NovelToon NovelToon
Fall In Love With You

Fall In Love With You

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / Cintapertama / Mafia / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: oviliaa

Eila Pertiwi tidak pernah membayangkan seorang Max William Lelaki Famous di Sekolahnya yang menjadi incaran banyak Gadis, tidak ada hujan atau badai tiba-tiba menyatakan perasaan padanya, padahal mereka tidak dekat sama sekali.

Namun di sisi lain, kehidupan Max William yang dianggapnya sebagai 'konglomerat manja yang hanya bergantung pada orang tuanya' ternyata jauh dari ekspetasi-nya, Lelaki itu selama ini memiliki banyak rahasia dan luka nya yang selama ini ditutupi dengan rapih.

"Gue, kan, udah bilang. Semua hal tentang Lo, Gue tau."

"Suapi, Eila.."

"Jangan coba-coba Eila. Lo cuman milik Gue, faham?"

"Gue bakal buat pelajaran siapapun yang berhasil curi senyuman manis Lo."

"Because, you are mine." Max meniup telinganya, "Cuman Gue yang boleh liat. Faham, Cantik?"

Semua ini tentang Max William dan segala sikap posesif dan manjanya yang seiring waktu membuat pertahanan Eila Pertiwi runtuh, dia terjebak dalam semua skema rangkaian yang dibuat Lelaki Berandalan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oviliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kencan pertama

"Satu aja?"

"Iya.."

Sebenarnya Eila ingin tiga buku lainnya, tapi karena uangnya benar-benar hanya cukup untuk membeli satu, jadi dengan tak ikhlas Eila kembali meletakkan dua komik lainnya ke tempat semula.

Gadis itu melangkah menuju Kassa, terlihat Wanita penjaga kasir dengan bibir merah merona itu memandangi Max penuh minat.

Eila mendengus, meletakkan komik yang akan dibelinya. "Cepat, Mbak." Ucapnya karena Wanita itu justru melamun memandangi Max.

Eila heran memangnya dia tidak lihat kalau Max bersamanya? Namun memang dilihat dari manapun Eila lebih mirip Adik Max.

Ya, memangnya siapa.

"Satuin sama yang ini." Max menyerobot, menyatukan komik-komik yang tadi di letakkan kembali oleh Eila.

"Loh, Max?" Eila meliriknya panik, "Gue nggak jadi beli yang dua ini."

"Sst.. Jangan protes."

"Ya, tapi-- Loh, hei! Aku bisa beli sendiri."

Tanpa sempat Eila cegah, Max sudah lebih dulu menyodorkan kartu berwarna hitam miliknya pada penjaga kasir, yang membuat penjaga Kasir itu menerimanya dengan mata terbelalak heboh.

"Mbak, yang ini, jangan di satuin!"

"Satuin aja."

"Jangan!"

"Satuin."

Eila memandang Max dengan tatapan tajam, sedangkan Lelaki itu justru menaikkan alisnya seolah menantang Gadis itu.

"Em, Mas, dek. Jadi ini disatuin atau nggak ya?"

Mendengar pertanyaan dari penjaga Kasir apalagi dia memanggil 'Mas' pada Max membuat Eila semakin emosi saja.

"Mbak saya--"

Tanpa aba-aba Max mendekap bibir mungil yang siap mengeluarkan laharnya itu menggunakan tangannya, merangkulnya erat.

Eila tidak diam saja, Gadis itu meronta namun karena kekuatan Max yang berbanding terbalik dengannya membuat Eila akhirnya pasrah.

"Disatuin semuanya, pakai kartu saya, Mbak. Pacar saya malu-malu."

Eila menatap Max tajam, seolah menunjukkan protesnya. Lagi-lagi dia menggunakan kalimat itu!

Eila bukan pacarnya dan Ia tidak malu-malu!

Tapi melihat Penjaga Kasir itu terlihat kecewa mendengar ucapan Max, Eila jadi senang.

"Totalnya jadi Rp. 783. 000,-"

Max menerima kembali kartunya dan memberikan plastik berisi buku komik itu pada Eila yang cemberut.

Mereka keluar dari toko buku, jam yang sudah menunjukkan pukul 11:35 saat matahari tengah terik-teriknya.

Max jadi menyesal membawa Motor, Eila akan kepanasan. Tangannya menggenggam tangan yang jauh lebih kecil itu, membawanya menuju ke parkiran.

Max menyodorkan helmnya pada Eila, sedangkan dirinya menaiki motornya, memakai helm full face nya dan sarung tangan hitamnya.

Setelah memastikan Eila duduk dengan benar, Max menunggu Gadis itu memeluk perutnya seperti biasanya namun keningnya mengerut saat tidak kunjung mendapati itu.

Matanya melirik kaca spion Motornya, wajah Eila yang cemberut memenuhi pandangnya.

Max mendengus geli, "Ngambek, hm?"

Eila berdecak. "Pikir sendiri!"

"Maaf.. Jangan ngambek lagi ya." Max tersenyum tipis menarik tangan Eila membawanya melingkari perutnya.

Seketika rona kemerahan muncul di pipi chubby Gadis itu, beruntung Max tidak menyadari itu.

Max menjalankan Motornya, melintasi jalanan raya yang dalam kondisi ramai lancar.

Beberapa saat, Max menghentikan Motornya sebuah Restoran.

Eila berdecak, "Gue pengen pulang, Max."

Max melepas helm full face dan sarung tangannya. "Nanti setelah makan. Gue nggak mau magh Lo kambuh."

Eila menatapnya. "Kok Lo bisa tau, Gue punya magh?"

"Gue, kan, udah bilang. Semua hal tentang Lo, Gue tau." Ucapnya membuat Eila menyipitkan mata curiga.

Meski begitu, Eila tetap turun dari motor sport Max masih dengan wajahnya yang muram.

Eila benar-benar tidak mood. Berniat langsung memasuki restoran dan meninggalkan Lelaki menyebalkan itu, tubuhnya dipaksa berbalik oleh Max.

Max mendekat, dan saat itu Ia sadar sesuatu. "Helmnya jangan lupa, Cantik." Max membantu melepaskan kaitan helmnya.

Eila merona. "Apaan sih?!"

Max terkekeh kecil meresponsnya. Lelaki itu beralih menggenggam tangan Eila lembut, membawanya pergi memasuki restoran.

Nuansa restoran ala Jepang yang segar dengan beberapa tanaman hidup membuat Eila nyaman.

Max membawa Eila ke meja kosong, menarik kursi untuknya.

Perlakuannya itu membuat Eila sedikit luluh. Namun Eila tidak yakin hanya dirinya yang diperlakukan demikian oleh Max, pasti dia juga pernah melakukannya untuk Gadis-gadis cantik yang selalu mengelilingi nya itu.

"Hei," Eila tersadar saat Max mengusap rambutnya. "Y-ya?"

Max tersenyum tipis. "Mau pesan apa?"

Terlalu lama melamun Eila sampai tidak sadar kalau Mejanya sudah dihampiri Waiters.

Max menyodorkan buku menu nya pada Gadis itu, Eila dengan gugup melihat-lihat Menu yang tersedia. Matanya langsung terbelalak melihat harga yang tertera di sana.

Kalau begini uangnya hanya cukup untuk membeli Minum saja. Eila menghela nafas, salahnya pergi dengan seorang Max. Lelaki itu mana pernah memikirkan uang.

"Um, Sweet honey saja." Ucap Eila dengan wajah pias, meletakkan kembali buku menunya.

"Ok, Sweet honey." Waiters itu mencatatkan pesanannya. "Ada tambahan lain?"

"Sudah."

Max mengerutkan keningnya. "Pesan makanan juga."

Eila meliriknya sinis. "Gue nggak lapar." Bohongnya, padahal sedari tadi perutnya sudah meronta-ronta.

Max menghela nafas, beralih pada Waiters. "Tambahannya, Dua Paket Sushi dan Milkshake stroberi. Desert nya stroberi cake dan matcha ice cream."

"Baik, saya terima pesanannya. Di tunggu dalam 15 menit." Setelah mencatat semua pesanannya, Waiters itu meninggalkan meja mereka.

Max menopang dagu, menatap Eila. Netra hazel kecoklatan itu berkeliaran kesana-kemari, bibir mungilnya itu melengkung membentuk senyuman manis.

Sangat cantik, Max rela melakukan apa saja demi membuat wajah itu tersenyum.

Beberapa saat menunggu pesanan mereka akhirnya tiba. Waiters itu meletakkan semua pesanannya di meja.

"Silahkan dinikmati.."

"Terima kasih." Ucap Eila.

Setelah waiters itu pergi, Eila meminumnya menggunakan pipet sweet honey pesanannya itu, Gadis itu mengernyit.

Rasa manis yang terkumpul benar-benar tidak cocok dengan lidahnya, Eila tidak tau kalau akan semanis ini..

Seperti janji Abang Rega!

Eila meletakkannya kembali. Matanya memandang iri minuman yang dipesan Max, sepertinya enak.

Max mendorong pelan gelas berisi milkshake stroberi itu sampai berada tepat dihadapan Eila.

Eila menatap Max. "Kenapa?"

"Buat Lo."

Seketika mata bulat jernih itu berbinar. "Beneran?" Namun kembali meredup saat menyadari sesuatu. "Terus Lo minumnya apa?"

Max tersenyum tipis. "Gue minum punya Lo."

"Tapi, tadi Gue sempet minum."

"Ya, terus?"

"Em, kan, bekas Gue.."

"Nggak papa."

Eila tersenyum. "Makasih.."

Max mengangguk, menggunakan sumpitnya Ia mengambil Sushi dan menyuapkannya pada Eila yang membuka mulut berniat meminum milkshake stroberinya.

Dengan pipi menggembung penuh, Eila menatap Max penuh protes.

Seperti ikan fugu yang marah.

Saat pipi chubby itu kempis Max kembali menyuapinya, Eila tidak mampu protes karena Max mengancamnya akan mengambil kembali milkshake nya.

Begitu seterusnya sampai perut Eila hampir meledak saking kenyang nya. Eila menghentikan tangan Max yang terulur berniat menyuapinya, beralih menyuapkannya pada Lelaki itu sendiri.

"Lo juga harus makan, Max. Gue kenyang tau!"

Max menerimanya, sempat terdiam beberapa saat. Menyerahkan sumpit itu pada Eila.

"Suapi."

"Eh?"

Eila mengerjab malu melihat Lelaki itu membuka mulutnya menunggu suapan darinya. Dasar, apa dia tidak malu dilihat beberapa pengunjung?

"Suapi, Eila.." Rengek nya, kontras sekali. Wajahnya datar tapi Lelaki itu merengek bak bayi.

Meski begitu Eila mulai menyuapinya. Lelaki itu menerima dan mengunyahnya dengan pandangan mengarah lurus padanya.

1
sunshine wings
Pengakhiran yg bahagia..
Selamat ya author..
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
Oviaa
Akan ada extra part, harap tunggu~
strawberry milk
wah makasih author, udh ngasih ceritanya yg seru dan menarik ❣️
Mayyasa Adzras
ga sabar liat lanjutannya, cepet up ya kaka author
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Alfatihah
jangan lama-lama upnya thorr...semangat semoga sehat selalu
Mindarsih 19
ya allah beneran aku baca prolog nya aja udh senyum senyum sendiri 🤭 semoga bab selanjutnya lebih seru lagi☺️
sunshine wings
Yesss.. 💃💃💃💃💃♥️♥️♥️♥️♥️
Mayyasa Adzras
Luar biasa
Neneng Dwi Nurhayati
bagus ceritanya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
strawberry milk
apakah Felix jga mafia, atau itu musuhnya si max, ulah ayahnya nih keknya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
musuh siapa yaa
sunshine wings
Mantap 👍👍👍👍👍
Lanjut author 💪💪💪💪💪
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
Neneng Dwi Nurhayati
doubel up kak
sunshine wings
😍😍😍😍😍
😘😘😘😘😘
sunshine wings
💃💃💃💃💃
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
😅😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!