Rian seorang remaja miskin secara tidak sengaja mendapatkan sebuah botol antik yang mengurung mahluk gaib yang di kutuk oleh gurunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penculikan Yang Gagal
Di perguruan pedang sakti. Ki Arga tetua yang membujuk Dini dan Dina untuk bergabung dengan perguruan nya kini sedang menyusun rencana menculik Diini dan Dina, mereka berniat meminta jurus pedang kembar secara paksa.
Ki Arga telah mengetahui bila Dini dan Dina bersekolah di Sma Bina Bangsa, dan pulang dengan jemputan sopir pribadi nya, ia bermaksud mencegat Dini dan Dina pulang sekolah. Ki Arga juga telah mengetahui jalur yang akan di lalui oleh mereka berdua.
Ki Arga membawa 10 murid inti untuk menculik Dini dan Dina. Ia mencegah di satu jalan sepi yang akan di lalui Dini dan Dina.
¤¤¤¤
Di Sma Bina Bangsa, Dini dan Dina di minta ayahnya untuk mengajak Rian dan dan semua pacarnya ke rumah.
Sudah 2 bulan, Rian mengira pak dimas sudah bisa mencapai tahap ketiga dan bisa menggunakan kekuatan jiwa untuk mengakses cincin penyimpanan.
Rian dan keempat pacarnya pulang dengan mobil Dini, memang hari ini semua di jemput oleh Dini , hanya Sinta yang pergi sendiri sendiri mengendarai motor matic miliknya yang di belikan oleh Rian.
Ki Arga yang melihat mobil dini dari kejauhan dengan segera memalangkan mobilnya di tengah jalan.
Rian mengeryitkan dahinya melihat satu mobil menghalangi jalan mereka, ia menyuruh mobil berhenti saat sudah dekat dengan mobil yang menghadang jalannya, dari balik mobil kini keluar murid murid perguruan pedang sakti, seperti nama perguruan mereka, mereka semua membawa pedang yang berkilau menandakan betapa tajamnya pedang itu, Rian menyuruh mereka bertiga keluar dari mobil terlebih dahulu , ia akan keluar terakhir, ia ingin melihat terlebih dahulu apa yang akan di lakukan oleh rombongan itu.
" ha ha ha , ternyata bukan 2 tapi 3 bidadari cilik, kita akan bersenang senang malam ini." Ucap salah seorang rombongan itu mesum dan di sambut ketawa mereka semua.
" apa maksud kalian menghadang kami." Ucap Meymey, ia telah memegang pedangnya, Dini dan Dina juga sudah memegang pedang mereka masing-masing , melihat pedang yang lebih bagus mata mereka berbinar serakah. Di mobil Rian sudah meminta sopir menghidupkan kamera dashboard, dan juga merekam melalui handphonenya.
" Wah,, wah,, wah, ternyata selain cantik pedang nya juga sangat baik , jangan ada yang merebut yang di pegang cindo itu harus jadi milikku." Ucap salah satu dari mereka yang sepertinya senior di rombongan itu, dari dalam mobil ki Arga keluar.
" hei cah ayu, lebih baik kalian menyerah, dan serahkan ilmu pedang dan pedang kembar kalian. " Ucap ki Arga ," atau kalian akan di gilir oleh mereka" lanjut Ki Arga menunjuk murid muridnya.
" pantas saja muridnya cabul, ternyata gurunya mesum " Rian keluar dan mencaci Ki Arga, Ki Arga kaget melihat ada Rian, ia memerintahkan sebagian besar muridnya mengepung Rian, karena ia pernah melihat kekuatan Rian saat menjatuhkan Ki Udayana.
" serahkan pedang dan ilmu pedang kalian, aku jamin kalian akan mati dengan tubuh utuh" ancam Ki Arga, Rian tertawa.
" apa kalian yakin??" Ambil saja , kitabnya ada padaku." Tantang rian.
Ki Arga geram,
Seraaang " perintah ki arga , 3 orang menyerang Dini dan Dina, dan 1 orang yang menginginkan pedang Meymey pun menyerang Meymey, sisanya yang berjumlah 7 orang termasuk Ki Arga menyerang Rian.
Ciiiat
Rian menghindari semua serangan nya, ia ingin melihat dulu Meymey dan si kembar yang sedang menghadapi lawannya, ternyata meymey dan si kembar mampu mengatasi lawannya bahkan Dina dengan iseng sesekali menyentil jidat lawannya membuat lawannya semakin emosi tapi tak berdaya, karena semua serangan mereka tak satupun yang mengenai Diina.
Rian kini baru melayani lawannya dengan serius, ia tahu hanya Ki Arga yang mempunyai kemampuan cukup tinggi tapi masih jauh di bawah Rian.
Dengan gerak kilat Rian menjatuhkan satu persatu lawannya hingga tersisa Ki Arga sendiri, sebab lawannya Meymey dan si kembar juga sudah terkapar.
" majulah bandot tua" ejek Rian
" awas kau anak muda , lihat serangan " teriak Ki Arga
Wuut
Plak
Serangan Ki Arga mengeluarkan angin tajam, tapi dengan santai Rian menangkis nya.
Gubraaak
Ki Arga terpental dan menabrak mobil nya sendiri, dengan susah payah ia bangun, tapi Rian tak mau memberi hati, ia menghajar pusat tenaga Ki arga
Aaaargkh
Ki Arga menjerit kesakitan, tenaga dalamnya bagai balon yang mengalami kebocoran, perlahan hilang dan ia terduduk lemas
" ka,,,kau menghancurkan tenaga dalam ku?"" Ucap ki Arga terbata bata
" orang sepertimu tak pantas memiliki tenaga dalam, hanya menjadi tiran saja" ucap Rian santai " aku minta penjelasan pada ketua mu, kalau tidak aku yang akan mendatangi perguruan pedang sakti" ancam Rian, ia meninggalkan mereka semua, setelah mendorong mobil yang menghadang sampai masuk ke got ,Rian melanjutkan perjalanan nya.
Dini dan Dina menceritakan kejadian perguruan pedang sakti menghadang nya, pak Dimas sangat kesal dan emosi, mendengar hal itu tapi ia berbinar saat melihat video dashboard mobilnya, di mana Rian dan ketiga pacarnya membuat kalah lawannya,
" Ha ha ha, menantuku memang hebat " ucap pak Dimas tertawa, Dini dan Dina memerah mukanya dan menunduk malu dengan ucapan ayahnya.
" biasa aja om, oh iya ada apa om memanggil saya om??" Tanya Rian, mendengar pertanyaan Rian, pak Dimas langsung berubah lemas dan cemberut.
" om mau ntraktir kalian " ucapnya lesu, Dini dan Dina tertawa, ternyata ayahnya kalah taruhan, pak Dimas memplototi keduanya.
" bukannya bantu malah ngetawain" gerutu pak dimas.
Rian merasa kasihan, ia berniat membantu dengan tenaga dalamnya.
" Karena om jujur mengakui kekalahan, sini aku bantu, tapi janji om ntraktir kami tetap harus berjalan , " ucap Rian." Dan jangan lupa om harus melatih badan tangan dan kaki biar nanti bisa selaras. " Lanjut Rian, pak Dimas dengan mata berbinar mengangguk.
Rian menyuruh pak Dimas bersila ia menempelkan tangannya pada punggung pak Dimas, Rian mengalir kan tenaga dalamnya mencoba menembus batas tahapan pak Dimas,
Kraaak
Setelah 25 menit terdengar retakan dalam tubuh pak Dimas, Rin menyuruh pak Dimas menstabilkan tenaga dulu sebelum bangun.
Ha ha ha,
" sekarang aku bisa , mana cincin nya" pak Dimas tertawa senang.
" oh tidak bisa,kan bukan usaha sendiri," goda Rian, pak Dimas melongo lalu terduduk lemas, Dini dan Dina kembali menertawakan ayahnya yang di kerjai Rian
" udah ko, nanti om dimas nangis lho, lihat matanya sudah merah" ucap Meymey ikut menggoda pak Dimas , Rian dan ketiga pacarnya tertawa, sedangkan istri pak Dimas hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka semua.
" udah udah cup cup, nanti Dina beliin permen " goda Dina, pak Dimas masih menundukan kepala saja. Rian mengeluarkan cincin penyimpanan yang sudah di siap kan
" nah, ini dia" teriak Rian kencang membuat pak Dimas dan yang lainnya melonjak kaget." Ini om tetesin darah om dulu, biar ada hubungan dengan cincin ini." ucap Rian sambil menyerahkan cincin penyimpanan yang di pegangnya
Pak dimas dengan tangan gemetaran menerima cincin itu, dengan cepat ia melukai jari tangannya,
Wush
Pak Dmas merasakan ada ikatan dengan cincin itu sekarang, dengan cepat ia melihat isi cincin itu,
" ha ha ha aku punya cincin penyimpanan sekarang " teriaknya kesenangan. Rian mengambil botol pil awet muda , ia mengeluarkan satu dan memberikannya pada ibu si kembar
Ini buat tante, di minum aja nanti tante akan tahu." Ucap Rian sengaja menyembunyikan khasiat pil itu . Rian menyuruh nya meminum pil itu sekarang juga, dan dia menyuruhnya, pergi ke kamar mandi, rian menjelaskan jika nanti kalau ada cairan hitam keluar dari kulit jangan panik , tunggu sampai berhenti baru mandi .