Alea terkejut melihat pengkhianatan Elang dan Amanda yang merupakan suami dan adik tirinya. Ketika dia ingin memberi pelajaran pada keduanya, datang Noah yang merupakan kekasih Amanda. Pria itu justru menawarkan hal yang tak terduga.
"Menikahlah denganku, Alea. Kita bisa membalas perbuatan mereka berdua," ucap Noah tersenyum dengan penuh arti.
Alea terpaku dengan ucapan Noah. Wanita itu dilema karena dihadapkan pada ajakan Noah dan pengkhianat suaminya. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 04
Alea berdiri dari tempat duduknya, sudah cukup untuk berbicara dengan Noah. Dia harus menata hatinya sendiri. Jujur saja, melihat suami dan adik tirinya bertukar peluh membuatnya sangat kesal sekaligus bersedih.
"Kau ingin pulang? Aku akan mengantarmu pulang," ujar Noah.
"Tidak perlu, aku perlu menenangkan diriku. Terima kasih atas penawaranmu, akan kupikirkan bila kau memang bisa menghancurkan cabang Perusahaan Trijaya," balas Alea.
Wanita itu menatap kue dan hadiah yang ingin diberikan pada Elang. Hatinya meringis karena teringat begitu antusiasnya dia membeli kedua benda itu. Yang ada tinggallah perasaan marah yang terus dia tahan sejak tadi.
"Aku pergi!"
"Ya, hati-hati. Kuharap kau mau menerima lamaran ku, Alea," ujar Noah.
Alea tidak membalas ucapan Noah, wanita itu memilih untuk menyambar kedua benda yang dia beli dengan penuh cinta. Wanita itu membuang kedua benda itu di tempat sampah. Noah menatap semua perbuatan Alea. Pria itu menuju tempat sampah tersebut.
Diambil hadiah yang dia tahu akan diberikan pada suaminya. Noah mengambil jam tangan bermerk rolex. Selera Alea memang sangat tinggi, Noah tersenyum melihat hadiah mewah yang disiapkan oleh Alea.
"Aku tidak akan membiarkanmu menangis Alea. Elang telah menyia-yiakan dirimu, jadi tidak salah bila aku merebutmu dari tangannya. Tidak peduli statusmu saat ini, aku akan menjadikanmu milikku," ucap Noah kemudian menyimpan jam tangan mewah itu.
Noah kemudian menghubungi seseorang dan memerintahkan untuk menghancurkan Perusahaan Trijaya. Baginya menghancurkan perusahaan cabang itu adalah hal yang kecil. Kalau Alea inginkan, dia bisa langsung menghancurkan Perusahaan Trijaya saat ini juga.
Akan tetapi, Noah memahami bila Alea ingin langsung membalaskan dendam pada Elang. Dia tidak akan membuat wanita itu kesal dengan melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh Alea.
"Aku akan membuatmu melupakan pria b*jingan itu, Lea. Dia tidak pantas untuk mendampingimu," ujar Noah sambil menatap kepergian Alea yang sudah hilang dari matanya.
Sementara itu, Alea pergi dengan mengendarai mobil pribadinya. Dia tidak pulang ke rumahnya. Rasanya menyakitkan terus menanti kepulangan Elang yang tidak mungkin terjadi.
Wanita itu memilih pulang ke apartemennya untuk menenangkan diri. Dia tidak sanggup lagi berpikir jernih, ingin merebahkan dirinya yang sudah lelah hati dan pikiran. Dalam ingatannya kembali terekam perbuatan Elang dan Amanda yang membuat hatinya hancur.
Sesampainya di apartemen, pikiran Alea terus berputar. Wanita itu tidak dapat memejamkan mata. Dia merasa harus ada yang dilakukan olehnya. Tidak bisa dia membiarkan dirinya larut dalam kesedihan.
Diambil ponselnya yang terletak di nakas, tidak dapat lagi dirinya menginginkan pernikahan yang sudah tidak sehat ini. Alea sudah ingin mengakhirnya. Namun, dia harus berkonsultasi dulu dengan sahabat sekaligus pengacaranya.
"Kau di mana?" tanya Alea.
"Ada apa kau menghubungiku tengah malam seperti ini? Tentu aku di rumah, Lea," jawab Kirana dengan suara kantuknya.
"Aku ingin bercerita suatu hal sekaligus berkonsultasi padamu. Aku...."
"Ya, katakan saja. Apa yang ingin kau ceritakan?" balas Kirana yang sudah mulai fokus pada ucapan Alea.
"Aku... Melihat Elang berselingkuh. Apa yang harus kulakukan, Kiran?" tanya Alea.
Seketika Kirana terpekik, seolah perkataan Alea sangat memengaruhi dirinya. "Kau masih bertanya hal yang harus kau lakukan? Bukankah sudah jelas? Tinggalkan dia, Alea. Atau kau masih mencintai pria yang telah mengkhianatimu?" jawab Kirana.
"Aku hanya bingung Kiran, pernikahan kami baru seumur jagung. Belum lagi, dia mengkhianatiku dengan adik tiriku sendiri. Aku..."
"Lalu, apa yang ingin kau lakukan? Seharusnya kau langsung mendaftarkan gugatan cerai mu, Lea. Tidak ada lagi yang bisa dipertahankan, kan?" Kirana terdengar sangat emosi.
Alea termenung mendengar perkataan Kirana. Emosi sahabatnya itu tertera sangat jelas dipendengaran Alea. Kirana adalah sahabat yang membersamainya selama ini. Dia mengetahui perjalanan kisahnya dengan Elang.
Dari dulu, Kirana tidak begitu menyukai Elang. Pria itu selalu saja mengandalkan Alea untuk memperbesar Perusahaan Trijaya. Apalagi, setelah mereka berdua menikah, Alea banyak membantu membesarkan perusahaan yang bergerak di bidang industri.
"Aku hanya membutuhkan validasi atas hal yang akan kulakukan. Kau tahu bagaimana keluarga Elang. Mereka pasti akan menyalahkanku, layaknya mereka terus bertanya kapan aku bisa hamil. Aku ..."
"Asal kau memiliki bukti perselingkuhan mereka, semua menjadi mudah. Aku akan mempercepat perceraian kalian, Lea. Belum lagi, kau memiliki perjanjian pranikah yang memisahkan harta kalian berdua. Tidak ada lagi yang perlu kau khawatirkan," ucap Kirana meyakinkan Alea.
Alea mengangguk meskipun mengetahui Kirana tidak akan melihat anggukannya. Hati wanita itu sedikit tenang karena telah berbicara dengan sang sahabat.
"Aku memiliki bukti pengkhianatan mereka. Aku hanya menunggu seseorang untuk membuktikan sesuatu. Jangan dulu proses gugatan perceraianku, aku akan memberitahumu bila telah tiba saatnya untuk bercerai," ujar Alea.
"Ya, terserah kau saja. Kirim bukti perselingkuhan mereka padaku. Aku akan memastikan bukti tersebut aman," balas Kirana yang gemas pada Alea yang masih maju mundur untuk menggugat cerai Elang.
"Hmm... Terima kasih. Tidurlah kembali, Kirana," tukas Alea kemudian tanpa basa basi mematikan komunikasi mereka.
***
Sementara itu, Elang dan Amanda memadu kasih di hotel yang telah mereka reservasi sebelumnya. Amanda tersenyum menatap Elang yang puas dengan pelayanannya. Dia berharap untuk mendapatkan pria itu seutuhnya.
"Aku memiliki kejutan untukmu, Elang," ujar Amanda.
"Apa itu?" tanya Elang yang mengecup kening Amanda penuh sayang. Pria itu sudah melupakan Alea sepenuhnya. Dia bahkan tidak mengingat kalau hari ini adalah hari pernikahannya dengan Alea.
"Aku hamil...."
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca.
Jangan lupa ikuti give away ya, Kak. Berikan ulasan bintang 5 juga. Bila tidak memiliki medsos untuk rules nomor 4 tidak apa-apa, tidak dikerjakan. Akan tetapi, untuk nomor 1 sampai 3 wajib dilakukan ya. Hehe. 🥰
Agak slow update karena aku sampai tgl 6 ada pelatihan di pekerjaan real, ya. Aku usahakan tetap update. Doakan pelatihanku lancar ya. ❣️
Kecuali kalau mereka berulah baru keluargamu bergerak Alea.......
dan sang adik pun g ada ahklak xa daniri hati yg begitu besar mendorong ia menhalal segala cara