NovelToon NovelToon
If You Come Back

If You Come Back

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Anak Genius
Popularitas:12M
Nilai: 4.8
Nama Author: kenz....567

Pernikahan tujuh tahun lamanya tak membuat Elara Aleshia mencintai suaminya, Arion Zefrano. Setelah ayah Elara meninggal, tiba-tiba ia meminta cerai pada suaminya itu.

"Ayah udah enggak ada, gak ada alasan lagi untuk kita tetap bersama. Karena dari awal, pernikahan ini hanya karena ayah. Lebih baik, kita berpisah Ar."

Arion mencoba untuk menenangkan Elara, mungkin wanita itu masih terpukul atas kepergian ayahnya. Namun, Elara tetap pada egonya.

"Baik, pergi lah jika itu membuatmu bahagia. Tapi, jangan bawa putraku."

Tanpa keraguan, Elara menganggukkan kepalanya. Ia beranjak pergi dari sana dengan menyeret kopernya. Kepergian Elara, membuat hati Arion terluka.

"Ternyata, aku hanya cinta sendirian. Jangan salahkan aku, jika putra kita membencimu." Lirihnya.

5 tahun kemudian, mereka kembali di pertemukan dengan keadaan yang tidak pernah keduanya pikirkan.

"Kenapa kamu memisahkanku dari putriku, Elara?" ~Arion.

"Aku benci Mama, Pa." ~

"Jangan cedih Mama, Dala peluk Mama."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dara adalah putri kandungku

Elara telah menyelesaikan pekerjaannya, wanita itu membereskan berkas yang ada dan menyimpannya. Lalu, tatapannya beralih menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Sebentar lagi, dia akan menjemput putrinya pulang dari sekolah. Mumpung masih ada waktu, Elara menggunakan waktunya untuk bersantai.

Dertt!

Dertt!

Ponsel Elara berdering, membuat wanita cantik itu meraih ponselnya yang ada di atas meja dan melihat siapa yang menelponnya. Melihat kontak nama guru Dara, membuat Elara mengerutkan keningnya dalam. Tak biasanya guru putrinya menelponnya, kecuali terjadi sesuatu pada putrinya itu. Dengan cepat, Elara mengangkat panggilan telpon itu dengan perasaannya yang merasa takut.

"Halo selamat siang," ujar suara seorang wanita di sebrang sana.

"Selamat siang, ada apa ya Bu? Apa Dara baik-baik saja? Apa asma nya kambuh?" Tanya Elara dengan cepat.

"Bukan Bu, justru kami ingin bertanya kenapa ananda tidak datang ke sekolah hari ini. Saya pikir, putri anda sedang sakit. Jadi, saya menelpon bermaksud untuk menanyakannya." Ujar guru itu yang kana membuat raut wajah Elara berubah pucat.

"Bu, tadi pagi saya mengantar Dara sekolah. Bagaimana mungkin putri saya tidak ada di sekolahnya?" Seru Elara dengan panik.

"Bu, saya tidak mungkin berbohong. Dara memang tidak ada di sekolah, sejak pagi saya tidak melihatnya." Setelah gurunya mengatakan hal itu, Elara langsung memutuskan sambungan telpon itu. Ia lalu bergegas meraih kunci mobilnya dan berlari keluar dari gedung perusahaan.

Sesampainya di sekolah Dara, Elara langsung turun dari mobilnya dan berlari ke ruang guru. Melihat kedatangan Elara, seorang guru wanita segera datang menghampiri wali muridnya itu.

"Tadi pagi saya mengantar putri saya ke sini, bagaimana bisa dia tidak ada?" Seru Elara dengan panik.

"Ibu tenang dulu, kita duduk dulu dan bicarakan hal ini dengan kepala dingin." Ajak guru itu.

Elara tak menyahut, ia menelpon Keiko seraya mengg1git jari-jari tangan kirinya. Raut wajahnya sudah terlihat pucat pasi, jantungnya berdegup sangat kencang. Tak lama, Keiko mengangkatnya. Elara langsung memberitahukan tentang Dara yang hilang.

"Kamu tenang dulu, aku susul ke sana yah." Ujar Keiko sebelum sambungan telpon itu terputus.

Elara mendudukkan tubuhnya di sebuah kursi, lalu guru kelas Dara datang membawakan segelas air agar Elara lebih tenang. Setelah meminum air itu, Elara masih diam seraya berpikir keras. Putrinya bukan tipe anak yang suka kabur. Pertama kalinya, Dara tidak ada di sekolahnya. Bahkan di rumah saja, Dara tak pernah main jauh.

Tak lama, Keiko datang. Rambut wanita itu masih terdapat roll rambut. Sepertinya, ia baru saja akan bersiap pergi ke butik nya. Namun, mendengar kabar Dara hilang. Tanpa memikirkan apapun lagi Keiko langsung datang ke sekolah Dara.

"Kok bisa Dara gak ada disini? Kamu anterin dia sampai ke dalam kelas kan?" Tanya Keiko seraya memegang bahu sahabatnya itu.

"Dara gak pernah mau di antar ke kelas, biasanya kan dia minta di antar sampai gerbang. Kei, bagaimana ini hiks ...." Panik Elara.

Keiko berpikir keras, tatapan matanya tak sengaja jatuh pada CCTV yang ada di ruangan itu. Bergegas, Keiko berlari keluar dan mencari CCTV di depan gerbang sekolah. Senyuman Keiko merekah saat melihat satu CCTV yang terletak di pos satpam. Melihat itu, Keiko bergegas berlari kembali ke dalam ruang guru.

"Apa CCTV di pos satpam masih berfungsi?" Tanya Keiko.

"Sepertinya masih, sebentar saya cek dulu." Guru itu segera berbalik dan meraih laptopnya. Ia segera mengecek CCTV yang ada di pos itu.

"Kami pikir Dara tidak masuk sekolah, jadi kami belum mengeceknya. Nah, untungnya CCTVnya berfungsi. Sebentar!"

Elara beranjak berdiri, ia menghampiri meja guru yang sedang sibuk dengan laptopnya. Perlahan, Elara mendudukkan tubuhnya. Ia menatap lekat CCTV yang sedang di tayangkan. Sampai, video terhenti saat seorang pria datang menghampiri Dara dan mengobrol dengannya. Lalu, membawa gadis kecil itu pergi.

"Ini dia, apa anda kenal dengan pria itu?" Tanya guru itu yang mana membuat Elara mengangguk pelan.

Keiko yang penasaran turut melihatnya, matanya membulat sempurna saat melihat Arion lah yang membawa Dara pergi. "Itu papa nya Dara bu!" Seru Keiko.

Elara memundurkan langkahnya, ia segera berlari keluar ruangan dan melajukan mobilnya pergi meninggalkan sekolah. Keiko kebingungan, dia harus apa disini. "Aduh, mana larinya cepet banget lagi!" Keiko turut berlari, ia mengejar Elara yang sudah menghilang entah kemana.

.

.

.

Mobil yang Arion tumpangi terhenti di pelataran rumahnya. Pria tampan itu sedikit menunduk untuk melihat gadis kecil yang berada di pangkuannya. Jas yang Arion kenakan tadi ia lepas untuk menghangatkan tubuh putrinya yang tertidur di pangkuannya. Sejenak, Arion tersenyum tipis, ia kembali m3ng3cup kepala putrinya sebelum membawanya turun dari mobil.

Dengan santainya, Arion berjalan memasuki rumahnya dengan Dara yang tertidur di gendongannya. Ia membawa Dara ke kamarnya dan menidurkannya di atas ranjang. Melihat Dara yang tertidur dengan sangat menggemaskan, membuat Arion tak tahan m3ng3cup pipi putrinya itunya. Dara sedikit terusik, ia menyingkirkan Arion yang terus m3ng3cup pipinya.

"Jangan gangguuu! Ilang nanti uang melahna Dala." Gumam Dara dalam tidurnya.

Arion tersenyum, ia meraih tangan gembul Dara dan menempelkannya pada pipinya. Ia masih tak menyangka akan memiliki anak perempuan. Jujur saja, saat Elara hamil Ervan ia sangat mendambakan istrinya itu hamil seorang anak perempuan. Tapi saat bayinya lahir, ternyata justru laki-laki. Namun, tak membuat Arion menyesalinya dan ia merasa bersyukur karena saat ini Ervan lah yang menjadi abang dan bertugas menjaga adiknya.

Arion tidak sabar mendandani putri manisnya, membelikannya mainan dan mengajaknya ke tempat bermain. Sudah cukup lama ia tidak mengurus anak balita, pasti akan sangat menyenangkan jika nantinya ia mengajak Dara bermain. Setahu nya, anak perempuan akan lebih dekat dan manja pada ayahnya.

Berbeda dengan Ervan yang seharusnya dekat dengan sang mama. Andai, saat itu Elara sedikit meluangkan waktunya untuk putra mereka. Mengingat itu, Arion menghela nafas pelan. Ia mengusap lembut kening putrinya dengan sayang dan turun mengusap pipi gembulnya yang terlihat melu.ber karena tekanan bantal.

Lalu, Arion beranjak berdiri. Ia menghampiri jendela kamarnya dan sedikit menyingkap gordennya. Matanya menangkap mobil yang tak asing baginya masuk ke dalam gerbang rumahnya. Ia sudah mengatakan pada satpam untuk mengizinkan Elara masuk ke dalam pelataran rumahnya. Satu sudut bibir Arion terangkat, ia merasa rencananya berhasil membawa Elara kembali datang ke rumahnya ini.

"Tanpa aku paksa, dengan sukarela kamu datang sendiri El." Gumam Arion dan beranjak pergi untuk menyambut kedatangan istrinya itu.

Sedangkan di pelataran rumah, Damara baru saja kembali dari luar. Ia menuruni mobilnya dan berniat masuk ke dalam rumahnya. Namun, wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya saat melihat mobil yang asing baginya. Tak lama, seorang wanita yang sangat di kenalinya turun dengan raut wajah yang terlihat lanik.

"Elara." Gumam Damara sebelum menghampiri wanita itu.

"Ada perlu apa kamu kesini?" Tanya Damara dengan satu alisnya yang terangkat.

"Ma, apa Arion di rumah? Minta dia kembalikan putriku!" Seru Elara yang mana membuat Damara kebingungan.

"Putrimu?" Bingung Damara.

Saat Elara akan menjawabnya, ia tak sengaja menatap ke arah Arion yang sudah berdiri di ambang pintu seraya menatapnya dingin. melihat kehadiran Arion, Elara langsung datang menghampirinya.

"Dimana putriku?! Kembalikan putriku! Aku bisa menuntut mu atas kasus penculikan, Arion!" Sentak Elara dengan emosi menggebu.

"Kamu tidak bisa menuntut ku El,"

Degh!

Elara membulatkan matanya, raut wajahnya terlihat pias. Ia menatap Arion yang berjalan semakin dekat ke arahnya. Perlahan, pria itu merendahkan tubuhnya dan menatap wajah Elara dari dekat. Jarak mereka terlihat sangat dekat, bahkan Elara bisa merasakan deru nafas Arion tepat di depan wajahnya.

"Tidak akan ada satu pun kantor polisi yang menerima laporanmu Elara, aku sudah punya bukti yang kuat jika Dara adalah putri kandungku."

"A-apa?!"

1
Vera Wilda
Ada2 aja kandang harimau gak ada penjaganya , binatang tetep binatang ngeri euiiiyyyy
Bunda
kecil2 udah. pinter modus🤣🤣
Vera Wilda
Cerita mu thor , klo udah ada d cadel jd berwarna hidup ini 😁😁😁😁
Bunda
baru mulai baca kak🙏🏻
IG: Kenz___567: Terima.kasih sudah mampir kak 🥰
total 1 replies
DG s
Luar biasa
Vera Wilda
Saya daftar dech buat dokter agam thor 😁😁😁
Vera Wilda
Dalam sedih2 udah bangun aja s cadel minta makan lagi 😁😁😁😁😁 dara dara …
Windi Niarti
Luar biasa
Vera Wilda
Betapa hancur hati ervan , apa lagi klo melihat dara selalu d temenin jika bermain, sementara dia tidak pernah mendapatkan itu dr kecil, kamu telah merusak hati anak mu sendiri dg pikiran negatif mu elara , sekarang kau harus berusaha untuk mengobati hati putramu agar sembuh dr trauma kecil nya
Sari Mut
happy ending
Vera Wilda
Elara nya pasti kabur lagi 😁😁😁😁
Vera Wilda
Harusnya ervan lupa sm wajah mamanya, biar ngerasain dulu sakit hatinya d lupain sm anak sendiri
Vera Wilda
Pinter kamu Henri
Sweet Girl
So pasti Lindu dong...
Sweet Girl
bwahahaha Ojo kuatir Ma... nanti diganti yg baru, klo lecet.
Vera Wilda
😁😁😁😁 saya udah nebak pas arion cari alamat elara dan malam akan datang k rumah nya udah nebak pasti nanti ada dokter agam ….. 😁😁😁😁
Sweet Girl
Cali papa balunya yang Blondong manis.
Sweet Girl
Macak....????
Sweet Girl
Ho'o....
Sweet Girl
👏👏👏👏👏👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!