Alyssa tidak menyangka jika kedatangan nya kerumah sang mertua adalah untuk diceraikan oleh sang suami. Dan lebih tragisnya lagi, disaat ia dijatuhi talak 1 itu disaksikan langsung oleh calon istri baru dari suaminya. Tanpa disangka-sangka ia menjadi Janda dalam hitungan menit. Apa alasan sang suami menceraikan Alyssa? itu semua karena Alyssa tidak bisa menjaga penampilan nya sehingga memiliki badan gendut tak terawat. Hal itu lah yang memicu keinginan cerai dari suami nya. Padahal ia gendut karena ada faktor penyebabnya, namun semua itu disangkal oleh Reza, suami Alyssa. Dia tetap ingin berpisah.
Bagaimana kah kehidupan Alyssa setelah diceraikan secara tiba-tiba oleh suami nya? Bisa kah Alyssa bangkit dari keterpurukannya? mari kita temani perjalanan hidup Alyssa selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Ada Yang Ingin Saya Bicarakan!
Seorang pria terlihat panik di tengah keramaian taman. Mata nya tak berhenti bergerak meneliti setiap orang yang berada di sekitarnya. Sudah dua kali dia mengelilingi area tersebut, namun orang yang tengah dia cari belum juga ditemukan.
Pria itu tadi nya pergi ketaman ini untuk menamani ibu nya jalan pagi. Namun saat ingin memasuki area taman, dia teringat jika ponselnya tertinggal di dalam mobil. Dia meminta ibu dan putri nya untuk menunggu sebentar sementara dia pergi mengambil ponselnya. Tanpa di sadari ternyata putri nya juga kembali ke mobil untuk mengambil topi nya.
Saat mereka kembali ke tempat ibu nya menunggu, ternyata wanita paruh baya itu sudah tidak ada lagi. Mereka panik. Karena sang ibu baru bisa berjalan lagi setelah mengalami kelumpuhan sementara akibat kecelakaan mobil beberapa bulan yang lalu.
Setelah berusaha mencari di area depan, pria itu memutuskan untuk berpencar dengan putri nya yang berusia 13 tahun tersebut. Agar bisa lebih luas lagi area yang mereka datangi.
Dan disini lah pria itu berdiri akibat kelelahan. Taman ini memang sangat luas, ditambah banyak nya pohon-pohon besar. Seharusnya dia bisa menghubungi sang ibu melalui ponsel, namun ibu nya tadi pergi tidak membawa ponselnya. Kini selain ibu nya, dia mengkhawatirkan putrinya juga.
Pria itu akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan petugas keamanan yang berada di area taman. Namun sebelum dia pergi menuju pos petugas, suara seseorang memanggil pria itu terdengar dari arah belakangnya.
" Daddy....... "
Pria itu menoleh ke arah suara tersebut. Terlihat putri nya dan sang ibu berjalan sambil bergandengan tangan menuju ke arahnya. Pria itu menghela napas merasa lega, karena kedua wanita kesayangan nya itu kembali dalam keadaan baik-baik saja.
Setelah jarak mereka semakin dekat, pria itu memeluk ibu nya dengan erat.
" Mama dari mana aja? Hmm? " tanya pria itu sambil melepas pelukannya terhadap sang ibu.
" Maaf, mama tadi masuk duluan. Waktu mama jalan sampe tengah sana, kaki mama tiba-tiba keram. Mama duduk disana karena nggak bisa jalan. " ucap sang ibu yang tak lain adalah Sarah.
Hal itu tentu mengejutkan si pria. Dia langsung menggendong ibu nya agar tidak lagi berjalan.
" Kita pulang sekarang. " nada tegas pria itu sangat menakutkan, jika sudah begitu Sarah dan cucu nya Arra, tidak berani membantah.
Pria itu menggendong sang ibu dengan santai nya, tidak terlihat kesusahan sama sekali. Jelas saja, pria itu memiliki tubuh tinggi tegap dengan otot-otot yang besar, jelas berat ibu nya tidak akan terasa bagi nya.
Sesampainya di mobil, Arra langsung membuka kan pintu bagian belakang untuk oma nya. Arra pun masuk setelah oma nya duduk dengan nyaman. Sedangkan si pria duduk di kursi pengemudi.
Mobil mulai bergerak meninggalkan area taman dengan kecepatan sedang.
" Lain kali mama jangan lagi pergi tanpa ada yang menemani. Aku nggak mau mama kenapa-kenapa kayak tadi. " ucap si pria yang sedang fokus pada jalanan.
" Iya, maaf mama tadi bikin kamu panik. Soalnya mama sudah nggak sabar buat jalan-jalan. " jawab Sarah.
Si pria hanya menghela napas pelan, dia sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada ibu nya itu.
" Dad, tadi waktu kaki oma sakit, ada kakak-kakak cantik yang bantu oma. Kata oma dia juga mijitin kaki oma sampe nggak sakit lagi. Untung aja ada kakak-kakak itu. " Arra menceritakan apa yang terjadi di taman tadi pada Daddy nya.
" Jangan mudah percaya dengan orang asing. Bisa saja mereka pura-pura baik untuk mendekati mangsa nya agar kejahatan mereka tidak terlihat. Lain kali jauhi orang asing yang mendekat. "
Sarah hanya menghembus napas lelah, ini lah sifat yang tidak dia suka dari putra nya. Tidak bisa percaya terhadap kebaikan orang lain, terutama orang yang tidak dikenal. Bagi nya di dunia ini tidak ada orang yang bisa di percaya selain keluarga.
" Nggak semua orang bisa kamu anggap jahat. Masih banyak juga yang memiliki sifat baik dan perduli kepada orang disekitarnya. Contohnya dua wanita yang membantu mama tadi. Mereka dengan tulus membantu mama bahkan saat mama ingin membalas kebaikan mereka, mereka menolaknya. " jawab Sarah dengan nada yang lembut, agar apa yang dia katakan bisa tersimpan baik di kepala putra nya itu.
" Sama saja, sebaik apapun orang asing itu tetap saja mereka berbahaya. Jadi mulai sekarang jangan terlalu akrab dengan orang yang tidak di kenal. " ucap pria itu membantah pernyataan sang ibu.
Sarah dan Arra hanya bisa saling pandang, dan menghela napas lelah. Sesulit itu mereka memberikan pandangan jika mengenai kebaikan orang lain terhadap pria itu.
" Mama sudah nggak bisa berkata apa-apa lagi, kamu terlalu keras kepala, Darren. "
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Kembali ke area taman, Alyssa dan Bella sudah duduk di bawah pohon yang besar. Mereka duduk sambil mengobrol dan sesekali terlihat mereka tertawa bersama.
" Ohiya Sa. Setiap akhir tahun kan perusahaan selalu mengadakan tour untuk kepala-kepala divisi. Lo mau ikut nggak? " tanya Bella sambil melihat ke arah Alyssa.
" Emm..... Nggak tau deh nanti. Liat aja kalau gue nggak ada kerjaan dari bos, mungkin gue ikut. " jawab Alyssa sambil menyesap jus yang dia beli saat menuju kesini tadi.
" Nggak mungkin sih bos ngasi kerjaan di akhir tahun. Soalnya dari natal sampe tahun baru semua karyawan di liburkan. " jelas Bella sebab dia sudah 3 tahun bekerja di Cass Group, jadi dia sudah mengetahui kegiatan apa saja yang di perusahaan nya.
" Liat aja nanti, Bell. Emang biasanya pergi kemana sih? "
" Beda-beda sih tiap tahunnya. Kalau tahun lalu ke puncak. Nggak tau deh tahun ini kemana. Biasanya sekretaris direktur yang ngumumin ke kami. Emang bos belum ada ngasi perintah soal liburan akhir tahun? " tanya Bella yang sibuk mengipasi wajahnya karena merasa gerah.
" Belum ada. Mungkin karna masih 4 bulan lagi kali ya, jadi belum ngasi perintah. Ntar kalok bos udah bilang, lo orang pertama yang
bakalan gue kasi tau deh, tenang aja. "
Setelahnya mereka berdua terus mengobrol tentang berbagai hal. Hingga tak terasa waktu sudah semakin siang. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Alyssa kembali ke apartementnya di antar oleh Bella menggunakan mobil. Bukan Alyssa tidak punya uang untuk beli mobil sendiri, tapi menurut wanita 28 tahun itu untuk apa capek-capek menyetir sendiri kalau masih banyak taksi yang siap mengantar kemana saja. Luar biasa bukan pemikiran Alyssa?
Saat memasuki lobi, tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluknya dari depan. Alyssa yang berjalan sambil memainkan ponselnya itu sambil menunduk itu tidak melihat keadaan sekitarnya.
Alyssa terkejut bukan main karena tiba-tiba seorang pria memeluknya. Dia membeku karena benar-benar kaget.
Setelah sekian detik, Alyssa mendapatkan kesadaran nya dan langsung mendorong pria itu sekuat tenaga.
Pria itu termundur beberapa langkah, dan memasang wajah hangat dengan senyuman tipis seakan tidak merasa bersalah sudah lancang memeluk dirinya.
Alyssa lagi-lagi terkejut, mendapati pria yang tadi pagi menabrak nya di lobi lah yang sudah berani memeluknya.
" Apa-apaan lo berani meluk gue? Dasar orang gila. " teriak Alyssa karena merasa geram pada pria di hadapannya itu.
" Alyssa, aku kangen sama kamu. Aku nggak nyangka bisa ketemu sama kamu lagi. Kamu gimana kabarnya? Sayangnya, Tadi pagi kita nggak sempat ngobrol. " pria itu tetap menampilkan senyum nya seakan tidak terganggu karena sudah dikatai orang gila oleh Alyssa. Apa memang dia benaran orang gila ya?
" Kangen? nggak salah ngomong lo. Gue aja nggak kenal sama lo, dan lo bilang kangen sama gue? Aneh! " jawab Alyssa dengan nada sinis.
" Alyssa, kamu banyak berubah ya. Sekarang cantik banget. Persis seperti saat kita pacaran dan awal menikah dulu. "
Ya, pria itu adalah Reza Danendra, mantan suami Alyssa. Manusia yang paling di hindari olehnya, tapi hari ini dengan tidak sengaja malah bertemu, dua kali lagi. Sungguh sial pikir Alyssa.
" Gue nggak peduli. Dan inget, gue nggak kenal sama lo. Jadi jangan lagi lo berani-berani nya buat meluk gue sembarangan lagi. Paham?! " Alyssa mengatakan itu dengan nada yang tegas berharap Reza paham jika dia tidak suka dengan apa yang dilakukan nya.
" Iya aku minta maaf. Saking senang dan kangen nya aku sama kamu, aku reflek meluk kamu waktu liat kamu tadi. Maafin aku ya. " suara lembut yang dulu di sukai oleh Alyssa, kini menjadi suara paling dia benci.
" Udah, gue nggak punya urusan sama lo. Jangan halangin jalan gue. Awas! " ucap Alyssa sambil berjalan melewati Reza.
Dengan langkah kaki cepat, Alyssa berusaha agar secepatnya bisa menjauh dari mantan suami nya itu.
" Alyssa.... aku masih cinta sama kamu. " teriak Reza yang menghentikan langkah Alyssa.
Alyssa tertegun mendengar perkataan pria itu, beberapa detik dia diam, namun akhirnya dia kembali melanjutkan jalan nya berlalu tanpa menghiraukan ucapan Reza.
Reza yang melihat Alyssa tidak menjawab, hanya bisa menghembuskan napas nya. Rasanya ingin dia mengejar Alyssa dan kembali memeluknya, tapi dia tau jika Alyssa akan semakin marah jika dia melakukan itu. Akhirnya pria itu meninggalkan lobi untuk menuju parkiran dimana mobilnya berada. Setidaknya dia tau, jika Alyssa tinggal di salah satu apartement yang ada di gedung ini.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Sesampainya di apartement miliknya, Alyssa langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia melempar waistbag nya ke atas meja rias. Dia juga langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Hati nya benar-benar kacau saat ini.
Bukan dia terpengaruh oleh ungkapan cinta Reza, tapi dia kesal kenapa harus bertemu pria itu lagi. Setelah 10 bulan yang lalu mereka resmi bercerai, dan tidak pernah berurusan lagi kenapa hari ini harus menjadi hari sialnya bertemu dengan pria itu. Alyssa terus mengumpat saking kesalnya, sampai tidak sadar dia ketiduran hingga sore hari.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Keesokan hari nya, Alyssa baru sampai di perusahaan tempatnya bekerja. Saat akan masuk ke lobi, Alyssa melihat sebuah mobil yang sangat dia kenali berhenti di dekatnya. Tak berselang lama, keluar seorang pria berekpresi datar dari mobil tersebut.
Alyssa langsung membungkuk hormat. Pria itu adalah bos nya, Darren.
" Selamat pagi pak. " sapa Alyssa dengan nada sopan.
Darren berjalan melewati Alyssa tanpa menjawab sapaan sekretarisnya itu. Pria itu terus berjalan tanpa menghiraukan karyawan nya yang membungkuk hormat saat melewati lobi.
Alyssa sudah terbiasa dengan sikap dingin bos nya itu, jadi tidak mempermasalahkan sikap bos nya itu.
Alyssa berjalan mengikuti Darren dari belakang. Namun saat pria itu sudah masuk dalam lift, Darren menatapa diri nya yang baru saja memasuki lift. Tatapan Darren itu membuat Alyssa merinding karena merasa ngeri. Sangat dingin.
Setelah dimana dirinya diajak makan malam berdua oleh Darren, Alyssa merasa ada yang aneh dari pria itu saat bersama diri nya. Seperti waktu lembur kemarin, sebenarnya tidak banyak yang dikerjakan oleh Alyssa. Hanya membantu memeriksa berkas, selebihnya Darren lah yang mengerjakan. Tapi walau begitu tetap saja Alyssa pulang larut malam, karena bos nya itu meminta dia memeriksa ulang berkas yang sudah dia periksa sebelumnya. Sangat menyebalkan.
Tak terasa lift berhenti di lantai 22 dimana ruangan mereka berada. Alyssa yang lebih dulu sampai diruangan nya, pamit pada Darren untuk masuk ke dalam ruangan nya. Tapi suara Darren menghentikan gerakan Alyssa yang ingin membuka pintu ruangan nya.
" Setelah ini keruangan saya, ada yang ingin saya bicarakan. " ucap Darren tanpa menghentikan langkahnya dan langsung menuju ke ruangannya.
Terus lah semangat dalam berkarya, semoga karya barunya lebih ok lagi🔥🔥🔥😍