Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.
Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.
"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14
Arnold yang telah selesai masuk kelas,seperti biasanya dia bermain basket dan banyak fansnya yang melihat ke arahnya yang sedang bermain.
"Arnold,Arnold,Arnold."Teriak fans Arnold.
"Leo,ayo Leo.Kau pasti menang Leo,kalahkan Arnold Leo."Teriak fans Leo tidak mau kalah.
Namun Arnold maupun Leo tetap fokus pada permainan dan Arnold tetap menjadi pemenangnya,mereka beristirahat sebentar dan tidak lama anak-anak fakultas ekonomi masuk ke lapangan.
Membuat mereka heran dan bahkan mereka memakai pakaian basket,mereka menghampiri Arnold maupun Leo.
"Kau Jangan dekati Sasa? Apa kau berani taruhan denganku? Jika aku menang,kau jauhi Sasa"Ancam anak fakultas ekonomi menatap ke arah Arnold dengan sengit.
Arnold menatap ke arah orang tersebut dengan cuek,karena dia bukan anak kecil dan bahkan tidak suka dengan keributan sama sekali.
"Kenapa? Tidak berani melawanku? Apa kau takut kalah dan fans-fans mu kecewa?"Sindirnya memancing emosi Arnold saat ini.
"Hey,bro.Menurutku,kau sebaiknya jaga mulut mu baik-baik dan apa kau tidak lihat kami sedang beristirahat."Ujar Leo merasa tidak suka dengan perkataan pemuda di depannya.
"Halah basi,bilang saja takut."
"Aku tidak takut sama sekali,sebenarnya apa motif kamu menantang ku? Apalagi,Sasa bukan milik siapapun dan kau tidak berhak berkata seperti itu terhadapku!!"
"Aku tidak suka dengan kau yang selalu mencuri pandang terhadap Sasa,lagi pula Sasa tidak cocok dengan dirimu dan Sasa lebih cocok dengan ku!!"
"Haha,aku muak mendengarnya dan lebih baik kau berkaca saat ini.Apalagi kau kalah jauh dengan Arnold,kau tidak sebaik Arnold bro."
Pemuda tersebut tidak terima dengan ejekan Leo,apalagi dia juga tidak kalah popular di fakultasnya dan merasa geram dengan ucapan Leo.
"Maksud kamu apa hah?"Katanya tidak terima,dia langsung mendorong Leo hingga terjatuh.
"Aaa."Histeris fans Leo,karena Leo di dorong.
"Kau tidak apa-apa?"Tanya Arnold membantu Leo berdiri.
"Payah,segitu saja langsung terjatuh."Ejeknya menatap remeh Leo.
"Sialan,kau mendorongku tiba-tiba dan bagaimana aku tidak terjatuh."Kesalnya dengan sengit.
Leo yang begitu kesal langsung menghajar pemuda angkuh di depannya,seketika suasana jadi ricuh dan para fans mereka turun ke lapangan untuk mencoba memisahkan mereka.
Sasa dan Rosa yang baru selesai keluar dari kelasnya,mereka langsung mendengar berita tentang perkelahian di aula basket dan mereka langsung berlari ke lokasi.
Sasa menerobos kerumunan dan dia melihat Arnold memisahkan Leo dengan seorang pemuda yang tampak tidak asing di lihatnya,namun sekarang dia melihat pemuda tersebut yang balik memukul Arnold dan membuat Arnold terjatuh.
"Hentikan,kalian apa-apaan seperti ini."Teriak Sasa dan langsung menghampiri Arnold.
Pemuda yang akan melayangkan tinjuan nya ke wajah Arnold,seketika berhenti mendengar teriakan Sasa dan dia melihat Sasa membantu Arnold.
"Kamu tidak apa-apa?"Tanya Sasa khawatir terhadap Arnold.
Mereka jelas terkejut,karena melihat Sasa yang begitu khawatir terhadap Arnold dan membuat mereka memperhatikan Sasa maupun Arnold.
Arnold menggelengkan kepalanya,apalagi melihat Sasa yang khawatir dan dia hanya tersenyum ke arah Sasa.
"Apa yang terjadi? Kenapa kalian bertengkar?"Tanya Sasa ke arah Arnold.
"Dia duluan yang memancing keributan di saat kami sedang beristirahat."Ucap Arnold menunjuk pemuda tersebut.
Pandangan Sasa beralih ke arah pemuda di sampingnya,dia menatap nyalang ke arahnya dan telah membuat kericuhan di lapangan.
"Siapa nama mu? Aku merasa tidak asing dengan dirimu"ucap Sasa tenang.
"Kau melupakan aku Sa? Aku Edo Sa,aku yang telah menyatakan perasaan terhadap kamu sebulan yang lalu"balas Edo antusias.
Semua orang jelas terkejut dengan pengakuan Edo,karena sekarang Edo begitu blak-blakan di hadapan semua orang.
Berbeda dengan Arnold yang mengepalkan kedua tangannya,ketika mendengar kejujuran Edo di hadapan semua orang dan membuatnya naik pitam saat ini.
"Aku tidak suka dengan kau yang bersikap seperti ini di hadapan semua orang,kenapa kau membuat keributan di kampus?"tanya Sasa terhadap Edo.
"Aku tidak suka,jika dia mencuri pandang terhadap kamu dan dia tidak pantas bersama kamu"tunjuk Edo.
Sasa menghela nafasnya panjang,karena Edo tidak masuk akal sama sekali dan bahkan dia bukan kekasih Edo saat ini.
Sasa langsung menarik Arnold begitu saja dan menjauhi kerumunan,bahkan semua orang menatap tindakan Sasa terhadap Arnold saat ini.
"Sasa,aku ke ruang ganti dulu mengambil barang-barang ku."
Sasa terhenti,dia tidak terpikirkan hal itu dan lagi akibat dirinya yang begitu khawatir terhadap Arnold.
"Maaf,aku tidak mengingatnya sama sekali."Ucap Sasa berbalik menatap ke arah Arnold.
"Kamu tunggulah di parkiran,nanti aku menemui kamu."Perintah Arnold tersenyum.
Sasa mengangguk setuju dan mereka berpisah,Sasa langsung pergi ke parkiran dan Arnold pergi ke ruang ganti.
Sasa menatap Rosa yang menghampirinya,apalagi wajah Rosa terlihat jelas meminta penjelasan terhadapnya.
"Ada hubungan apa dirimu dengan Arnold?"
"Sepertinya bukan urusan kamu,aku tidak ingin bercerita apapun saat ini."Kata Sasa menatap sahabatnya.
Ada perasaan sakit di dalam hati Rosa,apalagi mendengar perkataan Sasa yang mulai tertutup dengan dirinya tanpa sebab.
"Baiklah,aku tidak akan memaksa kamu untuk bercerita tentang apapun terhadap diriku.Apalagi,itu kehidupanmu sendiri dan aku tidak berhak ikut campur dalam kehidupan pribadi mu"kata Rosa blak-blakan.
"Terimakasih,karena kau sudah mengerti dengan maksud ku"ujar Sasa cuek.
"Ayo pulang bersamaku"ajak Rosa terhadap Sasa.
"Maaf,aku akan pulang bersama Arnold,lagi pula aku berniat untuk mengobati luka Arnold."Balas Sasa dan pandangannya langsung mengarah ke arah Arnold yang kini bersama Leo.
"Tuh,ada Leo.Sebaiknya,kau coba obati Leo dan aku rasa tidak ada salahnya membantunya bukan?"Kata Sasa tersenyum,karena dia ingin mencoba mendekatkan Rosa ke Leo.
"Tidak,aku juga harus pulang dan aku tidak mau repot-repot."Ketus Rosa,karena melihat gerakan Sasa yang mencoba menjodohkan dia dengan Leo.
"Hai Leo,Rosa ingin membantu kamu mengobati luka kamu."
Rosa yang mendengarnya melotot,bisa-bisanya Sasa berkata hal seperti itu terhadap Leo dan membuatnya merasa kesal.
"Wah,benarkah? Terimakasih sebelumnya."Kata Leo menatap keduanya.
"Ayo Sa,kita pergi."Ajak Arnold terhadap Sasa.
Sasa mengangguk dan dia masuk ke dalam mobil Arnold,mereka berdua langsung meninggalkan Rosa berduaan bersama Leo dan Rosa benar-benar marah dengan sikap Sasa yang seperti itu.
"Terimakasih,karena kamu mau berbaik hati mengobati lukaku,tapi aku ada urusan penting dan maaf menolak kebaikan kamu saat ini."Kata Leo dengan sopan,kemudian Leo meninggalkan Rosa begitu saja.
"Cih,siapa juga yang ingin mengobati kamu dan lagi ini semua hanya akal-akalan Sasa."Gerutunya sebal.
Rosa langsung pergi meninggalkan area parkiran,apalagi perasaannya merasa dongkol dan tidak terima Sasa yang kini pulang bersama Arnold.