NovelToon NovelToon
Queenzy Aurora Wolker

Queenzy Aurora Wolker

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: aili

Queenzy Aurora Wolker gadis yang memiliki wajah yang cantik itu sangat menggilai seorang Damian Putra Throdhor Putra.Pewaris utama Keluarga Throdhor yang memiki kekayaan.nomer satu di dunia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Sontak Damian langsung merubah posisi nya menjadi duduk. Wajahnya mengeras membaca pesan dimana ternyata Aurora jadi ikut balapan walau kuncinya motornya yang ia ambil diam diam dari Aurora.

[Damian jangan marah ya? Rora tidak apa-apa kok]

"Aku tidak peduli sama sekali"ketus Damian tapi tetap menunggu pesan selanjutnya dari Aurora

[Serius rora tidak terluka.cup...cup...cup. jangan nangis Damian sayang]

"Shiit aku tidak menangis mati pun. Kau disana aku tidak peduli sama sekali"Damian berkata dengan kesal langsung memblokir nomor Aurora karena ia sudah terlanjur geram.

Damian melempar ponselnya keatas ranjang kemudian bangkit.Lebih baik ia mandi menyegarkan benaknya dari pada melayani tingkah Aurora yang terbilang gila.

Tapi, baru saja mau pergi ke kamar mandi ponselnya berdering bertubi-tubi. Awalnya mau acuh tapi tetap saja ia penasaran hingga kembali mengecek benda pipih itu.

[ Mimpi basah Damian ku]

DEGG!!!

Rahang Damian mengerat melihat Aurora mengirim foto dirinya yang sedang memakai handuk didepan cermin wastafel disertai caption brutal yang sangat menggelikan.

Bukan mimpi indah tapi mimpi basah. Apa dia gadis waras?

"Fucckk!"Damian mematikan ponselnya kemudian pergi ke kamar mandi membanting pintu dengan keras.

***

Sementara didalam unit apartemen sana. Aurora cekikikan membayangkan wajah merah padam Damian.pasti lelaki tampan dengan berjuta pesona pasti sedang mengumpatinya sampai Kakek nenek.

"Rasakan! Siapa menyuruhku mengabaikan ku hum?"decak Aurora meletakkan ponselnya dimeja wastafel lalu ia lanjut memakaikan serum ke wajah cantiknya.

"Besok aku harus memikirkan cara untuk menaklukkan Tuan muda Theodore itu lagi.tapi bagaimana"

Aurora melakukan perawatan malamnya kemudian bersiap siap membuat sketsa jika menjebak Damian

Padahal Aurora tahu besok ada tugas yang harus Aurora selesaikan tapi Aurora tak perduli.

Ia duduk di meja belajarnya yang penuh foto-foto terciduk Damian.sayanya semuanya amat tampan dari berbagai sisi. Aurora jadi semangat menuangkan ide-ide gilanya ke atas kertas putih polos.Benda itu akan penuh rencana rencana licik Aurora

"Bagun padi dan membuat kan sarapan Damian.setelah itu aku akan mengantarkannya sendiri dan harus memaksa Damian makan.Apa aku campur saja dengan Obat perangsang saja agar dia cepat-cepat menikaihku.?"

Aurora cekikikan sendiri membayangkan rencana kotornya.

"Sudahlah jangan mencari mati.aku bisa di jadikan daging kukus oleh mommy Eleza."

Aurora Menganti rencana nya ia akan membocorkan ban mobil Damian saat pulang hingga lelaki itu mau tak mau harus pulang dengannya.

Tapi tidak mungkin. Secara Damian itu kaya raya dan tidak susah untuk meminta salah satu anak buahnya ke sekolah bukan?!

Ganti ganti sama sekali tidak cocok

****

Bel sekolah Theodore telah berbunyi nyaring pertanda seluruh siswa-siswi masuk ke kelas masing-masing.

Damian baru saja memasuki kelas dan ajaibnya mereka sontak hening karena tahu Tuan muda Theodore itu sama sekali tidak menyukai keramaian dengan suasana berisik.

Banyak yang mencuri pandang pada Damian khususnya para gadis-gadis.Tapi mereka tak berani mendekat karena bisa saja moster betina pemakan segala nya akan segera masuk kelas dan mengamuk.

Damian yang awalnya fokus ke depan melirik ke bangku Aurora yang kosong.kemana gadis gila ini? pikiranya

"Selamat pagi semuanya!!"

Damian membuyarkan lamunan saat miss Merry sudah masuk.mereka sibuk dengan urusan masing-masing terutama Damian yang tidak banyak bicara.

Duduk di bangku yang paling depan memudahkannya untuk tak merespon orang lain.

"Ini bangku Aurora kan?kemana dia?"Miss Merry yang sangat hapal diluar kepala dengan Aurora.

"Bukan nya kemarin dia ada masalah ya miss?"

"Iya miss Aurora kan pembuat masalah.pasti sedang diruang BK"

Damian menulikan telinga nya dia tidak ingin ikut campur Apalagi merespon tatapan penuh tanya miss Merry seolah bertanya padanya.

"Dan dibelakang! Itu ada meja kosong!"

Mereka segera menoleh ke meja paling belakang tempat Rama duduk.

"Itu meja Rama miss"

Damian mematung Aurora tidak masuk dan Rama juga belum datang.Apa mereka sedang berduaan?

Mengingat hal itu Damian meremas pulpen di tangannya sampai patah.Anak anak yang duduk disekitar Damian menelan ludah melihat ekspresi wajah menyeramkan lelaki itu.

"Baiklah kita lanjutkan saja materi kemaren.kumpulkan tugas kalian!"

Mereka mengabaikan persoalan Aurora dan fokus pada pembelajaran. Damian mendengus setelah menitipkan bukunya pada ketua kelas yang lewat dan kembali mengikuti pelajaran dengan baik.

Dia seolah tidak terpengaruh sama sekali dan memang benar semua tingkah Aurora yang menurutnya sulit untuk ia tebak.

***

Disisi lain Aurora tidak bisa memasuki kelas karena paman nya tidak mau datang dia habis disidang oleh Mr Frank yang selaku guru BK yang berusaha mencari jalan tengah untuk permasalahan Aurora

"Jadi mau bagaimana? Orang tua atau wali mu tidak pernah datang.Apa yang mau kamu lakukan sekarang?"

"Mr! Untuk kali ini aku akan.."

"Tidak! Ini sudah kesekian kalinya kau membuat masalah. Sudah banyak murid yang melapor bahkan orang tua mereka menuntut sekolah atas tindakan ceroboh kamu,Aurora!"tegas Mr Frank tidak mau ditawar lagi.

Aurora masih tampak keras membela pendiriannya.

"Mr jika mereka tidak mencari masalah dengan saya.tidak mungkin saya melakukan itu"

"Saya tidak perduli.alasanmu pasti tentang Damian dan Damian lagi bukan? Saya sudah jengah jika kamu tau"

Aurora mengepalkan tangannya.ia berusaha mengontrol emosinya untuk tidak meninju wajah pria ini.

"Lagi pula seharusnya sadar diri. Damian itu bukan dari kalangan keluarga sembarangan.dia punya kekuasaan dan orang tua nya lengkap sedangkan kau...?"

BRAKKK

"JANGAN KAU BAHAS TENTANG KELUARGA KU SIALAN!!!"Aurora menggebrak meja membuat Mr Frank terperanjat.

Rama yang tadi menunggu dibalik pintu ruangan segera berdiri

Dia sangat cemas bisa Aurora lepas kendali.

"Aurora!! Jangan membuat posisi mu semakin sulit"gumam Rama mengusap wajah kasar

Aurora menatap tajam Mr Frank kemudian berdiri

"Pamanku akan datang"

Setelah mengatakan itu Aurora pergi dan menutup pintu dengan kasar. Mr Frank mengusap-usap dadanya karena Aurora memang amat sensitif.

"Ra!! Tenanglah jangan emosi!"

"Bajingan itu tidak mau datang"umpat Aurora berjalan menuju rooftop

Rama mengikuti Aurora karena terkejut akan ucapan gadis itu barusan.

"Paman mu tidak mau datang? Lalu bagaimana? Kau tidak punya siapapun yang mau diajak kesekolah bukan?"

"Yah.dia bilang aku hanya menyusahkannya" gumam Aurora membuat Rama diam.

Bergaul dengan Aurora sejak masuk sekolah tidak punya orang tua dan hanya punya paman.selebihnya Rama tidak tahu karena Aurora jarang membahas masalah tersebut

"Ra!! Bagaimana jika kau pinjam orang tuaku saja"

Aurora menghentikan langkahnya lalu menatap datar Rama

"Ayahmu sudah mati jika kau lupa"

Rama langsung menyengir kuda Sembari mengusap lehernya cengengesan.

"Tapi kan masih ada mommy ku Ra?"

"Dia tidak menyukai ku"

"Benar juga. kau kan pembawa sial!"

"Bang*sat!"maki Aurora meninju bahu sahabatnya

Lelaki itu cekikikan karena memang mommy nya tidak suka dengan Aurora dengan menganggap Aurora membawa pengaruh buruk pada anak nya.

Rama yang dulu sangat polos dan seperti anak gadis dirumahnya berubah saat mengenal Aurora.padahal tanpa mommy nya sadari Rama memang sudah bangsat sejak dia lahir . Hanya saja lelaki itu pandai menyembunyikan nya dan baru terlihat saat bergaul dengan Aurora.

"Pergilah ke kelas.aku tidak ingin membuat citra anak baikmu jadi kotor"

"Ck!!aku mau bolos.sesekali tak masalah"jawabnya enteng

"Sudah lima kali kau bolos Minggu ini,kuntil kuda"jengah Aurora menendang tulang kering Rama sampai lelaki itu meringis sakit.

"Ra!! Ini tulang bukan samsak tinju!!"

"Terserah"acuh Aurora masa bodoh mau melanjutkan langkahnya tapi tasnya langsung ditarik dari belakang hingga Aurora terjungkal kebelakang.

"Kau..."

Aurora tidak jadi mengamuk saat melihat siapa yang berani menarik tasnya dari belakang seperti menarik se ekor kucing.

"Damian!"

Damian hanya menatap datar Aurora kemudian pergi tanpa melepas cengkeraman tangannya pada tas gadis itu.tentu Aurora mau tidak mau menurut Sembari mencari kesempatan menempeli damian.

"Kaliaann!!"

Rama terperangah saat Damian tidak mengganggunya ada . lelaki angkuh itu justru sangat sombong membawa Aurora pergi dengan cara menyebalkan.

1
Nuzul'ea
damian ini cuek tapi perhatian,yaa walaupun aurora gak tau
بنتى بنتى
next
N Kim
terima kasih😊
Dewi hartika
next thor terus, berinspirasi selalu, semangat.
Nuzul'ea
kak semangat terus up nya aku tunggu,ceritamu kerenn/Ok//Good//Good//Good/
Dewi hartika
hem udahlah tinggalkan damian itu, karna tak menghargai perjuanganmu, lebih baik jalani hidup dengan kebahagiaan, dari pada kecewa dan rasa sakit, next thorr.
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut
Aisyah Azzahra
Saya sangat menyukai cara penulis menggambarkan suasana.
N Kim
terima kasih sudah mau membaca ceritaku/Smile/
Tsumugi Kotobuki
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!