NovelToon NovelToon
Just You

Just You

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Beberapa bulan kemudian telah di lewati Shani selama di Jakarta ini karena dia sedang mengurusi komiknya dan Vino sebentar lagi akan menyelesaikan proyeknya, dan hari ini adalah hari ulangtahun Vino. Shani berencana untuk merayakan ulangtahun Vino ini di Jakarta.

Shani telah menyiapkan semuanya bersama dengan Nadila, Gracia, dan Okta untuk merayakan ulang tahun Vino dan juga dia telah menyiapkan hadiah yang sangat spesial untuk Vino.

Dan yang dinanti tiba, Vino datang pada saat sebelum adzan Maghrib berkumandang, Shani dan teman-temannya sudah bersiap-siap. Vino membukakan pintu rumahnya dan dia kaget rumah itu gelap gulita padahal seharusnya sudah ada orang di dalamnya.

Dia mencari saklar lampu dan pada saat dia menemukan saklar itu, dia dikejutkan dengan Shani, Okta, Gracia, dan Nadila yang sudah menunggunya.

"Surprise" teriak mereka berempat

"Astaghfirullah ada apa nih kok rame banget" ucap Vino yang kaget dan juga bingung

"Hayoo kamu lupa yah kak" ucap Shani membalas ucapan Vino

"Emang hari apa sayang?" Tanya Vino yang bingung

Shani mendekati Vino yang membuat dia kebingungan dan sampailah Shani di hadapannya dan mendekati wajahnya pada Vino dan membisikkannya.

"Selamat ulang tahun ya kak" bisik Shani kemudian mengecup pipi Vino

Vino yang kaget dengan ucapan ulang tahun dari Shani dan Shani langsung memeluknya dengan erat, Vino yang masih bingung hanya bisa membalas pelukan itu.

"Selamat ulang tahun yah kakak gw yang ngeselin" ucap Nadila setelah Shani melepaskan pelukannya

"Enak aja Lo yang ngeselin" elak Vino

"Hehehe iya kak" ucap Nadila yang bergantian memeluk Vino

"Selamat ya sahabat gw ini" ucap Okta menepuk pundak Vino setelah Nadila melepaskan pelukannya

"Iya ta, Lo kan" balas Vino namun dia melihat yang berada di samping Okta sangat tidak asing

"Iya Vin ini Gracia, pacar gw" balas Okta kemudian merangkul Gracia

"Hahh dia pacar Lo?" Kaget Vino

"Iya Vin" jawab Okta tersenyum menghadap Gracia yang berada disampingnya

"Bukannya..." Ucap Vino namun dipotong oleh Shani

"Udah kak jangan bilang disini nanti dia sedih" bisik Shani agar sahabatnya tidak sedih lagi

"Iya deh, jadi kalian yang udah siapin ini semua?" Tanya Vino melihat di dalam rumahnya dipenuhi dengan hiasan ulang tahunnya

"Iya kak, gimana bagus ngga?" Tanya Shani tentang hasil hiasannya

Vino menganggukkan kepalanya, "Bagus kok sayang, aku tadi kaget aja pas buka pintu untung ngga bikin gw serangan jantung"

"Apaan sih kamu kak, masih muda yah" elak Shani

"Masa sih katanya dulu ada yang bilang udah tua" sindir Vino mengingat pada saat itu Shani pernah meledek Vino

"Hehehe iya deh tapi jangan sampe kena lah nanti aku sama siapa kalo ngga ada kakak" canda Shani kemudian memeluk Vino dari samping

"Iya ya bidadarinya Vino" ucap Vino mencubit gemas pipi Shani

"Hadehh berasa dunia punya berdua yah" ledek Nadila yang melihat interaksi Vino dan Shani

"Apaan sih, makanya Lo cari jangan jomblo Mulu" sindir Vino karena Nadila masih menjomblo

"Enak aja jomblo gw udah punya yah" elak Nadila membela dirinya

"Emang siapa?" Tanya Vino

"Ya nanti lah belum saatnya" jawab Nadila yang tidak ingin memberitahunya

"Cepet makanya kenalin nanti Lo di kejar kakek mau"

"Iya ya nanti gw kenalin"

"Akhirnya Lo udah ngga es batu lagi Vino" ucap Okta dengan nada bercanda

"Es batu?" Tanya Vino yang bingung dengan ucapan Okta barusan

"Iya lah, Lo kayaknya dingin banget sampe orang yang deketin Lo kerasa dingin" canda Okta

"Lebay ah"

"Ehh ngga percaya ini anak"

"Iya deh iya"

"Ya udah yuk kita makan aku, Gracia, sama Nadila udah masak buat kakak" ajak Shani pada semuanya

"Wihh masak apa nih" ucap Vino yang penasaran Shani memasak apa

"Masakan kesukaan kamu kak" bisik Shani pada Vino

"Ehh tau aja nih pacarku ini" ucap Vino kembali mencubit pipi Shani

"Udah ah yuk makan"

Mereka semua menuju meja makan dan makan malam bersama, setelah itu dilanjutkan dengan melaksanakan sholat bersama kecuali Gracia karena dia berbeda agama jadi dia hanya menunggu Vino, Shani, Okta, dan Nadila sholat Maghrib.

Setelah itu Okta dan Gracia memutuskan untuk pulang karena takut terjebak kemacetan dan juga kemalaman sampai rumah mereka, dan Nadila sebenarnya ingin menginap di rumah Vino namun karena adanya Shani dan juga tidak enak mengganggu mereka berdua disana jadi dia memutuskan untuk menginap di hotel saja maka dari itu dia juga ingin pulang.

Akhirnya hanya Vino dan shani yang berada di rumah ini dan bibi sedang libur beberapa hari ini karena anaknya sedang wisuda jadi dia ambil libur. Shani yang sedang mencuci peralatan makanan setelah mereka makan bersama dikagetkan dengan sepasang tangan yang melingkari perutnya dan salah satu bahunya terasa berat, ternyata itu Vino yang baru saja membersihkan dirinya setelah kepulangan dari Jogja.

"Astaghfirullah kak aku kira siapa ngagetin aja" kaget Shani setelah melihat Vino memeluknya dari belakang

"Emang aku setan apa yah" ucap Vino memanyunkan bibirnya

"Kan emang selalu diem-diem" canda Shani

"Enak aja aku kan Bidadara" ucap Vino kemudian mengecup pipi Shani

"Apa itu kak kok aku baru denger?" Tanya Shani apa yang Vino katakan barusan

"Pasangannya bidadari" jawab Vino

"Apaan sih kak ngga ada yah" elak Shani yang tidak pernah mendengar itu

"Hehehe iya ya, tumben kamu masih wangi sayang" puji Vino tentang aroma tubuh Shani

"Lah emangnya aku bau yah" elak Shani kembali

"Ngga sayang kamu biasanya wangi banget kayak bunga kasturi" ucap Vino kembali menghirup aroma tubuh Shani yang sangat dia rindukan

"Apa coba, itu bunga di surga kak ngga ada di dunia bau kayak gitu" elak Shani

"Lah bukannya kamu dari surga yah, kan Bidadari" ucap Vino membenarkan dirinya

"Astaghfirullah kak udah yah gombalnya aku lagi nyuci nih" ucap Shani yang mulai gemas dengannya

"Hehehe iya sayang, oh iya aku mau bikin coklat panas mau ngga?" Tanya Vino pada Shani

"Boleh deh tapi gantian ya nanti habis minum kakak yang nyuci" jawab Shani yang tidak ingin mencuci kembali alat-alat makan

"Iya ya aku bikinin yah"

"Iya kak"

Vino melepaskan pelukannya dan langsung menuju lemari penyimpanan bahan makanan untuk mencari apa yang dia cari dan akhirnya dapat, dia langsung membuatnya dua cangkir.

"Sayang kita minumnya di balkon yah" ucap Vino pada Shani setelah membuatkan coklat panas untuk mereka berdua

"Ngga dingin kak udah malem?" Tanya Shani

"Kan ada selimut nanti kita selimutan aja"

"Iya deh kak"

Setelah itu Vino membawa dua cangkir coklat panas itu menuju kamarnya dan duduk di balkon, setelah itu dia juga membawakan selimut yang ada di kasurnya untuk menghangatkan tubuh mereka berdua.

Setelah Vino duduk, Shani juga baru menyelesaikan mencuci alat makanannya dan ikut duduk bersama Vino serta meminum coklat panas buatan Vino.

"Gimana sayang pemandangannya?" Tanya Vino kemudian merangkul Shani agar tubuh mereka terasa hangat

"Bagus kak, kakak kok bisa sih dapet pemandangan kayak gini? Pasti diliatin setiap hari oh ya" puji Shani setelah melihat pemandangan di rumah Vino sebagus itu

"Dulu sebenarnya ini tanah kosong dan kakak bangun rumah disini soalnya kakak suka sendiri jadi yah begini rumahnya, tapi kakak jarang liat pemandangan kayak gini sayang cuman kalo lagi cape aja" jawab Vino menceritakan rumahnya ini

"Yahh mubasir dong kak, pemandangannya bagus kayak gini dilihatnya pas kakak cape doang" ucap Shani memanyunkan bibirnya

"Tapi gpp sekarang ada pemandangan yang lebih indah dari yang ada di depan kita sayang" ucap Vino sekarang menghadap Shani

"Apa itu kak?" Tanya Shani juga menghadap Vino

"Melihat dirimu Shani Indira Natio" ucap Vino menoel hidung Shani

"Apaan sih kak ngga lucu gombal lagi" elak Shani dan memalingkan wajahnya

"Lah siapa yang ngelawak coba kan bener" ucap Vino membenarkan dirinya

"Iya deh kak iya, oh iya berarti proyeknya kakak udah selesai semua?" Tanya Shani tentang proyek Vino selama di Jogja

"Alhamdulillah udah sayang tinggal finishing aja, itu dari papah takutnya kalo aku yang pilih ngga sesuai" jawab Vino tentang proyeknya sekarang

"Bukannya kakak harus ikut juga yah?" Tanya Shani kembali

"Gpp papah tau kok mana yang seharusnya dan ngga, jadi aku bisa pulang kesini menemukan bidadarinya Vino yang menghilang selama beberapa bulan ini" jawab Vino yang kembali menoel hidung Shani

"Maaf ya kak aku ngga ke Jogja lagi, soalnya aku ngurusin komiknya aku" ucap Shani memeluk Vino dari samping

"Gpp sayang itu risiko pekerjaan, gimana komiknya kamu?" Tanya Vino tentang pekerjaan Shani sekarang

"Alhamdulillah kak penjualan dan banyak yang suka, kemaren aku cek medsos udah ada fanbase nya loh" jawab Shani dengan gembira karena komiknya laku di pasaran

"Wihh selamat yah besok kita makan makan yah" ucap Vino yang ikut gembira mendengar ucapan Shani tadi dan dia merencanakan untuk merayakannya

"Beneran kak?"

"Iya dong sayang buat perayaan kamu" ucap Vino mengeratkan rangkulannya

"Iya deh kak, sekalian kakak juga oh udah nyelesalin proyeknya kakak" ucap Shani yang juga ingin merayakan Vino telah menyelesaikan proyeknya

"Iya sayang, kayaknya udah malem yuk masuk nanti masuk angin lagi" ajak Vino untuk masuk ke dalam

Shani menganggukkan kepalanya, "Iya kak"

Vino dan Shani masuk ke dalam dan sebelum Shani ke kamarnya, karena tadi Vino mengucapkan ingin mencuci gelas bekas mereka jadi mereka keluar dari kamar Vino. Dan pada saat vino sedang mencuci Shani mendekatinya dan berbisik pada Vino.

"Kak aku punya hadiah" bisik Shani

"Apa Shan kok bisik-bisik gitu?" Tanya Vino yang bingung kenapa Shani seperti menyembunyikan sesuatu

"Udah gpp, kakak mau ngga?" Tanya Shani kembali

"Boleh deh, emang apa sayang?"

"Nanti ya aku ke kamar dulu" jawab Shani yang tidak ingin vino tahu maksudnya

"Boleh tapi jangan lama-lama yah" jawab Vino dan kembali mencuci gelas

"Iya kak sebentar yah"

"Iya sayang"

Shani langsung menuju kamarnya dan mempersiapkan hadiahnya untuk Vino dan Vino sekarang sudah berada di kamarnya dengan keadaan sangat penasaran terhadap hadiah dari Shani sampai dirinya ingin menuju ke kamar Shani dan melihat apa hadiah yang akan diberikan namun dia berusaha menahannya agar pacarnya itu tidak kecewa.

Beberapa menit kemudian suara ketukan berbunyi dari pintu kamar Vino, dan Vino langsung bangun dari tidurannya dan langsung membukakan pintunya dan melihat apa yang ada di depannya.

"Shan?" Vino yang terkejut melihat Shani sekarang dihadapannya

"Gimana kak hadiahnya?" Tanya Shani sambil memamerkan keindahannya

"Kok kamu pake pakaiannya kayak gini?" Tanya Vino mendekati Shani

"Aku dapet saran dari Nadila kalo kakak suka liat Nadila pake pakaian kayak gini jadi aku coba" jawab Shani sekarang melingkari pinggang Vino

"Kamu cantik sayang" ucap Vino yang kagum dengan Shani sekarang

"Makasih kak" balas Shani sekarang memeluk Vino

"Beneran sayang aku ngga nyangka kamu pake pakaian kayak gini cantiknya masih ada" ucap Vino membalas pelukannya

"Lah emang kalo aku pake pakaian yang lain ngga cantik gitu" ucap Shani melepaskan pelukannya dan memanyunkan bibirnya

"Cantik dong, maksudnya kamu cantik kayak udah siap dinikahi" ucap Vino mengelus kepala Shani

"Ahh masasih kak"

"Beneran sayang, aku jadi pengin cepet-cepet nikahin kamu"

"Jadi kapan kak?" Tanya Shani mulai serius

"Kapan apanya?" Canda Vino

"Nikahin aku" jawab Shani yang ingin diseriusi

"Hmmm berhubung kamu bilang kayak gitu gimana kalo kita ketemu sama keluarganya aku mumpung Nadila lagi disini soalnya keluarganya aku yang paling susah ketemunya ya itu anak" balas Vino yang berencana untuk pertemukan Shani dan keluarga Vino

Shani menganggukkan kepalanya, "Boleh kak kalo emang itu bisa membuat kita sah"

"Ok kalo gitu nanti aku kabarin ya kapannya" ucap Vino mengecup kening Shani

"Iya kak, tapi bagus kan pakaiannya" ucap Shani kembali memperlihatkan pakaiannya pada Vino

"Bagus sayang, kamu beli dimana tumben kamu punya pakaian kayak gini" ucap Vino yang pangling melihat Shani bisa berpenampilan seperti itu

"Ini aku simpen udah lama sih tapi jarang dipake aja dan pas Nadila bilang kakak suka liat Nadila pake pakaian ini jadi aku coba lagi dan masih pas" balas Shani yang memang dirinya memiliki pakaian itu sudah dari lama

"Kamu beneran cocok sayang pake pakaian ini" ucap Vino memuji Shani

"Beneran kak?"

"Iya sayang, nanti kalo kita udah sah kamu pake ini terus yah setiap hari"

"Boleh kak tapi beli stoknya dong" canda Shani sambil terkekeh

"Hehehe iya bidadariku nanti kita beli yang banyak biar kamu bisa pake pakaian ini terus" balas Vino dengan bercanda kembali

"Hehehe bercanda kak, aku punya beberapa potong kok"

"Gpp sayang barangkali ada motif yang bagus"

"Iya deh kak gpp"

"Ya udah besok kamu masih ke kantor kan sayang, ayoo istirahat yah" ajak Vino

Shani menganggukkan kepalanya, "Iya kak, kakak juga harus bikin laporan kan buat proyek kemaren"

"Iya sayang besok kakak kerjain sekarang kakak udah cape banget" balas Vino memijat tengkuknya karena pegal

"Iya tapi biasa ya" kode Shani pada Vino

"Iya ya sini aku kelonin" Vino yang paham mempersilahkan Shani untuk masuk ke dalam kamarnya

"Yeayy makasih ya kak" ucap Shani masuk ke dalam dan sebelum itu dia mengecup pipi Vino

"Emang ish kamu sayang masih aja dikelonin" balas Vino mencubit pipi Shani

"Gpp dong kan sama pacar sendiri" bela Shani yang tidak ingin disalahkan

"Iya sayang tapi ngga enak kalo mamah liat gimana" ucap Vino yang takut mereka diawasi oleh arwah mamahnya Vino

"Mungkin setuju kan calon menantunya" bela Shani mungkin mamahnya Vino setuju dengan hubungan mereka

"Iya deh"

Shani merebahkan tubuhnya dan Vino bersandar di kepala ranjang kemudian mengelus rambut Shani dengan lembut seperti biasa, namun ada satu hal yang mengganjal di pikiran Shani.

"Oh iya kak" panggil Shani

"Kenapa sayang?" Sahut Vino

"Kakak sama ayah kakak ngga akur yah? Kok ngga pernah disebut" jawab Shani tentang ayah dari Vino

"Gimana yah Shan, aku bingung jelasinnya" balas Vino yang bingung cara menjawab pertanyaan Shani

"Gpp kak cerita aja"

"Hmm iya deh tapi kamu jangan ketiduran yah"

"Iya kak"

Vino mulai menceritakan tentang ayahnya yang tidak pernah dia singgung selama dirinya bersama Shani.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!