Bijak dalam membaca😊
❗HANYA HALUAN AUTHOR, DAN NOVEL INI TIDAK MENGENAL AGAMA APAPUN❗
"Ahh..! " pekik Reqy sambil membuang jutaan kecebong ke dalam kantung pengamannya di dalam sana. Setelah itu bergegas mengeluarkan uang warna merah dari pouch bagnya dan mengusir wanita itu.
Reqy Sebanan adalah seorang duda matang, berusia 38 tahun yang dipecundangi oleh istri yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu. Reqy tahu istrinya mendesah di bawah kungkungan laki-laki lain, tapi dia tak bisa melakukan apapun.
Cinta yang teramat dalam membuat Reqy membiarkan dan memendamnya dalam hati, sampai talak itu jatuh ketika istri yang dicintainya berani menampar putra mereka.
Hingga Reqy dipertemukan dengan daun muda 19 tahun dari desa yang membuatnya kelimpungan.
Bagaimana kisah hot duda satu ini?
Ikuti ceritanya
by : Roro Halus
❗DILARANG PLAGIAT ❗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Kuserahkan
"Apa yang akan saya dapatkan, jika saya bisa membuat, Bapak puas?" tanya Nia mencoba membuat kesepakatan karena masa depannya yang akan hancur setidaknya bisa Nia selamatkan.
Nia tidak akan membiarkan dirinya hancur begitu saja!
Tidak!
"Hahaha!" tawa Reqy menggelegar mendengar jawaban Nia, "Keluar juga jalangmu Nia! Berapa harga yang harus aku bayar untuk lubang basahmu?" jawab Reqy dingin dan tajam dengan tatapan penuh penghinaan pada Nia.
'Ternyata dia laki-laki kejam, Bu! Ibu, salah ... Dia hanya kebetulan baik waktu itu, Bu. Dia monster dingin dan kejam!' batin Nia dengan hati tersayat dengan perlakuan Reqy.
Laki-laki yang selama ini selalu di agung-agungkan ibunya sebelum meninggal itu, ternyata tidak sebaik itu!
Dengan menelan ucapan pedas dan pahit Reqy, Nia menguatkan dirinya sendiri, mencoba bernegosiasi dengan Reqy dan membuang jauh harga dirinya.
Toh, memang dirinya sudah tak berharga karenanya bisa dijual dan dibeli begitu saja.
"Apa yang bisa, Bapak tawarkan?" kata Nia sambil mengusap air matanya karena dia tidak lagi ingin terlihat lemah dimata Reqy.
Sudah cukup Nia memohon belas kasih!
Cukup!
Nia kini mau tidak mau menerima kenyataan jika dirinya telah dijual, dan pasti akan kehilangan kesuciannya.
Akan tetapi sekarang setidaknya Nia memiliki pilihan untuk melepas kesuciannya dengan cara seperti apa?
"Jika lubang basahmu nikmat, maka kamu akan ikut aku ke Jakarta dan tinggal di apartemenku dengan semua fasilitasnya dan uang saku yang banyak karena kamu harus siap kapanpun saat gagakku minta di manjakan ...." jawab Reqy terjeda.
"Kalau ternyata aku tidak suka, maka kamu akan aku jual ke tempatmu yang sesungguhnya. Tapi tenang, aku akan memilih germo kelas VIP agar bayaranmu banyak!" lanjut Reqy dengan seringai yang menyebalkan.
"Anda kejam!" desis Nia mendengar penawaran Reqy.
"Hahaha ... Memang!" jawab Reqy dengan terkekeh dan seringai yang menyebalkan.
"Jika ternyata saya nikmat, maka bapak harus melepaskan saya dan berikan saya 100 juta. Namun jika ternyata saya tidak nikmat, maka bapak boleh jadikan saya pembantu, tapi jangan jual saya. Bagaimana?" tanya Nia menatap intens Reqy.
Berharap Reqy mau menuruti negosiasinya!
"Boleh ... Aku juga tidak memakai barang bekas lebih dari satu kali!" jawab Reqy dingin.
"Saya pegang janji, Bapak!" jawab Nia.
"Ya, segeralah manjakan gagak hitamku!" kata Reqy sangat sombong dan dingin.
Deg!Deg!Deg!
'Apa yang harus aku lakukan dengan benda besar itu?' batin Nia tetap berada di tempatnya.
"Ayo! ... Tunggu apa lagi?" kata Reqy sambil melihat Nia dengan ekspresi yang dingin penuh intimidasi.
'Dasar laki-laki tak punya malu, Monster bedebah ... Aku mana tau harus apa! Monster dingin tanpa ekspresi ... Bedebah gila!' batin Nia mengutuk Reqy dengan segala sumpah serapahnya.
"B—bapak, saya harus apa?" ucap Nia setelah merasa semakin terintimidasi.
"Jangan sok polos, ayo tunjukkan kelihaianmu dalam melumat dan memanjakan gagak hitamku!" jawab Reqy dengan sinis.
Nia tak bisa berkata-kata lagi, kemudian dia mengulurkan tangannya dengan ekspresi tegang dan menurunkan celana bahan yang di pakai oleh Reqy.
"Hah ... Besarnya gagak hitam, Bapak!" pekik Nia sambil memundurkan tubuhnya karena ketakutan melihat ukuran gagak hitam milik Reqy.
"Apa ini burung terbesar yang kamu layani?" jawab Reqy dingin namun ada nada bangga menanggapi keterkejutan Nia akan senjatanya.
"S—saya...!"
"Cepat!" teriak Reqy tidak sabaran dengan tingkah Nia yang dianggapnya sedang mempermainkan dirinya.
Lelet!
Sedangkan gairah Reqy sudah di ubun-ubunubun-ubun sejak melihat tubuh mengkal Tania.
Karena teriakan Reqy yang menggelegar, sontak Nia yang ketakutan mencondongkan tubuhnya cepat dan langsung memasukkan gagak hitam yang berwarna pink merona itu ke dalam indra pengecapnya.
Nia tidak tau apa yang harus dia lakukan, sehingga Nia diam setelah memasukkan gagak hitam itu.
Reqy yang sangat tidak sabar dan kesal pun menarik rambut Nia dengan tangan kanannya dan tangan kiri memegang kepala Nia untuk dia gerakkan sendiri.
Nia meringis kesakitan karena ulah Reqy yang sangat kasar, tanpa sadar matanya kembali panas dan bulir air mata turun tanpa permisi.
Sakit!
Hingga rasanya ingin mutah saat keseluruhan milik Reqy memeluhi pangkal tenggorokannya!
Retak sudah hatinya!
Nia benar-benar merasa dirinya seperti jalang saat ini!
"Shiittt ... Kau sangat payah! Gigimu menyakiti gagakku!" pekik Reqy sambil menarik rambut Nia kasar sampai Nia mendongakkan kepalanya sambil meringis kesakitan.
Uekk!
"B—bapak!" lirih Nia dengan air mata yang sudah memenuhi pipinya.
"Kau sangat tidak nikmat!" pekik Reqy sambil mendorong Nia di atas kasurnya dan Reqy langsung berdiri melepas seluruh pakaian yang tersisa.
Tak peduli air mata Nia!
Reqy sudah sangat berhasrat!
Sedangkan Nia ketakutan melihat Reqy melepas pakaian dengan kasar dan ekspresi dingin hingga Nia merasa membeku.
"P—pak jangan kasar, saya akan menurut tapi jangan kasar!" kata Nia tanpa sadar sambil berusaha mengikis jarak.
Reqy yang melihat gadis di depannya berkata lirih penuh permohonan pun tergugah hatinya kemudian tanpa sadar Reqy berjalan mendekat dan mulai menindih tubuh mungil dan putih Nia.
Cup!
Reqy memberikan ciuman yang dalam dan menuntut pada Nia. Sedangkan Nia yang mendapat serangan dadakan itu pun menerima tanpa membalas kelembutan benda kenyal itu.
Hingga naluri kewanitaan Nia pun bangkit dan mendorong untuk membalas ciuman memabukkan dari Reqy.
'Gadis ini tidak pandai ciuman apa bagaimana sih? kaku sekali' batin Reqy sambil terus menikmati benda kenyal yang manis dan memabukkan itu.
Reqy sudah sangat berbaik hati menyentuh Nia dengan lembut.
Hingga tangan Reqy mulai meraba dua bulatan kenyal yang menantang milih Nia di balik baju nerawangnya.
Memainkan dia pucuk kelereng hidup itu!
Sesekali meremas gemas bulatan padat dan sintal itu!
"Hosh ... Boleh saya mau ini!" kata Reqy sambil melepas ciumannya dan menatap wajah Nia yang mulai menikmati permainan.
Namun tangannya tentu berada di puncak kelereng hidup milik Nia.
"I—iya, Bapak!" jawab Nia malu dengan pipi merah karena permintaan Reqy.
Nia benar-benar mulai menikmati kegiatan itu, karena Reqy memperlakukannya tidak lagi seperti seorang jalang.
Reqy kemudian menarik baju kurang bahan Nia dan langsung melahap dua sumber kehidupan itu secara bergantian seperti bayi yang kesenangan mendapat mainan baru.
Benar-benar kesenangan!
"Ahhhh ... B—bapakh!" desah Nia sambil menyangga tubuhnya sendiri dengan dua tangannya di atas kasur sambil bergerak liat merasakan sensasi yang baru pertama kali dia rasakan.
Reqy seolah tuli dengan racauan balas budi yang Nia ucapkan dan terus melanjutkan aktifitas menyenangkan itu.
Tanda disadari Nia, Reqy sudah memposisikan dirinya siap tempur di hadapan Nia tanpa melepas dua bulatan kenyal yang memabukkan itu.
'Baru pertama kali aku menyusu seenak ini dan senikmat ini' batin Reqy
Nia terkejut saat membuka mata dan melihat Reqy mulai mengarahkan gagak hitam yang besar itu menuju miliknya.
Nia yang kedua tangannya menyangga tubuhnya sendiri di kasur itupun melemah, kemudian tubuh Nia ambruk di kasur itu.
"Aaaaa ... S—sakit, Pak. Tidak muat, Bapak!" rintih Nia kesakitan dengan upaya Reqy membobol gawang itu.
Jiwa kelelakian Reqy tertantang dengan ucapan Nia, keperkasaan dan harga diri seorang Requ Sebanan dipertaruhkan disini.
Reqy mulai berkeringat karena percobaannya yang terus gagal.
'Kenapa tidak bisa masuk? apa aku sepayah itu? tidak bisa dibiarkan!' batin Reqy kemudian mendorong sekuat tenaga kepala gagak hitam yang sudah masuk itu.
"Arrgggh!" lenguh Reqy dan pekikan Nia bergabung saat gagak hitam itu berhasil membobol gawang lawan.
Tes!
Bersamaan dengan mengalirnya darah segar sebagai tanda kesucian yang sudah di berikan.
"Kuserahkan mahkota ku pada, Bapak!"
Bersambung....
wah, awas tu gagal hitam gak berdiri lagi lo🤣
Terima kasih yang sudah setia mendukung author 🥰