu seperti orang yang tak bermoral. Sampai kapan pun, aku tak akan menerima cinta darimu. Kau sudah menyakiti sesama wanita. Saya akan pergi sekarang dan jangan buntuti aku!"
Arga sangat marah dengan Lina sehingga ia tidak peduli dengan para tamu yang melihatnya. Toh Lina memang benar-benar bersalah.
Tidak lama, Arga pun akan segera pergi dari gedung tersebut. Acara pesta pun juga hampir selesai. Ia sengaja datang terlambat karena ia tadinya tak mau berlama-lama dalam pesta tersebut.
Pesta berjalan dengan lancar namun, selalu saja diselingi oleh keributan yang tak terduga. Orang tua Zaki dan Naura sedikit kecewa dengan acara tersebut. Beberapa tamu undangan menghina pesta tersebut.
Nama baik keluarga Naura tercoreng. Naura sebagai tokoh dalam acara tunangan tersebut, malah melakukan tindakan yang tidak terpuji yakni menghina Zuma yang jelas tidak bersalah.
Setelah pesta selesai, para tamu satu persatu mulai meninggalkan gedung tersebut.
Arga sudah sampai tempat parkiran mobil dan akan pergi memenangkan diri. Namun, sebelum ia masuk ke mobil, ada orang yang mencengkeram kerah kemejanya dengan kuat.
"Tuan Muda, jangan pergi dulu. Kau punya urusan denganku!"
Ternyata dia adalah Zaki yang menghentikan langkah Arga untuk masuk ke dalam mobil.
"Kamu? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Arga dengan bijak.
"Kamu kenal Zuma? Saya peringatkan, jangan pernah dekati Zumairah. Dia itu wanitaku!"
Zaki sangat cemburu ketika mengetahui Arga dekat dengan Zuma. Ia kini sedang menginterogasi Arga.
"Ia kenal. Memang Anda siapanya Zuma? Bukankah kamu tunangannya Naura?"
Arga belum tahu jika Zaki adalah mantan istrinya Zumairah.
"Saya mantan suaminya, tapi saya masih mencintainya. Saya harap Anda jangan mendekatinya."
Zaki masih saja mengharapkan Zuma padahal jelas, dia akan menikah dengan istri barunya.
"Oh, jadi ini muka pria yang sudah menceraikan Zuma. Buat apa kamu masih mengharapkan dia? Biarkan dia tenang. Pria seperti kamu itu pantasnya sama buaya wanita."
Arga tak menduga jika Zaki adalah mantan suaminya Arga. Ia melihat Zuma begitu tegar menghadapi pesta antara mantan suaminya dan calon istrinya. Kini Arga semakin kagum.
"Sialan kamu. Jangan sok tampan deh. Awas, jika kamu masih mendekati Zuma, hidupmu tak akan tenang!" ancam Zaki pada Arga.
Zaki mulai sadar, Zuma adalah wanita berlian. Ia sangat menyesal menceraikan Zuma dan menghinanya.
"Saya tidak takut dengan ancaman kamu, buaya jantan! Uruslah calon istri barumu yang nangis di pojokan sana! Apa kau masih tak punya hati? Tidak banyak waktu untuk meladeni pria pengecut seperti kamu!"
Arga menuding ke arah Naura yang sedang berdiri dan menangis. Setelahnya ia akan pergi menemui seseorang.
Setelah Arga pergi, Lina pun juga pergi karena yang ditunggu wanita itu adalah pertemuan mesra dengan Arga. Namun, pada nyatanya Lina malah bertemu Zuma dan malah panas hatinya.
Setelah para tamu satu per satu meninggalkan gedung, Zaki mendekati Naura yang menangis di salah satu kursi tamu yang cantik yang sudah dihiasi dengan bunga melati. Sayangnya hati Naura tak seindah bunga tersebut.
"Sialan kamu, Mas Zaki? Kenapa kamu malah memperhatikan wanita udik itu? Di manakah hatimu? Aku ini hamil anak kamu?.Jangan mencoba mendekati dia kembali ya? Aku itu sudah menjadi tunangan kamu?"
Naura merasa direndahkan harga dirinya oleh seorang Zaki. Hatinya sangat sakit kala Zaki cemburu dengan Zumairah yang didekati oleh Arga Dinata.
"Maaf Naura. Tapi, ternyata aku masih mencintai Zumairah. Bisakah tunangan ini dibatalkan? Aku tak mau melanjutkan hubungan ini!"
Tiba-tiba Zaki sadar. Dan akan membatalkan tunangannya dengan Naura. Ternyata ia tidak bisa melupakan Zumairah, sang mantan istri.
Plak! Plak!
"Brengsek kamu Mas! Sialan! Kau anggap apa aku ini? Kau harus bertanggung jawab! Aku hamil anak kamu!"
Naura tak terima jika hubungannya dengan Zaki kandas. Ia sangat mencintai Zaki.
"Gugurkan kandunganmu! Mas tak mau mengakui dia sebagai anakku!"
Zaki sudah dikuasai oleh ketamakan. Ia sekarang tidak bisa berfikir mana yang baik dan buruk.