NovelToon NovelToon
Istri Orang Lebih Menantang

Istri Orang Lebih Menantang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor jahat
Popularitas:29.3k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Ah...ini di kantor! Bagaimana jika ada yang tau! Kalau istrimu---" Suara laknat seorang karyawati bernama Soraya.

"Stt! Tidak akan ada yang tau. Istriku cuma sampah yang bahkan tidak perlu diingat." Bisik Heru yang telah tidak berpakaian.

Binara Mahendra, atau biasa dipanggil Bima, melihat segalanya. Mengintip dari celah pintu. Jemari tangannya mengepal.

Namun perlahan wajahnya tersenyum. Mengetahui perselingkuhan dari suami mantan kekasihnya.

"Sampah mu, adalah harta bagiku..." Gumam Bima menyeringai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perceraian?

"Kata-katamu benar-benar kasar ya? Pantas saja Heru menceraikanmu. Dan memilih wanita lembut sepertiku." Cemooh Soraya.

"Iya, aku memang kasar. Karena itu mungkin Heru tidak akan pernah bisa mencintaiku." Dira tersenyum benar-benar berusaha tersenyum, walaupun bibirnya bergetar.

"Besok dokumen perceraian akan aku urus. Aku harap kamu tidak menghalangi proses perceraian. Karena aku tidak ingin anak kami lahir di luar nikah." Ucap Heru mengecup pipi Soraya. Dua orang yang tersenyum di hadapan Dira.

"Aku mengerti." Dira terlihat tersenyum, air mata menggenang tertahan di pelupuk matanya. Jadi segalanya akan berakhir seperti ini? Ini sudah cukup."Hak asuh Pino akan diserahkan padaku kan?" tanyanya.

"Iya, kami akan memiliki anak sendiri." Ucap Heru.

"Apa kamu pernah sekali saja menyayangi Pino?" Kembali Dira bertanya.

Heru menggeleng, yakin."Kamu tau bukan? Pino terlahir karena desakan orang tuaku dan orang tuamu. Tidak mungkin bagiku untuk menyayanginya."

"Begitu?" Dira tertunduk sejenak menghapus air matanya yang mengalir. Setidaknya dirinya dapat mengeluarkan emosinya sesaat.

Tidak menyadari hanya suara handphone yang kencang dari dalam kamar terdengar. Sejatinya Pino duduk di lantai, bersandar dibalik pintu kamarnya. Mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh ayahnya. Air matanya mengalir.

Anak-anak lain pergi ke pasar malam dengan ayah mereka. Sementara ayahnya tidak pernah mengijinkan, bentakan demi bentakan setiap dirinya terlalu banyak bertanya. Apa ini alasannya? Anak berusia 6 tahun yang dipaksa keadaan untuk berfikir dewasa.

"Ayah..." Gumamnya dengan suara kecil. Melirik ke arah roti bakar yang terbuka. Roti bakar yang seharusnya dimakannya bersama sang ayah.

"Ayah tidak menyayangi Pino..." gumamnya tertunduk terisak. Tangan kecilnya meraih roti bakar memakannya seorang diri. Air mata menbuat roti bakar terasa sedikit lebih asin.

Melupakan segalanya, tidak akan bisa dengan mudah. Posisi Pino akan digantikan oleh anak yang bahkan belum lahir.

***

"Mulai besok Soraya akan tinggal disini. Sekalian beradaptasi, dengan lingkungan sekitar." Heru terlihat tenang menikmati teh di hadapannya.

"Ta...tapi aku masih tinggal disini hingga bulan depan. Kamu ingin istri sahmu tinggal satu atap dengan selingkuhanmu?" Tanya Dira mengepalkan tangannya. Bagaimana dengan putranya? Anaknya akan terluka secara mental.

"Ini rumahku, aku berhak menentukan siapa yang tinggal dan tidak." Tegas Heru.

"Aku sudah membayar 1,5 juta padamu. Sebagai uang sewa, satu bulan ini aku berhak untuk tinggal." Dira menegaskan.

"Kalau mau tinggal ya kerja! Masak, bersih-bersih!" Sindir Soraya.

"Kamu tidak dengar aku membayar pada Heru untuk biaya sewa kamar selama sebulan?" Tanya Dira, tidak ingin wanita ini terlibat dalam kesepakatan nya dengan Heru.

"Halah! Paling ini caramu untuk merayu Heru, dalam sebulan, kamu kira akan cukup untuk menghancurkan cinta sejati kami?" Wanita dengan pakaian berkelas yang angkuh itulah yang terlihat.

Dira menadahkan tangannya."Kalau begitu kembalikan uang sewaku. Hingga aku bisa mencari tempat tinggal yang baru untuk bulan ini."

"Uangnya sudah terpakai. Tidak bisa." Heru memilin jemari tangannya. Mengingat pengeluarannya yang begitu besar bulan ini. Biaya periksa Soraya ke rumah sakit ternama, belum lagi permintaan ngidamnya yang aneh-aneh.

"Aku tidak punya uang lagi. Karena itu aku tidak bisa pindah sampai gajian bulan depan. Jujur, setelah aku mengetahui ada bayi dalam perutmu. Aku bahkan tidak bernapsu lagi melihat Heru. Mantanku badannya lebih bagus." Dira mengedipkan sebelah matanya memprovokasi. Yang jelas tidak kalah berdebat, walaupun hatinya sakit. Bahkan keperawanannya saja diambil oleh Heru di malam pertama. Tapi endingnya suaminya tercinta malah dibawa kabur kuntilanak.

"Ka...kamu sudah berselingkuh?" Tanya Heru mengepalkan tangannya. Tapi wajahnya tersenyum, mengsugesti diri seolah-olah tidak peduli dengan apa yang Dira lakukan.

"Kata teman-teman gamers mu, istri orang lebih menantang." Dira tersenyum menutup pintu kamarnya.

Seketika suara amukan terdengar."Dira!" Teriakan memekik dari suami teraniaya yang merasa sudah disakiti istrinya.

Dira menutup pintu. Menghela napas, berselingkuh apanya. Dirinya hanya bertengkar setiap bertemu dengan Bima. Namun, tetap saja bagaimana dirinya dapat mengasuh Pino, sedangkan harus bekerja, setelah posisinya sebagai istri digantikan?

Mungkin satu hal yang disyukuri olehnya. Dalam setiap hal buruk pasti akan ada sedikit celah untuk berlindung. Menatap punggung kecil putranya yang tengah makan roti bakar, suara video YouTube masih terdengar nyaring.

Dira memeluk tubuh putranya dari belakang. Kemudian berucap pelan."Pino sayang, maaf...ibu belum punya uang untuk pindah sampai bulan depan. Pino yang sabar ya? Kita akan tinggal di tempat yang lebih bagus."

Namun, samar suara isakan terdengar dari mulut kecil putranya. Dira mengangkat Pino, memindahkan ke dalam pangkuannya, mata putranya terlihat bengkak, mungkin sudah lama menangis. Apa putranya mendengar semuanya?

"Pino, lihat ibu! Lihat mata ibu! Pino masih memiliki ibu. Jika satu cinta hilang, maka cinta lainnya akan semakin besar. Jadi jika cinta ayah menghilang, maka cinta ibu ke Pino akan semakin besar. Kenapa Pino jadi anak yang cengeng begini?" Tanya sang ibu mengusap air mata Pino. Mengambil sehelai tissu, membersihkan coklat yang sedikit belepotan di bibir putranya.

"Benar?" Tanya anak itu menatap ke arah ibunya.

"Tentu saja, buktinya ibu membawa Pino ke tempat kerja. Itu artinya ibu semakin sayang Pino bukan?" Benar-benar pelan Dira memberi alasan. Tidak ingin semua yang ada dalam hati putranya semakin rumit.

"Apa Pino akan digantikan?" Kembali mata polos itu bertanya pada sang ibu.

Dira tersenyum kemudian menggeleng."Memang di hati ibu Pino bisa digantikan?"

"Ini, untuk ibu..." Pino mulai menyuapi ibunya.

Perlahan segalanya akan baik-baik saja. Perlahan segalanya akan kembali seperti semula. Itulah yang ada dalam benak Dira.

***

Malam semakin larut kala itu, Sutini belum pulang juga. Mungkin tengah menginap di rumah Sulis. Dira perlahan bangkit dari tidurnya, hendak mengisi botol air yang kosong.

Menghela napas, berusaha mencintai Heru telah dilakukan olehnya. Setelah mencintainya, bersabar menunggu sifat Heru yang kekanak-kanakan berubah. Menjadi tulang punggung keluarga selama bertahun-tahun, tapi inilah yang didapatkan olehnya?

Suara samar didengar olehnya kala berjalan berjalan menuju dapur. Melewati area ruang tamu.

Hanya sedikit lampu yang menyala, suara TV di ruang tamu terdengar.

Hingga.

"Soraya sudah...dikamar saja ya? Jangan di ruang tamu. Bagaimana jika Dira atau Pino bangun?....ssshh..." Heru menggigit bagian bawah bibirnya sendiri. Menjambak rambut Soraya pelan, menekan kepala wanita yang tengah berjongkok di hadapannya.

Samar terlihat oleh Dira, karena posisi Heru yang duduk memunggunginya.

"Kamu mencintai Dira? Ingat! Dia hanya istri hasil perjodohan. Hasil paksaan kedua orang tuamu. Kamu sendiri yang bilang padaku." Soraya terdengar merajuk."Aku yakin, Dira tinggal disini hanya untuk menggodamu. Jika tau begini, aku lebih baik dengan pak Bima saja."

"Sayang, aku hanya mencintaimu." Heru menarik tubuh Soraya. Wanita yang bergerak liar dalam pangkuannya. Sedangkan Heru hanya dapat memejamkan matanya, merasakan betapa beringas cinta sejatinya.

Tidak menyadari Soraya yang ada di pangkuan Heru tersenyum dengan sengaja. Menatap ke arah Dira yang melihat segalanya.

"Murahan..." Kata yang tidak terdengar tapi terlihat dari gerakan bibir Dira yang tersenyum.

1
Uthie
Duhhh... gak sabar dehh tuhh manusia dedemit, ibu dan anak yg kelakuannya sama minusnya semoga segera ditindak tegas sama Bima 💪😡
Яцяу
paman terasi sodara paman asem 😀
Яцяу
lhooo.. keluarga parasit ada dimarii
Яцяу
yg dibayangkan si heru akan menjadi kenyataan 🤣
Yani Setyani
Bakalan rame deh
tina
lanjut kak
Ufi Yani
paman terasi, calon ankmu lg dtindas ni...
Ufi Yani
bru jg mau mnkmati libur.. eh ada mela yg sllu cari gara2,, drama apa lg yg akn sulis&jarot lakukan y... smg bima bsa mmbungkam mulut mereka
Indar
cuma tangan kanan pemilik resort pak manager
Abimanyu Rara Mpuzz
jika tahu yang dimaksud paman terasi adalah Bima bakal kalang kabut ini mah😌
Mine
ati2 pak manajerr
Mine
Pino ice Cream 🥺🥰
Abimanyu Rara Mpuzz
gasskeun 😜
Senjaa💞
pino anak manis,tenang saja selama ada paman terasi semua teratasi...🤣🤣🤣
Nur ana Asikah
dikit banget thor up nya ../Shy/
yesi yuniar
dimana ada mela disitu ada kekacauan 🤷‍♀️🤷‍♀️
Titin Nur
lanjut👍👍👍💪💪💪💪💪💪
Nur Wahyuni
aduuhh pak manager ketinggalan info... liat aja tunggu bima mengamuk
Miss Typo
pak manager jangan cari masalah sama Pino, Pino kesayangan paman terasi lho 😂
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
orang yg sangat berbahaya pak manager 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!