Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Lesca Thor 25
Franklin baru dari kantor polisi tadi dan bertemu dengan ayah Joanne.
Dia begitu terkejut ketika melihat pria yang dulu pernah ditemuinya beberapa tahun yang lalu akibat kecelakaan yang terjadi pada ibu Lesca.
Franklin tak tahu bagaimana bisa Lesca menemukan identitas Joanne sedangkan itu benar-benar ditutup rapat dulu dan Lesca tak tahu akan hal itu.
"Dari mana kau tahu semua ini?" tanya Franklin.
"Aku mencari tahu sendiri selama bertahun- tahun," jawab Lesca.
"Why? Mengapa kau melakukan hal ini, Sayang?" tanya Franklin mendekat pada Lesca dan memegang tangan sang putri.
"Sakit hatiku terlalu dalam padanya, Dad," jawab Lesca pelan dan berbisik.
Franklin menutup matanya dan memeluk Lesca.
"Bagaimana jika daddy kehilanganmu karena insiden itu?" sahut Franklin dan mencium tangan Lesca.
"Buatlah dia dihukum seberat-beratnya, Dad. Aku tak akan berhenti jika dia tak mendapatkan balasan yang setimpal," kata Lesca.
"Daddy yang akan mengurus masalah ini, oke?" sahut Franklin.
Lesca masih terdiam.
"Please. Daddy tak mau kau terlibat masalah lagi, Sayang. Biarkan daddy yang menyelesaikannya. Dan semuanya akan sesuai dengan keinginanmu," kata Franklin.
"Daddy janji?" tanya Lesca.
"Ya, daddy janji," jawab Franklin tersenyum dan menahan air matanya agar tak tumpah.
Lesca sempat depresi setelah kematian ibunya. Dia begitu frustasi dan membuatnya tak bisa menerima pelajaran dengan baik hingga akhirnya Lesca tak sekolah selama satu tahun karena Franklin ingin membuat mental Lesca menjadi baik kembali dan normal.
Franklin memindahkan Lesca ke rumah sang nenek di luar negeri selama enam bulan lamanya hinggal akhirnya kembali ke Amerika setelah keadaannya membaik.
Setahun kemudian Lesca pun sembuh dan dia hidup normal kembali. Itu yang terlihat di mata Franklin dan Natasha.
Natasha kala itu masih menjadi teman Franklin dan akhirnya mereka menikah karena Lesca seakan mendapat pengganti sang ibu.
Ternyata di balik sikap 'baik-baik saja' Lesca selama ini, dia menyimpan dendam yang begitu besar pada Joanne dan Franklin tak mengetahui hal ini karena dia pikir Lesca sudah melupakan peristiwa tragis itu.
*
Keesokan harinya, Lesca sudah diperbolehkan pulang dan itu juga karena kemauan Lesca yang tak ingin terlalu lama berada di rumah sakit.
"Kita akan ke villa kita di perbukitan," ucap Franklin pada Lesca yang duduk di belakang.
"Untuk apa?" tanya Lesca.
"Daddy ingin kau lebih tenang dan daddy akan selalu mengabarkan padamu tentang perkembangan kasus Joanne," jawab Franklin.
Lesca kemudian diam saja dan hanya menatap ke arah luar jendela mobil.
"Beristirahatlah di sana sampai keadaanmu benar-benar pulih, Sayang," kata Natasha.
"Aunty akan menemaniku?" tanya Lesca.
"Ya, tentu saja. Aunty akan menemanimu hingga kau sembuh. Aunty sudah mengajukan cuti di perusahaan dan mereka sangat mengerti dengan situasinya," jawab Natasha tersenyum dan memegang tangan Lesca.
"Thank you, Aunty. Aku mencintaimu," kata Lesca.
Natasha memeluk Lesca dan mencium pipi serta puncak kepalanya.
Franklin merasa bersyukur karena ada Natasha yang mendampingi mereka dan mencurahkan kasih sayangnya pada mereka berdua.
*
*
"Dia sudah keluar?" tanya Thor pada perawat di rumah sakit.
"Ya, baru saja. Mungkin sekitar setengah jam yang lalu," jawab sang perawat.
"Aku ingin mengembalikan tas dan ponselnya. Bisakah kau memberitahuku di mana alamat rumahnya?" ucap Thor.
"Maaf, tak bisa. Mungkin anda bisa tanya langsung pada polisi," jawab perawat itu.
"Baiklah," sahut Thor dan pergi dari sana.
Lalu dia menelepon anak buah ayahnya untuk mencarikan alamat rumah Lesca karena Thor akan langsung ke sana.