NovelToon NovelToon
Jejak Kode

Jejak Kode

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:672
Nilai: 5
Nama Author: Faila Shofa

Laila, seorang gadis muda yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, tiba-tiba terjebak dalam misteri yang tak terduga. Saat menemukan sebuah perangkat yang berisi kode-kode misterius, ia mulai mengikuti petunjuk-petunjuk yang tampaknya mengarah ke sebuah konspirasi besar. Bersama teman-temannya, Keysha dan Rio, Laila menjelajahi dunia yang penuh teka-teki dan ancaman yang tidak terlihat. Setiap kode yang ditemukan semakin mengungkap rahasia gelap yang disembunyikan oleh orang-orang terdekatnya. Laila harus mencari tahu siapa yang mengendalikan permainan ini dan apa yang sebenarnya mereka inginkan, sebelum dirinya dan orang-orang yang ia cintai terjerat dalam bahaya yang lebih besar.

Cerita ini penuh dengan ketegangan, misteri, dan permainan kode yang membawa pembaca masuk ke dalam dunia yang penuh rahasia dan teka-teki yang harus dipecahkan. Apakah Laila akan berhasil mengungkap semuanya sebelum terlambat? Atau akankah ia terjebak dalam jebakan yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faila Shofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kode yang terpecahkan

Pagi itu, suasana kelas terasa canggung. Setelah beberapa insiden, semua siswa mulai membicarakan sandi dan teka-teki yang tiba-tiba muncul. Di tengah suasana yang tegang, Keysha membawa kertas baru yang ia temukan di mejanya.

“Guys, lihat ini,” ucap Keysha dengan suara pelan, sambil mengangkat secarik kertas dengan angka-angka acak:

16-5-18-19-5-16-9-3-5

“Apa ini lagi?” Rio menghela napas, menatap angka-angka itu dengan rasa frustrasi. “Kita bahkan belum sepenuhnya ngerti kode sebelumnya.”

Laila mengambil kertas itu, mencoba menganalisisnya. “Aku rasa ini seperti substitusi alfabet, kayak yang terakhir kita temuin.”

Rifki mengangguk. “Kalau gitu, kita tinggal cocokkan nomor dengan huruf di alfabet. 1 untuk A, 2 untuk B, dan seterusnya.”

Mereka mulai menulis:

16 \= P

5 \= E

18 \= R

19 \= S

5 \= E

16 \= P

9 \= I

3 \= C

5 \= E

“PERSEPI... CE? Persepsi?” gumam Rio bingung.

“Atau mungkin pesan ini belum lengkap,” tambah Keysha. “Mungkin ada bagian lain dari sandi yang kita belum temuin.”

“Atau,” kata Laila tiba-tiba, “kita nggak ngerti konteksnya.”

Sebelum mereka bisa melanjutkan diskusi, bel berbunyi, menandakan jam pelajaran dimulai. Guru masuk ke kelas dengan wajah tegang, membawa pengumuman yang membuat seluruh kelas terdiam.

“Anak-anak, ada laporan bahwa salah satu murid dari kelas sebelah, Clara, tidak pulang ke rumah semalam. Jika ada yang tahu apa pun tentang keberadaannya, segera lapor.”

Semua siswa saling pandang, dan Rio berbisik ke Laila, “Mungkin ini ada hubungannya sama kode-kode yang kita dapet.”

Laila mengangguk pelan, tapi di dalam hatinya, ia merasa ada yang lebih besar sedang terjadi.

Jam pelajaran berlangsung seperti biasa, tetapi pikiran Laila, Rifki, Keysha, dan Rio tidak tenang. Clara, teman mereka dari kelas sebelah, hilang begitu saja tanpa jejak, dan kini mereka dihadapkan pada sandi baru yang menambah misteri.

Saat istirahat tiba, mereka segera berkumpul di sudut kantin yang jarang dilewati siswa lain. Laila meletakkan kertas sandi di meja, mencoba menganalisis ulang angka-angka yang ada.

"Aku yakin kode ini ada hubungannya sama Clara," bisik Laila sambil menatap teman-temannya satu per satu. "Tapi gimana caranya kita tahu artinya kalau cuma ini yang kita punya?"

"Masalahnya, kita bahkan nggak tau apakah kita benar soal substitusi alfabet tadi," sahut Rio.

Rifki, yang sedari tadi memandangi kertas itu dengan serius, mengangguk pelan. "Aku setuju sama Rio. Apa mungkin ada cara lain buat baca ini? Mungkin angka ini bukan alfabet, tapi... angka tanggal atau koordinat, gitu?"

Keysha menyipitkan mata, mencoba mengingat sesuatu. "Tunggu, bukankah di perpustakaan sekolah ada buku tentang sandi dan kode? Mungkin kita bisa cari petunjuk di sana."

Mereka sepakat untuk pergi ke perpustakaan setelah jam pelajaran selesai. Namun, begitu bel terakhir berbunyi, perjalanan mereka tidak semulus yang dibayangkan.

Saat mereka tiba di perpustakaan, suasananya terasa aneh. Biasanya, tempat itu dipenuhi siswa yang belajar atau membaca buku, tetapi kali ini hanya ada penjaga perpustakaan tua yang sedang membereskan buku-buku.

"Kenapa sepi banget?" tanya Rio dengan nada berbisik, tapi cukup terdengar oleh yang lain.

"Entahlah, tapi kita harus tetap fokus," jawab Laila sambil memimpin jalan menuju rak buku yang mereka cari.

Setelah beberapa menit mencari, Keysha menghela napas panjang. "Nggak ada. Buku tentang sandi yang aku maksud nggak ada di sini."

Rifki memandang rak yang kosong dengan raut bingung. "Apa mungkin ada orang lain yang udah pinjam? Atau... sengaja disembunyikan?"

Kata-kata Rifki membuat suasana makin tegang. Keysha menggigit bibirnya, menoleh ke arah penjaga perpustakaan. "Mungkin kita bisa tanya ke beliau?"

Laila mengangguk dan menghampiri penjaga perpustakaan, yang tengah menyusun buku di meja depan.

"Permisi, Bu. Kami lagi cari buku tentang sandi dan kode, tapi kayaknya nggak ada di raknya. Apa buku itu lagi dipinjam orang?"

Penjaga perpustakaan menatap mereka dengan mata tajam, seolah menyimpan sesuatu. Namun, ia hanya menggeleng pelan. "Buku itu sudah lama hilang. Entah siapa yang mengambilnya."

Jawaban itu mengecewakan mereka, tetapi sebelum mereka beranjak pergi, penjaga itu berbicara lagi. "Tapi... kalau kalian benar-benar butuh, coba cari di ruang penyimpanan bawah. Kadang ada buku yang terselip di sana."

Ruang penyimpanan perpustakaan terletak di lantai bawah gedung sekolah. Tempat itu jarang sekali dikunjungi siswa, bahkan para guru sekalipun. Saat mereka tiba, ruangan itu gelap dan dingin, hanya diterangi oleh lampu neon yang berkedip-kedip.

"Tempat ini bikin merinding," gumam Rio sambil melangkah ragu.

Laila menghela napas, mencoba menghilangkan rasa takutnya. "Kita di sini buat nyari jawaban. Fokus, oke?"

Mereka mulai membuka laci-laci tua dan memeriksa rak-rak yang dipenuhi debu. Setelah beberapa saat, Keysha berseru. "Aku nemu ini!"

Ia mengangkat sebuah buku kecil dengan sampul kulit yang usang. Judulnya berbunyi: "Mengenal Sandi dan Kode Rahasia."

"Bagus! Cepat buka bagian yang ada hubungannya sama angka!" kata Rifki dengan nada bersemangat.

Mereka membuka halaman demi halaman, sampai akhirnya menemukan bagian yang menjelaskan berbagai jenis kode angka. Salah satunya adalah sandi Caesar berbasis angka, yang menggantikan huruf dengan nomor sesuai pergeseran tertentu.

Setelah memahami cara kerja sandi itu, mereka mencoba menerapkannya pada kode yang mereka temukan:

16-5-18-19-5-16-9-3-5

Dengan pergeseran standar, mereka mulai menerjemahkan angka-angka itu menjadi huruf.

Namun, hasilnya tetap membingungkan. Kata-kata yang muncul tidak memiliki makna jelas.

"Mungkin pergeserannya bukan standar," kata Rifki, mulai merasa frustrasi. "Tapi kita nggak punya petunjuk soal pergeserannya."

Rio menghela napas panjang. "Jadi, kita kembali ke nol? Ini mulai bikin capek."

Laila menatap kode itu dengan penuh tekad. "Enggak, kita nggak boleh nyerah. Mungkin Clara yang tahu jawabannya."

Saat mereka kembali ke kelas, suasana terasa lebih berat dari sebelumnya. Berita tentang hilangnya Clara mulai menyebar, dan semua siswa tampak gelisah.

Tiba-tiba, salah satu teman sekelas mereka, seorang gadis bernama Dina, mendekati mereka.

"Aku dengar kalian lagi nyari cara buat ngertiin kode itu," katanya dengan suara pelan. "Aku tahu sedikit soal kode angka. Kalau kalian mau, aku bisa bantu."

Dina menjelaskan bahwa angka-angka itu mungkin berkaitan dengan pesan tersembunyi yang lebih dalam. Ia menyarankan agar mereka mencari pola atau kata kunci yang mungkin bisa membuka sandi itu.

Dengan bantuan Dina, mereka mencoba berbagai kemungkinan, tetapi hasilnya tetap nihil. Hingga akhirnya, Dina mengingat sesuatu.

"Tunggu... pernah ada soal seperti ini di kompetisi teka-teki yang aku ikuti dulu. Angka-angka ini bukan huruf langsung, tapi petunjuk buat nyari koordinat di buku tertentu."

Kata-kata Dina membuat mereka terdiam.

"Jadi maksudmu, kita butuh buku lain buat ngerti ini?" tanya Keysha.

Dina mengangguk. "Ya, dan kalau aku nggak salah, buku itu ada di perpustakaan."

Mereka semua saling pandang, menyadari bahwa perjalanan mereka masih jauh dari selesai.

1
secret enjel
seruu kak, aku bakal bacaa sampai habis
michiie
gk paham jir
michiie
bagusssssss
Sa'diah Sasa
seru nih, aku suka yang teka-teki yang begini
Aulia Nur
aaahh... seru! 🥰
Aimee
Penasaran
Aimee
Misteri apa yang ada di baliknya?
miilieaa
thor...
apa rahasianya bisa nulis banyak novel?
Violence: ga ada sih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!