Mafia (Alana Safira Mahendra)

***

    Anggota black lion yang melihat perubahan Lana terkejut pasalnya selama ini mereka mengenal Lana sebagai gadis cupu pencari perhatian dan selalu mengejar ketua geng black lion.

  "Sejak kapan Lana bisa bawa motor?" Tanya daniel pada niko dan nino.

    Niko,Nino dan Hana yang sudah bergabung dengan geng black lion tak percaya bahwa benar yang mengendarai motor tersebut Lana mereka tak mengetahui sejak kapan Lana dapat mengendarai sepeda motor.

  "Gue juga gak tau sejak kapan Lana bisa bawa motor" Jawab Niko.

  "Lo tau nggk no kalau si Lana bisa bawa motor?" Tanya niko pada nino adik kembarnya.

  "Gue juga gak tau kak perasaan si Lana gak bisa bawa motor naek sepeda aja tuh anak gak bisa kan" Jawab Nino.

    Niko yang mendengar jawaban Nino mengangguk pasalnya dia pun tau bahwa Lana tak bisa menaiki sepeda, bagaimana mungkin ia bisa mengendarai sepeda motor.

    Anggota black lion yang memperhatikan Lana tanpa sadar bahwa Lana semakin mendekat ke arah mereka. Sampai sebuah suara menyadarkan mereka.

  "Liatinnya biasa aja kaya kaga liat cewek cantik aja loe pada, emak si gue lebih cantik dari si bangsat kalo loe semua sadar" Ucap Hana sambil melirik ke arah Hana.

    Anggota black lion mengerti apa yang di maksud dengan ucapan Lana, Lana yang akan melangkahkan kakinya tiba tiba terhenti oleh cekalan seseorang. Ya orang yang menghentikan langkah Lana adalah Dion dia tak terima karna kekasihnya di banding bandingkan.

  "Jangan pernah loe bandingin cewe gue sama loe ya jalang" Ucap Dion yang sudah sangat marah.

   Lana yang di cekal oleh dion langsung menepis dengan kerasa sehingga dion terdorong beberapa langkah ke belakang karna kekuatan Lana.

    Mereka semua yang melihat adegan tersebut tak percaya Lana memiliki kekuatan yang besar sehingga dapat mendorong mundur Dion, anggota black lion pun terkejut.

  "Loe kalau mau ngomong ya ngomong aja gk usah pegang pegang, jijik gue" Ucap Lana.

    Semua yang mendengar ucapan Lana syok kana selama ini Lana selau mengejar Dion.

  "Apa kata loe, loe jijik sama gue selama ini loe ngejar ngejar gue terus itu apa namanya" Tanya Dion yang merasa di permalukan.

  "Maaf ya, kayanya dulu mata gue rabun jadi ngejar loe. Tapi sekarang sorry gue malahan jijik sma loe ya" Ucap Lana sembari pergi melewati anggota black lion.

   Saat Dion akan membalas ucapan Lana bel sekolah berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera di mulai.

TEEENGGGG ....

   Lana yang telah sampai di depan kelasnya langsung menendang pintu dengan keras sehingga mengejutkan semua murid yang ada di dalam.

BRAKKK

    Lana yang tanpa rasa bersalah berjalan seperti tak terjadi apa apa melewati murid yang lain untuk menuju kursinnya setelah sampai ia langsung mendudukan pantatnya dan menidurkan kepalanya di atas meja dan menutupnya dengan buku.

    Para murid heran pada murid baru yang menempati tempat duduk Lana hingga salah satu siswa memberanikan diri untuk bertanya.

  "Permisi kamu gk boleh duduk di kursi itu, itu kursi Lana" Ucap Shandra gadis yang duduk tepat di sebelah kursi Lana.

    Lana yang merasa terganggu dengan seseorang yang memberitahunya mendongak kan kepala untuk melihat siapa yang mengganggunya.

  "Gue Lana jadi ini tempat duduk gue kan" Ucap Lana dan membaringkan kembali kepalanya di atas meja.

    Para Murid yang mendengar jawaban siswa tersebut terkejut karna ia mengaku sebagai Lana.

  "Jadi kamu beneran Lana?" Tanya lagi Shandra.

  "Iya gue Lana Shan" Jawab Lana tetep membaringkan kepalanya di atas meja.

    Semua murid yang berada satu kelas dengan Lana sekarang yakin bahwa yang mereka kira murid baru ternyata Lana, Saat seorng siswi akan menghampiri seorng guru memasuki kelas.

  "Selamat pagi anak anak" Ucap pak Harto.

  "Pagi pak" Jawab murid serentak

"Baik akan bapa absen terlebih dahulu" Ucap pak Harto.

Pak Harto mulai mengabsen satu persatu.

"Alana safira"Ucap pak Harto sambil mencari keberadaan Alana. Tiba tiba saat mencari ada sebuah suara yang menjawab.

"Hadir pak" Jawab Lana sambil mendongak kan kepala menatap pak Harto.

Pak Harto yang heran dengan gadis yang menjawab absen Alana, ia pun bertanya pada gadis tersebut.

"Siapa kamu .. kenapa menjawab absen saya untuk Alana nak?" Tanya pak Harto ramah.

"Saya Alana pak, saya baru masuk setelah koma selama sebulan ini" Jawab Alana.

Pak Harto hanya manggut manggut, ternyata Lana telah berubah ia menjadi lebih baik. Maksudnya lebih baik dari penampilannya ya guys. Setelah selesai mengabsen pak Harto mulai pembelajarannya. Cukup lama pak Harto mengajar akhirnya bel tanda istirahat berbunyi

TEENGGGGGGG

"Baik anak anak cukup untuk hari ini kita lanjutkan di minggu depan jangan lupa prnya" Ucap pak Harto mengingatkan anak muridnya.

"Baik pak" Jawab murid serentak.

Lana pun beranjak dari kursinya dan berjalan menuju kantin, saat sampai di kantin banyak mata yang melihatnya ada yang menatapnya kagum dan membencinya. Di kantin sudah ada geng black lain dan Hana yang duduk di samping Dion.

Anggota black lion pun menengok ke arah pintu masuk kantin, ternyata di sana terdapat Lana yang berjalan dengan percaya diri dan tatapan yang tegas. Hana yang melihat Dion dan anggota black lion memperhatikan Lana merasa kesal.

"Dasar jal*ng" Batin Hana mengepalkan tangan sangat keras sehingga membuat tangannya memutih.

Perlakuan Hana tak lepas dari perhatian Daniel, ya Daniel tak memperhatikan kedatangan Lana tapi ia lebih memperhatikan Hana karna ia merasa ada yang janggal dengan Hana.

Sedangkan orang yang menjadi pusat perhatian tak memperhatikan pandangan orang orang padanya ia terus berjalan menuju sebuah meja yang masih kosong. Lalu ia memanggil penjual bakso.

"Pak Harun" Panggil Lana sambil melambaikan tangan.

Pak Harun yang merasa ada yang memanggilnya melihat sekeliling untuk mengetahui siapa yang memanggilnya, lalu pandangan pak Harun tertuju pada seorang gadis yang duduk sendirian sambil melambai lambai. Ia pun langsung bergegas menghampirinya.

"Ia non mau pesan apa?" Ucap pak Harun.

"Pak Lana mau bakso yang pedes tapi jangan pake kecap" Ucap Lana ramah.

"Ini non Lana ? Sekarang non beda jadi cantik" Bukannya menyiapkan pesanan Lana pak Harun malah merasa terkejut bahwa gadis yang berada di depannya adalah Lana. Merupakan pelanggan setia di warungnya.

"Iya pak ini Lana, emang kemarin gak cantik pak?" Goda Lana.

"Kemarin kemarin juga non Lana cantik cuman ketutup baju kegedean sama kacamata gedenya" Jawab pak Harun apa adanya sambil terkekeh mengingat tampilan Lana dlu.

Pak Harun dan Lana pun tertawa ringan.

"Yaudah bapak bikinin pesanan non Lana dlu ya" Ucap pak Harun pamit.

****