Kisah tentang Chen Xuan, seorang praktisi legendaris yang namanya mampu meenggetarkan Benua Seniman Bela Diri, terbunuh di tangan kekasihnya. Setelah terbunuh, dia bereinkarnasi di tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama denganya.
Dengan dendam di kehidupan sebelumnya, dia kembali menapaki jalan menuju keabadian, berjanji akan membalas dendam di masa lalu, tapi ketika dia mulai berjalan dan menuju keabadian, satu-per-satu konspirasi mulai terbuka, konspirasi tentang alasan mengapa kekasihnya mengkhianatinya di kehidupan sebelumnya serta konspirasi dari kelahirannya kembali, saat itu dia menyadari bahwa alasan kelahiranya kembali tidak sederhana untuk membalas dendam, tapi ada sesuatu yang besar yang harus dia lakukan!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
×Bab 33:Serangan Binatang Ajaib!
Chen Xuan dan ibunya Lin Sua. Ibu dan anak melakukan perjalanan selama lima hari, melewati hutan yang panjang dan pegunungan terjal. Di perjalanan, mereka banyak bertemu dengan binatang ajaib tingkat satu dan dua, namun karena kekuatan Dao Spirit Lin Sua. Mereka berhasil lolos dari serangan binatang ajaib, saat malam tiba. Ibu dan anak beristirahat di bawah pohon besar, ketika pagi datang, Chen Xuan dan Lin Sua akhirnya tiba di salah satu desa kecil bernama 'Gaoshan'.
Desa Gaoshan adalah desa kecil yang penduduknya berjumlah lima ratus orang, dan merupakan wilayah kekuasaan Dinasti Tang Agung.
Chen Xuan dan Lin Sua berjalan masuk ke dalam desa, mereka melihat lingkungan desa dan para penduduk desa yang keluar dari desa menuju pegunungan dengan membawa cangkul di punggung.
Area lingkup desa Gaoshan tidak begitu luas, itu hanya sekitar 10000 meter persegi. Dan area desa di lindungi oleh pagar kayu setinggi lima meter yang melingkari seluruh desa, ini terlihat seperti pangkalan militer.
Selain itu, rumah-rumah di desa Gaoshan kebanyakan terbuat dari kayu dan atap jerami, itu terlihat seperti gubuk di mata Chen Xuan.
Chen Xuan juga melihat bahwa rata-rata penduduk di desa Gaoshan ini adalah orang tua dan anak-anak, hanya sebagian kecil dari mereka adalah pria dewasa. Ini membuat Chen Xuan merasa aneh.
Selain itu, hampir semua orang adalah orang biasa. Kamu hampir tidak bisa melihat praktisi di antara penduduk.
Pada saat ini, Chen Xuan melihat sebuah kedai kecil di dalam desa. Chen Xuan kemudian mengajak ibunya untuk berhenti sejenak.
Ibu dan anak masuk ke dalam kedai, di dalam kedai. Terlihat deretan kursi dan meja yang tersusun rapi, namun langit-langit ruangan di penuhi oleh sarang laba-laba. Terlihat sangat tidak terawat selama bertahun-tahun.
Di meja kasir, seorang pria paruh baya kurus dengan kantung mata hitam duduk dengan malas. Mulutnya menghembuskan nafas kasar dari waktu ke waktu.
"Pelanggan!" Pria paruh baya kurus terkejut melihat ada dua orang asing yang berdiri di ambang pintu, matanya berbinar dan dia bangkit dari kursi kemudian menyambut kelompok Chen Xuan dengan penuh semangat.
"Pelanggan, silahkan duduk! Apapun yang pelanggan butuhkan. Pasti ada di sini!" Pria paruh baya itu berkata dengan ramah sambil menunjuk kursi di dalam kedai.
"Hum!" Chen Xuan mengangguk, dia mengajak ibunya untuk duduk di kursi barisan depan. Karena situasi kedai sepi, jadi Chen Xuan bebas memilih kursi.
"Pesanan pelanggan?" Pria paruh baya berdiri di samping Chen Xuan sambil menggosok-gosok kedua tanganya dan menatap Chen Xuan dan Lin Sua dengan gugup.
"Berikan kami dua porsi bebek panggang dan dua cangkir arak!" Chen Xuan melambaikan tanganya dan sekantung koin perak muncul di tanganya.
Lin Sua memiliki kilatan aneh di matanya, tatapanya tertuju ke arah cincin di jari Chen Xuan. Lalu dia menyadari bahwa itu adalah cincin penyimpanan,
"Darimana anak ini mendapatkan cincin penyimpanan?" gumam Lin Sua dengan raut wajah bingung, dia merasa putra kecilnya ini menjadi semakin misterius.
Chen Xuan tidak melihat ekspresi wajah ibunya, dia meletakkan kantung hitam berisi koin perak di atas meja kemudian melirik pria paruh baya. "Selain itu, aku juga ingin mendapatkan beberapa informasi. Apa itu bisa di lakukan?"
"Tentu..Tentu saja!" Melihat kantung hitam di atas meja, pria paruh baya itu mengangguk patuh seperti ayam yang mematuk beras.
"Bagus, kalau begitu bawakan hidanganya ke sini!" kata Chen Xuan acuh tak acuh.
"Baik Tuan!" Pria paruh baya segera berbalik dan menuju dapur, lima menit kemudian dia kembali dengan nampan yang di atasnya berisi hidangan yang sesuai dengan pesanan Chen Xuan.
Dia meletakkannya dengan hati-hati di atas meja lalu berdiri dengan patuh di samping.
Lin Sua segera menyantap hidanganya, sementara Chen Xuan melirik pria paruh baya dan berkata. "Berapa lama waktu yang butuhkan untuk sampai ke ibukota Tang?."
"Jika berjalan kaki, akan memakan waktu tiga atau empat hari dan satu hari jika menggunakan kuda!" jawab pria paruh baya.
"Hum!" Chen Xuan mengangguk, mengangkat cangkir di atas meja lalu menyesapnya perlahan. Chen Xuan kemudian berkata. "Mengapa desa Gaoshan ini begitu miskin? Dan mengapa tidak ada praktisi di desa ini? Selain itu ... " Chen Xuan menunjuk pagar kayu berduri. "Mengapa membangun tembok mengelilingi desa?"
Lin Sua juga melirik pria paruh baya, jelas dia juga merasa penasaran. Desa Gaoshan cukup dekat dengan ibukota Tang, tapi mengapa lingkungan tempat ini sangat miskin dan pembangunan infrastruktur sangat memperihatinkan. Bahkan lebih jauh, tidak ada satu praktisi yang bisa di temukan di desa ini.
Ini tentu sangat aneh mengingat Benua ini adalah Benua Seniman Bela diri, di mana menjadi praktisi adalah harga mati.
"Hehe, Tuan ini sepertinya sangat penasaran!" Pria paruh baya tersenyum, kemudian. Wajahnya yang tersenyum berubah sedih. "Desa Gaoshan awalnya cukup makmur, banyak praktisi dan jenius-jenius muda yang muncul di sini. Kami hidup sangat baik dan menjadi tempat beristirahatan bagi para praktisi yang sedang meredam diri di hutan, namun sesuatu terjadi yang membuat kondisi desa Gaoshan menjadi seperti sekarang!"
Pria paruh baya kemudian menatap pagar kayu yang di bangun mengelilingi desa lalu berkata. "Desa Gaoshan adalah wilayah yang paling dekat dengan hutan perbatasan, di sini kami melakukan kontak langsung dengan para binatang ajaib di hutan. Dinding kayu ini di bangun untuk melindungi kami dari serangan binatang ajaib!"
"Apa yang terjadi?" Chen Xuan mengangkat sebelah alisnya.
"Apa yang terjadi di desa Gaoshan adalah ... " Pria paruh baya membuka mulutnya, namun ucapanya di interupsi oleh suara keras di luar kedai.
"Awas, serangan binatang ajaib!"
"Binatang ajaib menyerang desa!"
"Selamatkan diri!"
Suara panik dan langkah kaki tergesa-gesa menggema di luar kedai.
Pria paruh baya yang mendengar suara itu memiliki wajah pucat dan ketakutan, tubuhnya bergetar karena panik. Sementara Chen Xuan dan Lin Sua tetap tenang dan acuh tak acuh.
"Tamu yang terhormat, binatang ajaib menyerang desa. Kita harus segera melarikan diri!" Pria paruh baya mengingatkan kelompok Chen Xuan dan segera berlari keluar dari kedai.
"Bu, Xuan'er akan keluar untuk melihat situasi!" Chen Xuan berkata kepada Lin Sua.
"Hum!" Lin Sua mengangguk, dia tidak terlalu khawatir dengan keselamatan Chen Xuan karena kekuatan Chen Xuan sudah cukup untuk mengalahkan binatang ajaib tingkat satu. Bahkan jika ada binatang ajaib tingkat dua, Chen Xuan pasti bisa melarikan diri.
Chen Xuan bangkit dari kursinya dan berjalan keluar dari kedai dengan langkah tenang.