NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maaf

Hari demi hari berlalu. Kini Luna telah kembali ke mansion sesuai perintah dari Keenan. Luna tak dapat menolak ataupun membantahnya karena mengingat neneknya masih disandra oleh pria itu.

Dan semenjak kejadian itu, Luna lebih banyak pendiam dan selalu menghabiskan waktunya di dalam kamar.

CEKLEK.

Pandangan Keenan langsung mengarah pada Luna yang sedang duduk melamun di tepi kasur. Dengan segera ia menghampiri wanita itu.

"Sayang, Bibi Astiti bilang kau tidak mau turun untuk makan malam. Apa itu benar?" tanya Keenan seraya duduk di samping Luna.

Luna hanya menganggukan kepalanya secara perlahan lalu berkata dengan dingin. "Aku tidak lapar."

"Dari kemarin kau belum makan apa-apa. Apa kau tidak kelaparan?" Keenan berusaha membujuk Luna yang nampaknya masih sangat terpukul karena telah kehilangan anaknya.

"Lebih baik aku mati kelaparan, dari pada harus disiksa lagi olehmu!"

Perkataan Luna barusan berhasil membuat Keenan terdiam sebentar. Entah mengapa semenjak kajian itu, Luna sangat pintar mengeluarkan kata-kata yang sangat kasar hingga melukai hati kecil Keenan.

"Berkali-kali aku sudah bilang padamu, Sayang. Lupakan saja yang sudah berlalu. Aku berjanji tidak akan pernah menyiksamu lagi," ucap Keenan dengan sangat lirih.

"Segampang itu kau bilang maaf? Kau pikir hatiku ini terbuat dari apa sehingga kau segampang itu bilang maaf! Berhenti membujukku karena itu tidak akan membuatku berhenti berfikir bahwa kau adalah seorang pembunuh! Kau menghilangkan nyawa seorang bayi yang seharusnya lahir ke dunia ini!"

Deg ....

Keenan kembali meneteskan air matanya. Hampir setiap hari ia mendapatkan hinaan serupa itu dari Luna membuatnya benar-benar tak berdaya sama sekali.

Keenan yang dulunya merupakan seseorang yang sangat kejam dan bringas kini berubah menjadi pria yang sangat cengeng dan muda menangis.

"Luna—"

"Keluar lah. Aku tidak sudi melihatmu ada di sini."

"Tapi—"

"Baiklah. Jika kau tidak ingin keluar maka aku saja yang keluar dari sini!" Luna hendak berdiri dari duduknya namun tangannya segera ditahan oleh Keenan.

"Luna, aku harus apa agar kau bisa memaafkanku? Sudah berkali-kali aku bilang padamu bahwa aku sudah menyesali semuanya. Aku tahu apa yang aku lakukan padamu selama ini adalah kesalahan yang sangat besar dan tak bisa dimaafkan, tapi apakah kau tidak dapat memberiku kesempatan satu kali saja? Aku mohon berikan aku kesempatan satu kali saja, aku berjanji tidak akan menyiksa atau pun mengasarimu lagi selamanya." Keenan berlutut di hadapan Luna dengan air mata yang sudah mengalir membasahi kedua pipinya.

"Lepas!" Luna menepis kasar tangan Keenan yang menggenggam tangannya. "Kau ingin aku memaafkanmu? Kalau begitu maka bebaskan aku dan nenekku dari sini! Aku ingin kembali ke kehidupan normal tanpa harus tersiksa lagi di sini!"

Mendengar ucapan Luna membuat Keenan segera menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak, Luna. Aku tidak bisa melepaskanmu," lirihnya.

"TAPI KENAPA?!"

"Karena aku mencintaimu! Ya, aku sudah sadar bahwa selama ini aku telah jatuh cinta padamu dan aku tidak bisa hidup tanpa dirimu. Aku tidak ingin melepaskanmu seumur hidupku karena aku tidak mau kembali hidup dalam kesepian dan kesunyian lagi. Aku tidak kuat, Luna. Sungguh aku tidak kuat jika aku harus hidup dalam kesepian lagi. Tidak ada yang menemaniku di dunia ini kecuali dirimu, jadi aku mohon jangan lagi memintaku untuk melepaskanmu. Tetaplah di sisiku, Luna." Keenan menangis sejadi-jadinya sembari bersujud di hadapan Luna, berharap wanita itu dapat memaafkan kesalahannya selama ini.

"Kau baji***ngan!" Hati Luna sudah membatu. Melihat Keenan yang menangis sembari memohon kepadanya tak membuatnya merasa kasihan sama sekali.

Ia hendak kembali melangkah pergi dari sana, tetapi lagi dan lagi tangannya itu ditahan oleh Keenan.

"Lepaskan aku!" teriaknya dengan sangat keras.

"Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu. Sampai kapan pun aku tidak akan melepaskanmu, Luna!"

PYARRR!!!

Keenan langsung tersungkur ke lantai dengan kepalanya yang mengeluarkan banyak darah segar.

Luna yang melihat itu sontak langsung terdiam. Ia terlalu emosi tadi sampai ia spontan mengambil vas bunga di atas nakas dan langsung menghantamkannya dengan keras ke kepala pria itu tanpa disengaja.

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!