Bagaimana ceritanya jika seorang perempuan yang berprofesi sebagai bos mafia paling berbahaya dan ahli racun, dan hidup nya sudah bersahabat dengan darah, harus berpindah jiwa ke dalam tubuh perempuan lemah dan naif?
Dia adalah Erika Alexander, tubuh yang Erika tempati adalah tubuh milik istri Jendral perang, yang memilih kabur dari kastil suami nya setelah orang tua nya meninggal, karena tertekan dengan orang-orang di sekitar nya yang selalu menyebut nya perempuan pembawa sial.
cuplikan
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang, tentu saja Erika sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Akan kah Jendral perang juga akan tunduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENERIMA TAKDIR
"Aku tidak memiliki keberanian sebesar itu Er, andai aku miliki sedikit saja keberanian, hidup aku tidak akan se menyedih kan ini, dan kamu juga tidak perlu terlibat dengan kehidupan aku yang begitu rumit ini," ucap Felisha tersenyum miris.
"Apa yang kamu inginkan?" tanya Erika tanpa basa-basi.
"Er hiduplah di tubuh ku, aku serahkan kehidupan ku untuk kamu, carilah kebahagiaan mu, kamu pantas bahagia Er," ucap Felisha.
"Kebahagiaan apa yang kau maksud? Kau menyuruh ku untuk hidup bahagia sementara kamu sendiri menyerah dengan kehidupan mu yang sangat menyedihkan itu."
"Lantas kebahagian apa yang kamu maksud? Tanya Erika menyunggingkan senyum sinis nya.
Erika sekarang mengerti ingatan siapa yang tadi masuk ke dalam pikiran nya, ternyata itu ingatan perempuan yang saat ini sedang duduk di sebelah nya.
"Bahkan kamu membiarkan mereka menginjak-injak harga diri mu, dan menyiksa mu dengan keji, sebenar nya di mana otak mu hah!" ucap Erika tiba-tiba emosi.
"Kamu membiarkan mereka menghina mu sesuka hati dan tidak segan-segan memukul mu," ucap Erika geram.
"Kamu bodoh Felisha, kamu bodoh!" ucap Erika mengepalkan tangan nya kuat.
"Dan setelah apa yang sudah mereka perbuat pada mu, kamu memilih pergi dan membiarkan orang-orang biadap itu hidup enak, menikmati harta orang tua mu yang sudah susah payah mereka perjuangkan," ucap Erika benar-benar geram dengan kebodohan Felisha.
Felisha hanya diam menunduk kan kepalanya, diri nya terlalu pengecut untuk sekedar melawan mereka, Felisha tidak mampu, benar apa yang di katakan oleh Erika bahwa diri nya mamang sangat bodoh.
Ingin sekali Erika membongkar isi kepala Felisha, kenapa ada orang sebodoh Felisha, yang membiarkan orang-orang rendahan memperlakukan nya seperti budak, padahal Felisha jauh lebih berkuasa dari pada orang-orang itu.
Huuuufff
Erika menghela nafas nya, mencoba meredam kan emosi nya.
"Er aku mohon bantu aku," ucap Felisha dengan lelehan air mata.
"Setidak nya berikan keadilan untuk kematian ke-dua orang tua ku Er, aku mohon, hanya kamu yang bisa melakukan itu," ucap Erika menangis lirih.
Melihat Felisha yang sedang menangis dan terlihat putus asa, membuat Erika sedikit iba.
Erika hanya tidak habis pikir dengan jalan pikiran Felisha, bisa-bisa nya seorang nona muda, anak dari bangsawan yang memiliki gelar Marquess dan Marchioness, diam saja saat orang-orang rendahan memperlakukan nya dengan buruk.
"Dasar perempuan sialan!" umpat Erika mengingat perempuan yang manjadi dalang dari penderitaan Felisha.
Melly Jovanka, perempuan yang menjadi dalang dari penderitaan Felisha.
"Baiklah!"
"Aku akan membantu mu, tapi ingat aku akan membantu mu dengan cara ku sendiri, aku akan hidup dengan cara ku sendiri, aku tidak sudi menunduk kan kepala ku, seperti yang sering kamu lakukan,"ucap Erika mendengus.
Felisha hanya mengangguk kan kepala nya, tidak masalah, Felisha berharap Erika bisa melawan mereka, tidak seperti dirinya yang pengecut.
"Terimakasih Er, aku serahkan tubuh ku sepenuh sama kamu, lakukan apapun yang kamu inginkan, dan tolong jaga mereka," ucap Felisha dengan mata kembali berembun.
"Mereka? Mereka siapa maksud mu? Banyak sekali permintaan mu," ucap Erika mendengus.
"Maaf, tapi aku harap kamu bisa menjaga dan menyayangimu mereka, semua yang aku miliki mulai sekarang adalah milik mu Er, ambil kembali apa yang menjadi hak mu," ucap Felisha memegang tangan Erika.
"Cih jangan seolah-olah kau sedang memberikan aku setumpuk emas," ucap Erika memutar bola matanya malas.
Felisha tertawa kecil, Felisha tahu Erika memang memiliki mulut yang tajam, tapi hati nya sangat baik dan tulus.
"Er, aku boleh memeluk mu?" tanya Felisha penuh harap.
"Hem"
Grep
Tanpa membuang-buang waktu Felisha langsung memeluk tubuh Erika dengan erat.
"Terimakasih Er, terimakasih..." ucap Felisha lirih.
Tangan Erika terangkat membalas pelukan Felisha.
"Setelah ini aku akan memberikan semua ingatan ku, dan mungkin ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kita," ucap Felisha di pelukan Erika.
Setelah cukup lama mereka berpelukan, akhir nya Felisha melepaskan pelukan nya.
"Er, sekali lagi terimakasih," ucap Felisha tulus.
"Iya. Aku harap kamu bisa tenang Fel, aku janji aku akan menghukum orang-orang yang sudah menyakiti mu," ucap Erika melihat kearah Feli.
"Terimakasih Er, kamu pergilah ke sana, nanti kamu akan terbangun di tempat kamu tadi pertama kali membuka mata," ucap Felisha menunjuk lingkaran putih bercahaya.
"Baiklah, aku pergi dulu," ucap Erika berdiri dari duduknya.
Erika tidak ingin buang-buang waktu lagi, Erika ingin segera menyelesaikan masalah Felisha yang mulai sekarang akan menadi masalah diri nya.
Dari ingatan yang Erika dapat kan, itu sukses membangkitkan jiwa kejam Erika nya.
Erika ingin segera memusnahkan orang-orang yang sudah menyakiti Felisha selama.
"Aku bersumpah akan memusnahkan kalian semua!" batin Erika mengepalkan tangannya kuat.
"Aku pergi," ucap Erika berlalu pergi.
"Terimakasih Erika, aku yakin kamu bisa menjalani kehidupan kedua kamu ini dengan baik, karena aku tahu kamu adalah perempuan kuat dan Pemberani," ucap Felisha memandang kepergian Erika.
"Er kamu orang baik, kamu berhak bahagia, di sana kamu nanti akan mendapatkan orang yang tulus mencintai mu, yang akan memberikan kamu kebagian," ucap Felisha tersenyum.
"Selamat datang di kehidupan ke-dua mu Erika Alexander...." ucap Felisha bersamaan dengan tubuh nya memulai memudar dan menjadi kupu-kupu cantik.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Ternyata tadi itu bukan mimpi," ucap Erika melihat sekeliling nya.
Sssttttttttt
"Sial!" umpat Erika.
Kepala Erika kembali sakit seperti tadi, tapi kali ini Erika dengan sekuat tenaga, mempertahan kan kesadaran nya.
"Aaaaakkkhhhhhhh!"
Erika berteriak memegang kepala nya saat ingat milik Felisha kembali masuk ke dalam kepala nya, berputar-putar seperti kaset rusak.
Akhirnya setelah cukup lama Erika menerima semua ingatan milik Felisha, sakit di kepala nya berangsur-angsur membaik, membuat Erika menghembuskan nafas nya lega, tapi tidak lama emosi Erika kembali meledak-ledak.
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
"Di mana otak mu hah!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang tentu saja sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Kalau ingin bodoh, bodoh saja sendiri sialan!!!!"
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Seolah teringat dengan apa yang ada di ingatan nya, Erika langsung beranjak berlari keluar dengan perasaan cemas.
"Hiks...hiks...hiks...hiks..."
"Hati Erika mencelos melihat dua anak kecil yang sedang meringkuk dan menangis saling berpelukan.
"Felisha kamu benar-benar bodoh dan keterlaluan, bagaimana mungkin kamu mengabaikan anak-anak mu sendiri," batin Erika geram.
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗