Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 16
Satu Minggu berlalu, Alan pulang dari Jepang. Ia langsung di sambut oleh cemoohan dan ocehan Amanda yang terus menyindir nya habis-habisan.
"Aku gak kuat jika Ibumu ada di sini." Ucap Alan dengan tatapan mata yang tajam, ia menatap emosi Rosa karena telah membiarkan Amanda untuk datang ke sini.
"Mas, mau gimana lagi. Ini kan juga rumah ibu ku." Jelas Rosa.
Alan yang mendengar hal itu seketika marah, ia merasa tengah di hina oleh Rosa karena ia belum bisa membeli rumah untuk mereka berdua.
"Aku tahu, aku orang miskin! Tapi kau seharusnya tidak menghina ku seperti ini. Aku juga merasa belum mampu membelikan mu rumah, tapi kau jangan mengatakan hal seperti itu!" Maki Alan kesal, ia merasa harga dirinya sebagai seorang suami telah di rendahkan oleh Rosa.
Rosa berusaha untuk menjelaskan kepada Alan, jika ia sama sekali tidak pernah bermaksud untuk menghina pria itu. Tapi Alan sama sekali tidak peduli dengan penjelasan Rosa, pria itu langsung pergi meninggalkan Rosa sendirian di dalam kamar.
Pertengkaran antara Rosa dan Alan menjadi buah bibir bagi para pelayan, mereka sangat tahu bagaimana sikap Rosa yang sangat baik. Tapi entah kenapa, sikapnya yang seperti itu selalu salah dimana Alan.
Amanda yang mendengar pertengkaran anak dan menantunya sangat kesal, ia ingin sekali membuat Rosa untuk berpisah dengan Alan. Baginya Alan hanya pria benalu yang telah memanfaatkan Rosa selama ini.
"Itu suami yang kau banggakan itu?" Tanya Amanda kesal, ia tidak terima jika putri nya yang selama ini ia jaga dan rawat. Tapi malah di bentak dan di sakiti seenak hati oleh pria itu.
Rosa terdiam dengan mata yang berkaca-kaca, ia lalu bangkit dan segera pergi ke rumah sakit.
...
Di tengah kesendirian, Rosa terdiam dengan mata yang sendu. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya, apalagi setelah pertengkaran besarnya dengan Alan. Ia sama sekali tidak pernah bermaksud untuk menghina, tapi Alan selalu salah tangkap dengan apa yang ia katakan.
Ia selalu berpikir jika dirinya sudah berusaha keras menjadi seorang istri yang sempurna bagi Alan, tapi entah kenapa. Pria itu seakan tidak pernah mengganggap hal itu, ia seolah mengatakan jika Rosa adalah istri yang buruk dan bahkan tidak bisa mengerti kan keadaan suaminya.
Di saat pikiran Rosa tengah larut dalam kesedihan, seorang perawat datang dengan wajah yang panik.
"Bu Dokter, ada seorang pasien yang akan melahirkan!"
Rosa terdiam, bukankah ada bidan Naura. Tapi rupanya Bidan Naura sedang tidak ada, dengan terpaksa Rosa segera bangkit dan membantu persalinan.
Di ruang persalinan, ia melihat Intan tengah menahan sakit yang luar biasa.
"Bu Dokter.." Terdengar suara Intan yang lemah, Rosa berusaha menenangkan dan membantu Rosa.
Di saat tengah melakukan persiapan, seorang perawat datang dan mengatakan jika suami Intan datang dan ingin menemani istrinya.
Rosa sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, ia mengizinkan suami Intan untuk menemani wanita itu melahirkan.
"Mas." Terdengar Intan memanggil suaminya dengan nada sendu.
Mata Rosa ikut melihat sosok suami dari wanita itu
Deg...
Jantung Rosa berdetak dengan kencang, seakan akan ingin meloncat dari tempat nya. Untuk beberapa detik Rosa terdiam dan mematung, matanya menatap terkejut sosok pria yang ada di samping Intan.
Sosok pria yang kini tengah memegang tangan Intan, dan menatap penuh kekhawatiran kepada wanita itu.