Karena jebakan yang dilakukan oleh kakak tirinya, Pagi itu Anggun mendapati dirinya berada di dalam selimut yang sama di atas tempat tidur bersama dengan seorang CEO yang dia tahu berwatak kejam dan bengis.
Satu bulan kemudian Anggun mengetahui dirinya sedang hamil. Karena tidak ingin hidup dia dan juga Papanya berada dalam bahaya, Anggun memilih untuk pergi ke luar negeri. Dan di sanalah Anggun melahirkan seorang anak yang genius.
Tetapi Anggun memilih menyembunyikan identitas putranya, karena tidak ingin CEO yang kejam itu mengetahui keberadaannya yang mungkin akan berbahaya bagi nasib dia dan putranya
Enam tahun kemudian dia bertemu kembali dengan pria itu, yang ternyata juga mencarinya selama ini.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka, Apakah keduanya bisa bersatu dan hidup dengan bahagia?
Ikuti kelanjutannya dalam ; CEO itu AYAH ANAKKU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
Tuan Diwangga terkesiap Arthur sang cucu memanggil Tuan Benyamin dengan sebutan Daddy. Dan bahkan sekarang cucunya itu sudah berlari menghambur dan sekarang berada dalam gendongan Tuan Benyamin.
Tuan Diwangga menutup mulutnya dengan tangan, begitupun dengan Nyonya Bella. Keduanya tidak percaya dengan apa yang mereka lihat bahkan mata Nyonya Bella sampai terbelalak saking kagetnya.
Tania mengepalkan dua tangannya merasa geram.
"Lihatlah papa! Bukankah Arthur begitu sangat tidak sopan terhadap Tuan Ben? Entah bagaimana Anggun mengajari sopan santun terhadap putranya, Sehingga Arthur menjadi liar seperti itu!" Tania mencoba mencari keburukan Arthur dan Anggun di hadapan Papanya.
Tuan Diwangga masih terpana tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, sehingga kata-kata Tania tidak begitu masuk ke dalam telinganya
"Maaf, Tuan!" Arthur memasang wajah sendu kemudian mencoba melorot untuk turun dari gendongan Benyamin.
"Maaf Tuan, Tolong jangan marah pada Mommy. Bukan Mommy yang tidak mengajari Arthur sopan santun. Tetapi Arthur yang terlalu senang bertemu dengan Tuan!" mata Arthur berkaca-kaca.
"Ha ha ha.. kau benar benar manipulatif sekali! Tidak perlu diragukan lagi jika kau adalah putra Benyamin Jordan!" Benyamin tergelak dalam hati memuji kepintaran putranya. Dia benar-benar hafal sekarang putranya itu sedang ingin menjatuhkan Tania "Baiklah aku akan membantumu Son!!"
"Maafkan saya Tuan Adipati Diwangga, Apakah Anda keberatan jika saya yang meminta Arthur untuk memanggil saya dengan sebutan Daddy?" tanya Ben kepada tuan Adipati Diwangga tanpa mempedulikan keberadaan Tania di sana. Membuat wanita itu semakin merasa geram.
"Ah tidak, tentu saja tidak!" jawab tuan Diwangga tergagap. Dia masih mencoba mencerna apa yang dia lihat di hadapannya.
"Oh iya, saya akan merasa sangat terhormat jika Anda berkenan untuk ikut sarapan bersama kami!" lanjut Tuan Diwangga.
"Ah, tentu saja!" lalu tanpa menunggu di persilahkan, Ben mengambil tempat duduk di samping Anggun, membuat wanita itu menahan nafas karena gugup.
"Sebenarnya Tuan Diwangga, kedatangan saya kemari adalah karena kemarin saya telah berjanji kepada Arthur, bahwa saya yang akan mengantar dan menjemputnya sekolah untuk hari ini!"
"Grandpa, semua temanku punya Daddy, Mereka sekolah diantar dan dijemput oleh Mommy dan Daddynya, hanya Arthur saja yang tidak!" Arthur berbicara sambil menunduk sendu
"Itu karena kau memang tidak punya ayah. Ayahmu itu seorang preman pasar!"
"TANIA..!!" teriak Tuan diwangga yang merasa geram karena ucapan Tania. Berani-beraninya Tania mencoba mempermalukan putrinya di depan Tuan Benyamin Jordan
"Bella sebaiknya kau bisa ajari anakmu tata krama sopan santun. Jika tidak bisa, kembalikan dia pada ayahnya!" gertak Tuan Diwangga membuat Nyonya Bella mengepalkan tangannya.
"Anak ini benar-benar bodoh! bukannya Mencoba mencari perhatian Tuan Jordan malah membuat masalah untukku!" geram Nyonya Bela dalam hati!
"Maaf kan dia Pa, aku pasti akan mendidiknya lebih keras lagi!" Nyonya Bella mengkerut. Sekarang dirinya layaknya ular tanpa bisa. Dia tak lagi bisa membantah suaminya, Tak lagi bisa mengatur suaminya seperti dulu. Dan semua ini bermula dari beberapa hari yang lalu.
flasback on
"Tolong jangan bersikap terlalu keras pada Tania, Pa. Aku kasihan melihatnya ketakutan padamu!" ucap Nyonya Bella. Ketika itu Tuan Diwangga baru saja memarahi Tania yang baru saja menghancurkan barang barangnya.
Dulu setiap kali dia berkata lembut diatas tempat tidur, maka semua akan berada di bawah kendalinya. Tuan Diwangga selalu tak sampai hati menolak ucapan nya. Bahkan selalu menuruti permintaannya. Tapi tidak disangka. Malam itu...
Tuan Diwangga yang semula sudah berbaring dan hendak Segera tidur kembali bangkit lalu duduk tegak menghadap padanya
"Lalu kau berharap apa? Aku akan membiarkan putrimu bertindak semakin semena-mena di dalam rumah ini? Itu tidak akan pernah terjadi lagi! Dengarkan baik-baik olehmu Bella! Selama ini aku sudah cukup diam, tetapi bukan karena aku tidak tahu. Aku hanya ingin melihat sejauh mana kelakuan buruk kalian berdua!!" ucap Tuan Dewangga dengan menatap tajam ke arahnya
"Apa maksudmu Pa? Kenapa berbicara seperti itu? Memangnya apa yang telah Tania lakukan? Dia hanya sedang kesal mungkin ada permasalahan di perusahaan hingga dia melampiaskan pada peralatan kosmetiknya saja!" bantah Nyonya Bella
Tuan Diwangga tersenyum dengan sinis "Jangan kalian berpikir karena selama ini aku diam maka aku akan membiarkannya saja! Jangan berpikir bahwa aku tidak tahu apa-apa! Aku bahkan tahu setiap kelakuan burukmu kepada putriku semenjak dulu! Aku hanya ingin melihat sejauh mana kau sanggup bertindak! Dan jika tiba masanya di mana aku sudah tidak bisa mentolerir semua perbuatanmu lagi, maka aku akan segera mendepak kalian berdua dari rumah ini!"
"Selama ini aku diam karena Anggun yang meminta. Selama ini aku diam karena Anggun yang memaafkanmu. Tetapi jika sekali lagi kau berbuat di luar batasmu, maka jangan salahkan aku jika aku juga bertindak di luar batas. Dan satu lagi jangan sampai melakukan sesuatu yang buruk kepada putriku, atau kau bahkan tidak akan bisa membayangkan apa yang aku lakukan kepada kalian berdua!!"
"Selama ini aku sudah cukup bersabar menghadapi putrimu. Dia sudah enam tahun berada di perusahaan. Tetapi dia tidak memiliki perkembangan apapun. Dia sama sekali tidak layak untuk dibanggakan. Dia sama sekali tidak layak untuk berdiri di bawah bendera Diwangga!"
"Apa maksud Papa? Apakah Anggun berbicara buruk tentang kami? Jangan terlalu mendengarkan dia Pa, Mungkin dia memang tidak menerimaku sebagai istrimu. Mungkin karena dia memang membenciku karena itu dia mengeluarkan kata-kata buruk tentang aku dan Tania!" Nyonya Bella masih mencoba mengelak
"Jangan memutar balikkan fakta! Aku bahkan tahu semuanya. Bahkan Anggun tidak pernah berbicara apapun. Tetapi jangan lupa bahwa dirumah ini, setiap dinding dan udaranya punya mata dan telinga yang selalu mengirim berita kepadaku. Jadi aku tidak perlu mendengar dari siapapun. Termasuk aku tidak perlu mendengar semuanya dari mulut Anggun. Tetapi aku melihatnya dengan mataku sendiri!!" ucap Tuan Diwangga sambil mencengkeram dagunya Nyonya Bella
"Pa.. it itu ak aku ma af iy ya akku dan Tania salllah akku berjan ji akku ti dak ak kan mengu la ngin ya lagi!" nyonya Bella berbicara dengan nafas yang tersengal.
"Jangan lupa jika aku menikahimu hanya karena Kencana yang memintanya. Jangan menganggap dirimu terlalu berharga! Dan katakan juga pada anak perempuanmu untuk berhati-hati dalam bertindak. Bersikap baiklah kalian kepada Anggun mulai dari sekarang, atau kalian akan melihat aku benar-benar marah!"
"Iya Pah Iya aku minta maaf! Aku akan melakukan apapun agar Papa memaafkanku. Aku juga akan mengatakan kepada Tania agar dia bisa merubah sifatnya! Tolong jangan marah lagi kepada kami!" Nyonya Bella berbicara Seraya kedua tangannya menggenggam tangan suaminya yang Segara duta besar oleh Tuan diwangga
"Sekarang Keluarlah dari kamar ini Mulai sekarang aku tidak mengizinkanmu tidur di kamar ini. Kau boleh tidur di kamar manapun asal jangan mengusik kamarku dan kamar Anggun! Kau boleh ikut tidur di kamar Tania. Boleh juga itu tidur di kamar sebelah. Atau kalau kamu mau kamu juga bisa tidur di kamar tamu. Atau jika kamu tidak suka dengan semuanya kamu juga boleh tidur di kamar pelayan!!"
"Apa maksud Papa? Kenapa Mama harus keluar dari kamar ini. Mama ini istri kamu Pa!"
"Keluar dari kamar ini kataku!! Atau kamu menunggu aku lebih marah lagi!"
Nyonya Bella terpaksa keluar dari kamar itu. Dia tidak berani untuk membantah jangan sampai dia malah diusir dari rumah ini
flashback off.