Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mall
Setelah kejadian itu, kini mereka di pertemuan kembali di meja makan. Kalau boleh jujur Belva males berhadapan dengan bajingan satu ini. Bikin emosi dan mood berantakan.
Kali ini mereka makan dalam diam. Seolah tidak ada orang lain selain diri sendiri, pelayan yang berbaris juga hanya bisa bernafas perlahan takut menganggu dan membuat mereka celaka.
di ruang makan hanya suara dentingan sendok tanpa ada suara lain. Kenzo menatap Belva yang acuh pada dirinya. " maaf kejadian semalam! "
Uhuk!
uhuk!
uhuk!
Secara serentak pelayan yang tadinya berbaris diam tanpa melakukan apapun, kini terbatuk masal saat sang tuan meminta maaf.
Apa pendengaran mereka salah? tuan kejam mereka meminta maaf, Diam diam mereka melirik arah matahari.
hufhhhh
Secara bersamaan juga mereka menghela nafas lega karena matahari masih berada pada tempat yang seharusnya. Tapi kelegaan itu tidak bertahan lama karena merasa ada sepasang mata yang seakan melubangi mereka.
Belva,"....."
Kenzo menatap Belva yang seolah tak mendengar. " Aku tidak akan mengurung mu..."
Dengan kecepatan super Belva menjawab." setuju!" Dia tidak ingin menghilangkan kesempatan emas ini. Ini bisa menjadi peluangnya untuk mencari teka teki pemilik tubuh.
Belva menatap Kenzo." karena sudah membebaskan ku kemana saja. Hari ini aku keluar." Tidak menyia-nyiakan kesempatan di langsung akan keluar dari mansion membosankan ini.
Kenzo dengan santai menjawab." Ya."
.....
" Kenapa kau juga ikut, aku hanya ingin sendiri."
"saya tidak bilang kamu boleh sendiri." ucap nya santai dengan pandangan lurus ke depan.
" ya tapi enggak harus kau juga yang ikut bukan?" Belva tidak Habis fikir dengan fikiran Kenzo.
"hari ini aku libur."
" Lah terus apa hubungannya dengan ku!!.." Ingin sekali Belva berteriak dan mencakar wajah tampan Kenzo itu.
huh!
Mata Belva beralih ke luar jendela mobil. Ini lebih baik dari pada dia menatap Kenzo dengan emosi. Rencana yang di susun di otak kecilnya seketika hilang karena Kenzo.
Saat mobil terparkir di mall, tanpa menunggu Belva keluar dan berjalan duluan. " Kenapa dia harus ikut coba, kalau gini gimana mengelabuhi nya "
Belva merasa hampir semua mata menatap ke arahnya," apa ada yang salah dengan penampilan ku?." mencoba mencari sesuatu yang salah pada dirinya. Pada saat menatap kebelakang baru lah dia sadar kenapa orang orang melihat ke arahnya.
Belva menghela nafas. "bajingan satu ini yang membuat mencolok rupanya." menghentikan langkahnya dengan tiba tiba membuat Kenzo reflek menghentikan langkahnya.
memutarkan badannya dan menatap malas wajah Kenzo. Kenzo menaikan salah satu alisnya seolah bertanya.
Belva tidak menjawab tapi dia dengan sengaja memberikan masker pada Kenzo. " Pakai." titahnya.
" Semua orang menatap kita. Jangan terlalu mencolok, kalau mau jauh jauh dari diriku." setelah mengatakan itu di pergi begitu saja.
Kenzo yang di tinggal menatap rumit masker yang ada di tangannya. Tanpa sadar sudut bibirnya naik menjadi senyum tipis.
.....
Di mall yang luas dengan beberapa lantai. Dan berbagai isi di dalamnya membuat pengunjung banyak berdatangan, bahkan hampir tidak pernah sunyi.
Kenzo yang mengikuti keliling sudah bosan karena Belum juga kunjung menemukan apa yang di inginkan kan wanita itu." mau kemana?."
" hampir satu jam keliling baru bertanya. Oky saya jawab ya tuan Kenzo terhormat, saya ingin berkeliling saja sih. " membekap mulut nya seolah menahan tawa karena melihat wajah gelap Kenzo.
" Rasain emang enak di kerjain. Haha.." dalam hati tertawa iblis.
Kenzo sekarang paham kenapa mereka tidak berhenti di salah satu tempat pun. Melirik tajam Belva yang pura pura melihat sekitar seolah tak menyadari ada yang ingin mengamuk sekarang.
" Eh, apa apaan nih?." kagetnya saat tangannya di pegang kuat. Dengan terpaksa dia mengikuti langkah besar Kenzo.