Kiara sudah tak tahan dengan kelakuan Fadly yang doyan selingkuh. Entah sudah berapa kali ia mendapati Fadly jalan bersama wanita lain atau mendapati Fadly sedang berbalas pesan mesra dengan wanita lain. Tak ingin dibodohi terus-menerus,Kiara mulai menyusun rencana untuk membalas perbuatan Fadly dengan cara menjadi sukses.
silahkan membaca kisah lengkapnya teman-teman di novel ini ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Kiara keluar dari pintu restoran dengan wajah memerah penuh amarah. Dirinya merasa dipermainkan oleh Tomas Nastro yang menganggap semua wanita bisa dibeli dengan uang.
"Dasar tua Bangka tak sadar umur. Udah bau tanah masih aja kegatelan." Omel Kiara sambil berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya di parkiran. Andri yang sedari tadi memantau Kiara,dengan sigap menunggu Kiara di dalam mobil saat melihat wanita pujaannya itu melangkah keluar dari pintu restorant.
Kiara menutup dengan keras pintu mobil tersebut penuh rasa kesal dan segera duduk di kursi samping pengemudi. Dirinya tak menghiraukan Andri yang menatapnya seolah menunggu informasi.
"Bagaimana? Apa si tua itu membuat mu tersinggung ?" Tanya Andri setelah merasa Kiara sudah lebih tenang.
"Lelaki itu benar-benar tak tahu malu. Dia menawarkan sebagian sahamnya dengan mudah dan menganggap ku menyetujui ide liciknya itu." Ungkap Kiara dengan kesal.
Andri terdiam mendengar perkataan Kiara. Tanpa banyak bertanya pun,ia sudah bisa mengetahui bahwa Tomas Nastro saat ini menargetkan Kiara dan tentunya akan berusaha mendapatkan Kiara dengan cara apapun.
"Aku harus bergerak cepat melindungi Kiara agar pria tua itu tak mengganggu lagi." Batin Andri dalam hati.
"Kamu tenang saja,biar aku yang mengurus pria tua itu. Kamu nggak boleh menghadapinya sendiri. Kita harus bergerak pelan mencari kelemahannya." Ucap Andri dan mulai menjalankan mobil yang mereka tumpangi keluar dari area parkiran restorant.
Kiara maupun Andri terdiam cukup lama. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Andri yang merasa bahwa Kiara masih kesal dengan kejadian tadi,sengaja membuka suara dan mencairkan suasana yang terasa hening sejak tadi.
"Ra,nyari makan dulu,mau ya ?" ajak Andri berharap Kiara bisa mulai melupakan kekesalannya.
"Iya,kebetulan aku lapar banget." sahut Kiara dengan wajah yang sudah terlihat biasa tak marah seperti tadi. Kiara memang saat ini sangat lapar karena tadi tak sempat makan saat buru-buru bertemu dengan Tomas Nastro. Apalagi saat ingin makan sambil berbincang ringan dengan Tomas Nastro akhirnya urung karena dirinya sudah terlanjur kesal dengan perkataan tak tahu malu dari pria tua tersebut.
"Okeh siap tuan putri." Ucap Andri sambil tersenyum. Dengan cepat Andri mencari rumah makan terdekat. Dan dua menit kemudian,mobil mereka berbelok di sebuah rumah makan ayam panggang dengan pemandangan kolam ikan yang dikelilingi beberapa bunga cantik di samping rumah. Sungguh pemandangan yang menyejukkan hati.
Andri dan Kiara sama-sama memesan dua porsi ayam panggang lengkap dengan sambalnya yang sangat mengunggah selera. Tak lupa sedikit nasi putih dan minuman es jeruk yang sangat segar. Keadaan rumah makan tersebut tak begitu ramai dan terlihat tenang. Andri dan Kiara menikmati makanan mereka sambil sedikit berbincang sambil memandangi pemandangan di sekitar rumah tersebut yang begitu asri.
Setelah kenyang dan menyelesaikan pembayaran di kasir. Andri dan Kiara kembali pulang. Terlebih dahulu Andri mengantar pulang Kiara sebelum dirinya benar-benar pulang ke rumahnya.
saat di tengah perjalanan,Andri menghubungi orang kepercayaannya.
"Vid,tolong cari tahu apa kelemahan Tomas Nastro. Atau jika saat ini ia sedang memiliki hubungan dengan wanita lain,tolong cari buktinya dan berikan pada ku." Perintah Andri pada seorang kepercayaannya yang bernama David.
"Baik Tuan,akan segera kami laksanakan." Jawab David.
Andri segera mematikan sambungan telpon dan kembali fokus menyetir. Dirinya saat ini memiliki sebuah keinginan lain dan ingin bertemu sang ibu secepatnya.
Tiba di rumah Andri dengan cepat segera memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk ke dalam rumah. Saat tiba di ruang keluarga dilihatnya sang ibu sedang menonton televisi sambil menikmati cemilan dan minuman segar.
"Darimana Ndri ?" Tanya Bu Sintia pada putra semata wayangnya.
"Dari jalan-jalan sama calon mantu ibu." Jawab Andri sengaja memancing reaksi sang ibu.
"Ya ampun,,,anak ibu sudah move on toh. Kok nggak dikenalin sih ?" di luar dugaan,sang ibu menyambut gembira berita bahwa dirinya sudah memiliki kekasih.
"Aku masih takut ibu belum bisa terima punya menantu baru. Apalagi ini janda Bu. Tapi nggak punya anak." Ucap Andri jujur
Mendengar pengakuan sang putra, senyum di wajah Bu Sintia semakin lebar.
"Kamu lupa kalo anak ibu juga seorang Duda ?" kata Bu Sintia menyadarkan sang putra.
"Aku sampai lupa saking terlalu memikirkan restu dari ibu." Andri terkekeh menyadari statusnya yang tak jauh bedanya dari Kiara.
"Berarti ibu setuju ni ?" Tanya Andri penuh harap memandang wajah sang ibu.
"Ibu ingin bertemu dengannya." ucap Bu Sintia semakin memberi kode bahwa dirinya merestui hubungan sang anak dengan kekasihnya.
"Okeh Bu,aku akan segera mengatur waktunya agar ibu bisa bertemu dengannya." Dengan wajah gembira Andri meninggalkan ibunya yang ikut tersenyum memandangi dirinya dengan binar bahagia .
Bu Sintia sangat bahagia mengetahui sang anak telah mempunyai pacar. Akhirnya anaknya itu bisa melupakan wanita yang kini sudah menjadi mantan menantunya.