NovelToon NovelToon
Cintamu Menusuk Jantungku

Cintamu Menusuk Jantungku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Pengorbanan Renata yang awalnya hanya menjadi seorang penyamar untuk menggantikan seorang wanita yang merupakan tunangan dari Bryan karena sedang koma berakhir menjadi sebuah malapetaka yang membuatnya kehilangan segalanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Ancaman

Malam makin merambah larut. Renata merasa gugup hingga ia tidak tahu harus bicara apa di malam pertama mereka. Rencananya menjadi kacau karena ia sedang terjebak dengan alat canggih rancangannya sendiri di mana kacamata pintar itu tidak bisa terbantahkan informasi akuratnya karena langsung terhubung dengan jaringan satelit bumi.

"Tidak usah takut, sayang...! Tanpa kacamata pintar ini aku bisa merasakan perbedaan antara kamu dan Rania. Walaupun suara kalian sama namun tidak berarti kalian mempunyai kesamaan dalam segala hal. Bahkan anak kembar pun tidak bisa berganti posisi untuk memerankan satu sama lain," Bryan meyakinkan Renata agar tidak takut padanya.

"Maafkan aku Bryan..! Aku melakukan semua ini awalnya karena uang bukan karena mu," gugup Renata.

"Aku mengerti Renata. Pasti kakek tua itu memberimu banyak persyaratan yang harus kamu turuti, bukan?" tegas Bryan.

"Hmm...! Walaupun aku belum membaca semua persyaratan itu karena langsung dipaksa tandatangan karena aku juga tidak mau kehilangan uang satu triliun itu," ucap Renata terbata-bata.

"Kalau begitu, kita ikuti alur permainan dia. Kita akan tetap bersama sampai kapanpun dan aku akan menikahimu secara negara. Apakah kamu bisa menunggu untuk itu?" tanya Bryan.

"Insya Allah. Tapi, bagaimana dengan Rania? bagaimana kalau dia sadar dari komanya dan akan mencari mu?" tanya Renata membuat Bryan syok.

"Apaa...? Astaghfirullah. Jadi, Rania dalam keadaan koma bukan meninggal?" tanya Bryan yang belum sempat menelusuri kebenaran keberadaan Rania sampai detik ini.

"Jadi, kamu menikahi ku karena merasa Rania sudah meninggal?" intonasi suara Renata terdengar syok.

"Iya sayang. Aku berpikir kalau kakek tua itu membohongi ku dengan menjadikan kamu sebagai Rania karena Rania sudah tiada saat kami mengalami kecelakaan. Ia menunggu aku siap menerima kenyataan kematian Rania dan aku juga harus siap menerima kamu meninggalkan aku bila waktunya telah tiba," ucap Bryan dengan pemikirannya sendiri.

Lagi-lagi Renata menjadi lemas. Keadaan ini sangat membuatnya serba salah. Mau kabur pun rasanya tidak mungkin karena dirinya kini sudah menjadi istri sah Bryan. Ditambah lagi ia terikat dengan perjanjian antara dirinya dan tuan Firza. Rupanya cinta datang dengan kebersamaan mereka setiap saat.

"Apa isi perjanjian itu, Renata?" tanya Bryan.

"Penyamaran ku akan berhenti seiringnya kesadaran Rania dari komanya. Kalian akan menikah sesuai rencana awal," ucap Renata.

"Apakah kamu akan melakukan itu Renata? Apakah kamu akan meninggalkan aku?" tanya Bryan mendekati sang istri yang masih duduk di sofa kamar itu.

"Aku...aku....-" Renata tidak bisa lagi berkata-kata karena hembusan nafas Bryan begitu dekat dengan wajahnya yang sudah tidak berjarak lagi.

Bryan mengecup bibir lembut Renata dengan tangan sibuk menurunkan resleting gaun pengantin yang Renata kenakan. Renata membalas ciuman itu takut-takut hingga Bryan melakukannya lebih bergairah.

"Lupakan semuanya sayang...!Biarkan kita menjalani ritual malam pengantin kita. Jangan pikirkan hal yang lainnya." Renata membantu Bryan untuk meloloskan apapun yang melekat pada tubuh atletis itu.

Kini keduanya menyatu dalam hubungan panas dan tanpa terasa keduanya kini sudah berada di pembaringan. Naluri seorang lelaki tidak bisa menghalangi Bryan yang masih buta saat ini untuk melakukan tugasnya sebagai suami.

Renata benar-benar digiring ke alam nirwana. Tubuhnya menerima semua sentuhan yang diberikan oleh suaminya. Menikmati permainan lidah Bryan yang sangat mahir membuatnya mendes*ah tanpa henti. Seakan ada nyanyian surgawi untuk memberikan spirit pada Bryan yang saat ini makin terbakar dalam alunan gairah penuh sensual.

...----------------...

Azan subuh terdengar lirih nan syahdu menyadarkan Renata yang sudah membuka matanya lebih dulu. Saat ingin bangkit, tangan kekar Bryan masih memeluk erat pinggangnya yang ramping.

Renata mengumpulkan kesadarannya. Mengingat kembali semua yang terjadi dalam semalam. Ia tersenyum sendiri. Rasa bahagianya tak mampu ia lukiskan. Namun rasa bersalah menghantui dirinya. Ia telah mengambil Bryan dari wanita lain yang seharusnya menjadi suami wanita itu.

"Ya Allah. Bagaimana endingnya nanti? Apakah Bryan akan menikahinya juga? Apakah aku harus siap dimadu? Mampukah aku menerima itu semua ya Allah?" Renata mengangkat tangan Bryan dari tubuhnya agar ia bisa bangun.

"Kamu mau ke mana sayang?" tegur Bryan yang masih terasa ngantuk.

"Bangunlah Bryan ...! Kita harus mandi wajib dan sholat subuh," pinta Renata lalu berjalan ke arah kamar mandi dengan tubuh naked.

Untuk sesaat langkahnya terhenti karena miliknya terasa sangat perih seakan ada ganjalan yang masih terasa di dalam sana. Ia terus melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sementara itu, Bryan menggapai nakas untuk mencari kacamatanya. Ia mengenakan kacamata itu lalu menyibakkan selimutnya.

Kacamatanya memberitahukan Bryan yang saat ini sedang mengarahkan matanya ke seprei putih." Ada bercak darah," bisik kacamata pintar itu membuat Bryan tersenyum.

"Alhamdulillah. Aku adalah orang pertama yang memetik bunga segar Renata. Terimakasih istriku," ucap Bryan lalu tersenyum namun senyum itu terbenam lagi kala dirinya memikirkan lagi kondisi Rania.

"Aku harus meminta orang lain untuk menyelidiki keberadaan Rania. Jika aku menanyakan langsung pada kakek atau Berlin maka keberadaan Renata menjadi terancam dan mereka mengetahui kalau aku sudah tahu siapa Renata sebenarnya. Ya Allah, ampunilah aku atas kemelut ini," ucap Bryan mengusap wajahnya dengan hembusan nafasnya yang berat.

Dalam beberapa menit, Renata dan Bryan sudah siap untuk melakukan ibadah sholat subuh. Bryan berperan jadi imam untuk Renata. Ini pertama kalinya Renata melihat Bryan menjadi imam karena selama ini Bryan dan dirinya selalu sholat di musholla perusahaan atau di mesjid.

Keesokan paginya, Bryan dan Renata sudah berangkat ke perusahaan bersama. Kali ini keduanya tidak takut lagi untuk saling menyentuh dan mencium untuk menyatakan perasaan cinta mereka berdua. Bahkan keduanya sepakat untuk tidak membahas Rania karena akan merusak momen kebahagiaan mereka sebagai pengantin baru.

"Ya Allah. Aku ikuti kehendak Mu jika perjalanan hidupku ini adalah bagian dari takdirmu," batin Renata yang terlihat pasrah pada hubungannya dengan Bryan.

Tiba di perusahaan, Berlin langsung mencegat Bryan yang baru masuk ke lift." Tuan, ada yang harus aku bicarakan pada anda," bisik Bryan begitu pintu lift bergerak membawa mereka ke lantai 12.

"Ada apa? Katakan saja Berlin...! Tidak ada rahasia antara aku dan Rania," ucap Bryan dengan wajah datar.

"Ini tentang beberapa proyek kerjasama kita dengan Jerman dan Perancis dibatalkan sepihak oleh investor asing itu," ucap Berlin membuat Bryan syok.

"Bagaimana itu bisa terjadi, Berlin? Apa yang salah dengan kita?" geram Bryan.

Renata yang mendengar itu langsung menebak siapa dalang dari semua ini.

"Ini pasti ulah tua bangka itu. Tuan Hakim kau harus berhadapan denganku jika kamu coba-coba menyentuh apa yang menjadi milik suamiku," batin Renata lalu mengambil ponselnya untuk melakukan balasan kepada tuan Hakim. Sebagai mantan hacker maka mudah bagi Renata untuk mengacak harta kekayaan tuan Hakim.

"Kembalikan apa yang kau curi dari tuan Bryan atau harta kekayaanmu akan berpindah ke beberapa yayasan sosial di berbagai negara...!" ancam Renata sebagai anonim di pesan masuk ke ponsel tuan Hakim.

1
suti markonah
sedih renata ke tangkep😭😭😭
Wicih Rasmita
seru deg degan 😳
next Thor
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ngatun Lestari
tidak sabar menunggu pembalasan yang dilakukan Renata terhadap Glen...
ngatun Lestari
perasaan baru baca..saking asyiknya ee udah habis part...
ditunggu selanjutnya...
ngatun Lestari
ayo semangat..pasti ada jalan keluarnya
Rosdiana Diana
insya Allah bagus ceritanya... aamiin
suti markonah
semangat renata pantang menyerah, semoga usahanya membuahkan hasil dan cepet bs keluar
Wicih Rasmita
bagus ceritanya 👍
tina
lanjut
ngatun Lestari
aku cari" lama gak ketemu... akhirnya ketemu juga ini novel...
Rosdiana Diana: Alhamdulillah makasih juga kak
total 1 replies
ngatun Lestari
keren ... aku suka...makasih kak
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
suti markonah
masih banyak teka teki, siapa pula dokter yg sudah tau renata...sykr lan klo rania mau ngalah..semoga dapat jodoh baik
tina
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!