NovelToon NovelToon
Wanita Gemuk Istri Komandan

Wanita Gemuk Istri Komandan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Fantasi / CEO / Time Travel / Kehidupan Tentara / Keluarga / Romansa
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lily Dekranasda

Netha Putri, wanita karir yang terbangun dalam tubuh seorang istri komandan militer, Anetha Veronica, mendapati hidupnya berantakan: dua anak kembar yang tak terurus, rumah berantakan, dan suami bernama Sean Jack Harison yang ingin menceraikannya.

Pernikahan yang dimulai tanpa cinta—karena malam yang tak terduga—kini berada di ujung tanduk. Netha tak tahu cara merawat anak-anak itu. Awalnya tak peduli, ia hanya ingin bertanggung jawab hingga perceraian terjadi.

Sean, pria dingin dan tegas, tetap menjaga jarak, namun perubahan sikap Netha perlahan menarik perhatiannya. Tanpa disadari, Sean mulai cemburu dan protektif, meski tak menunjukkan perasaannya.

Sementara Netha bersikap cuek dan menganggap Sean hanya sebagai tamu. Namun, kebersamaan yang tak direncanakan ini perlahan membentuk ikatan baru, membawa mereka ke arah hubungan yang tak pernah mereka bayangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Proyek Besar Netha

Netha berdiri di balkon kamar dengan tatapan kosong mengarah ke langit yang mulai memerah. Angin sore berhembus lembut, menyibakkan beberapa helai rambutnya yang tak sengaja terlepas dari ikatan messy bun.

Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat pekarangan depan rumah yang luas namun tak terurus. Rumput liar tumbuh di sana-sini, dan beberapa bagian halaman bahkan terlihat kusam.

“Ya ampun...” gumamnya sambil menggelengkan kepala.

“Netha yang satu ini benar-benar keterlaluan. Rumah segede ini ditelantarkan. Jika dibersihkan pasti rumah ini akan indah.”

Ia mengembuskan napas panjang, memegangi kepalanya. Ingatan Netha asli, pemilik tubuh ini, perlahan mulai berdatangan, tentang kehidupan yang berantakan, sikap malas, dan hubungan buruk dengan suami serta anak-anaknya.

Netha Putri yang sebenarnya hanya bisa mengelus dada. Bagaimana mungkin seorang istri bisa sedemikian tak pedulinya?

Ia melangkah masuk ke kamar dan berdiri di depan cermin besar yang terpasang di pintu lemari. Pandangannya menelusuri refleksinya.

Tubuhnya gemuk, jelas tak seperti dirinya sebelumnya, yang selalu ramping dan terawat. Namun, ada satu hal yang membuatnya bersyukur.

“Setidaknya wajah ini masih mulus. Nggak ada jerawat, kulit putih bersih…” Netha memiringkan kepalanya, mengamati wajahnya lebih seksama.

“Kalau gendutnya hilang, aku pasti akan kelihatan lebih cantik. Tapi sepertinya aku akan jadi montok meskipun nanti tubuh gemuk ini hilang. Pasti akan sexy bukan?”

Ia tersenyum tipis. “Baiklah, mulai besok pagi aku harus diet! Berat badan ini harus turun. Semangat menurunkan berat badan.”

Netha berbalik, berjalan menuju lemari pakaian. Ia membuka pintu lemari, lalu mendesah panjang. “Astaga… kenapa aku harus melihat pemandangan menyilaukan ini lagi?”

Semua pakaian di sana berwarna cerah dengan motif bunga-bunga, garis, dan corak aneh lainnya. Ada juga beberapa baju tidur dengan warna neon menyilaukan.

“Ini sih norak banget…” Netha menggerutu sambil memilah-milah pakaian.

Setelah lama mencari, akhirnya ia menemukan satu kaos abu-abu polos dan rok panjang yang sedikit kebesaran namun tidak terlalu mencolok.

“Sementara ini aja, deh. Besok aku harus beli pakaian baru.”

Netha keluar dari kamarnya, lalu beranjak ingin berkeliling rumah. Sayangnya ia baru sadar ternyata rumah yang ia tinggali sangat tak layak huni, hampir sama dengan kamar nya sebelumnya.

Lantai penuh dengan remah-remah serta sisa makanan yang mengering.

“Gila, ini rumah atau kandang ayam? Kenapa aku tak menyadarinya dari tadi.” Netha bergumam sambil memegangi hidung.

“Aku harus bersihin semuanya. Rumah ini mau jadi milikku, kan? Jadi aku harus pastikan nyaman ditinggali.”

Dengan tekad bulat, Netha mulai bergerak. Ia menggulung lengan kaosnya hingga siku.

“Nggak nyangka hidup di tubuh ini baru sehari datang, sudah kerja rodi saja,” ucapnya.

Setelahnya ia mulai membersihkan meja makan, mengelap setiap permukaannya hingga mengkilap. Lalu ia menyapu lantai dapur, mengepel hingga benar-benar bersih, bahkan membersihkan bagian bawah lemari dapur yang berdebu.

“Hah, capek sekali.. Tapi lumayan. Sekalian buang kalori, Ayo semangat, setidaknya bisa mengurangi 1 ons berat badanku.” katanya menyemangati diri sendiri.

Netha melangkah ke semua ruangan. Ia menurunkan semua gorden tebal yang terlihat kusam dan berdebu. Begitu diguncangkan, debu berhamburan membuatnya terbatuk-batuk.

HUK!!! HUK!!!

“Ya ampun, wanita ini benar-benar menjijikkan, ini sudah berapa lama nggak dicuci?”

Dengan penuh tenaga, ia menurunkan semua tirai jendela. Tak hanya itu, taplak meja yang penuh noda minuman dan makanan, juga ia copot dan langsung ditaruh di keranjang cucian.

Ia menyapu setiap sudut ruangan, membersihkan karpet, mengelap perabotan, hingga mengepel lantai dua kali.

Peluh mulai membasahi dahinya, namun ia tak berhenti. Ia bergerak ke kamar mandi, mengecek setiap sudut, lalu berjongkok membersihkan lantai keramik, menyikatnya hingga mengkilap. Rumah yang tadinya berantakan, perlahan berubah lebih rapi.

“Sekarang ini baru bisa disebut rumah,” katanya puas sambil menatap sekeliling. Ia berjalan ke dapur, membuka lemari pendingin untuk mencari minum. Namun begitu melihat isinya, Netha hanya bisa mendesah.

“Isi kulkas ini cuma angin sama sisa makanan basi. Nggak ada apa-apa…” Ia menutup pintu kulkas dengan keras, lalu mengambil air dingin dari dispenser dan menuangkannya ke dalam gelas.

Ia berjalan ke sofa di ruang tamu dan duduk dengan lunglai.

“Capeknya…sungguh lelah, tubuh ini sungguh berat.” keluhnya sambil meneguk air dingin. Kesegaran air itu sedikit menghapus rasa lelahnya.

Ia mengipas ngipaskan dirinya dengan buku yang berada di bawah meja.

Setelah beberapa saat duduk dan menenangkan napasnya, Netha mengeluarkan ponsel, yang untungnya masih ada di saku rok, dan mulai mencatat apa saja yang dibutuhkan untuk mendekor ulang rumah ini.

“Pertama, gorden baru, taplak meja… terus apa lagi ya?” Ia bergumam pelan sambil mengetik cepat di aplikasi catatan.

“Oh, perabotan masak baru. Dapur ini butuh banyak peralatan. Lalu persediaan makanan buat isi kulkas.”

Ia melanjutkan daftarnya dengan antusias, baju baru, skincare, makeup, perlengkapan mandi, kebutuhan pribadi, dekorasi rumah, dan barang-barang kecil lainnya.

“Wah, ini sih bakal jadi proyek besar. Untung ada kartu Sean. Pin-nya tadi… 112211, ya? Senang sekali, rumah ku akan menjadi indah tanpa mengeluarkan uang ku hasil perceraian nanti, kau sungguh cerdas, Netha.” Netha tersenyum kecil, puas dengan rencananya.

Setelah beberapa menit beristirahat, Netha memutuskan untuk mandi.

“Aku harus bersih-bersih lagi. Badan ini lengket banget,” katanya sambil berjalan ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, ia membersihkan diri dengan teliti. Air dingin membuat tubuhnya lebih segar, meskipun dalam hati ia masih merenung. “Bagaimana bisa aku terjebak di kehidupan seperti ini? Kemana jiwa Netha asli ini pergi?”

Saat selesai mandi dan melilitkan handuk di tubuhnya, Netha berjalan menuju lemari pakaian dengan harapan tipis akan menemukan pakaian yang sedikit lebih layak. Namun saat lemari terbuka, ia kembali mendesah.

“Ya Tuhan, bajunya ini-ini lagi…” Netha menyisir lemari dengan mata malas. Akhirnya, ia mengambil satu kaos yang agak longgar dan celana panjang kain berwarna cokelat. “Ini lebih mending dibandingkan baju-baju mencolok itu.”

Setelah berpakaian, Netha berdiri di depan cermin sekali lagi. Meskipun baju itu tidak terlalu mencolok, ia merasa masih terlihat kurang percaya diri. “Nanti aku harus belanja banyak baju. Mulai sekarang, penampilan harus nomor satu!”

Netha menarik napas dalam, menatap refleksinya sambil berbisik, “Aku bisa melalui semua ini. Kalau memang aku harus hidup di tubuh ini, aku akan membuatnya lebih baik. Aku akan jadi lebih cantik, lebih sehat, dan lebih bahagia. Mulai besok, rencana diet dan perubahanku dimulai.”

Dengan semangat baru, Netha melangkah keluar kamar. Meskipun rumah ini sunyi, ada sesuatu dalam dirinya yang mulai bangkit, sebuah harapan untuk kehidupan baru yang lebih baik, meski dimulai dengan penuh kebingungan.

1
anisa f
Lumayan
Wiwik Retno Eni
Kecewa
Ella ArekLampung
maaf kak ini cerita ny kok mirip diwatpad ya ,klau gak slh inget cowo Aska,ibunya klu GK salh inget Melisa,anaknya kembar al dan El
Nay Nayla
..
KKN TANEA 2024
hay assalamualaikum dan selamat malam
maaf nih mau nanya
yang kaka El apa Al?
soalnya udah 4 capter loh yg kubaca
yang pertama bilangnya Al yg kaka
yang kedua bilangnya El yang kaka
yang ketiga bilangnya El yang kaka
yang ke empat bilangnya Al yang kaka

aku jadi bingung bacanya tor
Ervina T
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
masalahnya Ringan
syh 03
baru kali ini ada novel tokohnya kebanyakan protagonis semua..biasanya novel rebirth selalu bnyk antagonisnya..kynya authirnya tipe penulis nyari aman 😆😆
syh 03
authornya sampai ngasih resepnya jg..curiga author chef ya sebenernya 😊😊
Susila Ratih
betul. klw semisal di cerai, ya udha nyari suami baru hahaah
Atoen Bumz Bums
kn da punya usaha sendiri mending mundur dari militer
Imelda Mell Lele
cerita yg bagus Thor...teruskan berkarya/Good//Good//Good/
syh 03
ceritanya bagus dan ringan konfliknya jd bacanya enjoy santai 😊😊
syh 03
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
ras terkuat di bumi
Yayu Putriamsah
Luar biasa
Evy
kalo di alam nyata... punya banyak uang .. sudah pasti ada ART...
Eka Elyss
Luar biasa
Endang Werdiningsih
baca novel ini jd inget masa kecil tinggal di yogja pas tinggal di asrama..
Hairani Siregar
Baru baca jdi lom begitu penasaran dgn critanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!