cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Keesokan harinya mereka kedatangan ibu Ningrum.Dia senang melihat menantu dan anaknya saat ini.
"Aulia, aku lihat kamu kemarin pergi ya. Memang kamu sudah kerja lagi. "
Belum sempat Aulia menjawab, Arya berkata"Kemarin Aulia ku ajak ketempat teman kebetulan rumahnya dekat proyek.
".... "
"Kenapa mas Arya berbohong sama ibunya, padahal kemarin aku kerumah ibuku. " Batin Aulia.
"Aku merasakan kalau ibunya mas Arya kok berbeda ya, entahlah aku belum mengingat semuanya. Saat ini aku harus memendam banyak hal.Tidak semua ku ceritakan sama suamiku ini. "Pikir Aulia.
" Oh ya, Arya ku dengan dari pak Bayan kamu menyewa sawah satu sanggan itu yang terbilang mahal satu tahunnya."
"Kamu punya uang kok malah ibu tidak tahu."
"..... "
"Aulia sedikit aneh dengan ucapan ibu mertuanya. "
"Itu uang Aulia bu, " Ucap Arya.
"Aulia, mas pamit ke sawah itu dulu ya,nanti aku pulang lalu berangkat bersama. "
"Memangnya kamu akan ikut lagi sama suaminya Aulia. "
"Biar dia lihat suasana baru bu."
Disaat Arya pergi ke sawah, Aulia tinggal bersama ibu Ningrum dirumahnya. Dia membersihkan rumah dan menyiapkan makanan buat Arya.
Bu Ningrum membantu dirinya.Setelah selesai mereka berbincang sebentar dengan menantunya itu.
"Aulia, kamu punya uang untuk menyewa sawah itu.Kenapa kamu tidak beri tahu ibu?. "
"Oh ya, ibu mau tanya apa kamu masih punya uang. Sewaktu kamu sakit ibu meminjam uang di rumah bu Darmi pemilik warung itu. "
"Memang ibu pinjam berapa?, nanti biar aku bicarakan pada mas Arya. "Ucap Aulia.
"Eh, sekitar empat ratus.Kalau bisa Arya suamimu jangan sampai tahu.Dulu aku tidak memberi tahu dirinya karena dia sedang sedih melihat kamu dalam keadaan seperti itu. "Ucap ibu Ningrum gugup.
"Aulia, ibumu membutuhkan uang untuk kebutuhan dirinya." Terdengar suara itu lagi.
".... "
"Bu, Aulia nanti biar bicara sana mas Arya ya. Sekarang semua uang Aulia sudah untuk sewa sawah itu dan biaya menanam padi. "Ucap Aulia memberanikan diri.
"Nanti di tunggu gajian mas Arya ya bu. "Ucap Aulia lagi.
"Baiklah," ucap bu Ningrum. Aulia merasa ada ketidak sukaan dari ibu mertuanya itu.Walau begitu dia merasa kalau ibu Ningrum meminta uang karena terpaksa.
Setelah kepergian ibu mertuanya, Aulia mendengar suara kendaraan Arya yang bising itu.
"Mas, sudah pulang.Apa di sawah tidak ada kerjaan. "Tanya Aulia yang melihat suaminya pulang cepat.
"Ada, kalau sudah ditanam padinya tinggal menunggu saja.Oh ya kita harus beli pupuk Aulia. "Ucap Arya lirih.
"Mas tahu dimana beli pupuk dan keperluan untuk tanaman itu misalnya obat hama gitu?. "
"Iya tahu, nanti kita beli sekalian sewaktu beli sembako. Apa kamu masih punya uang. "
"Masih, uang hasil ibu-ibu menengok diriku dulu,masih ada sekitar enam ratus lebih bisa kamu gunakan dulu. "
"Baiklah, aku mau mandi dulu ya.Ibu sudah pulang?!. "
"Sudah, ada yang aku bicarakan sama mas Arya. "
"Kamu mandi dulu saja. "
Disaat Arya sedang dikamar mandi, Aulia pergi ke kamarnya, dia menyiapkan keperluannya untuk pergi ke bank besoknya. Dia mengambil ATM di amplop yang berasal dari koperasi itu.Ada surat pengalaman kerja disana dan tertera nama koperasi nya.
"Aku rasa, aku harus menghindari dulu pergi ke koperasi ini. Kejadian yang ku alami baru setengah tahun yang lalu." Pikir Aulia.
Ternyata tertera dalam surat pengalaman pekerjaannya, sudah tiga tahun berlalu saat dia mengundurkan diri.
"Ternyata, sudah tiga tahu yang lalu aku mengundurkan diri. Pantas saja mudah sekali pencarian Asuransi waktu itu." Batin Aulia.
Aulia memasukkan semua itu ke dalam tasnya.Dia juga mengambil buku tabungan dan ATM yang baru saja dibuat.
"Aulia hari ini kamu masak apa?. "
"Itu sayur sop bakso dan bandeng mas. "
"Wah bandeng, kamu tahu masakan kesukaanku Aulia. "
"Benarkah?. "
"Kita jadi ke pasar?. "
"Tentu sekalian aku mau tahu dimana letak pasarnya."
Mereka berdua pergi dengan mengendarai kendaraan Arya.Saat melintasi segerombolan bapak-bapak ada sesuatu hal yang didengar Aulia.
"Sungguh hebat Aulia istri Arya itu, dia tidak malu mengendarai kendaraan seperti itu. "
"Istri aku yang menggunakan kendaraan buntut saja marah-marah sama aku dan minta ganti. "
"Arya memang beruntung mempunyai istri seperti dia. "
Beberapa ucapan yang dapat didengar jelas oleh Aulia.Dia hanya tersenyum dan berkata dalam hatinya"Sebentar lagi aku dan mas Arya akan beli kendaraan kok. Tidak usah baru second juga tidak apa-apa."
Sesampai di pasar, Aulia begitu ketakutan dia melihat banyak orang dan memegang erat Arga suaminya.
"Apa Aulia belum siap pergi pasar dan melihat banyak orang?. " Batin Aulia.
Arya merasa bersalah mengajak Aulia ketempat seperti ini.
"Aulia, kamu kenapa?. Apa kita pulang. "Ucap Arya lirih.
" Mas, aku kok melihat banyak tempat kabur dalam penglihatan aku ya.?. "
"Diantara tempat yang membuat kamu bisa melihat ada dimana?. "
"Disana!. " Tunjuk Aulia.
"Baiklah, kita belanja disana."
Arya juga melihat ada salah satu toko sembako yang menggunakan sesuatu di luar nalar. Dia cuma menggelengkan kepalanya.
"Kenapa banyak sekali yang mencari rezeki dengan tidak halal. " Batin Arya.
Aulia membeli beberapa kebutuhan untuk ibunya, selain itu dia juga pergi ketempat dimana penjualan kebutuhan tani. "
"Mas, Aulia merasa kok melihat ke pandai besi itu terus.Mau kesana?. "
"Nanti saja dek, soalnya aku merasa kalau menggunakan uangmu terus."
"Nanti juga bisa kamu ganti mas. Bukankah kamu butuh peralatan bertani. "
Arya menyetujui usulan istrinya, dia membeli alat pertanian dan pupuk.
"Kita pulang dulu atau langsung kerumah ibu?. "
"Kita langsung saja Aulia, waktunya juga sempit. Kalau pulang dulu aku tidak enak sama mandor Ari kalau terlambat."
Saat dalam perjalanan Aulia merasa pandangannya masih kabur.Kadang terlihat kadang tidak.
Aulia melihat sebuah kendaraan yang dijual bisa kredit atau cash. Disana tertera harga tiga juta rupiah.
"Wah aku rasa kendaraan itu cocok, bisa aku beli nanti untuk menganti kendaraan mas Arya."
Batin Aulia.
Dirumah ibu Hanum
"Bibi, " Ucap Arga yang melihat kedatangan masa Arya dan Aulia.
"Arga, sendiri lagi dirumah?. "
Arga menggelengkan kepalanya. Diluar rumah sudah ada karpet yang dibentangkan.
Dia merasa itu disiapkan untuk dirinya.
"Itu buat bibi, kata nenek . "Ucap Arga.
" Ayo salim pada paman Arya. "
Arga memberi salam pada suami Aulia itu, dia juga membantu pamannya menurunkan belanjaannya dan bertanya ini dan itu.
Aulia tidak menyangka kalau ibunya tahu dia belum siap masuk rumah.Arga mencari neneknya yang ada dibelakang rumah memandikan Resta dan Jihan.
"Nenek, Bibi datang. "Panggil Arga dibelakang rumah.
Arya pergi setelah menurunkan belanjaannya.
"Aulia, mas berangkat dulu ya. " Ucap Arya pamit.
ibu Hanum terkejut saat keluar rumah, dia melihat beras satu karung kecil dan kebutuhan lainnya.
"Ibu kenapa diam, itu dibawa masuk dan dimasak ya, Aulia kan pulangnya sore setelah dijemput mas Arya nanti.Itu semua mas Arya yang beliin buat ibu,tadi mau pamit tapi keburu telat."
Ibu Hanum membawa barang belanja masuk. Dia menyiapkan makanan buat dimakan semuanya.