Mimpi yang terus terulang membwa Leora pergi ke dimensi berbeda serta merubah kehidupannya.
Dia yang hanya seorang pemilik toko kecil di pusat kota justru di sebut sebagai ELETTRA (Cahaya) di dimensi lain dan meminta bantuannya untuk melenyapkan kegelapan.
Secara kebetulan, begitulah menurutnya. dirinya pergi ke dimensi berbeda bersama Aron yang menjadi sahabatnya melalui mimpi, namun siapa sangka persahabatnnya bersama Aron justru membawa dirinya pada situasi yang tidak biasa.
Sihir yang semula hanya dia tahu melalui buku secara ajaib bisa dia lakukan.
Dan ketika cinta bersemi di hatinya serta tugas melenyapkan kegelapan telah selesai, apa yang akan dia lakukan?
Akankah dia kembali ke dimensi aslinya atau akan tetap bersama pria yang dia cintai?
Ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. LD 14.
Kerajaan Luminara.
Kerajaan yang sebelumnya di kenal akan cahaya lembut yang mengelilingi kerajaan itu kini berubah suram dengan kabut hitam yang menyelimuti seluruh kerajaan.
Bahkan Istana tempat di mana penguasa tertinggi tinggal dari kerajaan itu di selimuti kabut hitam yang lebih pekat, cukup untuk membuat siapa saja enggan untuk mendekat meski mereka memiliki alasan untuk datang menemui raja atau ratu meraka.
Mereka yang tinggal di kota dari kerajaan itu memilih diam tanpa bisa melakukan perlawanan, merasa perlawanan mereka hanya akan berakhir dengan kematian mereka. Untuk kesekian kalinya, mereka melihat kepulan asap hitam melayang di udara, bergerak menuju istana, lalu mengabaikannya seolah itu hal yang sering mereka lihat.
Kepulan asap itu masuk ke dalam Istana, menukik ke bawah sampai menyentuh lantai dan di gantikan dengan sosok Erebus yang berjalan menuju singgasana dimana seorang wanita duduk di kursi kebesarannya di dampingi dengan wanita lain berpakaian serba hitam di sisi kanan si wanita yang tengah duduk.
"Saya menghadap, Yang Mulia Ratu Ruchira,"
Erebus berkata tepat setelah dirinya berdiri di hadapan wanita yang tengah duduk di singgasana sembari menudukkan kepala.
Wanita itu memberikan sorot tajam, begitu pula dengan wanita yang berdiri di sisinya.
"Apa yang kau dapatkan?" dia bertanya dengan ekspresi bosan.
"Ramalan Sabiya sudah dimulai," ungkap Erebus.
Wanita yang berpakaian kerajaan serta di sebut Ruchira itu menegakkan punggung, mengarahkan pandang pada Erebus seolah ingin memastikan atas apa yang baru saja ia dengar.
"Manusia yang di ramalkan?" Ruchira bertanya memastikan.
"Benar," sahut Erebus.
"Dia seorang wanita dan kini tengah berada di Asra bersama saudara Yang Mulia," imbuhnya.
"Raegan? Dia kembali?" Ruchira kembali bertanya dengan nada tak percaya.
"Benar," sahut Erebus.
"Estrella,,," Ruchira memanggil.
"Saya, Yang Mulia," sahut wanita di sisi Ruchira.
"Apa saja yang di katakan Sabiya dalam ramalannya?" tanya Ruchira.
"Seorang manusia akan datang untuk menurunkan Anda dari tahta yang di tandai dengan dua pertanda" jawab Estrella.
"Pertama, dia bisa mencabut pedang giok serta membebaskan Griffin yang tersegel di gua suci di bukit Eldon,"
"Kedua, dia bisa menguasai semua jenis kekuatan sihir yang akan membantunya untuk membangkitkan Naga dari pedang giok yang masih tertidur,"
"Semua kekuatan sihir, itu artinya dia akan menguasai delapan elemen sihir?" Ruchira menyela.
"Benar, Yang Mulia," sahut Estrella.
"Hal yang akan menjadi ancaman bagi kita adalah jika manusia dari dimensi berbeda itu menjalin kontrak sihir bersama Naga," Estrella menambahkan.
"Apakah dia berhasil mencabut pedangnya?" Ruchira bertanya.
"Saya tidak merasakan energi pedang dari siapapun yang berada di Asra. Namun, penghalang pada gua di bukit Eldon telah lenyap. Energi gelap di Asra juga telah di murnikan," papar Erebus.
Ratu Ruchira terdiam sejenak, benaknya memikirkan berbagai hal dalam satu waktu.
"Maaf, Yang Mulia," Erebus menyela.
"Katakan!" sambut Ruchira
"Manusia yang di ramalkan dan saudara Anda tidak sepenuhnya berada di sini," ungkap Erebus
"Apa maksudmu?" Ruchira bertanya dengan kening berkerut.
"Tubuh mereka masih berada di dimensi asli dari dimensi wanita itu, yang artinya mereka tidak akan bisa melakukan apapun selama mereka tidak sepenuhnya berada di tempat ini,"
"Meski saudara Anda bisa memurnikan energi saya, namun hanya sebatas itu saja, apapun yang mereka bisa lakukan semuanya terbatas dan bisa membebani fisik lebih dari yang seharusnya,"
"Satu hal lain, wanita itu tidak menguasai satupun sihir, saya juga bisa merasakan keraguan yang di rasakan wanita itu, dia sangat ingin kembali ke dimensi aslinya" imbuhnya.
"Itu artinya dia tidak memiliki keinginan untuk membantu dan hal itu adalah pantangan terbesar bagi mereka karena mereka di larang untuk memaksa seseorang untuk membantu," sahut Ruchira.
"Kita bisa memanfaatkan keadaan ini, Yang Mulia," Estrella angkat bicara.
"Dia bisa kita peralat untuk menjatuhkan Raegan dan memaksa dia untuk memindahkan kontrak Naganya kepada Anda, dan Anda bisa menjadi Ratu dari kerajaan Luminara seutuhnya,"
"Tentu saja dengan memberi wanita itu perjanjian kita akan mengembalikan dia ke dimensi aslinya,"
"Biar bagaimanapun, kita masih membutuhkan ritual dan Raegan adalah halangan yang perlu kita singkirkan,"
"Kita hanya perlu memanipulasi pikirannya untuk menjadikan dia sebagai mata-mata, dan Raegan tidak akan menyadarinya jika dia yang kita jadikan mata-mata," imbuhnya.
"Tapi kita tidak bisa mengirim dia kembali ke dimensi aslinya," sanggah Ruchira.
"Hanya Raegan yang memiliki kemampuan untuk membuka portal,"
"Kenapa kita harus mengembalikan dia ke dimensi asli jika kita bisa mengunakan tubuhnya sebagai tumbal ritual nanti?" sambut Estrella tergelak singkat.
"Kita hanya perlu membunuhnya setelah dia tidak berguna,"
"Dia cukup untuk menjadi boneka mata-mata yang patuh dan kita bisa menyerang Raegan beserta para pemberontak lain dari dalam," imbuh Estrella.
Ruchira diam untuk berpikir sejenak, kekuasaan yang berhasil ia dapatkan baru ia nikmati selama beberapa tahun, dan kini terancam di rebut saudaranya sendiri yang baru saja kembali setelah menghilang beberapa tahun.
"Bawa dia padaku!" Ruchira memberi perintah.
"Baik," sambut Erebus.
Dalam sekejap, sosok Erebus lenyap dari pandangan Ruchira, sementara wanita itu masih tenggelam dalam pikirannya setelah mendengar saudara laki-lakinya telah kembali setelah menghilang beberapa tahun hanya untuk mencari manusia terpilih.
"Pergilah Estrella, tinggalkan aku sendiri," ujar Ruchira.
"Baik," sahut Estrella menudukkan kepalanya, lalu menghentakkan tongkat sihir yang berada di tangannya hingga kepulan asap hitam menyelimuti wanita itu, dan menghilang.
Wanita yang telah menjadi ratu dari kerajaan Luminara itu bangun dari duduknya, berjalan dengan langkah gontai menuju ruangan di mana kamar pribadinya berada, mengunci pintu kamar ketika ia telah berada di dalam, lalu memandangi bingkai foto berukuran besar yang berada di dinding kamar.
Foto anak laki-laki berusia sekitar delapan tahun bersama gadis remaja berusia sekiar dua belas tahun, dimana gadis itu duduk di sebuah kursi besar, sedang anak laki-laki berdiri di samping si gadis dengan sebuah pedang di tangan kanan dengan posisi berdiri seakan memberi pesan untuk siapa saja yang melihat mereka berdua bahwa anak laki-laki itu akan selalu melindungi kakak perempuannya.
"Kenapa?" Ruchira berkata lirih, pandangannya tertuju pada foto berbingkai besar di depannya.
"Kenapa harus kau yang terpilih menjadi raja? Aku lebih tua darimu, kemampuan berpedangku tak kalah darimu, bahkan ilmu sihirku lebih unggul darimu,"
"Tapi mengapa?"
Ruchira diam sejenak, memandangi foto yang ada di depannya lebih dalam.
"Aku yang selalu melindungimu sejak dulu, aku bahkan rela di hukum Ayahanda hanya untuk membuatmu tidak mendapatkan amarah dari Ayah,"
"Tapi, Naga itu bahkan lebih memilihmu dan menjadikanmu sebagai raja,"
"Setelah aku mendapatkan apa yang aku inginkan, mendapatkan kerajaan ini, kau kembali,"
"Apakah kau ingin merebutnya dariku?"
Ruchira kembali terdiam dengan pandangan menerawang, mengingat kembali kenangan masa lalu bersama adik laki-laki yang ia sayangi sejak dulu.
.
.
.
# Flashback On.... #
# Masa Lalu Ruchira & Raegan.
Ruchira muda berlari kecil menuju taman setelah mendengar dari para pelayan istana bahwa puluhan buku yang berada di perpustakaan istana jatuh akibat ulah adiknya yang ingin mengambil buku di rak yang tidak bisa dia jangkau.
Berpikir menggunakan tangga akan membantu tubuh kecilnya untuk menjangkau buku yang di inginkan, yang terjadi justru tangga yang dia dorong membuat deretan buku di rak atas berhamburan ke bawah.
Tanpa berpikir dua kali, anak laki-laki itu melarikan diri menuju taman dan tidak menoleh meski beberapa pelayan memanggilnya.
"Re,,,," Ruchira berseru.
"Re,,, jangan bersembunyi lagi!"
Ruchira mengedarkan pandangan, tidak menemukan sosok adiknya meski ia sudah memanggil.
"Re,,,,"
'SRAK,,,!'
Alih-alih mendengar suara sang adik, Ruchira justru mendengar suara gemerisik dari atas dimana kini ia berdiri di bawah pohon, satu hal yang cukup untuk membuat kepala gadis itu mendongak dan terkejut dengan apa yang dia lihat.
. . . .
. . ..
To be continued...
tanya leora ini 🧐
🤣🤭