Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal
"Mas kapan kamu akan menceraikan perempuan kampung itu?" tanya Yuni sambil bergelantungan manja di lengan Fadil sang kekasih.
"Sabar sayang,aku juga sedang berpikir mencari cara untuk menceraikan nya,dia sedang hamil sayang jadi aku tidak bisa menceraikan nya sekarang"
"Lalu kapan mas,aku tidak mau di gantung terus kamu janji kan mau nikahin aku,aku udah beliin kamu mobil loh mas kamu belum juga nikahin aku"cemberut Yuni.
"Iya,iya....tapi sabar ya sayang,aku juga butuh waktu nggak bisa main cerai begitu saja,dia pasti nggak akan terima"
"Kamu ingat mas janji kita dulu akan sehidup semati bersama,aku mau itu terwujud mas"
"Tapi kamu yang ninggalin aku makanya aku sampai nikah sama perempuan kampungan itu"sahut Fadil mengingat kan akan kesalahan yang di lakukan Yuni dulu pada nya.
"Itu juga karena kamu mas yang nggak datang melamar aku, nggak ada kepastian"
"Kamu nya nggak sabaran aku kan cuma minta waktu satu tahun buat cari uang tapi kamu malah nikah sama si tua bangka itu"
"Kalau aku nggak nikah sama dia,aku nggak akan bisa ngerasain hidup kaya mas,kamu tau sendiri kan pekerjaan kamu nggak jelas gitu sekarang kan dia udah koit dan harta nya untuk aku ya sekarang kita bisa hidup bahagia mas,jadi kamu cepetan ceraikan perempuan kampung itu aku udah nggak sabar mas buat nikah sama kamu,aku mau jadi istri kamu satu-satunya mas"
"Iya sayang sabar, sekarang tugas kamu bikin aku puas di ranjang,aku bosan sama dia, kerjaan nya tiap hari dasteran mulu,udik,aku bosan" ujar Fadil membuat Yuni terkekeh geli.
"Awww.....jangan di remes gitu mas,sakit tau"di rengek Yuni manja saat tangan Fadil meremas benda kenyal nya.
"Habis nya kamu gemes sayang,pengen nya ngeremes kamu terus" ujar Fadil dengan tersenyum di wajah nakal nya.
"Kamu nakal deh"
****
"Jam segini kok mas Fadil belum pulang ya,apa lembur lagi"gumam Raya khawatir karena sudah jam sebelas malam sang suami belum juga pulang ke rumah"
"Kenapa kamu mondar-mandir kaya' setrikaan gitu Ra? bikin pusing saya saja" tanya Bu Rita mertua Raya
"Nungguin mas Fadil bu jam segini belum pulang juga,aku takut mas Fadil kenapa-kenapa"
"Gimana Fadil mau pulang kalau tiap hari nya ngelihat istri nya buluk kaya' kamu, minimal itu wangi Raya biar enak di cium,kalau penampilan kamu mirip pembantu gini ya dia bosen di rumah"
"Tapi bu-"
"Mulai ngebantah! Kalau di nasehati orang tua ngebantah, ngelawan terus kamu!"potong bu Rita
"Bukan nya gitu bu tapi-"
"Udah pusing saya bicara sama kamu nggak pernah nurut sama mertua, kampungan!"ucap Bu Rita lagi membuat Raya terdiam.
Raya melihat kepergian sang mertua dan dia kembali menunggu suaminya pulang.
Tak lama kemudian pintu rumah terbuka membuat Raya merasa lega melihat kedatangan sang suami.
"Clek"
"Mas kamu baru pulang? Lembur lagi mas? Kenapa nggak hubungi aku mas,aku kan khawatir sama kamu,ini sudah malam mas takut terjadi apa-apa" cecar Raya
"Bawel ya kamu,suami baru pulang itu seharusnya di sambut di bikin kopi atau apa kek bukan malah di kasih pertanyaan-pertanyaan nggak penting begini, tambah bosan aku lihat kamu" marah Fadil
"Maaf mas tapi-"
"Udah eneg aku lihat wajah kamu,sana minggir aku mau mandi" ketus Fadil membuat Raya hanya bisa menitikkan air mata.
Satu tahun menikah dengan Fadil hanya beberapa bulan Raya mendapatkan kebahagiaan di awal pernikahan mereka,sejak Fadil bertemu kembali dengan Yuni dia mulai berubah total tapi Raya terus berpikir positif dia mengira sang suami hanya lelah bekerja karena dia sendiri tidak pernah bekerja setelah mereka menikah,dulu Raya bekerja di sebuah restoran tapi setelah menikah dia memutuskan untuk berhenti karena Fadil sendiri yang meminta nya untuk fokus pada pernikahan mereka.
"Sudah saya bilang bukan kamu dan Fadil itu beda level kamu nya sih yang nggak tau diri masih saja bersikap sok perhatian gitu" ujar bu Rita saat melewati ruang tamu yang melihat Raya menitikkan air mata.
Dari awal pernikahan bu Rita tidak menyukai Raya karena Raya berasal dari kampung tidak seperti menantu yang dia inginkan apalagi sekarang bu Rita mengetahui hubungan Fadil dan Yuni yang sudah bersatu kembali.
Fadil menikahi Raya hanya untuk pelarian karena Yuni meninggal kan nya menikah dengan lelaki lain kini suami Yuni sudah di meninggal dan Yuni ingin kembali pada Fadil jadi mereka menjalin hubungan diam-diam tanpa sepengetahuan Raya.
"Kenapa kamu berubah begini mas?" batin Raya menangis.
semoga lekas sehat kembali Thor...