Nibiru tidak menyangka akan diputuskan pacarnya setelah berjanji akan menikahinya. Padahal hubungan mereka sudah berjalan selama lima tahun, tetapi dengan mudahnya pria itu mengakhirinya.
Kalut akan sakit hati, Nibiru ditantang oleh seorang kuli bangunan tampan yang mempunyai identitas misterius untuk menikah dengannya. Berawal dari tantangan, berakhir di pelaminan, kisah cinta Nibiru dan Bumi dimulai saat ini.
Apakah pernikahan karena taruhan ini akan berjalan mulus ataukan justru berubah jadi petaka untuk keduanya ? Nantikan kisah Nibiru dan Bumi, dua planet yang seiras dan sama, memiliki makna yang sama sebagai tempat hidup manusia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mau Abang Nikahin?
Senyuman Daisy yang licik berhasil membuat Fajar menekuk lehernya," buset Day, Lo mikirin hukuman malah kelihatan kayak lagi mikirin rencana buat bunuh orang! Sadar Day, sadar dia temen mu, bukan target buat Lo gigit!" Celetuk Fajar.
Geplak!
Satu hantaman mendarat di tangan Fajar," idih, apaan sih Lo, ya kali gue gigit sahabat gue, Lo pikir gue anjing!" Celetuk Daisy yang mengundang gelak tawa.
" Ya... Siapa tahu mbak, habisnya Lo lihat Nibiru sama Abang Lo kayak lagi lihat daging mentah!" Celetuk Fajar.
Daisy memelototi Fajar sampai membuat pria itu kicep sendiri.
" Heheheh.... Gak deng gak, neng Daisy cantik kok, maaf ya neng ya," balas Fajar sambil nyengir kuda.
" Nah sekarang hukumannya!" Ucap Daisy seraya menatap Bumi dan Nibiru bergantian.
" Jangan yang aneh-aneh!" Sergah Bumi, yang sudah jelas tahu isi kepala bodong di gadis tak tertolong itu.
"Heheheh.... tahu aja Lo bang," balasnya sambil menunjukkan deretan pagar putih di mulutnya.
"Nibiru, Lo diam di tempat, bang Bumi gelitikin Nibi!" Ucapnya dengan nada memerintah.
" What!" Bumi dan Nibiru terkejut mendengar perintah si gadis gesrek itu.
" Pffthh bahahahahahahah....kena Lo Bum, hahahahhaha"fajar tertawa terbahak-bahak melihat wajah syok Bumi.
Alasannya satu, karena Bumi sama sekali gak pernah dekat sama seorang perempuan kecuali adeknya sendiri yang dia bilang mirip kambing jantan itu.
" Buset, kambing jantan, jangan aneh-aneh kan udah Abang bilang!" Ucap Bumi terkejut, dia melirik Nibiru yang juga terdiam.
" Maaf ya, adek saya kadang agak gila memang, otaknya udah korslet, hukumannya dibatalin aja!" Ucap Bumi merasa gak enak, ya kali dia gelitikin anak cewek orang.
"Ehh iya...Daisy nih aneh-aneh aja, jangan gitu hukumannya, yang lain aja Dai, atau kamu yang gelitikin, masa kamu suruh Abang kamu!" Balas Nibiru dengan nada protes. Jujur saja, dia malu!
" Ihhh gak boleh, huwaaa.... aku nangis nih! Huwaa.... Abang jahat, Nibi juga jahat, masa gak mau nuruti yang Daisy minta!!" Gadis itu pura-pura menangis bahkan sampai berteriak saking geramnya.
Sebenarnya rencana si kambing jantan ini adalah untuk mendekatkan sahabat dan abangnya, dia merasa kalau dua sejoli yang punya visual tampan dan cantik itu sangatlah cocok atau sama lain.
"Ck... Daisy, kali ini Abang gak boleh turutin kemauan kamu. Jangan aneh-aneh deh, Nibiru juga pasti gak nyaman badannya digelitik pria yang bukan pasangannya, apalagi kita baru saling kenal!" Tukas Bumi dengan tegas.
Dia tak mau Nibiru merasa canggung dengannya, alasannya karena dia masih ingin terus bertemu gadis itu, satu-satunya sosok yang mau berteman dengannya saat dia di masa paling rendah di hidupnya.
Yahh.... Walaupun Nibiru mungkin tidak mengenalinya sekarang.
Nibiru tertegun mendengar ucapan Bumi, sungguh pria yang bukan sosok aji mumpung seperti Agus. Dia bahkan menolak meski ada steak lezat dengan rasa maknyus di hadapannya, berbeda dengan Agus, pohon pisang didandani saja pasti diembatnya karena nafsu.
"Yahhh.... Tapi kan," Daisy masih merengek, dia menatap Nibiru dan Bumi bergantian.
"Daisy! Ganti hukumannya yang lain, atau Abang gak akan mau main lagi!" Tegas Bumi.
Daisy cemberut, tapi sepersekian detik kemudian wajahnya kembali ceria karena melihat tatapan Nibiru pada kakaknya dan cara Bumi melindungi Nibiru.
" Huh... Iya iya... Kalian berdua udah mirip sama anak pesantren, padahal bukan anak pondok, tapi jaga banget sama sentuhan lawan jenis, heran kadang aku tuh!" Celetuk Daisy.
"Cih... Kayak kamu nggak aja, aku malah heran kamu bisa ngasih ide begitu, udah jelas tahu temanmu bagaimana," omel Nibiru.
Daisy tertawa cengengesan," heheheh ya maap, habisnya kalian berdua cocok sih!" Celetuk Daisy sambil menggoda kedua orang itu.
"Ckckckck.... Otak kamu tuh ya, selalu mikir yang aneh-aneh, ya mana mau Nibiru sama orang kayak Abang dek, cuma kerja serabutan, cuma kuli tukang yang upahnya cuma untuk memenuhi perut sehari dua hari," balas Bumi seraya melirik Nibiru.
Gadis itu terkejut dengan ucapan Bumi," ehh Bumi, saya tuh bukan cewek matre ya, jangan sembarang nilai orang dong!" Ucap Nibiru dengan wajah protes.
Seutas senyum tergambar di wajah Bumi, yang membuat Fajar dan Daisy selain melirik dengan tubuh merinding.
" Buset Dek, abangmu mulai main trik!" Bisik Fajar.
"Ho oh...belajar dari mana dia!! Buset, gas kan bang, sampai Nibi jadi kakak ipar gue!" Balasnya dengan suara pelan.
Bumi menatap Nibiru yang terlihat kesal, jelas saja kesal karena selama berpacaran dengan Agus, dia selalu dicap sebagai cewek matre bahkan oleh tetangga, adik dan orangtuanya sendiri.
" Saya tuh bukan cewek matre!" Ucap Nibiru.
"Ohh.... Jadi kamu mau gitu punya suami seperti saya!?" Balas Bumi.
"Ya mau-mau aja, emang apa masalahnya!? Selama masih ada nafas, badan sehat bisa kerja, rejeki bisa dicari bersama!" Balas Nibiru yang nggak tahu kalah dia sudah terjebak dalam pemesanan Bumi.
Bibir Bumi tersungging, lalu ditatapnya wajah Nibiru dengan intens," kalah gitu nikah sama saya, berani gak kamu!"
"Berani gak ninggalin pacar kamu yang kaya raya itu, saya dengar dari Daisy kamu pacaran sama seorang berjabatan besar, tapi tadi kamu bilang udah di putusin. Berani gak kamu nikah sama saya yang cuma remahan roti ini?" Tanya Bumi dengan wajah jahilnya.
"Eh dia bukan pacar saya lagi ya!" Senggak Nibiru.
Niat awalnya adalah menggoda Nibiru, tak ada maksud lebih, Karena menurutnya Nibiru masih saja naif seperti saat mereka masih remaja.
Apalagi jika diberi sedikit tantangan yang menyinggung harga dirinya, Nibiru pasti akan langsung menanggapi tantangan itu.
"Ya beranilah, tapi kamu mau gak sama saya yang berpendidikan ini, yang katanya anak bawang dan kampungan ini!" Balasnya tak kalah menantang.
"Belum lagi saya tuh gak mau main- sama pernikahan, sekalinya menikah ya sampai maut memisahkan, saya yakin kamu gak bisa berkomitmen. Sama aja kayak pria-pria hidung belang alias belalai keteteran di luar sana, yang sukanya cewek cantik, body seksi, pintar, lulusan S1, S2, S3 sampai es teler!" Sergah Nibiru yang tak mau kalah.
"Hahahah.... Itu mah penilaian kamu doang Nibiru, saya mah beda sama cowok lain, saya tuh punya prinsip ya, pernikahan bukan mainan, dan saya tantang kamu buat nikah dengan saya, pasti nolak kan, udah saya tahu kok kamu pasti nolak!" Balas Bumi dengan wajah sepele.
Air muka Nibiru memerah, dia mendengus kesal dengan ucapan sarkas dari bibir Bumi," Idih, kamu tuh yang gak berani!" Balas Nibiru.
" Oke, kalau gitu kita nikah! Mau gak !? Berani gak!? Aku nantangin kamu loh!" Ucap Bumi yang tak lagi memakai bahasa baku dengan Nibiru .
"Nikah!? Ya udah siapa takut, kita nikah, tapi siapapun yang kalah duluan gak boleh menghentikan pernikahan ini!" Tegas Nibiru.
" Ya, siapa takut, kamu pasti akan menyesal!" Tambah Bumi.
"Gak bakalan, palingan kamu tuh yang akan nyesel, sok nantangin aku!" Balasnya dengan wajah dongkol, tanpa tahu kalau dia sudah terjebak dengan permainan si licik Bumi Nararya.
Fajar dan Daisy saling menatap dengan mulut yang mangap bagai ikan kekurangan air," buset, cepat banget, nikahnya gak pake ribet!" Celetuk Daisy dengan wajah melongo sampai gak sadar kalau dia sekarang sedang memeluk lengan si Abang tampan Fajar.
"Ekhmmm... Apa adek cantik juga mau Abang nikahin?" Bisik Fajar.
Geplak!
"Nikah pala bapak kaulah, dasar buaya darat!" Satu serangan mendarat di kepala Fajar tapi dibalas dengan tawa nyeleneh yang membuat Daisy makin panas.