Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.
Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.
Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.
Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.
Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Datang ke Perusahaan Naren
Huek! Huek!
"Nyonya!" pekik Bi Arum mendekati Ervina yang tengah mengeluarkan isi perutnya di wastafel kamar mandi sebelah pantry, "Nyonya, masuk angin?" tanyanya.
"Mungkin iya, Bi ... Minta tolong nanti kerik punggung saya ya, Bi!" pinta Ervina.
"Baik, Nyonya!"
"Antar Na ke kamar, Bi ... Minta tolong lanjutkan brownies saya!" ucapnya yang terlihat sudah pucat dan dingin.
Bi Arum dengan cepat membawa Ervina kembali menuju kamarnya dan merebahkan di atas ranjangnya, "Biar saya saja, Nyonya, yang jemput Non Calisha!" ucap Bi Arum.
"Iya, Bi!" jawab Ervina sambil menutup matanya.
Ervina merasa semuanya berputar di depan matanya, kepalanya berat dan berkunang-kunang.
"Jangan banyak begadang, Nyonya, jadinya kan masuk angin! Sini, Bibi kerik sebentar!" tawar bi Arum, sedangkan Ervina yang merasa tubuhnya tak enak hanya bisa bergerak untuk berbalik.
Membiarkan Bi Arum mengerik punggungnya, berharap reda pening di kepalanya itu.
"Kenapa sekarang Nyonya, selalu tidak bisa tidur?" tanya Bi Arum, "Apa karena, Tuan Naren?"
Ervina tampak diam dan menghela nafas, "Dua bulan dia tidak pulang, Bi, setelah kejadian itu!" jawab Ervina, "Na kasihan dengan Calisha, walau tidak pernah bertanya tentang Daddy nya, dia pasti juga mencari!" lanjutnya.
"Apa Nyonya sudah pernah ke perusahaan?" tanya Bi Arum.
Ervina menggeleng, "Belum pernah, Bi!" jawab Ervina jujur.
Ervina sejujurnya ingin sekali menemui Naren di perusahaan, hanya untuk meminta Naren sesekali saja bertemu dengan Calisha, walaupun Calisha membutuhkan Mommy, dia juga membutuhkan Daddy nya, namun Ervina takut.
Ervina juga ingin memastikan kelanjutan mereka! perjanjian itu telah Naren langgar, apakah Ervina tetap harus mematuhi perjanjian itu!
Namun Ervina tidak memiliki keberanian itu.
"Sudah, Bi! Kepala saya sudah lebih baik setelah Bibi kerik!" ucapnya sambil berbalik dan duduk membenarkan bajunya
"Istirahat, Nyonya!"
"Tidak Bi, sudah enakan saya mau jemput Calisha saja!" jawab Ervina yang sudah langsung enak dan bisa bersendawa setelah Bi Arum kerik.
Bi Arum hanya bisa mengangguk, karena jika dirinya masuk angin juga selalu enakan setelah di kerik punggungnya.
Setelah itu, Ervina langsung bergegas menuju sekolah Calisha bersama supir, Ervina berfikir jika dirinya akan menunggu di mobil saja karena kurang enak badan.
Hari-harinya kini di penuhi tanya besar!
Suaminya tak terlihat sejak mereka melakukan penyatuan dua bulan lalu, namun uang nafkah selalu di bayarnya sebesar 800 juta bersama dengan keperluan rumah dan dapur.
Naren tak pernah mengurusi rumah lagi, semua diurus oleh Ervina.
Perkataan Naren pada saat itu selalu membayangi Ervina, 'Apa kamu begitu bencinya, sampai benar-benar merealisasikan ucapanmu yang katamu aku menginginkan posisi Nyonya besar? Padahal aku tidak menginginkan ini semua, Tuan ...' batinnya.
Rasa sakit itu sudah Ervina lepaskan sejak dia memutuskan untuk sekali lagi bertahan demi Calisha, namun setiap hari dalam penantian tanpa bisa berbuat apa-apa membuat Ervina semakin tak karuan, Ervina dilema.
Ervina ingin memastikan sesuatu!
Jika karena Ervina Naren tidak pulang, lebih baik dirinya yang pergi, karena Calisha pasti lebih membutuhkan Daddy kandungnya! pikir Ervina.
Tok! Tok! Tok!
Hingga tanpa sadar Calisha sudah mengetuk jendela mobil yang dinaiki Ervina, "Mommy, Buka!" riangnya.
Ervina kemudian membuka pintu dan meraih Calisha masuk dalam pelukannya, "Bagaimana sekolah Sha, hari ini?"
"Happy, Mommy Na! Yuk, Sha sudah gak sabar makan brownies buatan Mommy Na!" ajak Calisha pulang karena sudah dijanjikan brownies oleh Ervina.
Ervina kemudian tersenyum, "Bagaimana kalau di ke perusahaan Daddy? Kita makan brownies bersama!" tawar Ervina...
"Wah ide bagus, siapa suruh Daddy kerja terus sampai lupa rumah ya, Mom!" seru Calisha senang.
"Betuls!" jawab Ervina kemudian bicara dengan pak supir, "Ke perusahaan Tuan Narendra, Pak!"
"Baik, Nyonya!"
Dan mobil itu melaju menuju perusahaan dengan 32 lantai, dimana tempat Narendra selama ini bekerja.
Mobil itu berhenti tepat di depan loby perusahaan dan mereka berdua turun, tentu saja semua orang mengenal siapa Calisha karena sering diajak oleh Naren ke Perusahaan, sehingga tidak ada yang menghentikan mereka.
"Ayo langsung ke lift, Mommy Na, ke lantai 31!" ajak Calisha.
Ervina hanya mengangguk dan mengikuti putrinya sambil memendam kekagumannya pada perusahaan suaminya itu.
Hingga lift membawa mereka ke lantai 31 dan terbuka dengan selamat, lantai 31 hanya dihuni presiden Direksi berserta jajarannya, asisten pribadi dan sekertaris.
Dan saat pintu itu terbuka, Bagas kebetulan sedang ada di depan lift dengan mata terbelalak, "N—nyonya, ada apa anda datang kemari?" tanya Bagas terkejut.
Hmmm!
"Membawa kue, Calisha akan makan brownies buatan Mommy dengan Daddy, Om Bagas!" potong Calisha sambil berjalan menuju ruangan direktur.
Bagas mulai panik dan menyusul Calisha, "Tapi Daddymu sedang sibuk, Sayang!"
"Bekerja terus Daddy ini, Om! Sha mau jemput!" kesal Calisha karena Bagas berusaha menghentikan Calisha.
Dan setelah beberapa meter sebelum pintu ruang presiden direktur, Bagas menyambar tubuh Calisha, "Sha tau, poppy sudah rindu dengan Sha! Kita kunjungi dulu anak Poppy gimana? Biar Mommy dan Daddy tunggu Sha dan Om liat anak si Poppy!"
"Poppy punya anak, Om?" ucap Calisha terkejut. Poppy adalah kucing yang selalu bermain dengannya di rooftop dulu setiap main ke sini.
Naren sengaja meminta office girl untuk merawat Poppy.
Bagas kemudian mengangguk, "Ayo, liat poppy!" seru Bagas membawa Calisha pergi menjauhi ruangan Naren.
Sedangkan Ervina yang tidak tau apa-apa memilih masuk begitu saja dengan menenteng papar bag berisi brownies buatan para maid tadi siang.
Cklek!
Deg!
Ervina mematung di pintu dengan jantung berdetak tak karuan saat melihat Naren sedang duduk di kursi kebesarannya dengan seorang perempuan berpakaian kurang bahan duduk di meja menghadap Naren tengah saling kokop meng-kokop.
Naren kemudian mendorong wanita di depannya dan menatap Ervina dengan tajam, "Beraninya kamu!"
Kali pertama pertemuan mereka setelah dua bulan lamanya, membuat jantung Ervina dan kaki Ervina seolah tak bisa bergerak.
'Mungkin ini alasannya Bagas mengamankan Calisha!' batin Ervina sesak.
Wanita mana yang tidak sakit hati melihat suaminya tengah mencumbu wanita lain!
"HE, WANITA KURANG AJAR! PERGI! JANGAN GANGGU KAMI!" teriak wanita itu dengan kesal karena didorong oleh Naren karena kedatangan Ervina.
Mendengar teriak itu membuat Ervina kesal, jika Naren mungkin ada hak membentaknya, tapi wanita murahan yang meng-kokop suaminya itu tak ada hak sama sekali! pikir Ervina.
Ervina menyeringai dan mendekati mereka sambil meletakkan brownies itu di meja sofa, "Calisha ingin makan brownies dengan Daddynya!" lirihnya kemudian mendekati wanita yang berteriak padanya itu.
"Sebaiknya benarkah bajumu, sebelum otak anakku terkontaminasi melihat aset murahanmu itu!" sinis Ervina pada wanita itu sambil melirik si kembar yang menyembul tak punya sopan santun.
Plak!
Bersambung...
Woy siapa yang di tampar ini? awas kalau Naren yang tampar Ervina, author sunati sampe ujung! Titik.
cerita nya benar2 g ada pelakor, g ada masalah yg bikin emosi aq naik level..d sini hanya menitik beratkan k masalah hati tokoh utama nya, d mana seorang yg super arogan dn kejam bisa luluh dgn hanya sentuhan cinta dn kasih sayang..good job ka Roro 👍👍👍
makasih karya nya kaa, aq suka bgt walaupun ada adegan sadis nya..🙏
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
makasih kaka udh ngasih cerita sebagus ini, cuma maaf kaa ada typo yg lumayan sih ma salah sebut nama..
ini cerita bagus g ada pelakor2an tp sadis nya minta ampun, emg kaka Roro g ngeri gitu wkt menuangkan ide nya?? 🙈👍👍
klo d NT enak tinggal gratis cuma deregulasi nya bikin para author pada menjerit hhaaaa 😔
qta liat aj sampe mana keegoisan dn kearoganan mu Naren!!
ups!! lupa klo kamu tuh g punya rasa malu tuan Arogan...😬