Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 : WANG JULI
Karena pengakuan Wang Juli yang tiba-tiba, semua orang sedang sangat terkejut sekarang. Jadi, apakah rumor yang mengatakan bahwa Jenderal Wang memiliki putri haram itu benar. Semua orang bertanya-tanya pada saat ini.
Beberapa orang benar-benar merasa ingin tahu, sedangkan sebagian lainnya hanya ingin menikmati tontonan menarik.
Xinxin cukup puas dengan situasi ini, dia akhirnya memiliki kesempatan untuk menghilangkan rumor tentang ayahnya.
Melihat Xinxin yang masih bisa tersenyum, permaisuri Han merasakan sesuatu, matanya lalu mengikuti arah pandangan Xinxin, dan dia melihat Wang Xuemin, yang sedang berdiri di depan pintu masuk taman.
Bukan hanya Wang Xuemin, tetapi juga putra mahkota, dan kaisar. Bahkan putranya juga ada disini, jadi... Apakah mereka sudah mendengar apa yang terjadi disini, tapi sejak kapan.
Para pria berbeda dengan wanita, mereka tidak begitu banyak basa basi dalam memberi penghormatan, sehingga acara mereka selesai lebih cepat.
Fu Sichen sangat bersemangat, dia sudah lama tidak melihat Xinxin, jadi dia bergegas turun dari tempatnya duduk dan mengejar Wang Xuemin. Dia bahkan tidak memberi salam pada ayahnya, dan langsung menghilang.
"Paman Wang, apa kau akan pergi ke taman istana." tanya Fu Sichen. Dia buru-buru pergi mengejar Wang Xuemin, sehingga muncul sedikit keringat di dahinya.
Wang Xuemin adalah guru pedang Fu Sichen saat dia masih kecil, jadi dia sedikit lebih dekat dengannya. Ini juga sudah diluar aula istana, jadi tidak masalah jika dia memanggil Wang Xuemin paman.
Wang Xuemin memandang Fu Sichen, dia dulu begitu kecil, dan sangat kurus. Tidak menyangka bahwa dia akan berubah menjadi pria tampan, setelah dia dewasa.
"Paman ayo pergi bersama." Fu Sichen melihat Wang Xuemin tidak memberikan respon, jadi dia harus yang mengambil inisiatif. Bagaimana pun, mungkin paman Wang akan menjadi ayah mertua nya.
*Xinxin : apakah aku mengijinkan!!!!!*
Saat mereka akan memasuki pintu taman istana, mereka mendengar kata-kata Wang Juli. Wang Juli mengatakan dengan lantang bahwa Wang Xuemin adalah ayahnya, bahkan menyebut Yan Yihua sebagai jalang.
Semua orang memandang Wang Xuemin, beberapa orang mungkin menganggap Reaksi diam Jenderal Wang, sebagai pembenaran bahwa itu adalah putrinya. Hanya Fu Sichen yang melihat bahwa, Wang Xuemin sangat marah saat ini.
Dia pernah belajar bersama Wang Xuemin selama beberapa waktu, jadi dia memiliki cukup pemahaman tentang Paman Wang. Meskipun dia terlihat sedikit diam dan tidak akan pernah merespon provokasi apapun yang dia terima, itu tidak akan pernah seperti itu jika ini menyangkut hal "Istri dan anak-anaknya".
Wang Xuemin masih berdiri diam disana, semua orang masih memandang nya, bahkan kaisar. Tidak sampai Xinxin berteriak memanggil ayah, dia baru memberikan reaksi.
Permaisuri Han sangat gugup sekarang, dia tidak menyangka bahwa Jenderal Wang akan berdiri disana. Dia telah mendengar beberapa hal tentang Jenderal Wang, Bagaimana saat dia menghabisi para musuhnya, dia menyeka butiran keringat yang muncul di dahinya, dan menyapa, "Jenderal Wang."
Wang Juli melihat Wang Xuemin datang, berpikir dia datang untuk membantunya , jadi dia memanggil Wang Xuemin dengan panggilan "Ayah". Mata Wang Yuwen seperti melemparkan belati kearahnya, gadis ini sangat tidak tahu malu, ingin menjadi adiknya, bermimpi!
Wang Xuemin berjalan kearah Xinxin, dia mengamatinya dari ujung kepala sampai ujung kaki, putrinya terlihat baik-baik saja. Lalu dia melihat ke arah Yan Yihua, "istriku.."
Yan Yihua awalnya tidak ingin menangis, tapi saat melihat suaminya berdiri didepannya, air matanya segera jatuh dengan deras. Sejak tadi banyak orang yang membidik putrinya, dia sudah berusaha untuk mengatasinya, tapi dia masih belum cukup mampu.
Melihat air mata Yan Yihua, Wang Xuemin kurang lebih dapat menebak apa yang sedang terjadi. Jadi dia dengan dingin memandang Wang Juli, dan berkata, "Aku hanya punya satu anak perempuan, dan itu Xinxin." dia mengatakan nya dengan sangat tegas.
Wang Juli terkejut dengan kata-katanya, dia menatap dengan tidak percaya, bagaimana mungkin...
"Ayah, aku putrimu.. Wang Juli.." ucap Wang Juli dengan tatapan sedih.
"Putriku adalah Xinqian." balas Wang Xuemin.
Wang Juli tidak mau menyerah, dia lalu mengeluarkan liontin dengan batu Ruby merah di tangannya, berkata pada Wang Xuemin, "Ayah, apa kau ingat ini. Ini adalah hadiah yang kau berikan pada ibuku."
Yan Yihua yang tadi menangis di pelukan suaminya, melihat kearah benda yang di pegang Wang Juli. "Ini.. bukankah ini miliknya.." dia tanpa sengaja mengatakan hal itu, dan Wang Juli langsung meraung marah saat ini, "Kau wanita jalang, bagaimana kau bisa begitu tidak tahu malu, menyebut barang milik orang lain sebagai milikmu, hah "
"Yah, kau memang tidak tahu malu. Kau bahkan merebut kekasih temanmu sendiri, kau yang membuat dua orang yang saling mencintai berpisah, dan karena kau juga hidup ku selalu menderita." ucap Wang Juli.
Wang Juli awalnya tidak tahu bahwa dia putri Wang Xuemin, dia tahu saat ibunya sedang bertengkar sengit dengan ayahnya di rumah. Dia awalnya adalah putri kerabat jauh dari keluarga Wang, dan hidupnya biasa saja.
Setelah pertengkaran dengan ayahnya, ibunya sering menyebut nama Wang Xuemin, jadi dia mencari tahu siapa itu Wang Xuemin. Saat dia tahu bahwa Wang Xuemin adalah seorang jenderal besar, yang juga memiliki kekayaan yang melimpah, dia merasakan sakit di hatinya. Itu ayahnya, mengapa dia harus hidup menderita disini, padahal ayahnya seorang jenderal dengan harta melimpah.
Jadi, dia memutuskan untuk pergi ke ibukota kekaisaran dan mencari Wang Xuemin. Awalnya sangat sulit untuk menemuinya, tapi dia memiliki kesempatan saat Wang Xuemin sedang pergi menuju istana, dijalan dia mencegat kereta kuda yang dinaiki Wang Xuemin.
Dia hampir dipukuli oleh penjaga, saat Wang Xuemin keluar dari dalam kereta dan menahan pukulan penjaganya. Wang Juli seperti melihat penyelamat nya, dan dia memanggil Wang Xuemin "Ayah".
Namun saat itu, seorang gadis kecil keluar dari kereta, dengan seorang penjaga menggendong nya, dia memakai pakaian yang cantik, dan perhiasan yang berkilau di tubuhnya, Wang Juli cemburu.
Dia memanggil Wang Xuemin dengan sebutan ayah. Wang Juli hampir gila, ini adalah ayahnya, mengapa gadis ini juga memanggil ayah nya dengan sebutan ayah.
Wang Xuemin yang mendengar suara gadis kecil itu, menggendong nya dalam pelukannya, dia mengelus kepalanya. Wang Juli yang melihat ini semakin terbakar rasa cemburu, tidak ada yang pernah mengelus-elus kepalanya dengan penuh kasih seperti ini.
Akhirnya Wang Xuemin menatap nya kembali, dia sudah bersiap untuk ikut pergi bersama dengannya. Namun, Wang Xuemin malah berbalik, dan meninggalkan nya begitu saja.
"Jenderal, apakah anda akan membiarkan saja anak ini." tanya seorang penjaga.
"Biarkan saja, dia masih cukup kecil." ucap Wang Xuemin.
Melihat ini, gadis kecil dipelukannya tiba-tiba meminta turun, dia berlari ke arah Wang Juli, dan memberikan beberapa koin di tangannya.
"Kakak, ambilah ini. Aku tidak punya cukup uang saku saat ini, jadi aku tidak bisa memberimu banyak." lalu dia mengeluarkan kue yang di bungkus kertas minyak merah muda, dan menyerahkan nya pada Wang Juli. "Ini buatan ibuku, sangat enak. Kakak, ayo makan."
Wang Juli yang merasa terhina langsung mendorong gadis kecil itu ke tanah. Gadis itu menangis dan memanggil ayahnya, Wang Xuemin langsung menggendongnya dan menenangkan putrinya itu.
"Xinxin, jangan menangis." ucap Wang Xuemin dengan lembut.
Saat ini Wang Juli hanya bisa menangis, ayahnya atau ibunya tidak pernah menenangkan dia saat dia sedang menangis.
Setelah selesai menangis, Wang Juli menyadari bahwa kereta kuda Wang Xuemin sudah pergi menjauh. Dia ditinggal kan begitu saja, dia merasa sedih. Bertanya dalam hatinya, "mengapa ayahnya tidak membawanya."
Dia melihat koin berceceran di tanah, dan kue yang terbungkus kertas minyak merah muda. Dia menggertakkan giginya, mengatakan bahwa dia akan membalas dendam. Dia akan membuat gadis kecil itu menghilang, dan membuat ayahnya hanya memiliki dia di matanya.
Setelah itu, dengan uang koin di tangannya, dia memulai hidupnya dijalanan ibu kota. Dan menyebarkan rumor tentang Wang Xuemin yang memiliki anak haram.
