Mencari Ibu

Yona perlahan membuka matanya setelah pingsan cukup lama. Gadis itu mengerjapkan mata sambil mengumpulkan kepingan ingatan yang terjadi padanya. Namun ia juga bingung, kenapa bisa berada di ruangan ini. ini kamar siapa? Bukankah harusnya ia menginap di hotel yang sudah ia pesan selama mencari ibunya. Tapi tempat yang saat ini ia singgahi bukanlah hotel. melainkan kamar biasa, yang mungkin rumahnya juga sederhana.

Tunggu dulu, apa tadi ia berhasil ditangkap oleh salah satu pencopet dan dibawa ke tempat ini. dan itu artinya, tempat ini sangat berbahaya. Yona bergegas turun dari tempat tidur untuk segera meninggalkan tempat ini. namun baru saja kakinya turun dari ranjang, tiba-tiba pintu terbuka. Menampakkan seorang pria dengan tubuh tinggi tegap, namun Yona tidak berani menatap wajahnya. Sumpah demi apa pun dia sangat ketakutan.

“Kamu sudah sadar?” suara bariton itu memaksa Yona untuk mendongak agar bisa melihat sosok yang tengah bicara padanya.

Yona terkejut melihat sosok pria yang berdiri menjulang di hadapannya itu. pria yang ia temui di Club beberapa waktu lalu. Pria yang membuat ia terjebak dalam situasi yang menegangkan. Tapi bagaimana bisa pria itu ada di sini.

“Sudah. Apa anda yang menolong saya tadi?” tanya Yona memberanikan diri.

“Kalau keadaanmu sudah membaik, cepatlah keluar! Aku juga ada kepentingan,” alih-alih menjawab pertanyaan Yona, pria yang bernama Finn itu menyuruh Yona agar cepat keluar kamar.

Tanpa berkata lagi Yona keluar dari kamar itu. mengikuti Finn. Ternyata di luar kamar, lebih tepatnya di sebuah ruangan mirip dengan ruang makan, sudah ada makanan dan minuman. Rumah itu tergolong rumah minimalis. Hanya ada dua kamar, satu dapur sekalian ruang makan, lalu paling depan ruang tamu.

Yona melihat tas selempang dan tas ranselnya ada di dekat meja. Ia hendak mengambil tas itu dan berniat segera pergi, namun lagi-lagi suara Finn menginterupsi.

“Makanlah dulu sebelum pergi!” ujarnya.

Yona memang lapar karena tenaganya terkuras banyak saat mengejar copet tadi. akhirnya ia duduk di salah satu kursi dan mulai menyantap makanannya. Sedangkan Finn ada di ruang tamu menunggunya.

Yona menghabiskan makanannya dengan cepat karena tidak mau membuat pria itu menunggunya lama. Ia segera keluar dari ruang makan.

“Terima kasih banyak sudah menolong saya,” ucap Yona.

“Tempat ini sangat rawan dengan tindak kejahatan. Kamu harus berhati-hati, apalagi untuk orang baru yang pertama kalinya datang ke sini,” ucap Finn.

Yona hanya mengangguk samar. Entah bagaimana perjalanannya setelah ini. terlebih tempat yang ia datangi adalah tempat yang sangat membahayakan.

“Kamu mau ke mana?” tanya Finn kemudian.

“Saya mau ke hotel yang sudah saya booking,” jawab Yona.

“Cepatlah keluar, aku akan mengantarmu. Di sini tidak ada kendaraan yang lewat ataupun memesan taksi tidak bisa,” ucap Finn yang artinya pria itu akan mengantar Yona ke hotel.

Yona menurut saja. dia yakin kalau pria itu adalah orang baik. nyatanya sudah menolongnya. Yona kemudian keluar dari rumah. ternyata rumah ini adalah rumah satu-satunya yang terletak di tengah-tengah lahan kosong. bagaimana bisa ada rumah tersembunyi seperti ini. apa penghuninya tidak takut tinggal sendirian di sini. membayangkan kalau malam saja membuat Yona bergidik sendiri.

Kini Yona sudah berada di dalam mobil Finn yang siap mengantarnya ke hotel. tak berselang lama terdengar suara deringan ponsel Yona. Ternyata ada panggilan dari ayahnya.

“Halo, Ayah?” sapa Yona dengan suara pelan.

“Kamu ke mana saja, Sayang? Ayah menghubungimu sejak tadi tapi tidak ada jawaban,” suara Jarvis terdengar sangat khawatir.

“Maaf, Yah. Tadi Yona ketiduran setelah sampai hotel. ini sedang bersiap sebentar lagi mau makan di resto hotel,” ucap Yona yang lagi-lagi membohongi ayahnya.

“Syukurlah kalau begitu. Sering-sering memberi kabar ke Ayah. Ya sudah selamat menikmati liburannya,” pungkas Jarvis kemudian sambungan berakhir.

Yona menghembuskan nafasnya kasar setelah panggilannya dengan sang Ayah berakhir. Finn yang tidak sengaja mendengar obrolan Yona dengan ayahnya pun tahu kalau gadis di sampingnya ini sedang membohongi ayahnya.

“Sebenarnya apa tujuanmu datang ke kota ini?” tanyanya dengan pandangan fokus ke jalan.

“Saya mau mencari ibu,” jawab Yona dengan tatapan sendu.

Finn mengerutkan keningnya. menerka-nerka kalau Yona sedang berbohong pada ayahnya, dan gadis itu sebenarnya sedang mencari ibunya tanpa sepengetahuan sang ayah.

“Di mana ibu kamu tinggal?” tanya Finn lagi mengira kalau orang tua Yona bercerai dan tinggal terpisah.

“Saya tidak tahu. Maka dari itu saya mencarinya di sini,” jawab Yona.

Finn tidak bertanya lagi. khawatir dikira terlalu ikut campur dengan urusan gadis yang belum ia ketahui namanya itu. ia terus melajukan mobilnya sampai keluar dari jalanan yang sejak tadi sangat sepi. Hotel yang dituju tidak terlalu jauh. Setelah berhenti tepat di depan gerbang hotel, Yona pun bersiap segera turun.

“Terima kasih sudah banyak membantu saya dan juga menolong saya,” ucap Yona.

“Ya. Berhati-hatilah!” jawab Finn singkat. Meski masih ingin berlama-lama menatap mata gadis itu.

“Maaf, apakah saya boleh tanya sesuatu?” tanya Yona sebelum benar-benar keluar dari mobil Finn.

“Apa?”

“Apa anda tahu di mana tempat prostitusi yang terkenal di tempat ini?” tanya Yona dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan pada pria di sampingnya itu.

Namun Finn tetap saja terkejut dengan pertanyaan Yona. Gadis yang menurutnya polos itu bertanya tentang tempat prostitusi. Sebenarnya apa tujuan gadis itu ke sini?

“Maaf, saya hanya mendapat petunjuk tentang tempat itu mengenai informasi keberadaan ibu saya. bukan berarti ibu saya ada di sana,” ucap Yona, kemudian memperjelas kalimatnya yang terakhir.

“Tempat itu sangat berbahaya. Apalagi kamu ke sana sendiri,” ucap Finn.

Tidak ada pilihan lagi untuk Yona selain mendatangi tempat itu. apalagi dirinya sudah berada di tempat ini. ia berharap bisa mendapatkan informasi tentang sang ibu dari tempat yang menurutnya sangat berbahaya itu.

“Terima kasih sudah memberitahu. Tapi saya tetap harus ke tempat itu,” ucap Yona lalu segera keluar dari mobil Finn.

Finn hanya melihat punggung Yona yang semakin menjauh dan menghilang setelah memasuki halaman hotel. tidak menyangka gadis seperti Yona akan nekat datang ke tempat prostitusi seorang diri demi mencari ibunya.

Drt drt drt…

Ponsel Finn berdering. Ada panggilan dari orang yang tidak ia kenal. Dia tetap menerima panggilan itu dan pasti mengira dari sang kakek yang lagi- lagi memaksanya untuk pulang.

“Hai, Finn!” sapa seorang pria yang Finn sendiri tidak tahu itu siapa.

“Siapa?” tanyanya dengan suara dingin.

“Sepertinya aku tertarik dengan wanitamu yang baru saja kamu antar ke hotel. boleh lah kita berbagi kenikmatan. Dia sepertinya gadis yang polos tapi sangat cantik. Kamu pintar sekali mencari teman tidur,”

“Tutup mulutmu! Jangan harap kamu bisa melakukannya!” ujar Finn dengan geram.

“Santai, kawan! Nanti malam giliranku untuk dia melayaniku,”

Finn langsung memutus sambungan teleponnya. Ia melihat ke belakang mobilnya tidak ada siapapun di sana. Sepertinya orang yang menghubunginya itu sejak tadi sudah mengintainya. Sepertinya Finn harus membawa Yona keluar dari hotel sebelum gadis itu mendapatkan musibah.

.

.

.

*Happy Reading!!