Awalnya, aku kira dunia baruku, adalah tempat yang biasa-biasa saja. karena baik 15 tahun hidupku, tidak ada hal aneh yang terjadi dan aku hidup biasa-biasa saja.
Tapi, Setelah Keluarga baruku pindah ke Jepang. Entah kenapa, aku akhirnya bertemu pecinta oppai di samping rumahku, seorang berambut pirang mirip ninja tertentu, seorang pecinta coffe maxxx dengan mata ikan tertentu, dan seorang maniak SCP berkacamata tertentu.
Dan entah kenapa, aku merasa kehidupan damaiku selama 15 tahun ini akan hilang cepat atau lambat.
Karya dalam Crossover saat ini : [To Love Ru], [Highschool DXD], [Dandadan], [Oregairu], [Naruto], [Nisekoi]
Jika kalian ingin menambah karakter dari anime tertentu, silahkan beri komentar..
Terimakasih...
* Disclaimer *
[*] Selain OC, karakter dan gambar yang digunakan dalam Fanfic ini bukan milik saya, melainkan milik penulis asli, dan pihak yang bersangkutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aga A. Aditama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Penyelamatan - Bagian 2
Mundur beberapa saat, sebelum peristiwa penculikan. Lala yang pergi diam-diam dari rumah Kenma, saat ini sedang terbang di langit malam kota Sainan.
Dalam balutan pakaian robotnya, Peke. Lala terbang tidak tentu arah, bingung dengan arah tujuan yang ingin dia datangi.
Karena Lala sedang melarikan diri dari rumahnya, dia hanya ingin pergi ketempat yang tenang, dimana dia akan aman dari kejaran para pengawal ayahnya.
“Sebaiknya kita pergi kemana, Peke?"
Karena tidak memiliki tujuan, dan asing dengan geografis Planet ini. Lala yang hanya tahu bila dirinya jatuh di negara bernama jepang, namun tidak tahu dengan detail lain.
Selain fakta bahwa penduduk asli Planet ini, termasuk dalam kategori ‘lemah' dalam masyarakat Deviluke. Jadi Lala sedikit tenang dalam pelariannya, karena mengetahui bahwa penduduk bumi mungkin tidak bisa menjadi ancaman.
“Sebaiknya kita pergi ke tempat yang padat penduduk, Lala-sama. Kita juga bisa berbaur dengan penduduk, dan membuat markas kita saat tinggal disini."
“Aku mengerti, tapi Peke, bagaimana kita bisa membuat markas di sini?"
Itulah masalah utamanya saat jatuh di Planet ini, baik karena Planet ini cukup jauh dari System Bintang Deviluke. Juga karena Lala tidak memiliki banyak informasi dari Planet ini, jadi dia tidak memiliki mata uang untuk digunakan disini.
“Pokoknya, mari kita kurangi pemakaian dayamu, Peke. Sebaiknya kita berjalan kaki saja, lagipula kita sudah cukup jauh dari rumah Kenma."
“Baik Lala-sama."
Dengan itu, Lala mulai turun dari langit. Sambil mencoba untuk menghindari perhatian yang mungkin dia terima dari seseorang. Namun, saat sedang terbang turun, Lala melihat sosok lain sedang terbang di dekatnya.
“Ahh... Halo? Siapa kamu?"
Awalnya Lala sedikit terkejut dengan kemunculan tiba-tiba pihak lain, namun seperti biasanya. Sikap Lala yang ceria membuatnya tidak terlalu waspada pada sosok itu, walaupun masih mencoba menjaga jarak aman dari pihak lain.
Lala ceria dan kekanak-kanakan, namun dia bukan orang bodoh. Setidaknya seorang penemu jenius sepertinya, jelas jauh dari kata bodoh.
Yah, walaupun dia jelas naif, dan bebal di beberapa tempat.
“Seharusnya aku yang bertanya, gadis kecil. Siapa, dan apa sebenarnya kamu ini?"
Meskipun tidak mendapatkan jawaban, Lala masih cukup ceria. Saat dia masih tersenyum, bahwa saat mendapatkan respon kurang menyenangkan dari pihak lain.
“Namaku Lala, Lala Satalin Deviluke. Salam kenal sebelumnya. Dan kamu siapa, oba-san?"
Pihak lain yang mendengar perkenalan Lala, hanya terdiam saat mendengarnya. Khusus saat mendengar kata “oba-san", sepertinya mood pihak lain cukup memburuk. Dan tentu saja Lala menyadarinya, walaupun dia tidak tahu alasan pastinya.
Merasa situasinya tidak terlalu baik, Lala mulai mengamati pihak lain dengan seksama. Matanya langsung tertuju pada sepasang sayap hitam, yang bulunya terus berguguran di punggung wanita di hadapannya.
Melihat sosoknya yang tidak mirip dengan manusia yang tinggal di Planet ini. Kesimpulan bahwa sosok lain juga seorang Alien langsung muncul dalam benak Lala.
Dan Lala menduga bahwa identitasnya pasti telah diketahui oleh pihak lain, dan hal itu mungkin bisa menjelaskan perubahan sikapnya yang tiba-tiba.
Lala sangat menyadari bahwa identitas aslinya sangat sensitif, karena itu dia sebisa mungkin ingin menyembunyikan identitasnya. Dan dia sepertinya telah membuat kesalahan, karena secara tidak sengaja memperkenalkan dirinya beserta nama panjangnya.
Karena mengira bahwa Planet pinggiran alam semesta ini, tidak terdapat sosok yang mengetahui identitas aslinya. Dan sepertinya dugaan Lala salah, dan menciptakan situasi seperti sekarang.
Walaupun yang tidak Lala ketahui, bahwa alasan perubahan sikap pihak lain jauh dari dugaannya. Sangat jauh, sampai-sampai pihak lain tidak peduli dengan nama panjang Lala, karena wanita itu hanya mendengar kata “oba-san", tanpa peduli dengan perkataan lain yang Lala ucapkan.
“Etto... Jika tidak ada yang lain, aku permisi dulu, oba-san. Sudah malam, dan aku ingin pergi dulu, sampai jumpa."
Lala cepat-cepat berpamitan pada pihak lain, namun sebelum dia berbalik dan pergi. Pihak lain tiba-tiba angkat bicara, “Jangan terburu-buru, gadis kecil. ‘oba-san' sangat ingin mengobrol denganmu."
Jika saja wanita itu tidak mengeluarkan sesuatu seperti tombak dari tangannya, Lala pasti akan mempercayainya. Namun Lala yang melihatnya, benar-benar tidak percaya, dan sudah melesat terbang menjauh dari wanita itu.
“Ara... Apakah kamu ingin main kejar-kejaran denganku, gadis kecil? Sayangnya aku tidak memiliki waktu untuk menemanimu."
Dalam lonjakan energi yang tiba-tiba, wanita itu melesat layaknya peluru mengejar jejak Lala yang lari. Hal itu hanya berlangsung sesaat, bahkan Lala tidak sempat bereaksi saat melihat aksi wanita itu.
‘Bahaya!'
Lala yang sudah didekati wanita itu, merasakan bahaya dari tombak cahaya yang dibawa wanita itu. Namun berkat fisik Deviluke milikinya, reflek dan kekuatan fisik Lala melebihi kebanyakan orang pada umumnya.
Memiringkan tubuhnya, Lala berhasil menghindari tebasan wanita asing itu. Namun sebelum Lala bisa mengatur nafas, tebasan lain sudah diarahkan padanya.
Melihat tidak sempat lagi untuk menghindar, Lala melakukan perintah mental pada Peke. Dan sesaat setelahnya, sebuah pedang keluar dari kantong bajunya.
Desing...
Pedang dan tombak beradu, saat Lala berhasil menghentikan tebasan wanita asing tersebut. Namun pertikaian tersebut masih jauh dari selesai, dengan wanita asing melayangkan pukulan tepat ke perut Lala.
Lala yang tidak siap terpental, dan jatuh menghantam jalanan beraspal di bawahnya. Tapi berkat fisik Deviluke, luka seperti ini tidak membuat terlalu berarti baginya.
Setelah buru-buru bangkit, Lala melompat mundur dari lokasinya jatuh. Setelahnya, sebuah tombak cahaya jatuh di tempatnya jatuh tadi.
“Peke, sepertinya kita benar-benar dalam masalah."
Meskipun sedang dalam pertempuran, Lala masih mempertahankan sikap cerianya. Dan Peke yang sudah terbiasa dengan majikannya, hanya diam tanpa menjawab.
“Sepertinya kamu cukup mampu, gadis kecil. Nah, siapa kamu sebenarnya?"
Sekarang Lala sudah menandai wanita yang menyerangnya sebagai ancaman, jadi dia memilih diam tidak berniat untuk menjawab perkataannya.
Diamnya Lala tidak membuat wanita itu marah, malahan dia tersenyum saat melihatnya.
“Aku suka gadis yang keras kepala, sepertinya ini akan menyenangkan. Tolong hibur aku, gadis kecil."
Swoosh....
Desing...
Dengan suara hembusan angin, wanita itu melesat dan detik berikutnya, dia sampai di hadapan Lala.
Pedang dan tombak beradu sekali lagi, saat wanita asing itu menyerang Lala dengan sikap agresifnya. Namun Lala yang walaupun memiliki sifat ceria, tidak menunjukkan kemunduran sedikitpun.
Dalam setiap tebasan dan tusukan yang dilancarkan wanita itu, Lala berhasil menepis dan menghindari serangannya.
Namun tiba-tiba, tangan kiri wanita itu bergerak. Dan dalam cahaya yang menyelimuti lengannya, sebuah tombak tiba-tiba muncul dari genggaman tangan kirinya.
Lala tidak menduga kemunculan tiba-tiba tombak tersebut, membuatnya terlambat menghindar. Membuat tombak itu sedikit melukai pipinya, namun berkat serangan tersebut, Lala berhasil memperlebar jarak dari wanita asing itu.
Tangan Lala menepuk pelan kantong di pakaiannya, dan sebuah pistol muncul dan mendarat di tangan kirinya. Sambil mengarahkan pistolnya, Lala cepat-cepat menarik pelatuknya.
Sebuah sinar laser keluar dalam kecepatan suara, namun wanita itu sudah siap. Saat dia menyilangkan kedua tombaknya, dan saat Laser Beam mendarat di tombaknya, retakan muncul dari tombak cahayanya.
Hal itu membuat wanita itu bingung untuk sesaat, sebelum tersenyum gila. Dan mulai memperpendek jarak dengan Lala, namun Lala yang tahu bahwa dia kurang dalam pertarungan jarak dekat. Memilih terus mempertahankan jarak dari wanita itu, dan terus menembakkan Laser Beam-nya.
“Bagaimana Peke? Apakah kamu tahu dari bangsa Alien mana, wanita itu?"
Walaupun dia sedang dalam pertempuran, Lala masih mencoba mencari informasi dari pihak lawannya. Baik itu untuk mengetahui siapa lawannya, atau untuk mengetahui kelemahannya.
Walaupun Lala memiliki kecerdasan yang tinggi, Lala tidak terlalu tertarik untuk mempelajari tentang spesies Alien lain yang ada di seluruh alam semesta. Karena itu, walaupun dia memiliki pengetahuan yang luas, dia benar-benar tidak tahu jenis mahkluk apa yang di lawan.
“Tidak, Lala-sama. Database yang Lala-sama simpan, tidak memiliki informasi tentang spesies Alien yang Lala-sama lawan sekarang."
Artinya, lawannya saat ini adalah makhluk X, Alien yang bahkan kerajaannya belum pernah lihat. Meskipun itu kabar baik untuk ilmu pengetahuan, namun situasi Lala benar-benar tidak optimis saat ini.
“Tidak ada pilihan lain, Peke, kita akan pergi ketempat yang jarang penduduknya. Aku akan menggunakan 'itu'."
Lala tentu saja memiliki kartu truf, namun karena efek serangannya. Lala harus memilih tempat yang cocok untuk menggunakannya. Namun, sebelum Lala dan Peke sempat berencana pergi ke lokasi yang optimal, sebuah cahaya terang memenuhi pandangannya.
Membuat Lala buta untuk sesaat, dan momen itu benar-benar sangat berarti dalam sebuah pertempuran.
Bang...!!
Lala mendapatkan pukulan telak di dadanya, dan jatuh tersungkur di tanah. Namun tidak berhenti disana, sebuah tombak cahaya menembus kedua pergelangan tangan dan kakinya.
“Aaargh.."
Rasa sakit yang amat sangat menyelimutinya, Lala yang sejak kecil selalu dalam perlindungan keluarganya. Benar-benar asing dengan sensasi tersebut, dan dibuat tidak berdaya setelah pergerakannya disegel oleh wanita itu.
“Sebuah nasihat, gadis kecil. Jangan pernah teralihkan saat berkelahi, paham!?"
Wanita itu tersenyum sadis, saat kakinya menginjak kepala Lala. Dan tidak berhenti disana, saat dia mencekik leher Lala, dan mengangkatnya dari tanah.
“Kamu bukan Iblis, dan kamu juga bukan manusia. Apakah kamu seorang Youkai Siluman? Namun ekormu kok tidak seperti Youkai? Hibrida, mungkin?"
Lala benar-benar tidak fokus dengan apa yang dibicarakan wanita itu, karena sekarang dirinya sedang menahan rasa sakit yang terasa baru baginya.
Dan karena hal tersebut, pikiran bawah sadarnya secara tidak sadar mulai mengumpulkan energi diujung ekornya. Namun tentu saja hal itu tidak luput dari perhatian wanita itu.
Sambil mendecakkan lidahnya, wanita itu membanting tubuh Lala ketanah. Dan tidak berhenti disana, saat dia menggenggam ekor Lala, dan berniat untuk memotongnya.
“Kyaa..!!"
Namun tombaknya malah retak saat menebas ekor Lala, membuatnya heran dengan kekuatan tidak masuk akal ekor Lala. Dia ingin mencobanya lagi, namun berhenti saat melihat Lala tiba-tiba berteriak dan tubuhnya mulai melemah secara real-time.
“Ada apa denganmu?"
Awalnya wanita itu tidak sadar, namun saat dia genggama ekor Lala dengan kekuatan lebih. Wanita itu bisa melihat Lala semakin lemah dan berteriak kesakitan(keenakan?), hal itu membuat wanita itu, Raynare. Tersenyum saat menyadari fakta tersebut.
“Hoho... Sepertinya kamu benar-benar gadis kecil yang menarik."
Sambil menjilat bibirnya dengan ekspresi anehnya, Raynare mulai membentangkan sayapnya. Dan terbang menjauh dari lokasi pertempurannya, tentu saja sambil tetap membawa Lala dengan ekornya yang masih ia remas kuat-kuat.
gk sabar liat semua makhluk terkuat nya saling muncul, mulai dari hantu yang skala planet, orang tua nya Lala , sama dewa nya dxd 🤣
jadi kayak lucy