NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia: Beli 1 Gratis 1

Pernikahan Rahasia: Beli 1 Gratis 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pernikahan rahasia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Young Fa

Setelah lima tahun, Alina telah kembali dan berniat membalas dendam pada sang adik yang membuat orang tuanya menentangnya, dan kekasih masa kecilnya yang mengkhianatinya demi sang adik. Ia bertekad untuk mewujudkan impian masa kecilnya dan menjadi aktris terkenal. Namun, sang adik masih berusaha untuk menjatuhkannya dan ia harus menghindari semua rencana liciknya. Suatu hari, setelah terjerumus ke dalam rencana salah satu sang adik, ia bertemu dengan seorang anak yang menggemaskan dan menyelamatkannya. Begitulah cara Alina mendapati dirinya tinggal di rumah anak kecil yang bisu itu untuk membantunya keluar dari cangkangnya. Perlahan-lahan, ayahnya, Juna Bramantyo, mulai jatuh cinta padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Young Fa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap Semalam

Alina dengan lembut bersulang dengan minuman di tangannya. Dia menunjukkan senyum yang datang dari lubuk hatinya, "Terima kasih!"

Saat senyum gadis itu mengembang, Juna sedikit gemetar sejenak.

Alina melihat ke arah Kafka di sampingnya, "Aku sangat berterima kasih kepada Kafka, aku tidak akan bisa datang ke audisi tepat waktu jika bukan karena dia! Sini sayang, biarkan aku bersulang untukmu!"

Kafka melihat cangkir susunya, lalu ke bir Alina dan Daddy. Meskipun enggan, dia akhirnya mengangkat cangkirnya untuk bersulang dengan Alina. Dia kemudian menghabiskan sisa susu dalam satu tegukan.

Alina tidak bisa menahan tawa melihat sikap seriusnya. Apakah dia mungkin tahu bagaimana bersikap seperti orang dewasa yang menenggelamkan kesedihan mereka dalam minuman?

Juna pergi ke balkon untuk menerima telepon di tengah waktu makan.

Alina segera mendekat ke samping Kafka. Ia menyerahkan birnya kepadanya, “Hei! Penasaran dengan rasanya? Cepat, cicipi selagi ayahmu tidak ada di sini! Kau hanya boleh minum seteguk kecil!”

Mata Kafka berbinar seperti bintang di langit malam, ia menundukkan kepalanya dan dengan hati-hati menyesapnya sedikit.

Ia merasa sangat senang meskipun rasanya tidak enak.

Alina segera duduk ketika Juna kembali dari panggilannya, bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Kafka bahkan lebih profesional. Ia perlahan-lahan meminum susunya, sama sekali tidak gugup.

Juna tampak seolah-olah tidak menyadari apa pun, tetapi secercah kehangatan melintas di matanya saat ia duduk dengan ekspresi normal.

Ketiganya memiliki selera makan yang baik. Mereka berhasil menghabiskan semuanya meskipun Alina membeli banyak bahan.

Alina berpikir sudah waktunya bagi mereka untuk pergi karena hari sudah mulai larut. Tiba-tiba, kilat menyambar langit. Tak lama kemudian, guntur mulai menggelegar keras dan angin kencang mulai bertiup di luar.

“Saya melihat ramalan cuaca meramalkan hujan lebat dan topan untuk malam ini…..”

Alina menatap hujan deras di luar jendela dengan ekspresi gelisah. Kafka dan Juna sama-sama menatap Alina.

Setelah ditatap oleh pasangan itu, Alina hanya bisa berkata, “Pulang dengan putra kecilmu saat ini agak berbahaya karena sudah larut malam dan cuacanya tidak terlalu bagus. Mungkin kamu bisa menginap di sini malam ini?”

Dia telah memberikan tawaran itu murni karena sopan santun, dia pikir tidak mungkin Juna akan setuju. Hasilnya adalah……

Juna, “Baiklah.”

Kafka mengangguk.

APA!? kenapa kau setuju lagi……

Juna terlalu santai!

Kenapa dia merasa pasangan itu hanya menunggunya untuk mengajukan penawaran?

Dia menjadi gila!!!

Dengan begitu Juna dan putranya akhirnya akan menginap.

Apartemen yang telah diatur oleh perusahaannya untuknya tidak begitu besar, hanya memiliki ruang tamu dan kamar tidur. Pengaturan tempat tidur memang menjadi masalah.

“Saya akan tidur di ruang tamu malam ini. Tuan Juna, bisakah Anda tidur dengan Kafka di kamar saya? Saya akan mengganti seprai…..”

“Tidak, saya akan tidur di ruang tamu, Anda harus tidur dengan Kafka di kamar tidur.” Juna berkata dengan nada yang tidak mau menerima protes apa pun.

Alina merasa bahwa dia menggali lubang untuk dirinya sendiri. Dia tidak hanya mengundang CEO Juna Bramantyo untuk makan hotpot murah, dia bahkan membuatnya tidur di ruang tamu.

Dia tidak akan membiarkan Juna tinggal jika dia satu-satunya orang di sini. Terutama setelah apa yang dikatakan Juna hari itu, dan hanya mereka berdua di bawah satu atap.

Namun, karena mempertimbangkan Kafka, dia tidak punya pilihan.

Terlalu berbahaya untuk membiarkannya membawa anak kembali dalam cuaca seperti ini. Itu tidak di anggap hanya berdua saja karena ada si kecil kan…?

Alina hanya bisa pasrah pada nasibnya, "Aku akan mencari pakaian ganti untuk kalian berdua…"

Dia dapat menemukan pakaian ganti untuk mereka setelah mengobrak-abrik lemarinya.

Dia menemukan satu set piyama ukuran anak-anak berbentuk seperti Pikachu yang bisa dikenakan Kafka. Dia mendapatkannya saat bekerja paruh waktu dan hanya menaruhnya di lemari.

Lebih mudah untuk menyiapkan pakaian ganti untuk Juna karena adik laki-lakinya menitipkan beberapa set pakaian padanya.

Alina merasa telah mengecewakan orang tua angkatnya setelah bertemu kembali dengan orang tua kandungnya, jadi tidak punya muka untuk bertemu dengan mereka. Dia jarang menghubungi mereka dan hanya berhubungan dengan adik laki-lakinya, Hanan.

Alina kembali ke kamar untuk mengambil satu set sprei dan sarung bantal baru setelah menemukan pakaiannya.

Sofa di ruang tamu tidak cukup besar bagi Juna untuk meregangkan kakinya yang panjang. Dia hanya bisa memindahkan bangku untuk menambah panjang tempat tidur darurat.

Dia sama sekali tidak perlu khawatir untuk Kafka. Dia membersihkan dirinya di bak mandi dan mengenakan piyama lucu itu sendiri, lalu secara naluriah menuju tempat tidur untuk berbaring.

Alina selesai mandi dan berganti dengan piyama yang lebih konservatif. Dia keluar setelah memeriksa apakah dia tampak sopan.

“Anu… Tuan Juna, saya akan tidur dulu. Hubungi saya jika Anda butuh sesuatu.”

“Ya.” Tatapan Juna kehilangan fokus saat dia melihat Alina yang baru saja mandi. Kedalaman matanya menjadi sangat gelap.

Gadis itu mengenakan piyama paling biasa dan rambutnya diikat berbentuk sanggul. Dia memiliki wajah yang segar dan kulitnya yang halus memiliki rona alami dari uap pancuran air hangat.

Dia tahu bahwa Alina telah berpakaian dengan sopan. Tidak ada yang tidak pantas dengan penampilannya.

Namun, situasi di dalam hati Juna agak sulit dijelaskan. Dia menemukan bahwa bagian tubuh bawahnya sedikit terangkat kepalanya...

Alina memasuki kamar tidurnya dan tiba-tiba melihat bahwa kamarnya memiliki makhluk kecil yang lucu. Dia menjadi sangat senang. Banyak hal telah berkembang di luar dugaannya sejak tadi malam. "Tidurlah segera." Dia mematikan lampu langit-langit dan membiarkan lampu di samping tempat tidurnya menyala.

Dia berbaring di sebelah bocah kecil. Kafka berkedip, tampaknya tidak memiliki sedikit pun keinginan untuk tidur. Alina mulai sakit kepala. Sepertinya anak-anak perlu dibacakan cerita sebelum mereka tidur...

Alina mengangkat bahu tak berdaya, "Aku tidak tahu bagaimana cara bercerita. Bagaimana jika aku menyanyikan sebuah lagu untukmu?"

Kafka jadi menantikannya saat dia mengangguk. Maka Alina menepuk punggung Kafka dengan lembut sambil mulai bernyanyi lembut.

Namun kemudian berhenti karena lirik tengahnya mengandung konten dewasa.

Alina terbatuk sekali, “Tante akan menyanyikan lagu lain untukmu karena tante lupa baris berikutnya!”

Kafka mengangguk patuh.

Alina memeras otaknya untuk memikirkan lagu yang lebih ramah anak.

Bintang kecil di langit yang biru

Amat banyak menghias angkasa

Aku ingin terbang dan menari

Jauh tinggi ke tempat kau berada

Setelah bernyanyi tiga kali dia mendengar dengkuran manis dari sisinya.

Tidak mudah membesarkan anak-anak!

Dia tiba-tiba merasa kagum pada Juna sebagai ayah tunggal.

Dia bertanya-tanya siapa ibu Kafka. Mengapa dia melahirkannya dan meninggalkan Juna?

Apakah karena statusnya terlalu rendah untuk diterima keluarga Bramantyo?

Apakah karena Juna mengalami beberapa komplikasi yang tak terlihat?

Alina perlahan tertidur sambil melamun...

Pada tengah malam, Alina terbangun karena suara berderit yang tiba-tiba dari ruang tamu.

1
Dara Muda
cerita ini sunguh menentuh hati
Professor Ochanomizu
Penuh inspirasi
Otra Mas Aqui
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Setyo Widy: Terima kasih. Saya sangat terharu. Mohon dukung karya saya terus ya ^o^

xoxo
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!