.
.
.
Queen Adena Sasikirana Arundati,
seorang gadis cantik hidup di desa, tidak ada yang tau identitas sebenarnya kecuali sang ibu kandungnya saja (Dewi mustika), misteri kisah Dewi itu disimpan serapat-rapatnya.
mereka bahagia hidup di desa terpencil, berteman dengan binatang buas dan bergaul dengan alam.
suatu hari terjadi masalah yang membuat Nana harus ke Kota dan tujuan utama Nana adalah mencari tau siapa Papa kandungnya, Nana tidak suka konspirasi yang membuat hidup Mamanya menderita, mudah bagi gadis itu menemukan identitas Ayah kandungnya.
gadis yang tangguh, siapa Pria yang tidak akan jatuh hati padanya? Tuan Muda Arkatama jatuh cinta pada Gadis itu terlebih lagi saat tau identitas gadis tersembunyi di desa itu.
Nana kembali ingin membalas orang yang berani menyakiti hati Mamanya, Nana adalah gadis Ceria dan periang tapi jika dirinya sudah diusik, dendam !! Nana gadis yang sangat pendendam hingga bertekad untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti ibu nya.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melindungi?
.
.
.
sejak saat itu Nana bisa mendeteksi lebih akurat jika Papanya bepergian, ponsel Yardan juga sudah diatur oleh Nana supaya lebih mudah bagi Nana mengirim pesan singkat yang langsung muncul di layar ponsel, jika begitu Yardan tidak bisa mengabaikan pesan masuk darinya.
"aaiih...? papa mau kemana? ". gumam Nana melihat tanda layar ponselnya titik merah milik Papanya bergerak.
Nana segera mengambil topi, masker dan membawa ponselnya pergi.
"Mama mau kemana? ". tanya Nana
"oh.. Mama mau ke pasar sayang, kebetulan ada pasar malam yang baru buka, mama kepingin makan ikan". jawab Dewi
"kamu mau kemana sayang? ". tanya Dewi
"menolong orang ma, Nana mendengar sendiri kalau orang itu mau diracuni". jawab Nana
"sayang.. jangan ikut campur masalah orang lain nak? Mama tidak mau kamu dalam masalah". peringatan Dewi
"ma..? Nana akan berhati-hati ya? Nana janji". senyum manis Nana
Dewi menarik nafas dalam-dalam, sejak dulu putrinya memang suka menolong orang apalagi kemampuan dokter-dokterannya itu yang niatnya bermain saja ternyata memang bisa menyembuhkan orang lain.
karna Nana lah derajat Dewi terangkat tidak lagi direndahkan orang lain hanya karna tidak punya suami, walau begitu Dewi selalu khawatir putrinya akan dalam masalah.
"ya sudah..! jangan pulang terlalu malam ya? mama takut kamu dihadang preman jahat sayang". peringatan Dewi
"iya Mam.. Iya... Mama lama-lama emang makin bawel ya? ". Nana mencubit pipi Dewi yang tersenyum.
"sejak kapan kamu bisa bahasa kota hmm? ". ledek Dewi
"tentu saja! Nana gadis yang sangat pintar". jawab Nana menyombongkan diri hingga Dewi tertawa mengelus pipi Nana.
"kamu segalanya bagi Mama sayang, jika kamu terluka mama yang paling menderita". ujar Dewi serius.
"iya Ma". jawab Nana tersenyum lembut.
.
.
.
Nana tiba di acara fashionshow yang dihadiri oleh Yardan, Emma. dan diam-diam Yunus juga ada disana tapi menyamar.
"kenapa aku harus datang kesini? ". tanya Yardan tanpa melihat ke Emma
"kamu kan tau Yardan kalau aku sangat suka beli pakaian mereka, aku diundang sebagai tamu untuk melihat baju-baju keluaran baru itu, mereka tidak tau hubungan kita tidak semanis yang dibayangkan. aku harap kamu mengerti aku hanya berusaha menjaga reputasimu". jawab Emma.
Yardan mendengus lalu fokus dengan ponselnya, sedangkan Nana yang menyamar menjadi pelayan pun mulai melancarkan aksinya mencari dimana Yunus berada.
"yang mana orangnya ya? aku yakin dia menyamar". batin Nana membawa meja berisi banyak minuman dan dibagi-bagikan ke para tamu undangan yang ada.
Nana yang tak bisa menemukan Yunus pun memilih mengawasi Emma karna Nana yakin wanita itu akan saling melempar kode dengan Yunus.
"mereka bisa nekat ya? ". gumam Nana
Nana bisa melihat Yardan terlihat tidak tertarik dengan busana para model itu, malah terlihat fokus dengan ponselnya.
Nana memicingkan matanya saat Emma pergi dari tempat duduknya, terlihat Yardan tidak peduli sama sekali hingga diam-diam Nana mengikuti Emma ternyata pergi ke Toilet Pria.
"tidak salah lagi". gumam Nana mencari celah untuk bisa masuk ke Toilet itu tapi tidak bisa alhasil Nana hanya menunggu ditempat saja.
tak berapa lama Nana menunggu, seorang Pria berkumis, dengan rambut keribo dan kacamata keluar dari sana hingga Nana menajamkan pandangannya.
"ooh.. lumayan pintar juga Pak Yunus ini ya? ". gumam Nana menyeringai tipis.
Emma keluar membawa sebotol air mineral, Nana bisa melihat Emma tengah mengocok-ngocok minuman itu seolah menghilangkan larutan dalam air itu.
Nana segera pergi, setelah itu ia kembali ke tempat semula mengawasi Papanya dari jauh.
"loh..? dimana minumannya? ". gumam Nana bingung melihat Emma tidak membawa apapun padahal Nana yakin tadi Emma menyediakan 1 botol air mineral.
"apa dia sedang memainkan trik lain? ". gumam Nana penasaran
tak berapa lama acara selesai, Emma pergi menemui desaigner fashionshow sementara Nana memperhatikan Yardan karna ia tidak mau kecolongan, sebab Nana tau Emma wanita licik. menghadapi wanita licik harus lebih cerdas dan teliti hingga tak berapa lama kemudian seorang pelayan perempuan membagi-bagikan air mineral pada tamu-tamu yang duduk.
"oh...! gitu rencananya? ". gumam Nana tersenyum miring akhirnya menyadari trik Emma.
Emma berpura-pura tidak tau malah sibuk dengan Desaignernya sedang memesan pakaian yang ia inginkan, sedangkan Yardan terlihat tidak curiga dan menerima botol air mineral pemberian pelayan itu.
Nana mulai mengetik pesan di ponselnya lalu mengirimnya ke Yardan.
"kenapa ini? ". gumam Yardan tiba-tiba ponselnya menjadi hitam alias layarnya berubah hitam total.
"apa rusak ya? ". gumam Yardan menepuk-nepuk belakang ponselnya saat dibalikkan lagi melihat layarnya Yardan terkejut melihat pesan singkat itu.
"Mineral itu beracun Papa!! percayalah Aku putri kandungmu sedang mengawasi Papa dan melindungi Papa dari orang jahat".
"anakku? ". gumam Yardan berkaca-kaca
Yardan tau kalau pesan itu tidak mungkin dari Celinne sebab Celinne tidak mungkin bisa melakukan hal seluar biasa ini.
Yardan menghapus air matanya, dan sekali lagi ia melihat pesan lain. "Papa jangan sedih..! aku merindukan Papa".
Yardan mengedarkan pandangannya, seolah kehilangan akal ia bangkit dari duduknya mencari sang putri dan membuang air mineral yang diberikan oleh Pelayan tadi.
"Papa mencariku? ". gumam Nana tersenyum tipis melihat Yardan membuang botol itu tentu Nana senang saat Yardan mempercayainya.
Emma menoleh ke tempat duduk Yardan, ternyata botol air mineral lain ada dimeja kecil Yardan sepertinya ada tamu yang meletakkannya tadi sedangkan Yardan sudah menghilang.
"kenapa dia tidak meminumnya? ". batin Emma
Emma mengira Yardan meninggalkan botol mineralnya, matanya mengedar mencari Yardan tapi tidak ketemu hingga ia menyumpah serapah didalam hati.
Yardan menggenggam ponselnya erat-erat seolah itu adalah benda berharga nya saat ini.
"dimana kamu anakku? kenapa tidak menemui Papa? ". gumam Yardan dengan lirih.
Yardan melihat layar ponselnya kembali menghitam, ia tidak sabar melihat pesan masuk itu dan isinya :
"Papa..?? Mama baik-baik saja, dia sangat mencintai Papa ada seseorang yang mengincar kami jadi kami sengaja bersembunyi".
Yardan semakin berdebar, ia semakin gencar mencari Putrinya, tidak tau yang mana putri nya yang pasti Yardan begitu semangat walau salah tidak akan membuatnya masuk penjara kan?
Nana tersenyum melihat Yardan terlihat begitu kecarian, "Papa..? Nana sama Mama baik-baik saja untuk itu Papa harus sehat ya?". gumam Nana
Nana bersembunyi hingga tempat itu mulai kosong dan sunyi, terlihat Yardan terduduk dilantai hingga Nana hampir saja ingin mendatangi Yardan tapi ia bisa menahan diri.
"ada orang yang mengincar anakku? itu pasti Emma, tidak apa nak..! bersembunyilah dengan baik karna Papa akan menyusun rencana untuk mengusir wanita iblis itu supaya kita bisa berkumpul". batin Yardan.
Nana hendak pergi namun melihat seorang Pria dengan rambut keribo dan berkumis tengah mengendap-ngendap ke arah Yardan yang membelakangi orang itu tentu tidak sadar.
Nana mencari sesuatu dan ada gelas disampingnya, Nana melempar gelas itu ke arah lain hingga bunyi pecahan gelas itu membuat Yardan memutar kepalanya, Pria keribo itu kaget dan segera berlari menjatuhkan kayu yang dipegangnya.
Yardan bukannya mengejar pria itu malah berlari ke arah gelas itu tadi muncul, ia merasa itu adalah putrinya yang tengah melindunginya.
.
.
selamat beraktifitas..!!
.
.
.
tapi lanjut