Diamond Blue Raviola Arabella

Sementara itu di tempat lain...

Tepatnya di sebuah istana yang megah nan indah yang begitu suburnya , istana yang sangat di agung agungkan oleh para rakyatnya. Namun sejak sang ratu tiada dan sang putri hilang ,sejak perang besar beberapa waktu lalu, perubahan terjadi dengan sangat kentara.dan itu membuat  semuanya khawatir.

Bagaimana tidak.?? Semua penduduk, maupun penghuni istana tidak bisa keluar dari gerbang kota. Bahkan pintu dimensi pun tidak dapat di gunakan, bahkan terjadi perbedaan waktu di area istana , satu hari di istana satu tahun di dunia luar, aneh memang, tapi itulah yang terjadi, dan ke khawatiran itu juga,yang saat ini di rasakan Daniel Thierry, satu satunya keturunan dari raja  Aliandra yang masih hidup.,meskipun dia hanyalah anak tir* , tapi dirinya tetap lah keturunan raja.

Daniel merasa khawatir dengan keadaan istana serta ingkar nasinya Emely, bagaimana jika pria itu menemukan Emelya lebih dulu? Sedangkan dirinya  terkurung di istana, dan tidak  bisa melakukan apapun.

Untuk itu beberapa waktu lalu ia meminta seorang pria, bawahan nya. yang dulu berada di luar dimensi saat perang terjadi. Ia memintanya untuk menyelidiki dimana keberadaan adik kesayangan nya itu, dengan mengenakan wajah dirinya, karena meskipun Emelya hilang ingatan sekalipun, ia percaya gadis itu tetap akan mengingatnya meski sedikit

Dan saat ini  Daniel menggandeng tangan seorang anak kecil. Ke duanya berjalan di Koridor istana. Langkahnya terlihat terburu-buru, di ujung lorong mereka berbelok. Disana hanya ada satu pintu, Daniel membukanya, setelah keduanya berjalan masuk, pintu otomatis tertutup sendiri.

Tangan Daniel diletakan di depan cermin setinggi dirinya, lalu tak lama terlihat sosok mirip dengannya namun pakaiannya berbeda, ini adalah alat komunikasi.

"Salam panglima, salam pangeran mahkota. " Dia membungkuk hormat

"Katakan ada kabar apa.??"

" ya panglima. !! "  ia bangkit berdiri

"Beberapa waktu lalu saya telah menemukan seseorang yang benar-benar mirip dengan yang mulia putri. Tingkahnya, suaranya, wajahnya, semuanya, bahkan dia  sama tidak menyukai rumah sakit.. "

" benarkah? Kau sudah menemukan mommy.?? Dimana beliau? Mengapa kau tidak membawa nya untuk menemui aku.!! "

anak kecil. berambut putih itu terlihat antusias

" mohon maaf pangeran mahkota. Saya belum bisa mendekati beliau, karena beliau dilindungi seseorang, dan sepertinya beliau mengalami hilang ingatan.Hingga saya belum bisa membawa beliau menemui anda "

Anak kecil yang tadi terlihat begitu antusias, kini terlihat sedikit muram, melihat itu Daniel tersenyum " Ada apa.?? Kenapa murung?"

"Mommy melupakan diriku, paman.!! "

Dia terlihat sangat sedih

Daniel mengelus rambut putih anak berusia  lima tahun itu. " itu tidak benar,.!! Mommy mu sangat mencintaimu, putranya.!! Dia tidak mungkin melupakan putra kesayangan nya. Mommy mu hanya belum mengingat karena mungkin efek terlahir kembali, mengakibatkan dirinya hilang ingatan. Tapi paman yakin didalam hatinya pasti selalu mengingat dirimu,. Dan Devalian, bersabarlah sebentar karena saat ibumu genap dua puluh lima tahun, empat tahun lagi di dunia luar. Gerbang akan terbuka dan ingatan mommy mu akan kembali. Ia akan mengingat segala hal dan itu pasti. Dia pasti akan pulang kemari. Berkumpul bersama kita. Yang penting saat ini , beliau Baik baik saja. "

Anak itu tersenyum "ya paman Deva mengerti,. Deva akan selalu menunggu mommy pulang. "

Ia tersenyum  "Anak pintar.!! " pujinya mengelus kepala anak itu.setelahnya Daniel beralih menatap cermin tadi, ia jadi teringat sesuatu " kau bilang ada yang melindunginya??".

"Benar panglima.!!"

" siapa??. "

"Mahendra Charya Ivandery. !!Ah maksud saya  Marquez mahendra Charya Quilon.?? "

"Marquez Quilon.?? Pria yang dulu dikabarkan kawin lari dengan Felicia Arabella? Kaka kandung Lidya , kaka ipar ku.???. ".

"Benar panglima.!!"

Daniel menghela napas, dunia benar-benar sempit. Pria yang dulu membawa lari Felicia karena cinta mereka tidak direstui, kini pria itu merawat adiknya.??

" kita bahas itu nanti saja.!! "Ia berucap kembali setelah beberapa menit diam " Saat ini kau lindungi lah dirinya. Sebisa mungkin jauhkan Emelya dari Bajingan yang membuat keluarga ku hancur. Karena aku yakin pria itu pasti tahu bahwa dia adalah Emelya. "

"Baik panglima. Saya permisi.!! "

setelah mendapat anggukan, cermin itu kembali normal seperti sebelumnya. "Paman sebenarnya kapan gerbang akan terbuka??, aku ingin mencari momy.!! Aku sangat merindukan dirinya .!! "

"Ya Deva.!! Paman juga sama.!! Paman juga merindukan nya selalu.!! Begitupun seluruh rakyat diamond blue,!! Hanya saja kita harus menunggu sebentar lagi.!! Kita pasti akan berkumpul bersama kembali. Seperti dulu. "

Daniel mengelus kepala keponakannya, namun matanya menatap dinding, dimana sebuah lukisan terpajang disana. Lukisan gadis cantik berambut kuning keemasan beriris mata biru. Dia Emelya.

'Emelya, tunggulah sebentar lagi, hanya tiga tahun  lagi waktu di tempatmu. Kaka pasti akan datang menjemput mu pulang. Dan kita akan bersama kembali ,berkumpul  seperti dulu lagi. Tapi kaka mohon jagalah hatimu, jangan sampai kamu terperosok ke dalam jurang yang sama, jurang yang bernama jerat cinta pria itu, pria yang membuat keluarga kita hancur, ibu dan ayah yang tiada juga membuat dirimu mempertaruhkan nyawa demi ketidak hancuran rumah kita. Kaka mohon jauhilah pria bernama Alexander ,jika Memang dia mendekati dirimu. 'Batinnya menjerit. Dirinya menghapus air matanya kasar. Dan mereka berlalu pergi dari sana.

❊❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❊

Sore itu, Raviola Arabella tampak duduk di depan meja rias. Tangannya menyisir,.merapikan rambut. Ia mengikat sebagian dibelakang dan sebagian lagi di biarkan tergerai. Make up tipis yang terlihat natural memancarkan kecantikan dari dalam.

Gaun berwarna cream yang dibelinya di butik siang tadi, ia kenakan.gaun berlengan pendek, bagian atas dibordir sulur sulur dengan belahan yang tidak terlalu rendah, dihiasi pita sedang di dada kiri. Dibagian rok pun,kain bordir yang cantik dilapisi kain tipis tipis menambah kesan mewah dan indah serta elegant, Gaun yang pas sekali di tubuh Raviola. Seakan memang dibuat untuk dirinya.

Ia memakai soflen untuk menutupi iris violet nya, karena memang jika berpergian ia selalu memakai soflen, agar tidak mencolok. Ia pun mengenakan kalung sederhana dengan liontin berlian, hadiah dari papanya

Tok... Tok... Tokk

"Nona.!!!"

Suara ketukan pintu serta suara Rara tidak membuat nya menoleh, ia terus saya sibuk dengan aktivitas nya. " masuk saja.!! "

Pintu terbuka.

Lewat kaca meja rias di depannya, Raviola bisa melihat Rara yang tampil cantik ber make up tipis memakai gaun biru laut yang mereka beli di butik,langkah kakinya yang dibalut wedges senada dengan warna gaun, terdengar mengetuk lantai saat dia melangkah masuk. Dia menundukkan kepala dibelakang nya. Entah karena baju atau yang lain.

"Jika kamu tidak menyukai nya atau kurang nyaman, kamu bisa menggantikannya Dengan pakaian yang lain.!! Aku bisa menunggu. "

"Bukan... Bukan begitu.!! Aku menyukai gaun ini, hanya saja, aku cukup tidak percaya diri. "

"Begitukah.??"  Raviola kembalikan tubuhnya, hingga ia bisa melihat Rara yang terus saja menunduk.

"Apa bukan karena kamu berpikir 'apakah gaun ini pantas untukku.?apakah aku pantas memakai nya'.? Benar bukan?.!! " pertanyaan Raviola membuat Rara semakin bungkam, ia terus diam.

Sebenarnya Raviola ingin menyuarakan semua dugaannya. Tapi hatinya merasa enggan. Toh dari sikap Rara, itu sudah membuktikan  bahwa semua dugaannya memang benar.  "Benar ya. !! " dia tersenyum kecut.

"Kau tau Ra.!! Selama ini, aku selalu memaksakan kehendak ku padamu, bukan agar kamu merasa tertekan, bukan pula untuk mengingatkan akan status, yang selalu menjadi andalan penolakan mu, tetapi, aku hanya ingin saat diriku senang dan bahagia, kamu juga merasakan nya, aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan mu!!, aku tau saat ini kau pasti berpikir  'apakah pantas aku memakai pakaian semahal ini.,!! 'aku tahu itu.!! " Raviola menunduk.

" Aku tidak keberatan saat dirimu memakai memakai baju mana pun.Baju santai,atau seragam kerjamu, asal kamu menemani ku!! Aku tidak masalah dengan apapun yang kamu pakai. Hanya saja aku tidak ingin teman yang begitu aku sayangi, dihina, di ejek. Di jelek jelekkan oleh mereka.merasakan apa yang dulu aku rasakan. Aku tidak ingin itu juga terjadi kepadamu. Hanya itu.!! "  Suara Raviola bergetar . Menahan tangis, ia teringat kejadian beberapa tahun lalu yang menimpanya

Dan dirinya juga yakin 'mereka 'pasti menghadiri pesta ini,namun karena sudah diundang ia memilih pergi,, dari pada bersembunyi.

Rara yang mendengar suara Raviola yang bergetar, mendongak. Ia tidak menyangka, bahwa rasa ketidak percaya diri nya ini akan mampu membuat Raviola mengingat masa kelam dulu....

Bersambung.......