Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Dua Minggu berlalu, Cindy sering mengunjungi Jinan untuk menjenguknya dan juga menemaninya menjalani masa-masa sulit, untuk Jinan seminggu sebelumnya dia sudah sadar dan juga dia melihat Cindy di balik kaca pembatas kamarnya dan tempat Cindy biasa duduk disana menemani kekasihnya itu.
Sebenarnya Jinan ingin memberitahu tentang dirinya terinfeksi namun dia mengurungkan niatnya agar Cindy dapat fokus dengan laporannya.
Dan dua Minggu ini Cindy masih disibukkan dengan skripsinya dan juga laporan magang, namun ada satu hal yang membuatnya kurang nyaman adalah mentornya alias Ariel seperti mendekati dirinya saat mereka sedang membahas mengenai laporan dan skripsi Cindy. Dan itu membuat Cindy sedikit menjaga jarak agar dirinya tidak dicurigai atau dianggap selingkuh saat Jinan sedang dirawat.
"Gimana nan udah mendingan atau masih ada yang sakit?" Tanya Cindy dalam obrolannya
"Udah mendingan Cind daripada kemaren sama tadi udah minum obat" jawab Jinan baru saja meminum obatnya
"Alhamdulillah kalo gitu, tadi adik kamu ngabarin aku katanya mau kesini" ucap Cindy memberitahu Jinan akan kedatangan Ayana
"Loh tumben itu anak" Jinan yang keheranan dengan adiknya itu
"Ya kan kakak kesayangannya lagi sakit jadi mau jenguk" balas Cindy yang menduga Ayana khawatir dengan Jinan
"Alah pasti ada maunya" elak Jinan menduga Ayana pasti ada niat terselubung
"Udah nan jangan negatif pikirannya" ucap Cindy menepis pemikiran Jinan itu
"Iya deh iya, kamu udah makan belum?"
"Udah kok tadi sebelum kesini"
"Alhamdulillah, gimana nih laporannya udah selesai?" Tanya Jinan tentang laporannya
"Tinggal dikit lagi nan sama skripsinya aku juga tinggal ke dosen lagi" jawab Cindy yang sebentar lagi menyelesaikan skripsinya
"Semoga diacc yah" doa Jinan
"Aamiin"
Seketika mereka berdua dalam keheningan tanpa ada obrolan lagi, dan terbesit di pikiran Cindy untuk membahas tentang mentornya ini yang membuatnya gusar dan risih.
"Nan aku mau cerita boleh?" Tanya Cindy untuk memulai bercerita
Jinan menganggukkan kepalanya, "Boleh"
"Tapi kamu jangan marah yah" ucap antisipasi Cindy agar Jinan berjanji tidak akan marah padanya
"Loh marah kenapa? Kan bagus kalo kamu cerita jadi kita tau masalah kamu apa dan mungkin bisa cari solusinya" Jinan yang kebingungan dengan maksud ucapan Cindy barusai
"Beneran ngga marah pas aku cerita?" Tanya Cindy kembali meyakinkan agar Jinan tidak marah padanya
"Ya Allah sayang, emang kamu pernah liat aku marah hm?" Tanya Jinan mengingatkan Cindy apakah dirinya pernah marah padanya
Cindy menggelengkan kepalanya, "Ngga sih tapi takut aja"
"Ya udah cerita aja" ucap Jinan yang penasaran apa yang akan Cindy ceritakan
"Gini nan, entah aku yang ngerasain atau gimana kayak dia mepet aku terus" akhirnya Cindy mulai bercerita
"Maksudnya?" Tanya Jinan yang bingung
"Kayak mau deketin aku loh, paham ngga?"
"Hmmm paham kok, terus reaksinya kamu gimana?"
"Aku sih berusaha menghindar gitu dan kalo diajak berdua aku tolak terus"
"Boleh sih tapi dia ngga ngancem gitu kan?"
"Selama ini sih ngga, dia anggep santai aja"
Jinan mengembuskan napas pelan, "Alhamdulillah kalo gitu, saran aku sih gpp kamu jaga jarak dan kalo dia mulai ngancem diusahakan kamu rekam dan lapor ke dosen kamu biar kamu ngga dimentorin sama dia lagi" ucap Jinan memberi saran pada Cindy
"Iya nan, makasih ya sarannya" ucap Cindy berterimakasih dan tersenyum pada Jinan
"Iya Hapsariku" balas Jinan dan tersenyum balik
"Apaan sih jangan gitu deh ini di rumah sakit" elak Cindy yang tidak ingin panggilan sayangnya digunakan di tempat umum
"Gpp kali kan orang rumah sakit udah tau kita pacaran" ucap Jinan yang sekarang hubungan mereka sudah dipublikasikan
"Ya ngga gini juga kali" elak Cindy yang merasa tidak enak
"Hehehe gpp Cind"
Tiba-tiba handphone Cindy berdering, Cindy melihat siapa yang menelepon dirinya dan ternyata itu dari Ayana yang mungkin dia sudah sampai di rumah sakit.
"Ehh bentar nan ada telpon, aku angkat dulu yah" izin Cindy pada Jinan
Jinan menganggukkan kepalanya, "Iya sayang"
Cindy berdiri dari tempat duduknya dan mengangkat telponnya.
"Halo assalamualaikum"
"Walaikumsalam kak Cindy masih di rumah sakit?"
"Masih kok ay kesini aja"
"Aku udah di lobby nih"
"Lah kenapa ngga bilang"
"Kan aku baru bilang"
"Ya udah deh aku kesana yah"
"Iya kak"
Cindy menutup telponnya dan meminta ijin pada Jinan untuk menjemput Ayana di lobby.
"Nan aku jemput adik kamu yah" pamit Cindy untuk menjemput Ayana
"Jemput kemana?" Tanya Jinan
"Dia di lobby sekarang" jawab Cindy
"Ohh ya udah gpp, hati-hati yah"
"Iya oppa" ucap Cindy yang sekarang menggunakan panggilan sayangnya pada Jinan
"Hayoo mulai nih manggil oppa" balas Jinan yang terkekeh
"Biarin wlee" ucap Cindy sambil menjulurkan lidahnya meledek Jinan
"Kebiasaan nih anak kalo gw udah sembuh gw cubitin pipinya sampe melar" batin Jinan yang gemas dengan kekasihnya itu.
Setelah itu Cindy bergegas menuju lobby agar Ayana tidak menunggunya terlalu lama.
*
Akhirnya Cindy sampai di lobby rumah sakit namun tidak melihat keberadaan Ayana disana dan Cindy memutuskan untuk menunggu saja, pada saat dia sedang menunggu tiba-tiba Ariel masuk dari pintu lobby rumah sakit dan itu mengejutkan Cindy yang sedang menunggu Ayana disana.
Sontak Cindy berusaha untuk tidak terlihat oleh mata Ariel agar dia tidak berinteraksi dengannya di rumah sakit, namun sayang Ariel tetap melihat Cindy yang sedang menunggu seseorang disana dan dia langsung menghampiri Cindy.
"Cindy?" Panggil Ariel setelah melihat Cindy
"Ehh pak Ariel" balas Cindy yang berusaha menghindar
"Kamu ngapain disini? Ada orang yang sakit?" Tanya Ariel kenapa Cindy di rumah sakit
"Ngga pak lagi jenguk orang aja" jawab Cindy yang sebenarnya menjenguk kekasihnya
Ariel menganggukkan kepalanya, "Ohh gitu yah"
Beberapa saat Ayana muncul dari kantin rumah sakit membawa beberapa kantong plastik yang mungkin dia bawa atau baru dia beli dari kantin.
"Kak Cindy ayoo" ucap Ayana
"Ehh iya, maaf ya pak Ariel saya permisi" pamit Cindy dan langsung meninggalkan Ariel disana
"Ehh Cind" panggil Ariel
Namun Cindy tidak menghiraukan panggilan itu dan langsung mengikuti Ayana pergi karena memang dia tidak ingin menghiraukan panggilan itu. Tapi berbeda dengan Ariel, dia malah mengikuti diam-diam Cindy kemana dia pergi sebelum ke tempat yang dia ingin kunjungi sekarang.
*
Sesampainya di ruangan, Cindy dan Ayana duduk di depan kaca tepat disebelah kamar rawat Jinan, Jinan sekarang sedang tiduran menunggu Cindy karena cukup lama dia menunggu jadi dia memutuskan menunggu dengan merebahkan tubuhnya.
"Akhirnya kamu Dateng juga Cind" ucap Jinan yang menunggu cukup lama
"Maaf nan tadi adik kamu baru muncul" balas Cindy yang sekarang duduk di kursinya semula
"Kebiasaan loh yah" kesal Jinan dengan adiknya
"Hehehe maaf kak tadi aku lupa bawa cemilan" ucap Ayana yang lupa pada saat diperjalanan membeli kudapan
"Haduhh kamu adik aku bukan sih"
"Iya lah sih adiknya siapa lagi kalo bukan adik dari kakak yang ganteng ini"
"Udah ah bukannya sembuh malah darah tinggi"
"Ehh udah kalian berdua jangan berantem" ucap Cindy meleraikan mereka berdua
"Dia yang mulai kak" kesal Ayana sambil mendelik pada Jinan
"Ehh ngelawan yah" balas Jinan yang juga kesal dengan Ayana
"Udah nan jangan kasat sama adik kamu" Cindy kembali meleraikan mereka berdua
"Tuhh dengerin kata kakak ipar" ucap Ayana yang berlindung pada Cindy
"Kakak ipar matamu, belum sah juga" balas
"Kan belum bentar lagi sah"
"Iya deh serah, kamu mau ngapain kesini?" Tanya Jinan maksud kedatangan Ayana
"Pengin jenguk aja, aku denger dari kak Cindy kakak sakit jadi aku kesini" jawab Ayana kenapa dia tau Jinan dalam kondisi seperti itu
"Iya ya, tapi ngga ada maksud lain kan?" Tanya kembali Jinan apakah dia memiliki maksud lain
"Ngga kok kak, sekarang aku di pihak kakak karena kak Cindy" jawab Ayana yang sekarang tidak ingin memihak pada mamahnya
"Baru sekarang kamu dukung kakak" ejek Jinan yang dulu Ayana selalu memihak pada mamah mereka
Ayana menundukkan kepalanya, "Maaf kak"
"Emang kenapa nan?" Tanya Cindy pada Jinan kenapa Ayana menundukkan kepalanya
"Biasa tuh anak selalu bantuin mamah buat jodohin aku dll entah kenapa sejak kenal sama kamu jadi gini" jawab Jinan tentang Ayana selama ini
"Iya bagus dong jadi kita ada bantuan lagi buat yakinin mamah kamu" ucap Cindy meyakinkan Jinan bahwa mereka sekarang ada bantuan agar mereka direstui
"Iya sih tapi ngeselin aja" ucap Jinan yang masih kesal dengan adiknya itu
"Udah nan kamu jangan gitu sama adik kamu" ucap Cindy sambil mengelus Ayana yang masih menundukkan kepalanya
"Iya Cind"
"Kakak keluarnya kapan?" Tanya Ayana
"Ngga tau ini lagi nunggu hasil lab gimana, kalo udah boleh pulang mungkin besok" jawab Jinan yang masih menunggu hasil lab
"Semoga cepet sembuh soalnya kak Cindy sendirian di rumah sama ngigau kakak terus" ucap Ayana sambil melirik kan matanya pada Cindy di sebelahnya
"Ehh kamu yah ay" ucap Cindy yang kesal juga dengan Ayana dan memukul pundak Ayana
"Ehh kak ampun" ucap Ayana menepis pukulan Cindy
"Tuh kan aku baru bilang dia ngeselin" ucap Jinan yang tidak heran dengan itu
"Iya sih tapi jangan keseringan yah" ancam Cindy pada Ayana
"Hehehe iya kak"
Beberapa menit kemudian seorang perawat menghampiri ruangan Cindy dan Ayana berada sekarang.
"Permisi Bu hasil lab pak Jinan sudah keluar" ucap perawat membawa amplop hasil lab Jinan
"Gimana sus hasilnya?" Tanya Cindy
"Pak Jinan sudah bisa pulang karena virus yang ada di tubuh pak Jinan sudah hilang" ucap perawat itu memberitahu hasilnya
"Alhamdulillah akhirnya" ucap syukur mereka bertiga
"Kalo gitu saya permisi dulu" pamit perawat itu
Cindy menganggukkan kepalanya, "Iya sus terimakasih atas informasinya"
Perawat itu menganggukkan kepalanya dan meninggalkan mereka berdua, Cindy dan Ayana berpelukan karena Jinan sudah bisa pulang.
"Ehh kalian main peluk aja, ini yang baru sembuh belum dapet pelukan" kesal Jinan yang tidak mendapatkan pelukan
"Itu ada guling peluk aja" ejek Cindy pada Jinan
"Dihh gitu banget" ucap Jinan memanyunkan bibirnya
"Nanti habis kamu keluar" ucap Cindy setelah melepas pelukannya pada Ayana
"Boleh peluk?" Tanya Jinan dengan wajah gembira
"Peluk guling lah" jawab Cindy dengan terkekeh
"Yahh" Jinan kembali memanyunkan bibirnya
"Udah nurut aja sekarang kamu beres-beres aja dulu besok pagi aku jemput yah" pinta Cindy
"Iya ya" balas Jinan dengan nada ketus
"Ya udah aku pulang dulu yah sama Ayana kamu disini jangan nakal" pamit Cindy pada Jinan
"Hm"
"Mulai deh"
"Kamu juga sih"
"Iya deh nanti kamu pulang boleh peluk" akhirnya Cindy mengalah
"Asikk makasih yah sayang" ucap Jinan dengan senangnya
"Iya ya, ya udah aku pulang yah assalamualaikum" pamit Cindy
"Walaikumsalam"
"Aku pulang dulu ya kak, assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Kemudian Cindy dan Ayana keluar dari ruangan mereka dan memutuskan untuk pulang menggunakan taksi online, saat mereka berdua keluar ada seseorang yang berusaha untuk bersembunyi agar tidak diketahui olehnya.
"Ternyata kamu sudah punya yah Cind, gpp ini akan menjadi tantangan terbesar gw" batin Ariel
Seseorang itu kemudian keluar dari persembunyiannya dan menuju tempat yang seharusnya dia kunjungi sedari tadi.
"Ehh krib lama amat kesininya" kesal seseorang itu
"Sorry tadi ada urusan sebentar" ucap Ariel menghampiri orang itu
"Kebiasaan yah Lo selalu aja" balas orang itu dengan memukul pundak Ariel
"Lo juga kenapa kayak gini coba, kalo ngga petakilan ngga begini" kesal Ariel juha
"Iya deh sorry"
"Udah diperiksa dokter?" Tanya Ariel
"Udah katanya luka ringan" ucap orang itu dengan memperlihatkan hasil balutan perban
"Makanya kalo jalan pake kaki dan liat kanan-kiri jangan asal nyebrang" ucap Ariel yang tak habis pikir dengan orang itu
"Iya ya ah udah ceramah Mulu ngga disini ngga di rumah diceramahi Mulu" kesal orang itu yang setiap hari diceramahi
"Ya udah sini gw bantu pulang" ajak Ariel dan menawarkan bantuan
"Nah gitu dong, awas ye kalo Lo laporan sama mamah gw keserempet" ucap orang itu menerima papahan Ariel
"Iya ya ah"
Ariel dan seseorang itu berjalan menuju mobil mereka dan kemudian melaju menuju rumah mereka.
***
Alhamdulillah akhirnya author bisa update cerita ini lagi nih hehehe, maaf yah kawan-kawan sekalian update kali ini agak lama karena author sedang masa pemulihan dan juga habis vaksin ketiga jadi butuh istirahat yang cukup...
Kalian udah pada vaksin belum nih? Hayoo vaksin yah sebelum omicron menyerang, saran dari author sih coba kalian luangkan waktu 1 atau 2 hari sebelum vaksin ketiga. Soalnya efeknya ngga seringan yang pertama dan kedua, benar-benar beda tapi tergantung kondisi tubuh masing-masing yah tapi dari pengalaman dan juga keluarga author yang habis vaksin ketiga kayak gitu jadi saran author cari hari dan waktu yang tepat agar tidak mengganggu produktivitas kalian juga...
Semoga kalian sehat semua yah yang sudah mulai sekolah, kuliah, dan kerja offline. Hati-hati pokoknya sekarang virusnya sudah upgrade dan lebih mematikan, kalo ada Smadav in real life sih gpp tapi ngga ada jadi tetap hati-hati yah...
Semoga kalian juga suka part kali ini dan jangan lupa untuk vote, komentar, dan share yah...
Thanks for reading...