Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
...Bukan karena bertemu lalu ,kita berjodoh...
...namun, karena berjodoh kita bertemu...
...# Ustadz Agam Fahrul...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" qobiltu nikahaha watazwijaha bimahril madzkur haalan" gus zafran mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafasnya.
" bagaimana para saksi ? " tanya seorang penghulu pada semua orang yang ada disana.
" sah.... " sahut mereka semua yang ada disana.
Syifa yang mendengar ijab qobul sang suami, kini tanpa ia sadari air matanya ikut menetes karena terharu. Mulai detik itu ia sudah menjadi seorang istri.
Antara bahagia, sedih bercampur menjadi satu. Bahagia, karena semuanya berjalan dengan sangat lancar.dan sekarang ia sudah menyandang gelar sebagai seorang istri. Sedihnya, atika di hari bahagia dan sekali seumur hidupnya ini, kedua orang tuanya tidak dapat hadir . Karena sedari kecil ia memang tidak mengetahui siapa orang tuanya. Apakah masih hidup atau sudah tiada.
" selamat ya nak, kamu sekarang sudah menjadi seorang istri" ucap bu maryam yang menemani syifa bersama kedua sahabatnya di dalam ruangan.
" terima kasih bu, ini semua adalah doa doa ibu yang terijabah" sahut syifa memeluk tubuh bu maryam.
" sama sama nak " sahut bu maryam membalas pelukan syifa dan menciumi keningnya.
" syifa... Congrast.., selamat ya.. Nggak nyangka sekarang kamu sudah menjadi seorang istri " ucap annisa memberikan selamat pada syifa.
" terima kasih annisa " sahut syifa dengan raut wajah yang bahagia .
Sedangkan fatiya kini hanya termenung sendiri dan terdiam menatap syifa dengan mata yang berkaca kaca. Syifa yang melihat hal itu kini berlalu melangkah menuju kearah fatiya.
" fatiya..." panggil syifa padanya namun tidak ada respon jawaban darinya.
" fatiya, maafin aku ya... Maafin aku kalau aku sudah menyakiti kamu " sahut syifa dengan raut wajah sedihnya dan merasa bersalah pada fatiya.
karena ternyata selama ini fatiya sangat mengidam idamkan gus zafran. Tapi, malah dia menikahinya
" maafin aku ya fatiya... Aku minta maaf " ucapnya kembali pada syifa.
Fatiya tidak menjawab pertanyaan syifa, namun , dia kini langsung memeluknya dan menangis di pundaknya.
" fatiya... Aku mohon jangan nangis.. Aku minta maaf. Maafkan aku sudah merebut gus zafran dari kamu " sahut syifa merasa sangat bersalah karena sudah membuat sahabatnya sakit hati karenanya.
" syifa...." ucapnya sembari tetap menangis.
" aku mohon maafkan aku fatiya, jangan menangis kek gitu " sahut syifa yang tak tahan melihat sahabatnya menangis.
" aku bukan menangis karena itu syifa " sahut fatiya pada syifa membuatnya kebingungan.
" terus kenapa ?" tanya syifa pada fatiya.
fatiya berlalu melepaskan pelukannya dan menatap wajah sahabatnya yanga terlihat bingung itu.
" aku nangis , karena sebentar lagi bakalan di tinggalin kamu " sahut fatiya dan kembali melanjutkan tangisannya.
" astaghfirullah, baru ajah mau aku geplok kamu fatiya, karena merusak suasana." ucap annisa yang memang sudah geram sedari tadi menatap fatiya.
"kamu tuh yang merusak suasana bukan aku " sahut fatiya pada annisa.
" syifa... Aku masih belum siap ditinggal nikah sama kamu. Aku nggak mau cuman hidup berdua dengan orang garang itu syifa. Kamu tahu sendiri kan gimana dia " ucap fatiya pada syifa.
" udah, kamu nggak usah nangis gitu. meskipun aku udah nikah , kita bakalan tetep ketemu kok.jadi, kamu nggak perlu nangis nangis gu kita kan cuman beda rumah ajah, bukan beda alam " ucap syifa sembari tersenyum pada fatiya.
" beneran kamu bakalan tetep sering kesini ?" tanya fatiya pada syifa.
" iyya beneran kok," sahut syifa pada fatiya.
" sekalian deh bu, kalau nanti ada yang lamar lagi, atau ada laki laki yang lagi cari istri langsung saja ke fatiya. Soalnya kayaknya dia udah butuh pendamping" ucap annisa pada bu maryam.
" eh, jangan ngasal ya... Aku tuh masih kecil. Kamu ajah gih dulu. Dia ajah bu.." ucap fatiya pada bu maryam tak terima dengan ucapan annisa.
" badannya cuman yang kecil, kalau masalah umur, kamu dah tua kok " sahut annisa pada fatiya.
Fatiya dan annisa kini saling beradu argumen satu sama lain. Yang memang sudah menjadi kebiasaan mereka berdua.
" udah, jangan ribut. Merusak acara ajah deh " ucap bu maryam melerai mereka berdua.
" dia dulu bu " sahut annisa sembari menunjuk kearah fatiya.
" lah, kok aku? Kamu dulu lah. Kan kamu yang bahas bahas aku dulu " ucap fatiya tak mau kalah.
" udah ah, jangan berisik disini. Kalian tidak perlu ribut lagi. Ibu akan carikan dua laki laki untuk kalian nanti " sahut bu maryam mampu membuat mereka berdiam dan tak bertengkar kembali.
" assalamualaikum,nak " salam ummi sarah yang masuk ke ruangan itu untuk memanggil menantunya.
" ummi " sahut syifa dan berlalu menyalami tangan ummi sarah dengan ta'dzim. Karena mulai saat ini dia akan menjadi mertuanya.
" semoga langgeng, sakinah mawaddah warahmah ya nak. Ummi sangat bahagia bisa mempunya menantu secantik kamu " sahut bu arah sembari memeluk tubuh syifa dan menciumi wajah syifa dengan penuh kasih sayang.
" bu maryam... " panggil ummi sarah pada bu maryam.
" iyya bu nyai " sahut bu maryam pada ummi sarah.
" di ubah dong bu maryam panggilannya. Masak ibu dan bu nyai gini. Kan nggak enak di dengernya. Kita kan udah jadi besan sekarang " ucap ummi sarah pada bu maryam.
" mau dirubah apa lagi bu nyai ? Sudah nyaman seperti ini " sahut bu maryam pada ummi sarah.
" pakai mbak ajah. Biar nggak canggung" ucap ummi sarah pada bu maryam.
" mbak..." ucap bu maryam mencobanya dengan panggilan itu
" nah, gitu kan bagus " sahut ummi sarah sembari tersenyum.
" yaudah yuk mbak, kita antar bidadari cantik ini menemui pangerannya." ajak ummi sarah pada bu maryam.
" mari mbak, pasti sang pangeran sudah menunggunya sedari tadi " sahut bu maryam sembari tersenyum.
Sedangkan syifa kini tersipu malu mendengar panggilan bu maryam dan ummi sarah kepadanya.
" ayo nak, temui suami kamu " ajak bu maryam pada syifa
" iyya bu " sahut syifa dan langsung berlalu melangkahkan kakinya dengan di gandeng oleh kedua ibunya.
semua anak anak panti dan para tamu yang hadir disana kini tercengang melihat kecantikan syifa saat ini. Ari ini syifa bagaikan bidadari yang baru turun dari kayangan bersama pangerannya.begitu cantik dan tampan . Sangat sangat cocok.
" ayo, salim dulu sama suami kamu nak " perintah ummi sarah pada syifa.
Syifa menatap wajah suaminya sembari menyodorkan tangannya.
Sang suami pun memberikan tangannya untuk di cium oleh sang istri, sedangkan gus zafran kini beralih memegang kepala syifa dengan tangan kiri nya dan memanjatkan doa kebaikan untuk sang istri beserta kebaikan hubungan ya kemudian hari.
" selamat ya nak, semoga sakinah mawaddah warahmah " ucap ummi sarah pada syifa dan gus zafran.
Gus zafran dan syifa kini berlalu beralih mencium kembali tangan kedua orang tua gus zafran.
" jadilah laki laki yang baik untuk istri kamu nak' peringat kyai fatih pada putranya.
" insyaallah bi " sahut gus zafran dan memeluk tubuh abinya.
Setelah itu kini langsung beralih pada bu maryam sebagai pengganti orang tua Syifa.
" selamat ya nak, ibu titip syifa. Jangan sakiti dia, sayangilah dia dan perlakukan lah dia dengan sangat baik. Jika suatu hari kamu tidak lagi mencintainya. Kamu bisa mengembalikannya pada ibu " peringat bu maryam pada gus zafran
" ibu tenang saja. Insyaallah zafran akan membahagiakan nya " sahut gus zafran pada bu maryam.
"kamu juga nak, jadilah istri yang baik dan sholehah untuk suami kamu " ucap bu maryam pada syifa.
" insyaallah ibu " sahut syifa sembari tersenyum pada ibunya
Pengantin pria dan wanita, diminta untuk duduk dulu agar menyelesaikan berkas berkas nikahnya " ucap bapak penghulu yang menikahkan mereka .
" baik pak " sahut gus zafran sembari membantu sang istri untuk duduk.
Sesuai dengan permintaan syifa, pernikahannya di gelar dengan sederhana. Hanya orang orang terdekat saja yang hadir, bahkan dominan wanita semua, sebagaimana permintaan gus zafran .